Pengertian

Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua kalimat/klausa atau lebih di dalam satu kalimat. Setiap kalimat majemuk setidaknya memiliki dua set klausa yang terdiri dari subjek dan predikat saja (S + P ) + (S + P) atau dilengkapi oleh objek, pelengkap, maupun keterangan menjadi kalimat.

Mudahnya, di dalam kalimat majemuk selalu terdapat minimal dua klausa (kalimat belum sempurna, hanya terdiri dari subjek dan predikat) yang digabungkan menjadi satu.

Mengapa ada kalimat seperti ini? Biasanya kalimat jenis ini digunakan untuk induk kalimat yang membutuhkan kalimat anak untuk penjelasannya seperti pada contoh kalimat majemuk di bawah ini:

Ia bekerja terlalu keras sehingga badannya terasa pegal-pegal

Klausa 1: Ia bekerja terlalu keras

Konjungsi (kata hubung): sehingga

Klausa 2: badannya terasa pegal-pegal

Sebab dan akibat tidak memungkinkan untuk dijelaskan melalui satu kalimat saja, sehingga dibutuhkan pembentukan kalimat majemuk yang setidaknya menggabungkan dua klausa. Klausa pertama adalah klausa sebab, klausa kedua adalah klausa akibat, keduanya dihubungkan oleh konjungsi: sehingga.

Terdapat beberapa jenis kalimat majemuk. Contoh di atas termasuk ke dalam kalimat majemuk bertingkat jenis sebab akibat. Berikut adalah beberapa jenis kalimat majemuk yang terdapat di bahasa Indonesia.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa dan hubungan antarklausa tidak sederajat, artinya kedua klausa tidak dapat berdiri sendiri. Kalimat jenis ini biasanya digunakan dalam teks ceramah. Contohnya adalah:

Sinta sering terlambat ke sekolah karena rumahnya jauh

Klausa 1: Sinta sering terlambat ke sekolah

Klausa2: Rumahnya jauh

Jika dipisahkan, maka masing-masing klausa tidak dapat memberikan makna yang ingin disampaikan oleh kalimat. Sinta sering terlambat ke sekolah, karena apa? Rumahnya jauh? Lalu apa akibatnya? Keduanya harus digabungkan agar memberikan makna yang jelas.

Jenis Kalimat Majemuk Bertingkat

Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 89) kalimat majemuk bertingkat terdiri dari beberapa jenis, yakni sebagai berikut.

  1. Kalimat majemuk bertingkat hubungan sebab akibat, ditandai konjungsi: sampai, sehingga, sebab, maka, Contoh kalimat:
    Bandung dilanda bencana banjir karena resapan air semakin berkurang hari ini.
  2. Hubungan cara, ditandai kata penghubung: dengan, menggunakan, dsb. Contoh kalimat:
    Anak itu dibawa ke rumah sakit dengan cara digendong oleh orangtuanya.
  3. Hubungan sangkalan, ditandai oleh konjungsi: seakan-akan, seolah-olah. Contoh kalimat:
    Keadaan kota tampak tenang seolah-olah tidak ada pandemi yang melanda.
  4. Hubungan kenyataan, ditandai oleh konjungsi: sedangkan, padahal. Contoh kalimat:
    Pura-pura tidak tahu padahal dia tahu banyak.
  5. Hasil, ditandai oleh konjungsi: makanya. Contoh:
    Tempat ini licin, makanya Anda terjatuh.
  6. Hubungan penjelasan, ditandai oleh kata penghubung: yaitu, Contoh:
    Berkas riwayat hidupnya menunjukkan bahwa ia adalah pekerja yang teladan.
  7. Hubungan atributif, ditandai oleh konjungsi: yang. Contoh:
    Lelaki yang berbaju merah itu adalah Ayah dari Ibuku.

Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau kalimat yang sifatnya sederajat. Sehingga, kedua klausa bersifat koordinatif dan dapat berdiri sendiri tanpa kata hubung (konjungsi). Contohnya adalah:

Roni bermain bola, sementara Rani menonton di pinggir lapang.

Klausa 1: Roni bermain bola

Konjungsi: sementara

Klausa 2: Rani menonton di pinggir lapangan

Tanpa Klausa: Roni bermain bola, Rani menonton di pinggir lapang.

Jenis Kalimat Majemuk Setara

Beberapa jenis kalimat majemuk setara berdasarkan konjungsinya adalah sebagai berikut:

  1. Kalimat majemuk setara penggabungan, ditandai oleh konjungsi: dan. Contoh kalimat:
    Ayah pergi ke kantor dan Ibu pergi ke swalayan.
  2. Penguatan atau penegasan, ditandai oleh konjungsi: bahkan. Contohnya:
    Tidak hanya hari ini, bahkan dari kemarin pun antrean loket itu sudah penuh sekali.
  3. Pemilihan, ditandai konjungsi: Contohnya:
    Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi sekretariat kamu atau buka website resmi kami.
  4. Berlawanan, ditandai oleh konjungsi: hanya, tetapi, melainkan. Contoh:
    Randi memilih program studi desain komunikasi visual, sedangkan Dewi memilih arsitektur.
  5. Urutan waktu, ditandai oleh konjungsi: lalu, kemudian, lantas. Contoh kalimat:
    Ia memandangku dengan tajam, lalu pergi meninggalkanku tanpa jejak.

Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan adalah dua kalimat yang digabungkan menjadi satu kalimat namun memiliki salah satu unsur yang diulang, sehingga unsur berulang tersebut dirapatkan atau disatukan. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini:

Kalimat 1: Budi adalah murid yang teladan di sekolahnya.

Kalimat 2: Indri adalah murid yang teladan di sekolahnya.

Gabungan: Budi dan Indri adalah murid yang teladan di sekolahnya.

Jenis

Kalimat majemuk rapatan dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan unsur klausa yang dirapatkan, berikut adalah penjelasannya:

  1. Kalimat Majemuk Rapatan Subjek, merapatkan atau menggambungkan subjek pada kalimat, contoh:
    Kalimat 1: Ayu adalah anak dari Pak Rama.
    Kalimat 2: Ayu adalah anak dari Bu Sinta.
    Gabungan (rapatan subjek): Ayu adalah anak dari Pak Rama dan Bu Sinta.
  2. Rapatan Predikat, seperti namanya, yang dirapatkan adalah predikat dari klausa. Contoh:
    Kalimat 1: Rina sedang membaca buku di perpustakaan.
    Kalimat 2: Rini sedang membaca buku di perpustakaan.
    Gabungan predikat: Rina dan Rini sedang membaca buku di perpustakaan.
  3. Rapatan Objek, merupakan kalimat majemuk yang unsur kalimat objeknya dirapatkan. Contoh kalimat:
    Kalimat 1: Ben sangat menyukai kopi.
    Kalimat 2: Jody sangat menyukai kopi.
    Gabungan rapatan objek: Ben dan Jody sangat menyukai kopi.

Kalimat Majemuk Perluasan

Kalimat majemuk perluasan adalah kalimat majemuk yang anak kalimatnya diperluas untuk menambah konteks dari induk kalimat. Contoh:

Induk kalimat: Rumahnya mulai rusak.

Anak kalimat: Rumahnya dibangun sebelas tahun yang lalu.

Gabungan Perluasan: Rumahnya yang dibangun sebelas tahun yang lalu mulai rusak.

Jenis

Kalimat majemuk perluasan dapat dibagi berdasarkan unsur kalimat yang diperluasnya, berupa: subjek, predikat, objek, bahkan keterangan. Berikut adalah contoh dari masing-masing kalimat majemuk perluasan:

  1. Kalimat majemuk perluasan subjek, contoh:
    Yusuf, anak teladan itu kini sudah bekerja di perusahaan ternama.
  2. Perluasan objek, contoh:
    Rumah yang megah itu sudah dibeli oleh Pak Yusuf
  3. Perluasan predikat, contoh:
    Rumah yang dibeli oleh Pak Yusuf itu kini semakin megah.
  4. Perluasan keterangan¸contoh:
    Ibu memotong sayur dengan menggunakan sebuah benda yang tajam yang disebut pisau.

Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk jenis ini seperti namanya isinya dapat menggabungkan beberapa jenis kalimat majemuk seperti: setara, rapatan, maupun bertingkat. Jumlah klausa atau kalimatnya pun lebih dari dua. Contoh:

Klausa 1: aku bermain bola di lapangan berdebu

Klausa 2: Yunus bermain bola di lapangan berdebu

Klausa 3: Raka bermain bola di lapangan terbuka

Klausa 4: hujan deras turun seketika

Kalimat majemuk campuran: Aku, Yunus, dan Raka tetap bermain bola di lapangan berdebu meskipun hujan deras turun seketika.

Referensi

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 

Gabung ke Percakapan

3tare

  1. trima ksh telah membantu untuk lebih mudah belajar modul 1 kb 3 bahasa indonesia

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *