Storage device atau perangkat penyimpanan adalah tempat penyimpanan data elektronis yang bersifat permanen (Wijanto, dkk, 2021, hlm. 78). Artinya, data yang disimpan pada penyimpanan sekunder dapat bertahan lama dan dapat dimanfaatkan kembali oleh penggunanya saat dibutuhkan. Terkadang storage device juga disebut sebagai secondary storage device atau peranti penyimpanan sekunder, karena penyimpanan primernya dianggap ada pada memory/RAM, yakni tempat penyimpanan data elektronis yang bersifat sementara saat data akan diproses oleh komputer.

Selain disebut penyimpanan sekunder, storage device juga sering disebut sebagai perangkat penyimpanan internal. Berbeda dengan penyimpanan primer atau memori utama (RAM) perangkat penyimpanan sekunder ini tidak bisa langsung diakses oleh prosesor. Oleh karena itu, komputer biasanya menggunakan channel input-output-nya untuk mengakses penyimpanan sekunder dan mentransfer data yang diinginkan melalui bus ke penyimpanan primer atau RAM.

Data pada penyimpanan sekunder bersifat non-volatile atau juga berarti datanya tidak akan hilang ketika perangkat penyimpanan ini kehilangan arus listrik, seperti ketika komputer itu dimatikan. Berikut ini adalah beberapa jenis storage device atau perangkat penyimpanan sekunder yang ada di dalam komputer.

Hard Disk Drive (HDD)

Hard disk adalah media penyimpanan data dalam lapisan magnet pada piringan bulat (cakram) yang disebut sebagai disk (Wijanto, 2021, hlm. 78). Tentunya istilah hard disk ini sudah tidak asing di telinga kita. Hal tersebut karena hard disk merupakan salah satu media penyimpanan sekunder yang selalu ada pada setiap komputer yang kita gunakan.

Hard disk drive adalah adalah media penyimpanan elektromekanis yang bekerja dengan menggunakan penyimpanan berbentuk magnet yang disimpan di dalam sebuah piringan yang dinamakan platter Suryawinata, 2018, hlm. 106). Platter ini dilapisi dengan material magnet. Lapisan ini juga biasanya diakses dengan magnet yang biasanya digunakan untuk membaca dan menulis data pada piringan platter.

Data di dalam hard disk diakses dengan cara Random Access yang berarti bahwa setiap blok data dapat disimpan atau diambil dengan acak dan tidak hanya secara berurutan. Hard disk ini termasuk tipe penyimpanan yang non-volatile sehingga kalau kita menyimpan data di dalam hard disk data itu tidak akan hilang ketika komputer kita kita matikan, kemudian esok harinya kita hidupkan lagi.

Hard disk pertama kali dikenalkan oleh IBM pada tahun 1956. Hard disk menjadi penyimpanan sekunder yang dominan untuk general purpose computer pada tahun 1960-an. Ketika pertama kali muncul, kapasitas yang didukung adalah sekitar 5 Mega Byte saja dengan ukuran besar yang beratnya sekitar 910 kg. Saat ini (2020), kapasitas penyimpanan yang dapat disimpan di hard disk bervariasi, dari 256 GB (Giga Byte) hingga 18 TB (TeraB yte) dengan ukuran 2.5 hingga 3.5 inci saja.

Solid State Drive (SSD)

Solid State Drive yang umumnya disingkat dengan SSD, merupakan media penyimpanan dengan menggunakan teknologi non-volatiel memory (Suryawinata, 2018, hlm. 109). Tidak seperti hard disk, SSD tidak menggunakan piringan magnetis. SSD umumnya menggunakan interface elektronik yang kompatibel dengan input output tradisional seperti hard disk. Hal ini memungkinkan penggunaannya untuk menggantikan har disk dengan SSD ini. Teknologi yang berkembang memungkinkan adanya interface yang baru untuk SSD seperti M2 SATA yang berukuran lebih kecil dan ringkas.

Disebut solid state (keadaan padat/diam) karena SSD tidak memiliki komponen mekanis yang bergerak seperti pada hard disk yang memutarkan piringan atau cakramnya. SSD menggunakan chip untuk menyimpan datanya. Oleh karena itulah SSD umumnya lebih aman dari guncangan. SSD juga tidak menghasilkan suara saat bekerja, serta memiliki waktu akses yang lebih cepat. Konsep kerja yang digunakan pada SSD masih mirip seperti RAM yang menyimpan data dalam bentuk sinyal elektronik.

Meskipun sifatnya non-volatile, atau tidak akan kehilangan datanya ketika tidak dialiril listrik, namun SSD ini tidak cocok digunakan untuk penyimpanan data yang lama. Hal tersebut karena dalam waktu sekitar 1 tahun, jika data di dalam SSD tidak di refresh ulang maka data tersebut akan hilang atau korup (rusak).

SSD yang berbasiskan flash memory terdiri dari dua teknologi.

  1. Teknologi yang pertama adalah SLC memory yang merupakan singkatan dari single level cell. Pada teknologi ini, data disimpan pada flash memory pada sel-sel individual. Sehingga 1 bit data disimpan dalam satu sel saja. Kelebihan dari memori jenis SLC ini adalah kecepatan tulisnya yang cepat, konsumsi dayanya yang lebih rendah, serta ketahanan selnya yang lebih tinggi. Namun kelemahannya adalah harga per byte datanya lebih mahal daripada teknologi MLC.
  2. Teknologi kedua yang digunakan dalam SSD adalah Multi Level Cell Atau biasa disingkat dengan MLC. Teknologi MLC ini memiliki kelebihan biayanya yang lebih murah daripada teknologi SLC karena kepadatan datanya lebih tinggi sehingga satu sel dapat menyimpan beberapa data dalam waktu yang bersamaan. Sebagai contoh ada dua sel yang berbeda di dalam SSD. 2 sel ini tidak hanya dapat menyimpan dua data saja, namun bisa menyimpan 4 data. Data yang disimpan merupakan representasi dari empat kombinasi yang dihasilkan dari kemungkinan data yang ada di dalam sel tersebut yakni 1 dan 0. Kombinasi-kombinasi tersebut adalah 00 01 10 dan 11 (Suryawinata, 2018, hlm. 111).

SSHD

Kita sudah membahas tentang hard disk dan SSD pada bagian sebelumnya. SSHD ini adalah teknologi hybrid yang dihasilkan dari perpaduan antara SSD dengan HDD atau hard disk. Teknologi ini menggunakan dua teknologi tersebut dalam satu perangkat yang ada. Tujuannya adalah meningkatkan kecepatan teknologi hard disk yang sudah ada dan memiliki kapasitas penyimpanan yang tinggi. Cara kerja dari SSHD ini adalah data akan disimpan di dalam unit SSD terlebih dahulu sebagai buffer untuk kemudian ditransfer ke sektor hard disk yang ada di dalam perangkat SSHD. Hal ini menyebabkan secara tidak langsung penggunaan oleh user terasa lebih cepat.

Perangkat Penyimpanan Eksternal

Selain berupa perangkat penyimpanan internal, storage device juga dapat berbentuk eksternal atau tidak ditanam atau ditempatkan di dalam komputer. Artinya, terdapat storage device yang hanya akan dikoneksikan secara ekstern pada komputer apabila dibutuhkan seperti piringan DVD, Blue Ray, maupun flash disk. Berikut adalah beberapa jenis perangkat penyimpanan eksternal (external storage device).

Optical Disc

Dalam dunia komputer dan teknologi perekaman digital, sebuah optical disk mewakili istilah untuk perangkat penyimpanan yang berbentuk seperti cakram. Bentuknya tipis dan melingkar yang menyimpan data-data biner dalam bentuk pit dan land. Pit merupakan representasi dari nilai nol atau kondisi mati. Sedangkan land merupakan representasi dari nilai 1 atau kondisi hidup.

Compact Disc (CD)

Perangkat penyimpanan yang umumnya disingkat dengan CD ini merupakan salah satu teknologi optik pertama yang digunakan untuk menyimpan data di dalam bentuk digital. Dikeluarkan pada tahun 1982 oleh kerjasama dari Philips dan Sony. CD ini hanya diciptakan untuk menyimpan rekaman suara saja. Namun karena teknologi semakin berkembang, CD juga dapat digunakan untuk menyimpan data-data umum. Teknologi CD terdiri dari beberapa lapisan yakni lapisan polikarbonat, ada juga lapisan yang memantulkan sinar laser, kemudian ada lapisan transparan yang melindungi lapisan dari CD yang lain, dan ada lapisan terakhir yang berupa cover yang digunakan sebagai penanda CD tersebut.

Digital Video Disc (DVD)

Digital video disc atau DVD merupakan generasi kedua dari penyimpanan optis. Pengembangnya juga masih sama dengan CD yakni Philips dan Sony. Teknologi ini dikembangkan pada tahun 1995. Tujuan awal diciptakannya format DVD ini hanya digunakan untuk menyimpan data video. Hal ini dikarenakan teknologi video membutuhkan penyimpanan yang lebih besar daripada teknologi yang sudah ada di CD. Bentuk struktur lapisan pada DVD masih sama dengan teknologi yang ada pada CD. Beberapa perbedaannya adalah kapasitas dari DVD ini umumnya ada pada angka 4,73 Giga Byte. Kapasitas ini yang paling umum dimiliki oleh DVD, namun juga bisa mencapai 17 Giga untuk teknologi yang menggunakan dua sisi dari di sini dan masing-masing Sisi memiliki lapisan ganda.

Blu Ray

Teknologi Blu-Ray merupakan teknologi terbaru pada penyimpanan optik. Dirilis pada tahun 2006 yang diawali oleh BluRay Disc Association. Standar ini diciptakan karena kebutuhan teknologi yang semakin meningkat dan awalnya digunakan untuk menyimpan video pada resolusi yang tinggi hingga sangat tinggi. Dalam teknologi Blu-Ray, standar data yang dapat disimpan sekitar 50 gigabyte namun ada beberapa perusahaan yang mulai uji coba menyimpan data dalam satu keping Blu-ray sebanyak 400 Giga Byte. Dengan ukuran yang sama persis dengan CD dan DVD, BluRay menawarkan kapasitas penyimpanan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan teknologi sebelumnya. Hal ini dikarenakan oleh lebar gelombang atau lebar track tempat penyimpanan data pada Blu-Ray jauh lebih kecil dibandingkan teknologi pendahulunya. Oleh karena itulah lirik dapat menyimpan data berkali-kali lipat.

External Hard disk

Hard disk eksternal merupakan salah satu bagian dari penyimpanan eksternal karena hard disk jenis ini dapat dipasang dan dicabut sewaktu-waktu tanpa mempengaruhi kinerja sistem. teknologi yang digunakan sama persis dengan hard disk internal namun perbedaannya hanya terletak pada interface yang digunakan oleh hard disk ini. Pada umumnya, interface yang digunakan adalah USB atau universal serial bus untuk menyambungkan perangkat ini ke sebuah komputer. External hard disk merupakan salah satu media penyimpanan yang paling diminati saat ini. Faktor yang menyebabkan minat pengguna adalah harganya yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan teknologi penyimpanan yang lain.

USB Flash Disk

USB flash drive atau juga sering dikenal sebagai Thumb Drive merupakan teknologi penyimpanan berbentuk sebuah stik. Flash drive di dalamnya memiliki flash memory yang biasanya terhubung dengan interface USB. USB flash drive atau populer di Indonesia dengan nama flash disk ini mulai muncul di pasaran tahun 2000- an. Dengan ukuran waktu itu masih dalam satuan Mega Byte. Dengan perkembangan teknologi sekarang, flash drive sudah dapat mencapai 2000 Gigabyte atau 2 terabyte dalam 1 perangkat penyimpanan berbentuk stik ini.

Memory Card

Memory card atau dengan nama lain Flash Card merupakan media penyimpanan yang menggunakan teknologi flash memory untuk menyimpan informasi dalam bentuk digital. Memory card ini biasanya digunakan pada perangkat perangkat mobile atau portable seperti kamera digital, laptop, handphone, video game console, dan lain sebagainya. Memory card ini tersedia dalam berbagai bentuk seperti:

  1. Compact Flash,
  2. Secure Digital Card (SD-Card),
  3. icro Secure Digital Card, dll.

Cloud Storage

Cloud storage atau teknologi penyimpanan awan adalah perangkat penyimpanan atau teknologi penyimpanan tidak hanya berhenti pada perangkat fisik saja yang bisa kita lihat, melainkan disimpan secara online pada komputer lain yang dapat diakses kapan pun di mana pun menggunakan internet (Suryawinata, 2018, hlm. 135). Contoh dari cloud storage ini meliputi Google Drive, Microsoft OneDrive, Dropbox, dll.

Ketika data disimpan di cloud storage, salinan data tersebut akan dikirimkan melalui internet ke server milik penyedia layanan dan kemudian akan merekamnya. Jika ingin mengakses data tersebut, server akan memberi akses kepada pengguna untuk mengubah atau mengunduhnya.

Cloud Storage memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan penyimpanan data pada memori isik konvensional, antara lain seperti berikut.

  1. Data dapat diakses menggunakan peranti apa pun dan di mana pun, asal terkoneksi dengan internet. Artinya, jika salah satu peranti rusak atau hilang, data tetap dapat diakses dengan peranti lain.
  2. Pengguna dapat berbagi (sharing) data di server ke pihak-pihak lain dengan cepat dan mudah.
  3. Penyedia layanan biasanya memberikan jaminan keamanan dan keutuhan data (Wijanto, dkk, 2021, hlm. 81).

Referensi

  1. Suryawinata, M. (2018). Arsitektur dan organisasi komputer. Sidoarjo: UMSIDA Press.
  2. Wijanto, dkk. (2021). Informatika smp kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbudristek.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *