Kondisi alam Indonesia secara geologi terletak pada zona tumbukan antarlempeng dan memiliki alam yang sangat indah serta kaya akan berbagai sumber daya alamnya. Sementara itu jika dilihat dari keadaan flora dan faunanya, Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna yang sangat beragam.

Oleh karena itu, tidak heran rasanya jika banyak wisatawan dari berbagai dunia tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata pun berkembang di beberapa wilayah seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan lain-lain, sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi.

Tidak semua negara memiliki keindahan alam seperti Indonesia. Banyak negara yang sebagian wilayahnya hanya berupa padang pasir yang tandus atau hamparan lapisan es, padang rumput, dan lain-lain. Indonesia adalah kepulauan tropis yang kaya akan berbagai flora dan fauna yang tumbuh dan berkembang subur akibat dari kekayaan alamnya.

Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni keadaan fisik wilayah dan keadaan flora dan fauna. Keadaan fisik wilayah di antaranya terdiri atas:

  1. kondisi geologi,
  2. keadaan bentuk permukaan bumi (kondisi fisiografis), dan
  3. keadaan iklim.

Sementara itu keadaan flora dan fauna menyangkut:

  1. jenis keragaman, dan
  2. sebarannya.

Berikut adalah pemaparan kondisi umum alam Indonesia dilihat dari beberapa klasifikasi di atas, dimulai dari keadaan fisik wilayah.

Keadaan Fisik Wilayah

Sebagai suatu wilayah, Indonesia memiliki keadaan fisik tertentu. Hal ini tentunya berpengaruh besar pada kondisi alam Indonesia. Berikut adalah keadaan fisik wilayah atau kondisi umum alam Indonesia menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 53) yang dikenali dari keadaan geologi, bentuk muka bumi, dan iklim.

Kondisi Geologi Indonesia

Bumi kita terdiri atas lempengan yang bergerak terhadap satu dan lainnya seperti pada teori teknonik lempeng. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Lempeng Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan Lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara. Lempeng Pasifik bertumbukkan dengan Eurasia di utara Papua dan Maluku Utara. Tumbukan lempeng tersebut kemudian menyebabkan:

  1. membentuk rangkaian pegunungan yang sebagian menjadi gunung api di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara.
  2. fenomena gempa bumi tektonik yang terjadi karena lempeng yang saling bertumbukkan kemudian menghasilkan getaran yang merambat menjadi gelombang sampai ke permukaan bumi.
Tumbukan lempeng dan rangkaian gunung api di Indonesia.
Tumbukan lempeng dan rangkaian gunung api di Indonesia.

Selain menyebabkan Indonesia menjadi subur, tumbukkan lempengan di Indonesia juga dapat menyebabkan berbagai bencana alam. Misalnya di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang aktif, sehingga Indonesia juga rawan terhadap bencana, meliputi:

  1. Gempa tektonik ,yakni gempa karena pergerakan lempeng tektonik, dan gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena adanya aktivitas kegunungapian.
  2. Goncangan akibat gempa bumi membuat gerakan tanah di dasar laut, sehingga menimbulkan gelombang ke arah pantai yang semakin besar dan menimbulkan bencana tsunami.
  3. Indonesia juga rawan akan bencana letusan gunung api. Gunung berapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas ke permukaan bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung berapi tersebut dapat meletus.

Sebagian gunung yang ada di Indonesia merupakan gunung berapi yang aktif. Ciri gunung berapi yang aktif adalah adanya aktivitas kegunungapian seperti semburan gas, asap, dan material vulkanik lainnya dari dalam gunung berapi.

Di Indonesia, sebagian besar gunung berapi tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak ditemui di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat, seperti gunung berapi Tambora dan Krakatau.

Bentuk Muka Bumi

Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi:

  1. dataran rendah,
  2. dataran tinggi,
  3. bukit,
  4. gunung, dan
  5. pegunungan.

Sebaran dari bentuk muka bumi Indonesia tersebut dapat dilihat pada peta fisiografi Indonesia berikut ini.

Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 buah. Luas wilayah Indonesia mencapai 5.180.053 km2, terdiri atas daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas 3.257.483 km2. Ini berarti wilayah lautannya lebih luas dari wilayah daratannya.

Kondisi Iklim Indonesia

Indonesia berada di wilayah tropis yang memiliki ciri suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, yaitu sekitar 270 C. Di daerah iklim tropis, tidak ada perbedaan yang jauh antara suhu pada musim hujan dan musim kemarau. Itulah sebabnya tidak ada musim dingin yang menurunkan salju di sini.

Kondisi tersebut juga berbeda dengan daerah lintang sedang yang suhunya berbeda sangat jauh antara musim dingin dengan musim panas. Suhu pada musim dingin dapat mencapai sekitar – 200 C, sedangkan pada saat musim panas dapat mencapai sekitar 400 C.

Tiga Jenis Iklim Indonesia

Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim yaitu iklim muson, iklim laut dan iklim tropis (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 61). Berikut adalah pemaparan tiga jenis iklim yang ada di Indonesia.

  1. Iklim musim,
    dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
  2. Iklim tropis,
    terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
  3. Iklim laut,
    terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas, sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.

Curah Hujan yang Tinggi

Berbagai jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilayah di Indonesia, tetapi pada umumnya tergolong besar.

Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian, sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.

Angin Muson

Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua.

Pada saat lautan atau samudra menerima penyinaran matahari, maka diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan lautan. Sementara itu, daratan lebih cepat menerima panas. Akibatnya lautan bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan daratan. Bergeraklah udara dari lautan ke daratan.

Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya coriolis, sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat.

Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air, sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia.

Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia.

Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, maka udara yang bergerak tadi relatif mengandung uap air yang sedikit. Selain itu, udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia, sehingga sedikit pula uap yang dibawanya. Pada saat itu, di Indonesia akan terjadi musim kemarau.

Flora dan Fauna

Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika.

Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8.000 spesies yang sudah teridentifikasi, sedangkan jumlah spesies hewan mencapai 2.215 spesies. Spesies hewan terdiri atas 515 mamalia, 60 reptil, 1519 burung, dan 121 kupu-kupu.

Persebaran Flora di Indonesia

Kondisi alam Indonesia juga dilengkapi oleh persebaran flora yang kaya dan beragam. Persebaran Flora di Indonesia dapat dibagikan menjadi dua kelompok besar, yakni Indo-Malayan dan Indo-Australian.

  1. Kelompok Indo-Malayan,
    meliputi kawasan Indonesia Barat dan pulau-pulau yang masuk ke dalam kelompok ini adalah Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
  2. Kelompok Indo-Australian,
    meliputi tumbuhan yang ada kawasan Indonesia Timur, Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan ini adalah: Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Kedua kelompok flora tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut adalah perbandingan atau perbedaan karakteristik kelompok Indo-Malayan dan Indo-Australian.

Karakteristik flora Indo-MalayanKarakteristik flora Indo-Australian
Jenis meranti-merantian sangat banyakJenis meranti-merantian hanya sedikit
Terdapat berbagai jenis rotanTidak terdapat berbagai jenis rotan
Tidak terdapat hutan kayu putihTerdapat hutan kayu putih
Jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) sedikitTerdapat berbagai jenis tumbuhan matoa, khususnya di Papua
Jenis tumbuhan sagu sedikitBanyak terdapat tumbuhan sagu
Terdapat berbagai jenis nangkaTidak terdapat jenis nangka

Persebaran Fauna Indonesia

Persebaran Fauna Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga corak yang berbeda, yakni: fauna bagian barat, tengah, dan bagian timur. Garis yang memisahkan fauna Indonesia Bagian Barat dengan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna Indonesia Bagian Tengah dan Timur dinamai Garis Weber.

Pembagian wilayah sebaran fauna di Indonesia
Pembagian wilayah sebaran fauna di Indonesia

Fauna Indonesia Bagian Barat (Tipe Asiatis)

Berdasarkan pembagian wilayah fauna di indonesia bagian barat termasuk di wilayah Fauna Indonesia bagian Barat atau tipe Asiatis yang mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Contoh Fauna Indonesia Bagian Barat

Beberapa contoh fauna Indonesia bagian barat meliputi:

  1. Mamalia berukuran besar banyak ditemui di wilayah ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain.
  2. Selain mamalia, di wilayah ini banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, tokek, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling.
  3. Berbagai jenis burung yang dapat ditemui diantaranya burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.
  4. Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut (sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam) dapat ditemui di wilayah ini.
Contoh Fauna Indonesia Bagian Barat
Gambar contoh fauna Indonesia Bagian Barat

Fauna Indonesia Bagian Tengah (Tipe Peralihan)

Wilayah fauna Indonesia Tengah atau disebut pula wilayah fauna Kepulauan Wallace, mencakup Sulawesi, Maluku, Timor, dan Nusa Tenggara serta sejumlah pulau-pulau kecil di sekitar pulau-pulau tersebut.

Contoh fauna Indonesia Bagian Tengah

Beberapa contoh fauna Indonesia bagian tengah, yakni:

  1. Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, dan banteng.
  2. Selain itu terdapat pula reptil, Amphibia, dan berbagai jenis burung. Reptil yang terdapat di daerah ini, diantaranya biawak, komodo, buaya, dan ular.
  3. Berbagai macam burung yang terdapat di wilayah ini diantaranya maleo, burung dewata, mandar, raja udang, rangkong, dan kakatua nuri. Berikut ini gambar contoh fauna Indonesia bagian Tengah.
Contoh fauna Indonesia Bagian Tengah
Contoh fauna Indonesia Bagian Tengah

Fauna Indonesia Bagian Timur

Fauna Indonesia Bagian Timur atau disebut tipe australic tersebar di wilayah Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru.

Contoh Fauna Indonesia Bagian Timur

Beberapa contoh fauna kawasan indonesia timur meliputi:

  1. Fauna berupa mamalia yang menghuni wilayah ini antara lain kanguru, beruang, walabi, landak irian (nokdiak), kuskus, pemanjat berkantung (oposum layang), kangguru pohon, dan kelelawar.
  2. Di samping mamalia tersebut terdapat pula reptil seperti biawak, buaya, ular, kadal.
  3. Berbagai jenis burung ditemui di wilayah ini diantaranya burung cenderawasih, nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Jenis ikan air tawar yang ada relatif sedikit.

Menariknya, jenis fauna yang berada di daerah indonesia timur  itu kecuali kera. Ya, tidak ada kera di sini, padahal di di hampir seluruh bagian Indonesia lainnya terdapat primata.

Kondisi alam Indonesia yang kaya serta keanekaragaman flora dan fauna Indonesia tentunya wajib kita syukuri dengan menjaga dan melestarikannya. Jika tidak, maka alam serta flora dan fauna tersebut akan terancam punah.

Akibatnya, bangsa Indonesia akan mengalami banyak kerugian karena flora dan fauna tersebut memiliki fungsi dan peran masing-masing di alam. Selain itu, manfaat bagi manusia juga akan hilang alam rusak atau flora dan fauna yang beragam tesebut punah.

Referensi

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *