Daftar Isi show

Perdagangan antardaerah akan terjadi karena setiap daerah memiliki keunggulan dan keterbatasan antarruangnya masing-masing. Keunggulan dan keterbatasan tiap daerah (ruang) dapat terjadi karena aspek penawaran yang disebabkan perbedaan daerah yang memiliki sumber daya alam berbeda, atau karena faktor teknologi (daerah satu lebih maju dalam bidang tertentu dibandingkan daerah lain).

Artinya, setiap daerah akan memiliki keunggulan komparatif jika dibandingkan dengan daerah yang lain. Saat itu terjadi, dalam ilmu ekonomi, ketika kedua daerah yang memiliki keunggulan masing-masing mau saling bertukar maka akan saling menguntungkan bagi keduanya.

Keuntungan dari pertukaran sumber daya inilah yang menyebabkan terjadinya interaksi antarruang terhadap kegiatan ekonomi, sosial, budaya, dan perdagangan di Indonesia. Bentuk interaksi antarruang yang dimaksud adalah perdagangan antar daerah atau antarpulau dan bahkan perdagangan internasional.

Perdagangan Antardaerah atau Antarpulau

Berdasarkan uraian di atas rasanya sudah jelas bahwa penting bagi kita untuk memahami dan mengerti perdagangan antardaerah agar dapat mengambil peran dalam interaksi yang saling menguntungkan ini. Berikut adalah berbagai pemaparan mengenai topik ini, dimulai dari penjelasan mengenai pengertian perdagangan dan perdagangan antarpulau di bawah ini.

Pengertian Perdagangan

Perdagangan atau perniagaan merupakan kegiatan tukar menukar barang atau jasa berdasarkan kesepakatan bersama tanpa ada unsur pemaksaan (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 156). Kesepakatan berarti kedua belah pihak setuju dengan nilai tukar dari masing-masing barang atau jasa yang didasari oleh kondisi saling menguntungkan. Sementara itu tanpa pemaksaan berarti tidak ada pihak yang mendesakkan kepentingannya sendiri di atas pihak yang lain.

Pengertian Perdagangan Antarpulau/Antardaerah

Perdagangan antardaerah atau antarpulau merupakan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk/ lembaga suatu daerah atau pulau dengan penduduk/lembaga suatu daerah atau pulau lain dalam satu batas wilayah negara atas dasar kesepakatan bersama (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 156).

Tujuan Perdagangan Antarpulau/Antardaerah

Perdagangan antarpulau dilakukan oleh beberapa pelaku ekonomi dengan beberapa tujuan. Tujuan perdagangan antar pulau adalah memperoleh keuntungan dan memperluas jangkauan pasar.

1. Memperoleh keuntungan

Tujuan utama dilakukannya perdagangan antarpulau antara lain adalah untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan dapat diperoleh dari selisih antara harga beli barang dengan harga jual yang di markup (dilebihkan dari harga beli). Namun jika barang diproduksi sendiri, maka keuntungan diperoleh dari selisih antara harga jual dan biaya produksi.

2. Memperluas jangkauan pasar

Perdagangan sampai ke luar daerah atau bahkan luar pulau dapat memperluas jangkauan pasar. Jangkauan pasar maksudnya adalah jumlah konsumen yang mengonsumsi barang semakin banyak dan tersebar di berbagai daerah.

Contohnya, produk dari daerah A dijual ke daerah B. Maka, sekarang pengguna produk bukan hanya penduduk daerah A saja, tetapi juga penduduk daerah B. Semakin lama, produk daerah A semakin dikenal banyak orang, sehingga pengguna produk A di daerah B, C, dan seterusnya pun dapat meningkat.

Faktor Pendorong Perdagangan Antardaerah/Antarpulau

Dalam buku yang disusun oleh Tim Kemdikbud (2017, hlm. 158) di sebutkan faktor pendorong terjadinya perdagangan antar daerah atau antar pulau adalah: perbedaan faktor produksi yang dimiliki, dan perbedaan tingkat harga daerah. Berikut ini adalah penjelasan dan contohnya.

1. Perbedaan faktor produksi yang dimiliki

Faktor pendorong perdagangan antardaerah antara lain adalah perbedaan faktor produksi yang dimiliki, terutama faktor produksi alam. Contohnya, daerah Wonosobo, dengan tanah yang subur akan mampu lebih banyak memproduksi sayur-mayur hingga jumlahnya berlebih dan akhirnya dijual sampai ke luar daerah. Daerah lain seperti perkotaan yang lahannya terbatas dan cenderung tidak subur tidak dapat melakukannya.

2. Perbedaan tingkat harga antarpulau/antardaerah

Perbedaan tingkat harga antardaerah juga mendorong terciptanya perdagangan antardaerah. Misalnya: di daerah yang kaya akan buah durian, harga durian pasti lebih murah dari daerah lain yang hanya menghasilkan sedikit durian. Hal ini akan mendorong terjadinya perdagangan antardaerah karena daerah yang kaya durian melihat potensi dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi.

Manfaat Perdagangan Antarpulau/Antardaerah

Dalam buku yang disusun oleh Tim Kemdikbud (2017, hlm. 158-159) di jelaskan manfaat perdagangan antar pulau atau antar daerah adalah: menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen, meningkatkan produktivitas, serta memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat. Berikut adalah penjelasannya.

1. Menyediakan alternatif alat pemuas kebutuhan bagi konsumen

Perbedaan kandungan alam serta perbedaan produk antardaerah akan menyebabkan barang hasil produknya pun berbeda. Oleh karena itu, dengan adanya perdagangan antardaerah atau antarpulau, konsumen dapat menikmati produk yang tidak diproduksi di tempat tinggalnya.

2. Meningkatkan produktivitas

Pemasaran produk yang makin meluas akan menyebabkan permintaan atau pemesanan terhadap produk menjadi meningkat. Hal tersebut akan mendorong produsen meningkatkan produksi yang artinya meningkatkan produktivitas pula.

3. Memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat

Peningkatan jumlah barang yang diproduksi dalam jumlah besar akan menyebabkan produsen butuh tenaga kerja tambahan, sehingga akan ada lowongan kerja tambahan. Selain itu, perdagangan lintas daerah juga akan memunculkan unit-unit usaha baru, seperti jasa kirim, perluasan transportasi, dsb.

Perdagangan Antarnegara

Di zaman ini, batas dan jarak bukan lagi penghalang bagi seseorang atau lembaga untuk melakukan perdagangan. Oleh karena itu, perdagangan antarnegara pun dapat dilakukan dengan mudah. Perdagangan antarnegara yang dimaksud adalah individu atau lembaga dari negara kita yang menjual atau membeli barang dari individu atau badan yang ada di luar negeri.

Pengertian Perdagangan Antarnegara

Perdagangan antarnegara adalah aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat suatu negara dengan masyarakat negara lain atas dasar kesepakatan bersama (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 160). Masyarakat yang dimaksud dapat berupa individu, kelompok, lembaga, maupun pemerintah suatu negara dengan negara lain.

Ruang Lingkup Perdagangan Antar Negara

Tentunya istilah perdagangan antarnegara adalah istilah yang luas dan mencakup banyak hal. Untuk memperuncing pembahasan yang dimaksud, ruang lingkup perdagangan antar negara adalah:

  1. perpindahan barang dan jasa dari suatu negara ke negara yang lain,
  2. perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri ke dalam negeri,
  3. berpindahnya tenaga kerja dari suatu negara ke negara lain,
  4. perpindahan teknologi dengan mendirikan pabrik-pabrik di negara lain, dan
  5. penyampaian informasi tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar.

Aktivitas Perdagangan Antarnegara

Terjadinya aktivitas perdagangan antaranegara akan menimbulkan aktivitas yang dinamakan ekspor dan impor. Apa yang dimaksud dengan ekspor dan impor? Di bawah ini adalah penjelasannya.

Ekspor

Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau produk ke luar negeri. Kegiatan ekspor dilakukan oleh seseorang atau badan dan pelaku ekspor disebut sebagai eksportir. Tujuan utama kegiatan ekspor tentunya adalah untuk memperoleh keuntungan. Barang yang diekspor akan dibayar oleh pihak pembeli dengan alat pembayaran berupa mata uang asing atau mata uang luar negeri, seperti Dollar dari negara Amerika Serikat.

Mata uang asing tersebut selanjutnya ditukarkan menjadi Rupiah di bank dalam negeri. Mata uang asing ini ditampung oleh pemerintah dan disebut sebagai devisa negara. Devisa yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai impor.

Impor

Impor merupakan kegiatan membeli barang dari luar negeri. Seseorang atau badan yang melakukan impor disebut importir. Seorang importir membayar barang yang ia beli dengan mata uang asing. Importir dapat menukarkan uang rupiah mereka dengan mata uang asing di bank dalam negeri.

Barang-barang yang di impor oleh Indonesia terdiri dari dua macam, yaitu migas dan non-migas. Barang-barang yang termasuk dalam kelompok migas antara lain:

  1. minyak tanah,
  2. bensin, solar, dan
  3. elpiji.

Sementara itu, barang-barang yang termasuk dalam kelompok non-migas meliputi:

  1. karet,
  2. kopi,
  3. ikan,
  4. kayu lapis,
  5. kelapa sawit, dan
  6. berbagai barang tambang nonmigas seperti nikel dan batubara.

Kebijakan Pemerintah untuk Mendorong Ekspor

Pentingnya perdagangan antarnegara membuat pemerintah melakukan berbagai kebijakan untuk mendorongnya. Kebijakan pemerintah untuk mendorong ekspor meliputi beberapa poin di bawah ini.

1. Memberi kemudahan kepada produsen barang ekspor

Pemerintah dapat memberikan beberapa kemudahan bagi produsen barang ekspor berupa kemudahan mengurus perizinan dan memberikan fasilitas yang meliputi pemberian bantuan teknologi, pelatihan inovasi produk, bantuan kredit dengan bunga rendah kepada produsen barang ekspor.

Melalui kemudahan tersebut, diharapkan produsen menjadi semangat untuk berproduksi. Harga faktor produksi yang murah juga dapat menurunkan harga jual sehingga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

2. Menjaga kestabilan nilai tukar rupiah

Kestabilan nilai tukar rupiah sangat penting bagi eksportir. Melalui kepastian nilai Rupiah, para eksportir lebih mudah dalam menentukan harga produknya di pasar internasional. Keadaan ini akan mengurangi tingkat keraguan eksportir untuk melakukan ekspor pada produk mereka.

3. Membuat Perjanjian Dagang Internasional

Perjanjian mengenai perdagangan internasional mencakup kesediaan masing-masing negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang, sehingga masing-masing negara memperoleh keuntungan. Penjual atau eksportir mempunyai pasar dengan perlindungan istimewa dari perjanjian tersebut. Selain itu, pembeli juga dapat mempunyai penjual yang telah memenuhi kriteria sesuai perjanjian.

4. Meningkatkan promosi

Promosi dilakukan dalam rangka mengenalkan produk dalam negeri di pasar internasional. Pelaksanaan promosi meliputi kegiatan pameran dagang, festival olah raga, seni, maupun kegiatan lainnya yang dapat berfungsi sebagai ajang promosi.

Promosi dagang tersebut dilakukan oleh individu, lembaga swasta, maupun pemerintah. Contohnya, kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia atau Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC), yang mengusahakan agar produk-produk Indonesia dikenal di luar negeri.

Faktor pendorong ekspor

Selain melalui upaya sadar dan terencana yang dilakukan oleh pemerintah, terdapat beberapa faktor pula yang dapat menjadi pendorong ekspor dengan sendirinya. Faktor pendorong ekspor tersebut adalah sebagai berikut.

1. Keadaan pasar luar negeri

Besar atau kecilnya permintaan dan penawaran dari berbagai negara dapat memengaruhi harga di pasar dunia. Apabila permintaan di pasar dunia lebih banyak dari pada penawaran, maka harga akan cenderung naik. Sebaliknya, apabila penawaran lebih banyak dari permintaan, maka harga cenderung turun. Keadaan ini akan memengaruhi para eksportir untuk meningkatkan atau menurunkan ekspornya.

2. Keuletan eksportir untuk menangkap peluang pasar

Seorang eksportir harus pandai menangkap dan memanfaatkan peluang pasar. Dengan kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah pemasaran yang luas. Oleh karena itu, para eksportir harus ahli di bidang strategi pemasaran.

3. Kondisi sosial, ekonomi, politik suatu negara

Bidang ekonomi, sosial, dan politik merupakan bidang yang terkait satu sama lain. Ketika ada ketidakstabilan pada salah satu bidang, maka bidang lain akan terpengaruh. Contohnya: negara tujuan ekspor sedang mengalami kerusuhan politik berupa perang antarsuku. Hal tersebut tentu sangat memengaruhi keberlangsungan proses ekspor ke negara tersebut walaupun tidak secara langsung.

Manfaat Perdagangan Antarnegara

Sadono Sukirno (2010), menjelaskan manfaat perdagangan antarnegara adalah sebagai berikut.

1. Memperoleh keuntungan

Manfaat dari perdagangan adalah memperoleh keuntungan. Melalui produk unggul yang khas di tiap-tiap negara, produsen dapat menghasilkan produk dengan efisien sehingga lebih mudah untuk memaksimalkan produktivitas untuk memperoleh keuntungan yang lebih maksimal.

2. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri

Setiap negara memiliki sumber daya yang belum tentu dimiliki oleh negara lain. Dengan adanya perdagangan antarnegara, setiap negara dapat bertukar hasil produksi untuk memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negara mereka.

3. Menjalin persahabatan antarnegara

Jalinan persahabatan antarnegara menjadi hal yang sangat penting di era globalisasi. Adanya perdagangan antarnegara akan lebih memudahkan terjalinnya persahabatan. Hubungan yang baik di bidang ekonomi akan memengaruhi hubungan di bidang yang lain, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, serta kemanusiaan.

4. Transfer teknologi modern

Untuk menggunakan barang-barang impor berteknologi tinggi, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu. Pada umumnya importir memberikan pelatihan penggunaan teknologi tersebut. Hal ini akan mempercepat terjadinya transfer teknologi modern ke negara yang belum memilikinya.

Faktor yang Mendorong Perdagangan Antarnegara

Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan antarnegara. Dalam buku yang disusun oleh Tim Kemdikbud (2017, hlm. 165) di jelaskan beberapa faktor yang mendorong terjadinya perdagangan antar negara adalah sebagai berikut.

  1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
  2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
  3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi.
  4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
  5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
  6. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan dari negara lain.
  7. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.

Perbedaan Perdagangan Antarpulau dengan Perdagangan Antarnegara

Terdapat tiga perbedaan utama antara perdagangan antarnegara dan perdagangan domestik/perdagangan antarpulau. Penjelasan perbedaan perdagangan antarpulau dengan perdagangan antar negara adalah sebagai berikut.

1. Peluang perdagangan yang lebih luas

Pada perdagangan antarnegara, suatu negara dapat menjual barang/jasanya ke negara lain dan bisa membeli barang/jasa dari negara lain. Sementara itu, dalam perdagangan antarpulau, kita hanya dapat melakukan perdagangan antardaerah atau pulau dalam lingkup satu negara.

Artinya, jika tidak ada perdagangan antarnegara, orang Indonesia tidak bisa memiliki mobil, orang Amerika belum dapat makan pisang, seluruh dunia tidak dapat menikmati film Hollywood, dsb.

2. Adanya kedaulatan bangsa

Pada perdagangan antarnegara, bangsa-bangsa dapat mengatur aliran barang atau jasa, tenaga kerja, dan keuangan. Negara-negara menunjukkan kedaulatannya di sini, sementara di perdagangan domestik, aliran perdagangan berjalan secara bebas tanpa regulasi khusus yang berarti dari negara.

3. Penggunaan kurs tukar

Dalam melakukan perdagangan antarnegara, negara-negara menggunakan kurs tukar mata uang yang berbeda-beda. Sementara itu pada perdagangan domestic, kurs tukar yang digunakan hanyalah satu. Perdagangan antarnegara juga membutuhkan sistem keuangan antarnegara yang dapat memastikan kelancaran aliran mata uang yang berbeda-beda itu.

Referensi

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  2. Sukirno, Sadono. (2010). Makroekonomi Teori pengantar. Jakarta:
    PT.Rajagrafindo Persada.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *