Chipset

Chipset adalah rangkaian dari beberapa komponen elektronik yang dikemas menjadi satu dalam bentuk IC (Suryawinata, 2018, hlm. 43). Istilah chipset ini digunakan karena memang komponen ini merupakan kumpulan dari banyak chipchip yang dijadikan satu atau dalam satu set, sehingga dinamakan chipset. Chipset berfungsi untuk mengelola aliran data dari dan ke prosesor, memori, dan perangkat peripheral yang lain.

Pada sebuah perangkat komputer pribadi atau personal Computer (PC) chipset biasanya ditemukan melekat pada motherboard. Chipset memiliki banyak jenis dan masing-masing jenis chipset biasanya diciptakan untuk bekerja dengan jenis mikroprosesor yang spesifik (Suryawinata, 2018, hlm. 44). Hal tersebut karena tugas dari chipset adalah untuk mengontrol komunikasi antara prosesor tersebut dengan perangkat eksternal, sehingga instruksi-instruksi dari luar dan ke arah prosesor diterjemahkan oleh chipset.

Meskipun chipset jarang sekali dibahas secara umum ketika kita membeli sebuah komputer, namun chipset sendiri memiliki peranan penting dalam performa sebuah komputer. Analoginya, kita bisa menganggap bahwa chipset ini adalah penerjemah antara dua orang yang sedang berkomunikasi. Dua orang ini berasal dari negara yang berbeda dan menggunakan bahasa yang berbeda.

Apa yang akan terjadi apabila penerjemahnya ini hanya mengerti 50% dari apa yang diucapkan oleh masing-masing orang yang sedang berkomunikasi? Tentunya, pesan yang disampaikan tidak akan maksimal seperti ketika penerjemahnya menguasai bahasa tersebut 90% atau 100%. Begitu pula sama kasusnya dengan chipset.

skema chipset northbridge dan southbridge

Chipset di dalam motherboard terbagi menjadi dua, yakni northbridge dan southbridge.

  1. Northbridge
    Chipset northbridge fungsinya adalah untuk menangani komunikasi bus yang sifatnya cepat atau data transfernya lebih tinggi seperti prosesor dengan memori, prosesor dengan VGA, atau dengan display.
  2. Southbridge
    Chipset southbridge sendiri fungsinya untuk menangani komunikasi yang transfer datanya membutuhkan bandwidth yang relatif kecil. Contohnya seperti input output dengan keyboard, mouse, printer, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, pada awal 2011-an perusahaan prosesor sudah mulai mengintegrasikan northbridge ke dalam prosesor sehingga arsitektur komputer menjadi lebih sederhana. Selain menjadi lebih sederhana, penempatan northbridge di dalam prosesor atau fungsi northbridge yang diambil alih oleh prosesor membuat performa dari sistem komputer itu semakin meningkat.

Hal tersebut karena prosesor dan chipset berada pada satu ruangan yang sama. Sedangkan pada segi arsitektur sendiri juga menjadi lebih sederhana karena yang tersisa di motherboard hanya chipset southbridge saja yang menangani proses proses yang tidak memerlukan kecepatan terlalu tinggi. Berikut ini adalah contoh gambar atau skema teknologi terbaru dari chipset yang sudah diintegrasikan ke dalam prosesor dan teknologi motherboard yang hanya mempunyai satu set saja yakni jenis southbridge.

Mikrokontroler

Komputer yang banyak kita gunakan sehari-hari merupakan general purpose Computer yang memang dapat digunakan untuk banyak hal, baik untuk bekerja menggunakan aplikasi produktif, hingga bermain game dan sekedar untuk menonton video saja. Akan tetapi, terdapat pula komputer yang digunakan spesifik untuk melakukan tujuan khusus. Komputer ini disebut dengan special purpose computer dan biasa dibangun menggunakan mikrokontroler atau microcontroller.

Microcontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus. Microcontroller merupakan  sebuah komputer kecil yang terbentuk dari satu IC kecil, yang mana mengandung sebuah prosesor,  memori, dan peralatan input dan output yang dapat diprogram. Biasanya microcontroller memiliki   suatu fungsi khusus.

Special purpose computer merupakan komputer yang digunakan untuk tujuan khusus atau spesifik menggunakan mikrokontroler yang diatur, dirancang, dan diberdayakan untuk tujuan spesifik yang diinginkan. Menurut Suryawinata (2018, hlm. 48) microcontroller memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.

  1. Tertanam
    Mikrokontroler biasanya tertanam di dalam suatu perangkat elektronik. Sehingga microcontroller dapat mengontrol fitur atau fungsi dari sebuah perangkat elektronik tersebut. Mikrokontroler juga bisa disebut dengan controller tertanam atau dalam bahasa Inggris embedded controller.
  2. Spesifik
    Mikrokontroler khusus digunakan untuk menjalankan satu tugas dan satu program yang spesifik. Program tersebut disimpan di dalam ROM atau read only memory yang terdapat pada sistem mikrokontroler. Umumnya program tersebut tidak akan berubah.
  3. Daya Rendah
    Microcontroller biasanya terdapat pada perangkat-perangkat yang memiliki konsumsi daya rendah. Sebagai perbandingan sebuah komputer desktop yang selalu terhubung dengan listrik akan mengonsumsi rata-rata hingga 100 watt listrik setiap jam. Namun sebuah perangkat yang dioperasikan dengan mikrokontroler biasanya hanya beroperasi dengan baterai dan konsumsi daya nya hanya 50/100 miliwatt saja. Sebagai contoh sebuah specific purpose computer adalah kalkulator.
  4. Dedicated
    Mikrokontroler memiliki perangkat input yang dedicated. Contohnya adalah kalkulator yang memiliki tombol untuk input nya atau remote control TV atau juga sebuah sistem speaker yang memiliki tombol untuk mengatur volumenya. Mikrokontroler juga kadang-kadang memiliki perangkat output sendiri karena dia juga merupakan sebuah komputer mini. Contohnya adalah LCD pada kalkulator, atau mesin cuci yang memiliki panel display untuk proses pencucian. Contoh lain mungkin oven atau microwave yang memiliki display timer maupun suhu di salah satu bagian casingnya.

Sistem microcontroller sebenarnya sudah banyak digunakan dalam proses industri sejak awal diciptakannya. Namun akhir-akhir ini sistem mikrokontroler menjadi lebih terkenal karena berkembangnya teknologi yang disebut dengan IoT atau Internet of Things. Teknologi ini memungkinkan perangkat-perangkat yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari dapat dikontrol dengan menggunakan mikrokontroler. Contohnya seperti lampu rumah, kipas, AC, kulkas, bahkan TV sekalipun.

Salah satu sistem mikrokontroler yang terkenal adalah Arduino. Dikenalkan sejak tahun 2005, Arduino mulai populer di Indonesia sekitar tahun 2010-an ke atas. Arduino merupakan sebuah proyek atau hardware yang open source yang ditujukan untuk membangun komunitas yang dapat membantu penggunaan alat-alat dan bisa memetik manfaat atau kontribusi dari seluruh orang yang menggunakan Arduino. Berikut ini adalah salah satu contoh sistem Arduino yang digunakan dalam membantu kehidupan sehari-hari. Sistem ini memungkinkan pengelolaan sampah di lingkungan permukiman warga menjadi lebih efektif dan efisien.

Referensi

Suryawinata, M. (2018). Arsitektur dan organisasi komputer. Sidoarjo: UMSIDA Press.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *