Website atau dalam bahasa Indonesia situs web, kini sudah menjadi salah satu media yang kita kunjungi dalam keseharian. Baik itu dengan cara mengakses alamat domainnya langsung pada keramba (browser) maupun melalui search engine seperti google. Tujuan dari membuka website ini juga amatlah beragam, mulai dari sekedar mencari informasi ringan hingga mengakses berbagai situs jurnal yang memuat publikasi ilmiah.

Media populer ini juga tidak hanya berhenti pada pemberian akses informasi saja. Berbagai macam aplikasi juga dibangun dalam format website. Tentunya, semua perusahaan kini berbondong-bondong memanfaatkan aplikasi berbasis website untuk menggapai konsumen atau kliennya dengan lebih cepat dan dalam skala yang banyak. Pemerintah juga memanfaatkan kecepatan dan kepraktisannya untuk membantu masyarakat untuk mendapatkan kemudahan akses pelayanannya.

Dari sisi komersial website telah banyak menyajikan banyak platform yang memiliki nilai guna tinggi. Baik itu jejaring sosial, mesin pencarian, maupun menjadi wadah untuk berbagi video bagi penggunanya. Di sisi korporat, perusahaaan-perusahaan juga kian banyak memanfaatkan website sebagai aplikasi internal perusahaan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bisnis sehari-hari, bukan hanya untuk mendukung sektor komersial saja.

Website juga masih tetap banyak digunakan untuk menyokong banyak aplikasi Mobile dalam praktiknya. Hal ini karena website dapat diakses kapan saja, di mana saja, selama pengguna terkoneksi ke internet tanpa harus menginstall aplikasi terlebih dahulu. Belum lagi, melalui teknologi PWA (progressive web app) website juga kini menawarkan pengalaman dan kinerja yang sama dengan native Mobile app, lagi-lagi tanpa harus melakukan instalasi sehingga tidak mengurangi storage smartphone pengguna.

Tampaknya website merupakan media powerful yang tidak akan pergi begitu saja digantikan oleh media lain, bahkan media sekuat Mobile Apps. Oleh karena itu, rasanya sayang jika kita melewatkan pembelajaran mengenai media ini. Berikut adalah berbagai uraian mengenai website, dimulai dari pengertiannya terlebih dahulu.

Pengertian Website

Menurut Bekti (2015, hlm. 35) website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara,dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian konstruksi yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.

Halaman merupakan unsur utama dan paling mendasar dalam website. Setiap halaman akan berisi berbagai informasi yang ingin disampaikan dalam format teks, gambar, animasi, atau media lainnya, sesuai dengan kebutuhan. Halaman pada website akan dibatasi isinya agar fokus hanya membahas sesuatu yang dibutuhkan oleh pengguna. Website juga akan menjadi suatu konstruksi kesatuan yang memiliki navigasi untuk berpindah antarhalaman, agar memudahkan pengguna dalam memilah dan memilih konten yang diinginkan.

Sementara itu, Ginanjar (2014) berpendapat bahwa website adalah rangkaian atau sejumlah halaman web di internet yang memiliki topik saling berkaitan untuk mempresentasikan suatu informasi. Jika website merupakan representasi daru suatu entitas seperti perusahaan, maka tentunya setiap topik informasi yang berada di dalamnya akan saling berkaitan, misalnya terdapat halaman: visi perusahaan, misi perusahaan, dan bisnis perlahan. Hal ini semakin mengonfirmasi bahwa website merupakan kesatuan konstruksi yang memiliki halaman-halaman terkait.

Selanjutnya, menurut Rahmadi (2013, hlm. 1) website atau lebih dikenal dengan sebutan situs adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video atau jenis-jenis berkas lainnya.

Pengertian di atas tersebut mengingatkan kembali pada bermacam isi yang dapat dimuat oleh suatu website. Bagaimana jika website tidak hanya berisi informasi berupa teks saja, misalnya Youtube. Website youtube hampir tidak memiliki informasi biasa dan justru hanya menyajikan video yang diupload  oleh penggunanya. Video-video yang dimunculkan juga terus berubah setiap saat dan seakan tidak memiliki informasi yang tetap.

Jenis Website

Tidak semua website bersifat statis, dan Youtube merupakan salah satu contoh website dinamis. Terdapat dua jenis website, yakni sebagai berikut.

  1. Website Statis (Static Website) adalah web yang biasanya user tidak bisa mengubah content dari web tersebut secara langsung menggunakan browser. Interaksi yang terjadi hanya seputar pemrosesan link yang ada. Dapat dikatakan bahwa website statis ini adalah website yang mempunyai halaman konten yang tidak berubah-ubah. Contohnya adalah website Company profile, web suatu instansi pemerintahan, atau website berisi portofolio seorang fotografer.
  2. Webiste Dinamis (Dynamic Website) adalah web yang biasanya user dapat mengubah content dari halaman tertentu dengan menggunakan fitur yang disediakan pada website. Sehingga bisa disimpulkan bahwa website dinamis merupakan website yang secara struktur ditujukan untuk update sesering mungkin. Contohnya adalah facebook, youtube, twitter, dsb.

Nama Domain

Saat kita ingin mengakses suatu website, kita akan mengetik atau mengklik suatu link yang akan membawa kita pada alamat situs yang diinginkan, misalnya, https://serupa.id. Alamat tersebut disebut sebagai nama domain. Sebetulnya, alamat dari suatu server yang menyajikan website tetap memiliki format unik universal berupa IP Address seperti pada jaringan lainnya. Namun demikian, tentunya hal tersebut akan memberikan kesulitan pada pengguna dalam mengingatnya. Oleh karena itu, nama domain digunakan sebagai “penggantinya”.

Setiap alamat web sejatinya menggunakan DNS atau domain name system”yang merupakan metode yang dipakai untuk mengorganisir seluruh nama-nama komputer yang ada di internet. Hal tersebut tentunya dilakukan untuk mengatur keunikan alamat sehingga tidak mengalami tumpang tindih penamaan antara masing-masing website yang berbeda. Jika website tidak menggunakan DNS, maka pengguna juga tidak dapat mengakses alamat unik dari suatu situs.

Contoh domain adalah .com (komersil atau bisnis), .gov (pemerintahan), .mil (militer), .net (intitusi yang berbeda), dan .ac (institusi pendidikan). Untuk top domain .id (Negara Indonesia), .ca (Negara Canada), .us (Negara Amerika) dan sebagainya yang berarti kepemilikan web negara (Lukman, 2015).

Penamaan domain diatur oleh ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) yang mengelola pengembangan dan arsitektur tingkat atas dari ruang nama domain Internet. Ini artinya, ICANN mengotorisasi pendaftar nama domain. Tentunya pendaftaran nama untuk suatu nama domain hanya dapat dilakukan satu kali. Setiap negara juga memiliki lembaga yang mengatur penamaan domain ini, khusus untuk domain yang dihubungkan langsung dengan negaranya. Misalnya, ekstensi domain .id, dan .co.id yang merupakan domain Indonesia diorganisir oleh Pandi (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia).

Setiap pendaftaran domain akan membutuhkan biaya registrasi yang biasanya berdurasi tahunan. Jika kita ingin mempertahankannya, maka kita harus terus memperpanjang kontrak dari penamaan domain tersebut. Kita dapat “membeli” domain di berbagai website-website penyedia pendaftaran domain seperti idcloudhost, rumahweb.com, masterweb, atau langsung ke website Pandi.

Komponen Pengembangan Website

Sebetulnya bagaimana suatu website dapat terbentuk? Bagaimana caranya jika kita ingin membuat sebuah website? Website terbentuk dari beragam bahasa tanda hingga bahasa pemrograman yang dibutuhkan. Berbagai bahasa tersebut diprogram, dicoding, atau ditagging ke dalam suatu file script. Script yang menyokong suatu website terdiri dari HTML, CSS, client side script, dan server side script.

HTML

HTML adalah singkatan dari HyperText Markup Language. HTML pada dasarnya merupakan dokumen ASCII atau teks biasa yang dirancang agar tidak tergantung pada sistem operasi (EMS, 2016). Sebuah dokumen atau file HTML agar dapat dibaca langsung oleh browser disimpan dalam ekstensi .htm atau .html. Oleh karena itu, sebetulnya, tanpa tambahan file lain, suatu file HTML dapat langsung digunakan untuk membuat website.

Tidak seperti bahasa pemrograman, HTML menggunakan tag-tag sederhana untuk memarkai bagian apa, komponen apa, atau teks apa yang ingin diperlihatkan di browser pada suatu file html. Misalnya, jika kita ingin memunculkan satu paragraf teks, maka kita harus menggunakan tag <p></p>.

Contohnya:

<p>Ini adalah teks di dalam suatu paragraf website</p>

CSS

Cascading Style Sheet atau disebut dengan CSS, CSS adalah suatu teknologi skrip yang di pergunakan untuk memperindah tampilan halaman web (Salamun, 2017). CSS merupakan aturan untuk mengatur beberapa komponen – komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. Seperti HTML, CSS juga bukan bahasa pemrograman.

Contoh script CSS:

font-size: 12px;

Script di atas berarti kita mengubah ukuran font suatu elemen dalam website menjadi 12 piksel.

Client Side Script

Client side script adalah bahasa pemrograman yang dapat dieksekusi pada sisi komputer klien. Artinya, script ini akan dijalankan pada browser pengguna, bukan pada server tempat di mana website dihost. Client side script menggunakan Javascript.

JavaScript adalah bahasa pemrograman berbasis client yang bersifat ringan, karena bahasa pemrograman ini berjalan pada masing-masing browser atau dapat dikatakan tidak dibebankan pada server (Nugroho, 2012). Mengapa lebih ringan? Karena jika suatu website diakses oleh 100 orang maka beban tidak akan ditanggung server, melainkan yang mengeksekusi beban komputasi adalah komputer dari 100 penggunanya sendiri.

Server Side Script

Server side script adalah bahasa pemrograman yang dieksekusi di sisi server. Salah satu bahasa pemrograman server side script adalah PHP (PHP Hypertext Preprocessor). PHP merupakan bahasa pemrograman yang berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses server. Hasil proses yang dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan browser. Dengan menggunakan PHP, web akan menjadi website dinamis. Artinya website dapat membuat tampilan berdasarkan permintaan client.

Referensi

  1. Bekti, Bintu Humairah. (2015). Mahir Membuat Website dengan Adobe Dreamweaver CS6, CSS dan JQuery. Yogyakarta: ANDI.
  2. Ginanjar, T. (2014). Rahasia Membangun Website Toko Online Berpenghasilan Jutaan Rupiah. Bandung: Iffahmedia.
  3. Nugroho, A.T. (2012). Pemrograman Game Berbasis Web menggunakan JavaScript+HTML 5. Yogyakarta: CV.Andi Offset.

Gabung ke Percakapan

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *