Budidaya ternak kesayangan merupakan suatu upaya pemeliharaan dan pengembangbiakkan hewan kesayangan baik untuk dipelihara sendiri maupun penyiapan untuk kelak diadopsi oleh orang-orang yang tertarik untuk memelihara hewan kesayangan tersebut.

Apa itu hewan kesayangan? Hewan ternak kesayangan adalah hewan yang dipelihara karena kekhasan dan keunikan, seperti keindahan bulunya,suaranya, dan kelucuan perilakunya (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 108). Contoh hewan ternak kesayangan meliputi kucing, kelinci, hamster, burung, dan lain-lain.

Ternak yang ada saat ini sebelumnya adalah hewan-hewan yang liar. Manusia melakukan penjinakan atau sering disebut dengan domestikasi karena adanya kepentingan terhadap hewan liar tersebut. Beberapa hewan dipelihara sebagai sumber bahan baku industri, hewan laboratorium, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia.

Semua kepentingan tersebut rasanya jauh adalah alasan yang jelas dan bernilai guna tinggi bagi kehidupan masyarkat. Namun, mengapa ada ternak yang dipelihara hanya karena keunikan, kelucuan, atau kekhasan yang dimilikinya? Itulah mengapa ternak ini disebut sebagai hewan kesayangan. Hewan ini tidak bernilai guna secara langsung namun memiliki banyak penggemar untuk dipelihara.

Keunikan hewan kesayangan yang memesona masyarakat meliputi suara yang unik, bulu yang halus dan indah, perilaku lucu, dan sebagainya. Keunikan yang dimiliki ternak kesayangan dapat membuat semua orang yang melihatnya merasa senang dan nyaman, sehingga dapat mengurangi rasa stres seseorang.

Memelihara ternak kesayangan juga akan memunculkan sikap peduli, tanggung jawab, penyabar, dan penyayang bagi pemiliknya, bahkan bisa mendatangkan banyak sahabat baru melalui kontes dan kompetisi ternak kesayangan. Tak jarang hewan kesayangan juga membentuk komunitas kuat dan melakukan berbagai pergerakan penting seperti pergerakkan menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

Jadi, sangat tidak tepat jika budidaya ternak kesayangan dianggap hal yang tidak berguna. Guna, manfaat, atau fungsi suatu hal terkadang tidak terlihat secara langsung namun memancar melalui berbagai cara. Oleh karena itu, berikut adalah berbagai pengetahuan yang akan membantu kita untuk lebih memahami berbagai aspek dari budidaya ternak kesayangan.

Jenis-Jenis Ternak Kesayangan

Terdapat banyak komunitas pencinta hewan kesayangan di Indonesia. Biasanya mereka berkumpul untuk saling berbagi keunikan hewan hias (ternak kesayangan) dan saling berbagi pengalaman serta solusi jika muncul kendala dalam pemeliharaan ternak kesayangan tersebut. Berikut adalah beberapa contoh ternak kesayangan yang biasa dipelihara.

Kelinci Hias

Kelinci adalah hewan ternak kecil Aung multiguna karena dapat dibudidayakan sebagai ternak penghasil daging, kulit, dan untuk kepentingan berbagai pekerjaan di laboratorium. Selain itu, beberapa bangsa kelinci dibudidayakan karena keindahan bentuk mulai dari bulu hingga rupanya yang lucu, sehingga banyak dipelihara sebagai binatang kesayangan atau ternak kesayangan.

kelinci hias

Bangsa kelinci yang dipelihara karena keindahannya mempunyai daging sedikit, sehingga tidak dapat dimanfaatkan sebagai hewan pesaing, namun kulitnya jauh lebih berharga. Berbagai kegiatan, event, dan pameran telah diadakan untuk hewan kelinci hias. Begitu juga kejuaraan atau kompetisi yang penilaiannya didasarkan pada ciri-ciri bulu beraneka warna dan telinganya yang panjang. Angora dan Rex merupakan dua jenis bangsa kelinci penghasil bulu lebat yang berwarna putih dengan wol yang tumbuh panjang.

Ada beberapa keuntungan jika memelihara kelinci baik sebagai pedaging maupun sebagai ternak kesayangan. Kelinci mempunyai potensi biologis yang tinggi karena:

  1. dapat dikawinkan kapan saja setelah dewasa;
  2. waktu bunting pendek (30-32 hari);
  3. beranak banyak bahkan dalam satu tahun seekor induk kelinci dapat melahirkan 6-8 kali, dengan jumlah anak per kelahiran 6-8 ekor.

Jika kelinci akan dikembangbiakkan sebagai hewan kesayangan, disarankan bagi pemula untuk membeli kelinci berumur 2-4 bulan untuk memperkecil risiko kematian.

Hamster

Hamster adalah hewan kecil yang masuk dalam ordo Rodentia (hewan pengerat). Hamster berasal dari Timur Tengah dan Eropa bagian tenggara. Sejak tahun 1930-an, hamster sudah dipelihara, tetapi pada waktu itu hanya sebagai hewan percobaan di laboratorium.

hamster

Hamster memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil. Tubuh hamster dewasa memiliki panjang 7-10 cm, ada juga yang berukuran 18-20 cm. Tubuhnya kuat dan lentur. Tidak seperti tikus, hamster memiliki bulu lebat dan halus di sekitar tubuhnya yang memenuhi bagian telinga, ekor, dan kaki.

Hamster adalah hewan yang aktif pada malam hari dan beristirahat pada siang hari (nokturnal). Satwa mungil ini tidak tahan panas, dan akan mati jika terpapar terik matahari dalam waktu lama. Ketika matahari tenggelam, barulah hewan ini keluar dari lubang persembunyian untuk melakukan aktivitas seperti mencari makan, pasangan, dan bermain.

Menjelang pagi, aktivitas hamster akan berhenti dan kembali ke dalam lubang sarangnya untuk tidur sepanjang hari sampai malam kembali datang. Terdapat lima (5) jenis hamster yang banyak dipelihara di Indonesia, yaitu: hamster Siria, Champbell, Winter White, Roborovski, dan Cina.

Burung Merpati

Merpati jenisnya sangat beragam dan tersebar luas di seluruh negara di dunia. Berbagai jenis merpati tersebut memiliki ciri atau sifat sendiri-sendiri sesuai dengan kondisi alam tempat hidupnya. Saking beragamnya, terdapat sekitar 200 jenis merpati yang hidup di Benua Eropa, Asia, dan Australia.

burung merpati

Merpati yang hidup di negara-negara di belahan bumi Selatan, terutama di Indonesia dan Papua Nugini, ukuran tubuhnya lebih besar dan memiliki postur yang lebih elegan. Jika dibandingkan dengan jenis merpati dari negara lain, panjang tubuh merpati dari wilayah ini bisa mencapai 75-85 cm.

Warna bulu merpati juga sangat beraneka ragam, meliputi warna ungu, biru laut, cokelat, putih, atau kombinasi dari beberapa warna, dan tampak mengkilap. Khusus merpati jantan, bulunya lebih tampak indah dan mengkilap, terutama pada bagian leher hingga kepala.

Di alam, merpati hidup dengan membuatsarang di berbagai tempat, seperti di ranting pepohonan, celah gunung karang, atap bangunan, atau rumah penduduk. Pembuatan sarang dilakukan ketika memasuki masa perkawinan, yakni ketika merpati betina hendak bertelur dan mengerami telurnya.

Proses pengeraman dilakukan bergantian antara merpati jantan dan betina. Merpati dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu merpati hias, pos, balap, dan pedaging yang memiliki karakteristik yang berbeda.

Burung Kicauan

Burung kicauan adalah salah satu hewan ternak kesayangan yang paling populer di Indonesia. Beberapa jenis burung kicauan yang banyak dipelihara masyarakat Indonesia, antara lain murai batu/medan, love bird, kenari, cucak hijau, kacer, poksai, anis, dan jalak.

burung kicauan kenari

Di alam, atau pada habitat aslinya, burung pengicau jantan biasanya hidup berkelompok terdiri atas 2-10 ekor. Tiap kelompok mempunyai pemimpin (jantan dominan) yang biasanya memiliki kicauan sangat merdu dan panjang, yang tidak dimiliki pejantan lain.

Berbeda dengan burung pengicau di alam, semua burung pengicau yang dipelihara manusia dapat berkicau karena tidak berada dalam kelompok. Apalagi saat berada di lingkungan yang banyak terdapat burung jantan sejenis (misalnya di area lomba). Burung yang terlatih dan bermental kuat dapat berjaya di arena lomba, seakan-akan tampak sebagai jantan dominan.

Kicauan burung banyak memberikan manfaat kepada manusia. Orang Jawa menyebutnya dengan istilah “klangenan”, yang b erarti dirawat untuk dipandang dan dijadikan hiasan. Jenis burung ini dipelihara untuk penyaluran hobi, maka seseorang memanfaatkan waktu luang dengan aktivitas positif, memperbanyak teman, dan sekaligus menghasilkan uang (budi daya, lomba).

Sarana dan Teknik Budi Daya Ternak Kesayangan

Terdapat beragam teknik budidaya ternak kesayangan yang dapat dilakukan untuk memastikan perkembangan hewan kesayangan berjalan lancer dan sesuai keinginan. Teknik budi daya ternak yang harus diperhatikan antara lain meliputi pemeliharaan kandang, pemilihan bibit, pemberian pakan, dan pencegahan hama, dan penyakit.

Sementara itu, sarana yang tepat dan memadai perlu diperhatikan sebelum melakukan usaha budi daya ternak kesayangan. Mengapa? dibutuhkan sarana yang tepat dan memadai sehingga dapat diperoleh hasil optimal yang menguntungkan agar sesuai dengan target.

Bahan-bahan Budidaya Ternak Kesayangan

Setiap jenis ternak kesayangan membutuhkan sarana produksi dan bahan budi daya yang berbeda-beda. Bahan yang diperlukan dalam sarana budi daya ternak kesayangan, antara lain adalah sebagai berikut.

Anakan Hewan Kesayangan

Secara umum, pemilihan ternak kesayangan yang baik harus memiliki kriteria, seperti: tubuh tegap, gerakannya gesit dan lincah, bulu halus mengkilap dan tidak rontok, pandangan mata tajam, nafsu makan baik, bagian kaki tidak bengkok.

Pada kelinci, bibit kelinci yang baik untuk dipelihara adalah kelinci yang berumur di atas 35 hari, atau sudah berumur 60 hari. Saat di bawah umur 35 hari, anak kelinci masih membutuhkan susu dari induk dan rentan terhadap kematian bibit.

Sementara itu bakalan kenari yang berkualitas baik memiliki ciri tidak cacat fisik; berkepala besar; bermata besar dan terlihat melotot; memiliki paruh yang berpangkal lurus; lebar, panjang, besar, dan tebal; lubang hidung dekat dengan mata; sayap yang mengepit dan cengkeraman kuat; leher panjang dan padat; nafsu makan tinggi; lincah; dan sering berkicau.

Pakan Hewan Ternak Kesayangan

Pakan ternak berarti semua bahan yang akan diberikan sebagai asupan makanan kepada ternak. Biasanya pakan berupa campuran berbagai macam bahan organik dan anorganik untuk memenuhi kebutuhan zat makanan bagi pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi dari masing-masing jenis ternak kesayangan.

Pakan memegang peran penting dalam budi daya ternak kesayangan, karena manajemen pakan yang baik membuat pertumbuhan ternak dapat mencapai hasil sesuai target yang ditentukan. Setiap pakan yang diberikan harus mengandung nutrisi lengkap dengan komposisi seimbang agar pemberian pakan efisien dan sesuai dengan kebutuhan ternak tersebut.

Nutrisi yang harus terkandung dalam pakan, di antaranya energi, protein, mineral, vitamin, dan air. Pakan yang berkualitas baik atau mengandung cukup gizi, akan berpengaruh baik terhadap ternak, sehingga ternak tumbuh sehat, cepat gemuk, berkembang dengan baik, jumlah ternak yang mati atau sakit akan berkurang, sementara jumlah anak yang lahir dan hidup sehat meningkat.

Pakan yang dapat diberikan pada ternak kesayangan dapat berasal dari pakan alami dan buatan. Pakan alami berasal dari alam sekitar, contohnya adalah sayuran, buah-buahan, biji-bijian,serangga, cacing, ulat, jangkrik, dan kroto.

Sementara itu, pakan buatan terbuat dari berbagai campuran bahan baku hewani dan nabati dengan memperhatikan kandungan gizi, sifat, dan jenis ternak yang mengonsumsi pakan tersebut. Pakan buatan umumnya berbentuk pelet.

Obat-obatan

Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu kendala berat yang dapat dialami dalam kegiatan budi daya ternak kesayangan. Selain menghambat pertumbuhan, penyakit juga dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, obat-obatan dapat diberikan baik untuk pencegahan, maupun penanggulangan hama dan penyakit.

Obat yang dapat diberikan pada hewan kesayangan juga dapat didapatkan secara alami dan buatan. Obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan (misalnya lidah buaya, daun pisang, atau daun pepaya) dan lebih efektif sebagai pencegah. Sementara obat buatan berasal dari zat kimia yang dapat mematikan sumber penyakit seperti hama atau parasit.

Air

Seperti pada budi daya hewan lainnya, air tetap memiliki peranan penting dalam budidaya ternak kesayangan. Air sangat diperlukan untuk melancarkan makanan dalam saluran pencernaan, terlebih lagi terkait dengan produksi susu bagi induk yang sedang menyusui. Air harus memenuhi persyaratan tertentu, agar ternak dapat tumbuh dengan baik. Pemberian air untuk ternak sebaiknya diberikan secara ad libitum atau berarti tidak terbatas.

Peralatan Budidaya Ternak Kesayangan

Peralatan budidaya ternak kesayangan sangatlah beragam tergantung dari jenis hewan kesayangannya. Namun, secara umum alat-alat yang akan diperlukan sebagai sarana budi daya ternak kesayangan, antara lain: kandang, tempat minum, tempat pakan, timbangan, sprayer, dan pembersih kotoran.

peralatan budidaya ternak kesayangan

Tahapan Budi Daya Ternak Kesayangan

Tujuan pemeliharaan ternak kesayangan berbeda-beda, bergantung pada jenis ternaknya. Tahapan budi daya ternak antara lain : perencanaan, persiapan sarana budi daya, dan proses budi daya yang akan dipaparkan secara terperinci di bawah ini.

Pemeliharaan Kandang

Kandang yang bersih dan nyaman sangat penting dalam budi daya ternak kesayangan. Hal ini ditujukan untuk menjaga kesehatan serta memastikan hewan tidak dalam keadaan stres yang dapat berdampak buruk pada pertumbuhannya. Kandang harus rutin dibersihkan untuk menjaga kebersihan dan kelembabannya minimal seminggu sekali. Hal tersebut penting untuk menghindari tumbuhnya jamur atau bakteri penyakit yang tidak diinginkan. Tempat pakan, minum, dan lantai kandang yang terdapat dalam kandang juga harus rutin dibersihkan.

Pemilihan Bibit

Bibit ternak adalah ternak yang mempunyai dan mewariskan sifat unggul serta memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan. Pemilihan bibit yang baik merupakan kunci utama keberhasilan budi daya ternak kesayangan. Calon bibit yang baik dapat diketahui dengan melakukan seleksi.

Seleksi dapat dilakukan dengan memperhatikan catatan kemampuan produksi setiap individu, dan penampilan fisik ternak. Calon yang dipilih adalah yang memiliki bentuk tubuh seimbang dan tidak cacat.

Pemberian Pakan

Pakan merupakan faktor utama penentu produktivitas ternak. Biaya pakan menempati 60%-80% dari jumlah total biaya usaha peternakan. Pakan yang diberikan kepada ternak berbeda-beda, sesuai dengan jenisternak, umur, dan produktivitas ternak. Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah kebutuhan, waktu pemberian, dan cara pemberian pakan.

Contohnya, pakan untuk kelinci harus memiliki porsi 80% tumbuhan hijau, dan 20% konsentrat (pakan tambahan). Untuk jenis pakan hijauan, pastikan harus dalam keadaan layu namun tidak busuk. Proses pelayuan berguna untuk mempertinggi serat kasar, juga untuk menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang- kejang dan diare. Pakan tambahan dapat diberikan dalam bentuk pelet atau bekatul yang dicampur dengan sayuran.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Kesehatan ternak mutlak diperhatikan. Kesehatan ternak sangat erat hubungannya dengan tingkat produksi yang berpengaruh pada masalah penghasilan usaha peternakan tersebut. Pada umumnya, pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai dan memenuhi gizi, serta penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjaga kesehatan ternak kesayangan antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Lahan yang hendak didirikan kandang harus bebas dari penyakit menular.
  2. Kandang harus kuat, aman, nyaman, dan bebas penyakit.
  3. Periksa kesehatan ternak yang baru dibeli. Jika terdapat tanda-tanda kurang sehat, ternak dapat segera diobati.
  4. Jaga kandang dan lingkungannya agar tidak lembab, dan bebas genangan air.
  5. Lakukan penyemprotan desinfektan, atau proses penyucihamaan kandang dan lingkungan sekitarnya.
  6. Lakukan vaksinasi secara teratur.

Contoh Budidaya Ternak Kesayangan

Berikut adalah beberapa contoh perencanaan, persiapan, dan proses budidaya beberapa hewan ternak kesayangan (kelinci dan hamster).

Budidaya Ternak Kesayangan Kelinci

Kelinci mudah ditemui di semua daerah dan disukai oleh hampir seluruh kalangan. Kelinci dapat menjadi hewan peliharaan yang menyenangkan dengan perawatan dan perhatian yang baik dari pemiliknya.

Perencanaan

  1. Menentukan jenis ternak kesayangan yang akan dibudidayakan (menentukan jenis bangsa/ras kelinci).
  2. Menentukan dan mempersiapkan kandang yang akan digunakan untuk budi daya ternak kesayangan.
  3. Menyusun jadwal kegiatan budi daya.
  4. Menyiapkan kebutuhan sarana, alat, dan bahan.
  5. Menentukan tugas individu.

Persiapan Sarana Produksi

  1. Bahan-bahan : (1) kelinci umur 35 – 60 hari; (2) Pakan hijauan dan konsentrat; (3) Obat-obatan (4) Vitamin atau probiotik 2).
  2. Alat-alat : (1) Timbangan; (2) Tempat makan dan minum; (3) Pembersih kotoran.

Proses Budi Daya

Ternak Kesayangan Kelinci memiliki kemampuan adaptasi yang baik, bersifat sosial, dan sangat senang jika mendapatkan banyak perhatian dari pemiliknya. Rata-rata kelinci dapat hidup 5-10 tahun, tetapi dengan tata laksana pe­meliharaan yang baik, kelinci dapat hidup sampai 15 tahun. Berikut ini adalah tahapan pelaksanaan budi daya kelinci.

  1. Siapkan kandang sesuai dengan jenis kelinci yang akan dipelihara. Kelinci berukuran rata-rata dari 3,6 kg atau lebih, membutuhkan kandang dengan panjang kurang lebih 1,2 meter, lebar 0,6 meter, dan tinggi 0,6 meter. Kelinci harus bisa berbaring dan meregangkan diri dengan nyaman, dan masih ada ruang untuk tempat makanan dan air, serta kotak kotoran. Kandang luar ruangan untuk kelinci dapat dibeli atau dibangun sendiri. Kandang harus memiliki ruang bagi kelinci untuk bersarang, melompat di sekitar, tempat pakan dan air, kotak kotoran, dan kandang latihan (exercise pen) untuk memberikan ruang ekstra pada kelinci untuk bergerak.
  2. Berikan pakan dua kali sehari yaitu pagi hari pukul 08.30 dan sore hari pukul 13.30. Air minum diberikan setiap hari dalam jumlah tidak terbatas dan diganti setiap pagi dengan membersihkan dahulu sisa air minum sebelumnya. Kelinci adalah hewan herbivora. Mereka membutuhkan sayuran agar sistem pencernaannya tetap lancar. Mengunyah serat panjang batang juga membantu mencegah masalah gigi dan menumpulkan gigi kelinci yang terus berkembang (hipsodon). Kelinci terkenal sangat menyukai wortel, namun hanya boleh diberikan sesekali karena wortel mengandung banyak gula. Perkenalkan sayuran sedikit demi sedikit untuk menghindari gangguan pencernaan.
  3. Pisahkan kelinci jantan dan betina ketika sudah memasuki masa puber/ siap kawin, masukkan ke dalam kandang satu per satu. Umur betina siap kawin 5-6 bulan dan umur jantan siap kawin 6-7 bulan. Kawin alam dilakukan dengan membawa kelinci betina ke kandang kelinci pejantan.

Budi daya Hamster

Hamster merupakan binatang pengerat yang disukai anak-anak karena bentuknya yang mini, gerakan lincah, dan tingkahnya yang lucu. Bentuknyayangminimembuathamstermudahuntukdibawakemana-mana dan tidak memerlukan kandang yang terlalu besar untuk merawatnya. Hamster bisa dipelihara dan dibudidayakan dengan mudah. Berikut hal yang perlu dipersiapkan dan cara pemeliharaan hamster.

Bahan

  1. Hamster sehat yang akan dipelihara.
  2. Pakan berupa: pellet, kacang hijau, wortel, mentimun, selada, atau jagung.
  3. Obat-obatan: obat anti parasite, sampo, pewangi, dan pasir mandi.

Peralatan

Hamster merupakan salah satu hewan kesayangan yang memiliki kemampuan pendengaran dan penciuman yang baik serta senang bermain atau beraktifitas. Oleh karena itu, pemilihan perlengkapan dan bahan-bahan yang dipakai dalam memelihara hamster penting untuk diperhatikan. Berikut adalah perlengkapan yang diperlukan dalam memelihara hamster.

  1. Kandang Hamster
    Jenis kandang hamster yang paling umum adalah kandang plastik, kandang kawat, kandang akuarium, kandang baja, dan kandang buatan sendiri. Semua jenis kandang tersebut punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun yang paling penting adalah dapat membuat hamster merasa nyaman, dapat memfasilitasi hamster yang suka berlarian, memiliki sirkulasi udara yang baik, dan bebas dari gangguan hewan peliharaan lain seperti anjing dan kucing.
    jenis kandang hamster
  2. Alas kandang
    Penutup lantai diperlukan untuk menyerap air seni hamster dan membuat hamster lebih nyaman. Lantai kandang hamster dapat menggunakan serbuk kayu yang kasar dan tidak terlalu halus dan sekam padi. Keuntungan menggunakan serbuk kayu untuk alas kandang hamster meliputi: a) alas kandang agar hamster bisa lebih nyaman dan empuk; b) sebagai penghangat bagi hamster terutama di saat udara sedang dingin; c) dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat sarang oleh hamster; d) sebagai penyerap kelembaban dan sangat berguna untuk menyerap air seni; e) sebagai tempat menaruh bayi hamster.Selain serbuk kayu, zeolit juga bisa digunakan sebagai alas kandang hamster. Campuran zeolit di dasar kandang dan menutupnya dengan serutan kayu bisa menyerap cairan jauh lebih baik dan membuat kandang menjadi lebih nyaman untuk hamster.
    sekam serbuk kayu hamster
  3. Tempat Pakan dan Minum
  4. Mainan
  5. Alat kebersihan

Tahapan Memelihara Hamster

Proses atau tahapan memelihara hamster tentunya dimulai dari pemilihan hamster yang baik. Bagaimana cara memilih hamster yang baik? Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tahapan lengkap untuk memelihara hamster.

Memilih Hamster

Memilih hamster yang tepat untuk dipelihara merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Memilih hamster dengan cara melihat kesehatan dan tingkat agresifitasnya. Berikut penjelasan cara memilih hamster.

  1. Perhatikan kesehatan hamster. Hamster yang sehat memiliki telinga yang bersih, anus yang bersih dan kering, perut yang kecil dan bulat, dan tidak ada bagian kulit yang botak atau benjolan pada kulit (kecuali kelenjar bau pada pahanya yang seringkali dikira sebagai luka atau kudis). Selain itu, hamster yang sehat juga memiliki mata yang bening dan gigi yang sehat yang tidak tumbuh menumpuk atau melengkung.
  2. Tingkat agresifitas hamster. Pilih hamster yang mudah beradaptasi, hal ini dapat dilihat dari perilaku hamster yang suka mengendus ketika kita memasukkan tangan ke dalam kandangnya, sedikit menggigit tangan untuk mengetahui makanan atau bukan. Sebaliknya jangan pilih hamster yang senang menggigit atau mencakar dengan agresif dan juga jangan pilih hamster yang sangat penakut. Hal itu karena biasanya hamster penakut akan berlari dengan cepat, bersembunyi, dan tidak mau muncul kembali.
Proses Adaptasi Hamster di Lingkungan Baru

Hamster akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Proses adaptasi awal dilakukan dengan menempatkan hamster ke dalam kandang yang diberikan penutup berupa kain tipis yang terlihat samar dari luar, sehingga hamster dapat menjelajah dengan tenang dan nyaman di ­rumah barunya.

Selanjutnya, sediakan makanan dan air yang segar dan mainan untuk menjaga aktifitas hamster selama beberapa saat. Setelah 3 hari proses adaptasi dengan membiarkan hamster sendiri, saatnya mulai berteman dengan hamster.

Pemeliharaan Hamster dengan Pemberian Pakan dan Minum

Hamster diberi makanan pokok yang dicampur seperti pelet sebagai makanan utama untuk hamster, dan campuran biji-bijian sebagai makanan tambahan. Sediakan cukup makanan setiap hari untuk hamster agar asupan gizinya terpenuhi. Pemberian makanan dapat dilakukan pada sore hari.

Hamster merupakan hewan penimbun, sehingga mereka akan selalu memiliki tempat rahasia untuk menimbun makanan. Gantilah makanan yang ditimbun hamster dengan makanan baru agar kualitasnya tetap terjaga.

Air bersih yang segar harus selalu tersedia. Penambahan vitamin ke dalam air minum dapat dilakukan agar berpengaruh baik bagi hamster. Seekor hamster memerlukan akses tetap ke air. Botol air atau dispenser merupakan wadah terbaik karena dapat menjaga kandang tetap kering. Untuk menjaga kesegarannya, gantilah airnya setiap hari atau maksimal 3 hari.

Beberapa jenis buah dan sayuran dapat diberikan untuk hamster sebagai camilan seperti buah apel, pisang, avokad/alpukat (tidak berbiji), mangga, semangka, pepaya, wortel, brokoli, mentimun, jagung, kacang hijau, paprika, selada, seledri, kubis daun, sawi, dan beberapa jenis sayuran dan buah-buahan lain. Berikan camilan secara teratur, dua atau tiga kali seminggu.

Beberapa makanan yang tidak boleh diberikan di antaranya adalah cokelat, bawang putih, permen, pasta, daging mentah (termasuk daging ikan), gula, dan makanan penutup (misal es krim).

Gunakan tempat pakan yang terbuat dari tembikar atau logam. Jenis tempat pakan tersebut aman digunakan karena hamster adalah hewan pengerat yang senang menggigit sesuatu untuk mengasah giginya.

Memberikan wadah atau tempat pakan untuk hamster merupakan pilihan, sebab hamster lebih suka makan dari lantai dan hal ini lebih alami. Hamster merupakan hewan yang sangat aktif bergerak, untuk memeliharanya diperlukan kandang yang dilengkapi dengan peralatan yang dapat terus menunjang hamster tetap dapat bermain dan bergerak aktif. Meletakkan makanan pada lantai akan membuat hamster lebih aktif untuk mencari makanannya.

Perawatan Kandang Hamster

Kebersihan kandang merupakan hal yang penting diperhatikan karena akan mempengaruhi kesehatan hamster. Kandang harus dibersihkan minimal seminggu sekali dengan cara memindahkan hamster dan membuang serbuk-serbuk kayu serta makanan yang disimpan hamster. Gantilah makanan segar yang ditimbun hamster dua hari sekali untuk menghindari pembusukan. Berikut hal yang harus diperhatikan saat membersihkan kandang,

  1. Tempatkan hamster di dalam bola hamster atau di area bermainnya.
  2. Gunakan sabun pencuci khusus kandang hewan.
  3. Bilas kandang setelah dibersihkan dan pastikan kandang benar-benar kering (air telah menguap) dan tidak ada sisa larutan pencuci yang menempel pada bagian-bagian kandang. Hamster memiliki indra penciuman yang sensitif dan dapat terganggu dengan adanya bau sabun.
  4. Gantilah alas kandang yang lama dengan yang baru dengan sedikit mencampurkan serbuk kayu yang lama di dalam kandang mereka yang sudah bersih.
Pemeriksaan Kesehatan

Pemeriksaan kesehatan hamster dapat dilakukan ketika membersihkan kandang. Kesehatan hamster dapat dilihat dari keadaan jenis kotorannya. Kotoran yang lembut menandakan hamster terkena diare. Ketiadaan kotoran dalam kandang menandakan hamster mengalami konstipasi/sembelit (penyakit penyumbatan usus).

Hamster bisa diajak bermain. Saat kamu mengajak hamster bermain, tetaplah menjaga hamster dengan baik. Perlakukan hamster dengan baik. Tidak membuatnya stres misalnya menarik ekornya atau mencengkeramnya terlalu kuat. Gunakan sarung tangan saat memegang hamster agar terhindar dari gigitan dan cakaran. Cuci tangan menggunakan sabun sampai bersih setelah bermain dengan hamster.

Referensi

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Prakarya SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gabung ke Percakapan

1 Komentar

  1. Artikel ini sangat membantu dan sangat penting untuk menambah ilmu saya. Terimakasih

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *