Segala hal yang dilakukan di dunia ini tentunya akan memilki suatu alasan yang menyebabkannya dilakukan oleh orang-orang. Bukan hanya individu saja, namun berbagai organisasi, lembaga, atau instansi juga akan memiliki alasan-alasan dalam melakukan apa yang selama ini mereka lakukan. Tidak terkecuali dalam tindakan, aktivitas, atau kegiatan ekonomi. Suatu alasan pendorong atau yang biasa disebut sebagai motif itu juga dimiliki oleh semua pelaku ekonomi.

Motif ekonomi merupakan bahan bakar utama dalam melaksanakan kegiatan ekonomi. Tanpa adanya motif ini, individu dan organisasi perusahaan tidak akan memiliki motivasi untuk melakukannya. Berikut adalah berbagai pemaparan mengenai motif ekonomi, mulai dari pengertian menurut para ahli, hingga jenis/macam-macam dan contoh dari masing-masing motif.

Pengertian Motif Ekonomi

Motif ekonomi adalah segala hal yang mendorong seseorang untuk melakukan segala tindakan dan aktivitas ekonomi. Seperti yang diungkapkan oleh Dinar & Hasan (2018, hlm. 6) bahwa motif ekonomi adalah alasan atau hal-hal yang mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi.

Masih dalam nada yang sama, menurut Ibrahim dkk (2021, hlm. 338) motif ekonomi merupakan suatu hal yang menjadi pendorong atau alasan manusia untuk melakukan tindakan ekonomi. Sementara itu, menurut Hermawan (2014, hlm. 20) Motif ekonomi adalah hal-hal yang membuat setiap individu dan perusahaan akan melakukan tindakan-tindakan ekonomi tertentu, seperti mencari untung, insentif, dan bonus, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan tiap individu.

Dapat disimpulkan bahwa motif ekonomi adalah segala hal yang mendorong individu, kelompok, atau organisasi untuk melakukan aktivitas dan tindakan-tindakan ekonomi tertentu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pelakunya.

Macam-Macam Motif Ekonomi

Motif ekonomi bagi individu itu tentunya berbeda-beda. Namun, biasanya motif utama yang mendorong mereka melakukan kegiatan ekonomi adalah keinginan memenuhi kebutuhan hidup untuk mencapai kemakmuran. Terdapat banyak macam-macam motif ekonomi, apalagi jika tidak hanya mengacu pada individu, melainkan pada kelompok dan organisasi tertentu pula. Motif-motif ekonomi itu juga amatlah bergantung pula pada jenis atau macam yang memayunginya.

Menurut Asmarani (2020, hlm. 26) secara umum, ada 2 macam-macam motif ekonomi, yaitu sebagai berikut.

  1. Motif Intrinsik,
    yaitu motif ekonomi atas kemauan sendiri. Contoh motif intrinsik adalah ketika kita merasa lapar atau haus, maka kita akan membeli makanan atau minuman.
  2. Motif Ekstrinsik,
    yaitu motif ekonomi atas dorongan lingkungan atau di luar diri sendiri. Contoh motif ekstrinsik adalah ketika kita membeli makanan produk baru karena kemakan iklan di televisi.

Sementara itu, menurut Dinar & Hasan (2018, hlm. 6) dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Ekonomi” di sebutkan 4 macam motif ekonomi adalah sebagai berikut.

  1. Motif memperoleh keuntungan
    Motif ini merupakan dorongan wajar bagi pengusaha untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam rangka memperbesar usahanya.
  2. Motif memperoleh penghargaan
    Motif ini merupakan motif agar terpandang dan dihargai oleh masyarakat sekitarnya. Untuk itu ia tampil dengan gaya mewah dan senang memberi bantuan agar mendapat pujian/penghargaan dari pihak lain.
  3. Motif memperoleh kekuasaan ekonomi
    Motif ini merupakan motif ingin mendapatkan kekuasaan ekonomi, setelah seseorang sukses mengembangkan usahanya dan mendirikan cabang-cabang usahanya di setiap kota, ia tetap berusaha mengembangkan usahanya. Kadang-kadang motif memperoleh kekuasaan sulit dibedakan dengan motif memperoleh penghargaan
  4. Motif sosial / membantu sesama
    Dalam hal ini kegiatan ekonomi seseorang didorong bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan berbuat sosial seperti membantu korban bencana alam, memberi sumbangan pada panti asuhan, yayasan tuna netra dll.

Contoh Motif Ekonomi

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, motif ekonomi memiliki beragam macam atau jenis yang berbeda-beda dari sudut pandang individu maupun kelompok. Dengan demikian, contoh motif ekonomi juga harus dibagi berdasarkan macam atau jenis tersebut. Menurut Asmarani (2020, hlm. 26) contoh-contoh motif ekonomi berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut.

Contoh motif ekonomi yang dilakukan produsen adalah:

  1. Mencari Laba,
    Laba merupakan fondasi tujuan utama dari organisasi perusahaan yang berfokus pada produksi barang;
  2. Motif Kekuasaan,
    Menguasai pasar artinya memastikan juga bahwa suatu organisasi perusahaan dapat terus bertahan dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya;
  3. Memperoleh Penghargaan,
    Penghargaan dapat menjadi motivasi yang baik untuk anggota organisasi perusahaan, dan meyakinkan konsumen bahwa barang yang diproduksi oleh perusahaan adalah barang yang berkualitas tinggi;
  4. Motif sosial/ menolong sesama,
    Dalam hal ini, organisasi perusahaan juga biasanya tidak hanya memiliki tujuan untuk laba, akan tetapi meningkatkan kesejahteraan sosial bagi seluruh anggota dan seluruh pemangku kepentingan organisasi, termasuk masyarakat umum.

Sementara itu, contoh motif ekonomi yang dilakukan oleh konsumen adalah:

  1. Memperoleh kepuasan yang optimal,
    Bukan hanya produsen yang memikirkan margin atau keuntungan dari penjualan, konsumen juga selalu ingin mendapatkan margin dari pertukaran uang yang dimilikinya pada barang yang berkualitas tinggi, awet, dan benar-benar bermanfaat;
  2. Agar dapat bertahan hidup,
    Hari ini, tanpa pertukaran sumber daya alam, hampir dapat dikatakan bahwa seseorang tidak dapat bertahan hidup, misalnya, bahan makanan tetaplah harus dibeli meskipun masakannya bisa dimasak sendiri, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kota;
  3. Agar diterima di lingkungan masyarakat,
    Bukan masalah mewah-mewahan karena dapat membeli sesuatu, akan tetapi jika kita tidak dapat memiliki pakaian rapi yang layak pakai, maka kemungkinan besar kita tidak dapat diterima di lingkungan masyarakat, bukan?;
  4. Untuk menaikkan status sosial,
    Status sosial di sini bukanlah permasalahan ingin mendapatkan banyak perhatian karena tampak unggul dari yang lain, akan tetapi agar memiliki kesejahteraan dan kehidupan yang sama baiknya dengan seluruh masyarakat di dunia.

Contoh motif ekonomi yang dilakukan oleh distributor adalah:

  1. Memperoleh laba yang optimal,
    Distributor hanya bisa mendapatkan keuntungan dari pemindahan barang dari produsen ke konsumen, dengan begitu aktivitas ekonomi merupakan inti dari bisnis mereka;
  2. Untuk mempercepat barang sampai ke konsumen,
    Semakin cepat barang sampai ke konsumen, semakin cepat juga berbagai tujuan yang diinginkan oleh seluruh pemangku kepentingan aktivitas ekonomi akan tercapai.

Referensi

  1. Asmarani, C.R. (2020). Modul pembelajaran ekonomi. Jakarta: Kemdikbud.
  2. Dinar, M., Hasan, M. (2018). Pengantar ekonomi: teori dan aplikasi. Bekasi: Pustaka Taman Ilmu.
  3. Hermawan, Wawan(2014). Pengantar ilmu ekonomi. Jakarta: Universitas Terbuka.
  4. Ibrahim, A. dkk. (2021). Pengantar ekonomi islam. Jakarta: Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *