Pengertian Digital Marketing

Digital marketing adalah aplikasi dari teknologi internet yang berhubungan dengan teknologi digital, di mana didalamnya berhubungan dengan komunikasi tradisional untuk mencapai tujuan pemasaran (Chaffey & Chadwick, 2019, hlm. 11). Media yang digunakan adalah media baru yang dapat membuka batasan-batasan marketing konvensional, akan tetapi pada dasarnya pemasaran yang dilakukan sejatinya masih sama dengan komunikasi tradisional yang diinginkan dalam pemasaran tradisional seperti meningkatkan pengetahuan tentang konsumen seperti profil, perilaku, nilai, dan tingkat loyalitas, kemudian menyatukan komunikasi yang ditargetkan dan pelayanan online sesuai kebutuhan masing-masing individu.

Sementara itu menurut Iram & Chopade (dalam Sabila, 2019, hlm. 29) Digital marketing adalah sistem pemasaran yang memberikan kenyamanan, kemudahan, serba guna, dan lebih cepat dari marketing konvensional yang tidak hanya memudahkan pemasar atau pebisnis saja akan tetapi juga mempermudah konsumen sehingga dapat membantu pemasar untuk menjangkau target pasar mereka. Dengan demikian selain mempermudah proses marketing dari pemasar, digital marketing juga amatlah berguna bagi konsumen itu sendiri dan lebih menghasilkan keadaan win-win solutions.

Selanjutnya dalam pengertian yang lebih kontekstual, Purwana dkk (2017, hlm. 2) berpendapat bahwa digital marketing merupakan kegiatan pemasaran yang menggunaan media digital dengan menggunakan internet yang memanfaatkan media berupa web, social media, e-mail, database, mobile/wireless dan digital tv guna meningkatkan target konsumen dan untuk mengetahui profil, perilaku, nilai produk, serta loyalitas para pelanggan atau target konsumen untuk mencapai tujuan pemasaran.

Sedangkan menurut Chole & Dharmik (2018 dalam Sabila, 2019, hlm. 29) digital marketing merupakan platfrom yang digunakan oleh pengusaha, investor mikro, perusahaan berbasis produk, dan unit lainnya untuk mempromosikan produk atau jasa yang mereka tawarkan. Platform berarti suatu ekosistem baik berupa perangkat lunak maupun bentuk program aplikasi lainnya yang mampu mewadahi berbagai bisnis dan usaha yang menjangkau pasar besar lewat teknologi digital dan internet seperti Google Playstore, Marketplace seperti Tokopedia, sosial media seperti instagaram dan twitter, maupun internet itu sendiri lewat website dan platform mandiri suatu perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa digital marketing adalah teknik marketing yang digunakan oleh pemasar untuk mempromosikan produk atau jasa yang mereka tawarkan melalui platform maupun perangkat digital apa pun tanpa batasan tertentu seperti smartphone, tablet, maupun televisi lewat perangkat lunak, dan aplikasi teknologi digital lainnya seperti media sosial, optimasi SEO, perancangan website, pembuatan content, video, email marketing, dan sebagainya dalam rangka meningkatkan target konsumen dan untuk mengetahaui profil, perilaku, nilai produk, serta loyalitas para pelanggan atau target konsumen untuk mencapai tujuan pemasaran dengan jalan digital yang mampu menembus batasan-batasan marketing konvensional seperti real time feed back dan real time insight lainnya.

Tugas Digital Marketing

Menurut Chaffey & Chadwick (2019, hlm. 451) tujuan adanya digital content marketing adalah untuk membangun awareness, mengedukasi, menghibur, dan melakukan kegiatan pembelian melalui aktivitas Digital Content Marketing yang aktivitasnya menyangkut teknik komunikasi menggunakan konten yang di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Pembuatan konten dengan memperhatikan pesan yang disampaikan pada pembaca dengan menggunakan konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action).
  2. Optimasi SEO untuk mencapai posisi tertinggi dalam mesin pencari.
  3. Social media untuk memperbesar kemungkinan sebuah perusahaan dikunjungi oleh audience.
  4. Review konten agar dapat mendukung pemasaran digital sebuah brand dengan baik.

Perbedaan Digital Marketing dan Conventional Marketing

Jika digital marketing dan  tradisional/conventional marketing masih memiliki persamaan, lantas apa saja yang menjadi perbedaannya? Dalam tradisional marketing pemasar tidak melakukan interaksi dengan dengan publik. Dalam berinteraksi dengan calon pelanggan, traditional marketing dinilai lebih mahal dan menggunakan alat bantu seperti printer dalam mencetak pamphlet, backdrop, atau melalui broadcast dan telepon untuk berinteraksi langsung dalam periode yang terbatas.

Sedangkan digital marketing identik dengan murah dan efektif karena menggunakan fasilitas yang lebih maju (internet) dan dibantu oleh teknologi yang dapat dijangkau oleh publik dan mudah bagi pelanggan untuk memberikan feedback dari layanan yang diberikan oleh perusahaan.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbedaan dari digital marketing dan marketing biasa yang disampaikan oleh Chole & Dharmik (2018 dalam Sabila, 2019, hlm. 32).

No.Digital MarketingTraditional Marketing
1.Meliputi situs sosial, telepon genggam, e-mail, search engine.Meliputi print media pamphlet, broadcast, dan telepon (panggilan suara).
2.Murah dan dapat langsung berinteraksi dengan target konsumen.Mahal dan tidak dapat berinteraksi langsung dengan publik.
3.Dapat menjangkau seluruh konsumen tanpa ada Batasan jumlah dengan bantuan teknologi.Memiliki batasan untuk berinteraksi dengan publik.
4.Dapat terjangkau kapan saja.Punya Batasan waktu per periode.
5.Mudah dan cepat untuk mendapatkan feedback.Memakan banyak waktu untuk mendapatkan feedback.

Jenis-Jenis Digital Marketing

Digital marketing menurut Chaffey (2019, hlm. 14) adalah penerapan teknologi digital yang membentuk online channel ke pasar seperti website, e-mail, database, digital TV dan melalui berbagai inovasi terbaru lainnya termasuk di dalamnya blog, feed, podcast, dan jejaring sosial yang memberikan kontribusi terhadap kegiatan pemasaran dan beberapa jenis media yang biasa diimplementasikan pada bisnis adalah sebagai berikut.

  1. Content Marketing,
    adalah jenis digital marketing yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten untuk target pasar atau pengunjung contoh content marketing antara lain : postingan blog, video, podcast, studi kasus, e-book.
  2. Search Engine Optimazion (SEO),
    SEO atau Search Engine Optimaziton adalah proses mendapatkan traffic berkualitas baik yang secara gratis, maupun yang berbayar.
  3. Search Engine Marketing (SEM),
    adalah salah satu strategi digital marketing yang digunakan untuk meningkatkan visibilitas sebuah website pada hasil mesin pencarian (SERPs) seperti Google, Yahoo, dan Bing.
  4. Sosial Media Marketing (SMM)
    Sosial Media Marketing mengacu pada penggunaan platform media sosial untuk menarik pelanggan. Contohnya adalah instagram, facebook, twitter, maupun Youtube dan Tik-tok yang berbasis video.
  5. Pay-Per-Click Advertising (PPC)
    adalah sejenis model pemasaran seperti Google Adwords, di mana kita sebagai pengiklan membayar untuk setiap orang-orang yang berkunjung ke website kita.
  6. Affiliate Marketing,
    merupakan salah satu cara populer banyak orang menghasilkan sebagian usahanya dari bisnis online. Contoh peletakkan link affiliasi dari seorang blogger Socially Sorted, Donna Moritz.
  7. Email Marketing,
    adalah salah satu metode digital marketing yang banyak diminati. Singkat kata, Email marketing menggunakan email sebagai media promosi suatu produk atau jasa.
  8. Instant Messaging Marketing,
    lebih dikenal marketing via pesan singkat adalah tren komunikasi terkini. Lebih dari 1,5 millar orang secara global menggunakan Whatsapp, diikuti Facebook Messenger, dan WeChat. Para pelaku instan messaging ini juga mulai memasarkan produk Business to Business mereka yang akan membantu pelaku usaha untuk beriklan dan memasarkan produk di dalamnya.
  9. Radio Advertising,
    meskipun terbilang kuno oleh sebagian orang, radio advertising atau lebih tepatnya promosi melalui media radio masih terbilang cukup menjanjikan. Hal tersebut karena audio adalah media yang lebih digemari oleh beberapa orang dengan bermacam alasan seperti mereka dapat mendengarkan sambil bekerja atau tetap menjaga produktivitas, dan lain-lain.
  10. Television advertising,
    digital marketing tidak akan lengkap tanpa ada satu jenis media ini, yaitu jenis digital marketing dengan menggunakan media televisi dalam kegiatan marketingnya. Hal tersebut karena televisi masih menjamah banyak audiens yang masih belum memiliki akses internet yang baik.

Manfaat Digital Marketing

Menurut Chole & Dharmik (2018 dalam Sabila, 2019, hlm. 30) beberapa manfaat digital marketing di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Informasi Produk dan layanan yang transparan.
    Dengan adanya informasi digital yang hanya membutuhkan sekali klik (internet) sehingga masyarakat mampu mendapatkan informasi yang detail, jelas dan transparan mengenai produk atau servis.
  2. Kemudahan update informasi produk atau sehingga pelanggan dapat memperoleh pembaharuan langsung.
    Adanya peningkatan yang berkelanjutan dan pembaruan mengenai informasi produk atau jasa yang terus ditingkatkan di situs dan dengan kemudahan dalam melakukan pengeditan sehingga pelanggan dapat memperoleh pembaharuan yang cepat mengenai produk atau jasa tersebut.
  3. Analisis Komparatif dengan pesaing, mudah untuk membandingkan produk atau jasa sendiri dengan produk orang lain.
    Dengan adanya kemajuan teknologi, menjadi sangat mudah untuk membandingkan produk atau jasa suatu perusahaan dan produk atau jasa dari perusahaan lain, sehingga dengan adanya perbandingan tersebut dapat membantu dalam meningkatkan kualitas produk atau jasa sendiri.
  4. Lebih murah.
    Biaya yang diperlukan tidak mahal dengan bantuan digital marketing menjadi mudah untuk mempromosikan melalui situs social, channels media, dan personal email.

Indikator Keberhasilan Digital Marketing

Mengetahui efektivitas dalam pemasaran digital atau digital marketing dapat dilakukan dengan mengamati berbagai indikator konkret yang telah terjadi. Dengan demikian evaluasi perusahaan atau penelitian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pengaruh digital marketing dapat dilakukan secara objektif dan nyata. Menurut Kotler (2019, hlm. 79-88) indikator dari tindakan menaikkan produktivitas pemasaran yang dapat diimplementasikan menjadi indikator digital marketing adalah sebagai berikut.

  1. Tingkat daya Tarik
    Jika Sebagian besar pelanggan tidak tertarik pada suatu merek produk meskipun mereka akrab dengan hal tersebut berarti hal tersebut mempunyai masalah daya Tarik.
  2. Optimalisasi keingintahuan
    Dalam menjalankan pemasaran, keingintahuan akan muncul apabila pelanggan diberi pengetahuan yang menarik dengan tanpa diberikan terlalu banyak informasi.
  3. Tingkat komitmen
    Menarik dan meyakinkan pelanggan adalah Langkah penting untuk menciptakan penganjuran merek yang setia. Kemampuan untuk meningkatkan komitmen pelanggan tergantung terhadap ketersediaan saluran dan kemampuan untuk memberikan pengalaman yang baik/unggul.
  4. Tingkat afinitas
    Pemasaran dengan orientasi jangka Panjang berkaitan dengan pengalaman pasca pembelian yang mencangkup penggunaan dan layanan purna jual dan evaluasi terhadap konsistensi kinerja pelayanan dalam memenuhi bahkan melampaui harapan pasar.

Referensi

  1. Chaffey, D. & Chadwick, F.E. (2019). Digital marketing: strategy, implementation and practice. London: Pearson Education limited.
  2. Kotler. (2019). Marketing 4.0: bergerak dari tradisional ke digital. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  3. Purwana, D., Rahmi., Aditya, S. (2017). Pemanfaatan digital marketing usaha mikro kecil dan menengah umkm duren sawit, Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani, 1(1).
  4. Sabila, Nur. (2019). Pengantar belajar digital marketing. Semarang: STEKOM Semarang.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *