Pengertian Sistem Operasi

Sistem operasi adalah sebuah perangkat lunak (software) yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi lain pada perangkat komputasi (Suryawinata, 2018, hlm. 130). Bahkan sistem operasi adalah perangkat lunak yang memungkinkan kita untuk mengoperasikan smartphone, komputer, dan laptop. Seperti yang diungkapkan oleh Wijanto, dkk (2021, hlm. 88) bahwa sistem operasi merupakan perangkat lunak utama yang memungkinkan komputer dapat beroperasi.

Sistem operasilah yang menjembatani pengguna sehingga dapat berinteraksi dengan komputer. Sistem operasi sering disebut perangkat lunak sistem karena merupakan perangkat lunak pertama yang dijalankan pada saat komputer dinyalakan. Tanpa sistem operasi, perangkat-perangkat komputasi tersebut tidak dapat difungsikan apalagi dipasang perangkat lunak aplikasi yang dapat digunakan untuk hiburan dan produktivitas. Contoh beberapa sistem operasi adalah Windows, Linux, Android, dan iOs.

Sementara itu, menurut Mushthofa, dkk (2021, hlm. 72) sistem operasi (OS) adalah perangkat lunak sistem yang mengelola perangkat keras komputer, sumber daya perangkat lunak, dan menyediakan layanan umum untuk program komputer. Meskipun dapat amatlah memungkinkan sebuah aplikasi dapat berkomunikasi atau bertatap muka secara langsung dengan hardware komputer, akan tetapi kebanyakan aplikasi dibuat untuk berkomunikasi dengan sistem operasi saja.

Sedangkan menurut Natali (2021, hlm. 81) sistem operasi merupakan sekumpulan program yang ditulis untuk melayani program-program lain berinteraksi dengan perangkat keras. Artinya, hal ini memungkinkan para pengembang perangkat aplikasi untuk memanfaatkan library-library yang umum (layanan umum) yang sudah ada pada sistem operasi, sehingga tidak perlu memikirkan tentang detail hardware yang akan digunakan sehingga menghemat waktu dan mempermudah proses pengembangan aplikasi. Oleh karena itu, sistem operasi juga amatlah krusial bagi pengembang perangkat lunak aplikasi.

Sistem juga operasi melakukan manajemen sumber daya hardware pada komputer. Perangkat masukan contohnya keyboard dan mouse, perangkat keluaran seperti monitor, printer, dan scanner perangkat jaringan seperti modem dan router, perangkat penyimpanan seperti RAM, harddisk, dan lain sebagainya diatur oleh sistem operasi.

Selain itu, sistem operasi juga menyediakan servis atau layanan-layanan untuk memfasilitasi program aplikasi atau software. Hal ini digunakan untuk mengeksekusi perintah dan memanajemen alokasi memori dan jumlah waktu prosesor yang akan digunakan. Perihal persoalan ini, kita dapat mengetahui berbagai fungsi sistem operasi lainnya melalui pemaparan fungsi sistem operasi di bawah ini.

Fungsi Sistem Operasi

Menurut Wijanto, dkk (2021, hlm. 88) sistem operasi memiliki beberapa fungsi utama yang di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Manajemen proses: mencakup penyiapan, penjadwalan, dan pemantauan proses (program) yang sedang dijalankan pada komputer.
  2. Manajemen sumber daya: berkaitan dengan pengendalian penggunaan sumber daya komputer yang sedang dipakai oleh perangkat lunak sistem maupun perangkat lunak aplikasi lain yang sedang berjalan. Sumber daya adalah komponen perangkat keras dalam komputer seperti CPU, memori, dan alat input atau output.
  3. Manajemen data: berupa pengendalian terhadap data masukan (input) dan keluaran (output), termasuk dalam hal pengalokasian dalam piranti penyimpanan sekunder maupun dalam memori utama.

Sementara itu, menurut Suryawinata (2018, hlm. 131) sistem operasi sebenarnya memiliki banyak fungsi, akan tetapi tujuan utamanya adalah untuk menyediakan interface atau antarmuka antara pengguna dengan hardware komputer atau perangkat keras komputer. Beberapa fungsi utama sistem operasi lainnya di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Resources Manager
    Hal ini berarti bahwa sistem operasi akan mengelola atau mengatur semua resource atau sumber daya yang terhubung ke dalam sistem.
  2. Storage Management
    Fungsi ini memungkinkan sistem operasi dapat menyimpan dan mengakses file yang ditentukan oleh sistem. Sistem operasi juga memungkinkan pengguna untuk membuat file, membuat direktori, membaca dan menulis file, serta menyalin file dari satu direktori ke direktori yang lain. Dengan kata lain, sistem operasi bertanggung jawab untuk seluruh operasi penyimpanan dan akses file pada sistem.
  3. Process Manager
    Seluruh proses yang dijalankan oleh pengguna atau yang sedang dijalankan pada mesin merupakan tanggung jawab sistem operasi untuk mengaturnya. Sebagai contoh sistem operasi akan membuat skala prioritas. Bagaimana proses-proses ini dijalankan, serta urutan berjalannya proses. Selain itu sistem operasi juga bertanggung jawab untuk memecah proses yang besar menjadi proses-proses yang lebih kecil. Proses-proses yang kecil ini biasanya disebut dengan thread.
  4. Memory Management
    Pada fungsi ini, sistem operasi mengatur memori pada seluruh sistem komputer. Hal ini berarti sistem operasi akan memberikan memori pada proses yang sedang berjalan dan juga mengalihkan alokasi memori dari proses yang sudah tidak membutuhkan memori (Suryawinata, 2018, hlm. 132).

Klasifikasi Sistem Operasi

Menurut Suryawinata (2018, hlm. 132) sejatinya klasifikasi sistem operasi amatlah banyak sekali, akan tetapi kita dapat menarik jenis atau kategori berdasarkan lisensi dan fungsinya yang akan dijelaskan sebagai berikut.

Berdasarkan Lisensi

Lisensi adalah sebuah izin untuk menggunakan barang tertentu semisal ciptaan orang (Suryawinata, 2018, hlm. 132). Lisensi ini dapat diberikan oleh yang memiliki hak cipta dari barang tersebut. Apabila dibagi berdasarkan lisensinya, sistem operasi terdiri atas beberapa jenis sebagai berikut.

  1. Open Source/Free
    Lisensi dengan jenis open source merupakan lisensi yang biasanya diberikan secara gratis. Sehingga para pengguna dapat menggunakan perangkat lunak yang sifatnya free atau open source ini tanpa harus membayar biaya untuk membeli atau biaya berlangganan dari aplikasi ini. Sebenarnya free software dengan open source software tidak sama namun pada sebagian besar kasus ini beririsan sehingga software yang open source itu selalu free untuk digunakan oleh pengguna. Bukan hanya hasil jadinya saja, namun kode-kode program yang ada pada aplikasi juga dibagikan untuk bisa dilihat oleh pengguna dan pengguna dimungkinkan untuk memodifikasi kode-kode program tersebut. Tujuannya adalah untuk membuat atau meningkatkan performa aplikasi yang sudah ada. Contoh sistem operasi open source atau gratis ini meliputi Linux dan Android.
  2. Closed Source/Propietary
    Dalam bidang komputer atau teknologi informasi, istilah close source atau propietary menggambarkan suatu teknologi atau produk yang dimiliki secara eksklusif oleh suatu perusahaan yang membuat teknologi tersebut. Disebut close source karena pembuat teknologi tersebut atau pembuat sistem operasi tersebut merahasiakan teknologi dan cara kerja dalam produknya. Beberapa produk yang sifatnya proprietary hanya dapat berfungsi atau digunakan dengan produk lain yang dimiliki oleh perusahaan yang sama. Sebagai contoh adalah perusahaan Apple yang memiliki perangkat lunak yang disebut dengan Mac OS dan perangkat keras yang disebut dengan i-Mac dan MacBook. Selain itu, contoh lain dari sistem operasi Close source dan berbayar adalah Microsoft Windows.

Berdasarkan Fungsi

Sistem operasi juga dapat dibagi klasifikasinya berdasarkan fungsi. Menurut Suryawinata (2018, hlm. 138) beberapa jenis sistem operasi yang dibagi berdasarkan fungsinya di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Sistem Operasi Server
    Sistem operasi server atau sering juga disebut dengan server OS merupakan sistem operasi yang didesain spesifik untuk dijalankan pada server. Server yang khusus untuk operasi dengan sistem client server melayani permintaan dari komputer client pada suatu jaringan sistem operasi pada server merupakan lapisan perangkat lunak paling atas pada sebuah sistem perangkat lunak atau aplikasi yang dapat berjalan pada hardware server. Fungsi-fungsi pada sistem operasi server adalah untuk mengaktifkan dan memfasilitasi serverserver. Contohnya adalah web server, mail server, file server, database server, application server, dan print server. Contoh sistem operasi server yang populer ada Windows Server, Red Hat Enterprise, Linux Debian, dan lain-lain.
  2. Sistem Operasi Standalone
    Sistem operasi stand alone merupakan sistem operasi yang bisa berjalan sendiri meskipun tidak ada server yang melayaninya. Sistem operasi stand alone ini seringkali kita temukan pada komputer yang kita gunakan sehari-hari. Entah itu personal komputer maupun laptop bahkan pada tablet. Komputerkomputer tersebut dapat dijalankan meskipun tanpa bantuan perangkat lain seperti server. Namun sistem operasi ini juga dilengkapi dengan kemampuan terhubung ke dalam jaringan. Sehingga dia juga bisa menjadi client pada sebuah sistem komputer client server. Contoh sistem operasi stand alone yang sering kita gunakan adalah Windows, Mac OS, Linux dan lain sebagainya.

Cara Kerja Sistem Operasi

Sebetulnya sistem operasi memiliki cara kerja yang amat kompleks dan melibatkan banyak komponen termasuk ke hardware dan softwaresoftware lain yang terhubung. Akan tetapi, apabila dilihat dari cara kerja sistem operasi setelah pengguna memberikan perintah untuk menjalankan sebuah program, maka tahapan cara kerja sistem operasi adalah sebagai berikut.

  1. Mengirim data file atau bisa juga instruksi dari program tersebut ke memori.
  2. Kemudian setelah program dijalankan, maka program tersebut akan meminta sistem operasi untuk menyalin data yang diperlukan dari disk menuju memori.
  3. Lalu sistem operasi akan menjalankan kontrol terhadap program tersebut, dan melanjutkan ke proses sistem komputasi yang diinginkan pengguna.
  4. Ketika proses sistem komputasi sudah selesai, maka hasilnya dapat disajikan di alat keluaran, seperti monitor (Natali, dkk, 2021, hlm. 81).

Referensi

  1. Natali, dkk. (2021). Informatika smp kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbudristek.
  2. Suryawinata, M. (2018). Arsitektur dan organisasi komputer. Sidoarjo: UMSIDA Press.
  3. Wijanto, dkk. (2021). Informatika smp kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbudristek.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *