Spesifikasi merupakan tolak ukur yang digunakan untuk memberikan gambaran daya, kemampuan, atau jumlah dan besaran suatu unsur pada suatu pheriperal. Misalnya, kamera memiliki spesifikasi resolusi (dimensi) gambar yang dapat diambil oleh sensornya menggunakan satuan megapixel. Pixel adalah satuan terkecil berupa titik kecil yang disusun untuk menggambarkan suatu foto atau gambar lainnya oleh komputer.

Contohnya, 24 Megapixel berarti kamera dapat mengambil 24 juta pixel (titik kecil) untuk menggambarkan foto yang diambil. Artinya, kamera dapat mengambil lebih banyak pixel jika dibandingkan dengan kamera 12 megapixel, sehingga mampu membuat detail gambar yang lebih rapat dan lebih besar dimensinya.

Rasanya mudah untuk menarik kesimpulan bahwa kamera dengan resolusi yang lebih tinggi akan mampu mengambil gambar yang lebih bagus bukan? Sayangnya hal tersebut tidak tepat. Kamera beresolusi tinggi tidak menjamin kualitas gambar yang lebih tinggi pula. Mengapa? Karena terdapat banyak parameter lain yang menentukan kualitas foto, suatu spesifikasi akan berkaitan dengan berbagai spesifikasi lain yang dimilikinya. Dalam contoh kasus spesifikasi kamera, terdapat spesifikasi lain yang menentukan kualitas gambar, meliputi ukuran sensor, kualitas sensor, kemampuan bukaan, dsb.

Belum lagi, produsen peralatan elektronik sering mengakali spesifikasi yang mereka cantumkan. Misalnya, 24 megapixel itu ternyata dihitung berdasarkan teknologi pembesaran pixel digital untuk kemudian dikecilkan kembali agar pixel menjadi lebih rapat. Sejatinya kamera tersebut tidak memiliki resolusi 24 megapixel, namun hanya dapat dikatakan “setara” 24 megapixel melalui teknologi post processing yang mereka terapkan. Padahal, nyatanya kamera tersebut hanya memiliki resolusi 12 megapixel.

Permasalahn selanjutnya adalah setiap spesifikasi akan terikat oleh waktu. Maksudnya, beberapa jenis spesifikasi akan berubah mengikuti perkembangan zaman. Ambil contoh spesifikasi vRam pada VGA card atau kartu pemroses grafis yang berfungsi untuk menghasilkan display pada komputer. Pada awal tahun 2000-an jumlah vRam pada VGA card tidak memberikan dampak signifikan pada kemampuannya untuk memproses grafis komputer. Sehingga banyak gamers atau antusias PC mengakali budget mereka dengan membeli chipset VGA tipe tinggi dengan vRAM yang kecil. Hal tersebut karena pada masa itu, belum ada display dengan kerapatan tinggi sepeti full HD atau bahkan 2K dan 4K. vRAM sendiri berkaitan dengan banyaknya file tekstur yang dapat disimpan sementara untuk diolah oleh VGA. Resolusi kecil tentunya tidak membutuhkan banyak vRAM. Namun, sekarang vRAM sangat berpengaruh besar jika kita ingin menggunakan monitor dengan resolusi yang rapat seperti 2K atau 4K, sehingga value spesifikasi jumlah vRAM kini menjadi tinggi dan tidak seuseless dulu.

Oleh karena itu, seluruh spesifikasi parameter, komponen, atau unsur pembentuk suatu peralatan elektronik haruslah dipethatikan untuk menentukan kualitas atau kemampuan peralatan elektronik tersebut. Kita juga harus mengetahui seluk-beluk dari gadget yang sedang kita amati spesifikasinya.

Misalnya, unsur atau bagian apa yang paling berpengaruh? Apakah sensornya? Chipsetnya? atau komponen lainnya? Sehingga kita dapat mengetahui mana yang memang benar-benar menentukan kualitas, dan bagian mana yang hanya sekedar gimmick marketing. Selain itu kita juga harus terus mengikuti perkembangan teknologi dibalik peralatan elektronik itu sendiri, agar mengetahui berbagai dinamika perubahan yang terjadi pada suatu gawai/gadget.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *