Seni rupa merupakan bidang studi yang terus berkembang dan melebarkan sayapnya untuk membuka berbagai ragam sub-disiplinnya karena jangkauan payung penelitian dan aplikasinya amatlah luas. Setiap benda, aktivitas, hingga konsepsi yang berhubungan seni yang menggunakan media rupa atau visual merupakan turunan dari bidang ini. Mulai dari seni rupa murni, desain komunikasi visual, hingga turunan dari masing-masing sub-disiplin tersebut seperti desain grafis, seni lukis, dsb.

Lalu sebetulnya apa definisi seni rupa jika ruang lingkup yang digenggamnya amatlah luas dan beragam seperti itu? Untuk menjawabnya, kita harus menelaah mengenai pengertian seni itu sendiri. Hal tersebut karena bukan hanya “seni rupa” yang memiliki makna umum, “seni” sendiri juga sejatinya tidak memiliki definisi umum.

Bahkan dalam konteks seni murni misalnya, pengertian seni sangatlah subjektif dan definisinya sendiri terus berubah dari waktu ke waktu. Selain itu, para seniman murni juga tidak jarang memiliki arti dan definisi seninya masing-masing.

Namun demikian, tidak ada salahnya bagi kita untuk mulai mengenali seni rupa, menggunakan salah satu definisi seni yang paling sederhana terlebih dahulu, terutama dari pendapat para ahli. Hal tersebut dilakukan sebagai pijakan awal untuk menentukan dan memahami pengertian seni secara objektif untuk penelitian maupun secara subjektif sebagai filosofi kekaryaan. Berikut adalah berbagai uraian mengenai pengertian seni dan seni rupa.

Pengertian Seni

Seni adalah aktivitas manusia untuk menciptakan berbagai produk rupa, pertunjukan atau pendengaran yang mengekspresikan keahlian teknis, kearifan atau unsur ekstrinsik lain dari pencipta seni agar dapat diapresiasi dan memberikan output estetis atau hal positif lainnya. Tetapi, yang disebut seni bukan hanya produknya itu sendiri, sebab seni juga mengandung nilai diluar benda/artefaknya sendiri.

Mengkaji pengertian seni melalui filsafat seni akan membawa kita lebih jauh pada pendefinisian seni dari berbagai aspek yang membuatnya ada. Simak pembahasan lebih lanjut mengenai pengertian seni berdasarkan pendapat parah ahli pada tautan di bawah ini.

Baca juga: Pengertian Seni, Mendalami Makna dan Pendapat para Ahli

Pengertian Seni Rupa

Sementara itu, apa yang dimaksud dengan seni rupa adalah kreasi seni yang utamanya diapresiasi melalu pengelihatan dengan media yang tampak dan memiliki wujud fisik (dapat diraba) atau hanya disajikan sebagai pertunjukan. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan sebuah karya seni rupa akan menggabungkan indera lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Oleh karena itu, seni rupa dapat disebut juga cabang seni yang utamanya diciptakan untuk keindahan visualnya tetapi tetap memperhatikan nilai estetik indera lain seperti musik, pertunjukan, dll.

Pengertian Seni Rupa Murni

Pengertian seni rupa murni adalah cabang seni yang diciptakan lebih condong untuk nilai keindahan dan estetisnya. Meskipun begitu seni rupa murni juga dapat memiliki berbagai pemikiran dan idealisme senimannya sendiri. Seni rupa murni biasanya memiliki nilai estetika yang tinggi.

Karena sifatnya yang lebih bebas, terkadang seni rupa murni memiliki daya eksperimental yang tinggi, sehingga terkadang sulit untuk dipahami. Contoh seni rupa murni adalah lukisan, patung, instalasi, dll. Contoh lainnya dapat dilihat di cabang-cang seni rupa lainnya dibawah.

Seni murni juga kerap dijadikan ekspresi seniman untuk menyuarakan issue sosial yang memprihatinkan masyarakat. Seniman sering menyuarakan keresahan masyarakat tersebut melalui kegiatan positif. Meskipun tidak diciptakan untuk memiliki fungsi terapan yang membantu kehidupan, Terkadang karya seni murni juga “bersembunyi” dibalik objek sehari-hari seperti sendok, pot bunga, dll. Hal itu memungkinan untuk dilakukan melalui penggunaan simbol, isyarat, metafora, dll.

Penjelasan lebih lanjut mengenai seni rupa murni dapat dilihat pada tautan di bawah ini.

Baca juga: Seni Rupa Murni: Pengertian, Batasan, Fungsi & Contoh

Pengertian Seni Rupa Terapan

Pengertian seni rupa terapan adalah cabang ilmu seni yang diciptakan untuk memiliki fungsi yang membantu kehidupan manusia. Penerapan fungsi tersebut tetap diiringi dengan nilai estetika. Namun fungsinya sendiri adalah yang utama, seperti sendok, gelas, piring, dll. Seni rupa terapan selalu memperhatikan kenyamanan, efektifitas dan hasil guna terbaik untuk produknya.

Hal tersebut menyebabkan seni terapan sangat erat kaitannya dengan desain. Bahkan dapat dikatakan bahwa seni terapan adalah desain. Terdapat banyak sekali contoh seni terapan di cabang seni rupa lain seperti: tata busana, arsitektur, peralatan dapur, dll.

Penjelasan lebih lengkap mengenai seni rupa terapan dapat disimak pada tautan di bawah ini.

Baca juga: Seni Rupa Terapan: Pengertian, Jenis, Fungsi & Bedanya dengan Seni Murni

Cabang Cabang Keilmuan Seni Rupa

Setelah memiliki pegangan definisi seni rupa, mungkin akan terlintas pertanyaan apa saja yang termasuk seni rupa? atau pertanyaan populer seperti apa perbedaan seni rupa murni dan terapan? Seni rupa adalah cabang seni yang memiliki banyak turunan, mulai dari fungsi, aliran, hingga penggunaan campuran media yang beranekaragam.

Seni rupa juga dapat memiliki berbagai aspek seni lain di dalamnya seperti: musik, sastra, pertunjukan, dan lain lain. Beberapa contoh dari gabungan seni rupa dengan aspek seni lain dijabarkan pada tabel dibawah ini.

 

Jenis karyaCabang Seni
LukisanSeni Rupa
Lukisan BernarasiSeni Rupa, Sastra
Instalasi BermusikSeni Rupa, Seni Musik
FilmSeni Rupa, Sastra, Seni Musik

 

Perkembangan media dan zaman juga terus mempengaruhi perkembangan pengertian seni rupa. Seni rupa dapat dibagi menjadi seni murni dan seni rupa terapan. Seni murni adalah seni yang mengunggulkan pengalaman estetis, emosional atau tujuan tertentu daripada fungsi.

Sedangkan seni rupa terapan adalah seni rupa yang diterapkan pada obyek yang memiliki fungsi, baik itu fungsi langsung maupun kebutuhan promosi produk tertentu. Pada awalnya seni rupa lebih identik dengan seni murni / tanpa fungsi, kemudian seni rupa terapan/desain justru menjadi lebih populer.

Untuk memperluas pemahanan kita terhadap seni rupa, ada baiknya kita juga melihat cabang-cabang ilmu dari seni rupa itu sendiri. Berikut adalah berbagai bidang turunan yang terdapat pada seni rupa.

Contoh Seni Rupa Murni

Seni rupa murni berasaskan kemurnian dari seni itu sendiri, artinya seni murni tidak membutuhkan fungsi terapan dan dikonsumsi untuk keindahan atau hiburannya saja. Terdengar sederhana namun pada perkembangannya Seni Rupa Murni menjadi eksperimen artistik yang terus mencari cara untuk mengembangkan disiplin ilmu seni pada umumnya.

Desain / Contoh Seni Rupa Terapan

Seperti namanya, Seni Rupa Terapan cenderung lebih menitikberatkan Seni Rupa pada fungsinya. Efektifitas dan praktisnya lebih diutamakan, meskipun nilai estetis juga tidak dilupakan. Desain menjadi kata kunci utama pada Seni Rupa Terapan, karena berhubungan dengan daya keterpakaian karya dalam membantu aktifitas manusia.

Kriya

Kriya adalah Karya seni yang menitik-beratkan keterampilan tangan untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan sehari-hari menjadi benda-benda yang bernilai pakai dan bernilai estetis. Pada masa lalu awalnya kriya hanya dianggap sebagai Kerajinan Tangan saja. Namun seiring perkembangan zaman banyak seniman yang mampu membuktikan bahwa Kriya juga dapat menjadi karya seni yang bernilai seni tinggi.

  • Kriya kayu
  • Kriya keramik
  • Kriya tekstil
  • Kriya Logam

Penjelasan detail mengenai seni kriya dapat dilihat pada artikel di bawah ini.

Baca juga: Seni Kriya: Pengertian, Sejarah, Fungsi Pendapat Ahli

Kebiasan Seni Rupa Terapan dan Murni

Sebagai catatan kecil, seni rupa murni dapat menjamahi berbagai bidang lain termasuk fotografi atapun film. Begitupun sebaliknya, kebutuhan soft selling pada industri sekarang terkadang membutuhkan desain menjamah bidang seni murni untuk kebutuhan promo.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya selalu berpatokan pada fungsi dari karya itu sendiri. Karya yang memiliki tujuan tertentu dikategorikan sebagai seni rupa terapan, sementara yang tidak diaplikasikan pada tujuan tertentu adalah seni murni. Dikotomi seni rupa terapan dan murni mungkin saja semakin tidak relevan sejalan dengan perkembangan zaman.

Simak perkembangan Seni Rupa Tradisional hingga ke Seni Rupa Kontemporer untuk memperluas wawasan kita mengenai Pengertian Seni Rupa di bawah ini.

Seni Rupa Tradisional : Pengertian, Sifat, Ciri, Sejarah dan Contoh

Seni Rupa Modern : Sejarah, Sifat, Ciri & Penjelasan para Ahli

Seni Rupa Kontemporer: Sejarah, Ciri & Pengertian para Ahli

Referensi

  1. Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB.
  2. Graham, Gordon. 1997. Philosophy of the Arts. Repository KNC India, Diakses tanggal 2018-01-22, http://www.knc.edu.in/wp-content/uploads/2016/07/Philosophy-of-the-Arts-Gordon-Graham.pdf

Gabung ke Percakapan

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *