Metode penelitian deskriptif kualitatif merupakan jenis, desain, atau rancangan penelitian yang biasa digunakan untuk meneliti objek penelitian yang alamiah atau dalam kondisi riil dan tidak disetting seperti pada eksperimen. Deskriptif sendiri berarti hasil penelitian akan dideskripsikan segamblang-gamblangnya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tanpa menarik suatu kesimpulan berdasarkan hasil penelitiannya.

Suatu penelitian, baik menggunakan metode kualitatif maupun kuantitatif dapat disajikan dalam metode deskriptif. Tentunya dengan catatan bahwa penelitian tersebut tidak akan menarik kesimpulan spesifik berdasarkan hitungan statistik yang diperoleh (misalnya menentukan efektivitas suatu tindakan), melainkan hanya menggambarkan atau membuat simpulan secara umum saja.

Dengan kata lain, semua penelitian yang hanya menggambarkan atau membuat generalisasi dari data dan fakta yang ditemukan dalam penelitian dapat disebut sebagai penelitian deskriptif. Artinya, “kualitatif” atau “kuantitatif” adalah kacamata pencarian dan pengolahan datanya, sedangkan “deskriptif” adalah cara menyajikannya.

Sebagai catatan, penelitian deskriptif kualitatif juga sering disebut sebagai penelitian kualitatif deskriptif (terbalik). Semua pendapat ahli menunjukkan gejala pada simpulan tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pemaparan para ahli mengenai pengertian metode penelitian deskriptif kualitatif.

Pengertian Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif

Menurut Sugiyono (2019, hlm. 18) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang digunakan untuk meneliti objek dengan kondisi yang alamiah (keadaan riil, tidak disetting atau dalam keadaan eksperimen) di mana peneliti adalah instrumen kuncinya.

Mengapa peneliti disebut sebagai instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif? Bukankah instrumen penelitian itu adalah lembar survei, soal tes, teks wawancara, dsb? Hal tersebut karena penelitian kualitatif menekankan hasil penelitian dari kemampuan deskripsi, analisis, sintesis, dan evaluasi penelitinya sendiri, bukan dari statistik yang dihasilkan oleh instrumen penelitiannya seperti pada penelitian kuantitatif. Dengan demikian, penelitinya sendiri merupakan salah satu instrumennya.

Sementara itu menurut Walidin & Tabrani (2015, hlm. 77) penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian untuk memahami fenomena-fenomena manusia atau sosial dengan menciptakan gambaran yang menyeluruh dan kompleks yang dapat disajikan dengan kata-kata, melaporkan pandangan terinci yang diperoleh dari sumber informan, serta dilakukan dalam latar setting yang alamiah. Penelitian kualiatif memiliki sifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis pendekatan induktif, sehingga proses dan makna berdasarkan perspektif subyek lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif ini (Fadil, 2020, hlm. 33).

Sifat deskriptif pada penelitian kualitatif berarti penelitian akan berusaha untuk membuat gambaran umum secara sistematis, akurat, dan faktual mengenai suatu fakta, sifat, hingga hubungan antarfenomena yang diteliti. Seperti yang diungkapkan oleh Nazir (2014, hlm. 43) bahwa metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang terselidiki.

Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti objek,  suatu kondisi, sekelompok manusia, atau fenomena lainnya dengan kondisi alamiah atau riil (tanpa situasi eksperimen) untuk membuat gambaran umum yang sistematis atau deskripsi rinci yang faktual dan akurat.

Contoh Penerapan Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif

Penelitian deskriptif kualitatif dapat digunakan untuk melakukan penelitian yang bertujuan menggambarkan secara utuh dan mendalam mengenai realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi pada masyarakat dengan tujuan objek penelitian tersebut dapat disajikan secara rinci dan dapat diketahui ciri, karakter, sifat, dan modelnya secara komprehensif.

Dengan demikian, metode penelitian kualitatif cocok untuk digunakan pada penelitian-penelitian ilmiah untuk mengetahui perkembangan suatu fenomena tertentu di suatu masa atau daerah, mendeskripsikan proses dan hasil pengembangan atau penciptaan suatu karya pada tulisan ilmiah penciptaan, melaporkan suatu proyek atau kegiatan yang telah dilaksanakan, dsb. Intinya, berbagai penelitian yang tidak ditujukan untuk mengetahui efektivitas, pengaruh, keputusan, atau hal spesifik lain yang harus membuat simpulan spesifik terhadap suatu permasalahan.

Dalam penerapannya, kita dapat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data, analisis data, pembuatan instrumen, dan langkah-langkah penelitian lainnya yang biasa digunakan pada metode penelitian kualitatif dan metode penelitian deskriptif. Ambil contoh, kita dapat mulai mengumpulkan data melalui berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan oleh metode deskriptif dan kualitatif seperti studi pustaka, observasi, wawancara, dsb. Selanjutnya, kita dapat mengolah data tersebut dengan cara reduksi data untuk selanjutnya disajikan melalui deskripsi mendetail yang disertai berbagai bagan atau chart tertentu agar datanya menjadi informatif lebih mudah dipahami.

Singkatnya, salah satu penerapan metode penelitian deskriptif kualitatif dapat dilakukan dengan cara:

  1. Data Collection
    Mengepul data menggunakan instrumen penelitian seperti lembar observasi, panduan wawancara, lembar studi pustaka, dsb.
  2. Data Reduction
    Melakukan reduksi data seperti dengan cara membuat analisis bandingan terhadap data yang masih jenuh.
  3. Data Display
    Menyajikan data dengan pendeskripsian lengkap dan media bantuan lainnya seperti bagan/chart, tabel, dsb.
  4. Conclusion Drawing
    Melakukan pembahasan dan menarik simpulan umum.

Baca juga: Teknik Analisis Data Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Reduksi Data

Hampir dapat dikatakan bahwa reduksi data adalah salah satu kegiatan inti atau setidaknya kegiatan yang paling banyak dilakukan dalam penelitian kualitatif deskriptif. Hal ini karena data yang dihasilkan oleh penelitian kualitatif bersifat jenuh dan sulit dipahami apalagi disimpulkan generalisasinya. Misalnya, bagaimana jawaban dari instrumen penelitian open-ended akan berisi tulisan dari orang-orang yang berbeda dengan gaya pengungkapan yang berbeda pula serta menghasilkan jawaban yang sangat variatif karena tidak memiliki pilihan jawaban. Dengan demikian, diperlukan penjernihan data dengan cara mereduksinya hingga menghasilkan data yang lebih mudah untuk diolah.

Reduksi data adalah proses pengolahan data supaya data tidak jenuh (buram) dan diketahui pokok-pokok pentingnya. Misalnya, kita akan mengumpulkan data berupa data penelitian sebelumnya yang relevan dari dua jurnal ilmiah, dan data yang kita dapatkan adalah langkah tindakan eksperimen dan dampaknya terhadap subjek penelitian. Setelah mendapatkan data tersebut, kita dapat mereduksi datanya dengan cara melakukan analisis bandingan, yakni membandingkan perbedaan kedua langkah tindakan eksperimen dan dampaknya dari kedua penelitian tersebut. Hal ini dilakukan karena kita ingin mencari data yang berbeda dan bernilai dari kedua penelitian tersebut. Jika tidak dilakukan reduksi data, maka kita tidak akan mengetahui apa saja keunikan atau kelebihan dari masing-masing penelitian.

Setelah mengetahui berbagai perbedaannya, kita dapat mereduksinya kembali menjadi kelebihan dan kekurangan masing-masing langkah tindakan eksperimen berdasarkan perbedaan langkah dan dampaknya yang sebelumnya telah kita ketahui. Reduksi data semacam ini dapat terus dilakukan hingga kita benar-benar mendapatkan data yang jernih dan bersih dari segala ketidakpastiannya, sehingga data dapat memberikan kontribusi besar terhadap pembahasan dan simpulan dari penelitian yang kita lakukan.

Referensi

  1. Nazir, M. (2014). Metode Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia.
  2. Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alphabet.
  3. Walidin, W., Saifullah, & Tabrani. (2015). Metodologi penelitian kualitatif & grounded theory. FTK Ar-Raniry Press.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *