Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk menamai atau menjuluki orang, objek dan peristiwa. Setiap orang punya nama untuk identifikasi sosial (Karyaningsih, 2018, hlm. 130). Tanpa melalui bahasa yang secara alami terbentuk dan dikembangkan oleh manusia, orang-orang juga dapat menamai apa saja, objek atau hal abstrak tertentu, termasuk perasaan yang mereka alami sendiri. Penamaan adalah dimensi pertama bahasa dan basis bahasa dan pada awalnya itu dilakukan manusia sesuka mereka, yang lalu menjadi konvensi (disepakati khalayak).

Ibu kita adalah ibu, ibu adalah wanita, wanita adalah manusia, manusia adalah makhluk hidup dan makhluk hidup adalah ciptaan Tuhan. Semakin luas kelasnya, semakin abstrak konsep tersebut. Sepanjang hidup kita sebenarnya belajar mengabstraksikan segala sesuatu. Hal tersebut dilakukan melalui penggunaan simbol tertentu yang kemudian menjadi kode atau bahasa yang dikenal dan diketahui oleh kelompok tertentu. Oleh karena itu, lagi-lagi fungsi dasar bahasa adalah untuk menamai atau menjuluki orang, objek, peristiwa, perasaan, dsb.

Akan tetapi, lebih dari itu bahasa yang memiliki fungsi dasar krusial ini juga pada akhirnya memiliki banyak fungsi yang disokongnya. Bahasa menjadi kebutuhan hidup dengan fungsi yang menyebar luas ke seluruh bidang yang menaungi kehidupan manusia. Seperti yang diungkapkan oleh Larry L Barker (dalam Hariyanto, 2021, hlm. 59) bahwa bahasa memiliki tiga fungsi utama sebagai berikut.

  1. Penamaan
    Melalui bahasa memungkinkan kita memikirkan, membicarakan dan mengantisipasi massa depan.
  2. Interaksi
    Bahasa memungkinkan kita dapat bergaul dengan orang lain untuk mencapai tujuan kita, melalui bahasa kita juga dapat mengendalikan lingkungan kita, termasuk orang-orang di sekitar kita. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain bergantung tidak hanya pada bahasa yang sama, namun juga pengalaman yang sama dan makna yang sama kita berikan kepada kata-kata dalam bahasa.
  3. Transmisi informasi.
    Bahasa memungkinkan kita untuk hidup lebih teratur, saling memahami mengenai diri kita, kepercayaan-kepercayaan kita, dan tujuan kita. Tanpa bahasa kita tidak mungkin bertukar informasi. Jadi bahasa merupakan sarana penting dalam membagi informasi atau pesan.

Sementara itu, menurut Santoso (dalam Karyaningsih, 2018, hlm. 130) fungsi bahasa dapat dibagi menjadi fungsi informasi, ekspresi diri, adaptasi dan integrasi, kontrol sosial, instrumental, regulasi, interaksional, personal, heuristik, imajinatif, dan representasional yang akan dipaparkan sebagai berikut.

Fungsi Informasi

Dalam komunikasi bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi. Dalam hal ini bahasa menjadi faktor yang teramat penting bagi tersampainya sebuah informasi kepada penerimanya. Bahasa yang baik akan mempermudah sebuah informasi untuk diterima dengan baik pula.

Fungsi Ekspresi Diri

Dalam komunikasi bahasa berfungsi sebagai penyalur untuk mengeluarkan apa yang kita kehendaki. Bahasa sebagai ekspresi diri dapat diartikan bahwa bahasa merupakan alat yang dapat menginterpretasikan segala hal baik berupa gagasan, perasaan, ide dan lain sebagainya untuk disampaikan kepada orang lain. Fungsi bahasa sebagai ekspresi diri ini memberikan kita kebebasan dalam menyampaikan sebuah ekspresi diri.

Fungsi Adaptasi dan Integrasi

Fungsi adaptasi dan integrasi ini bermakna bahwa bahasa menyatukan diri kita dalam masyarakat. Bahasa menjadi modal bagi seorang manusia untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan segala sesuatu yang ada pada lingkungannya. Lebih dari itu bahasa menjadi pemersatu manusia dalam kehidupan masyarakat, bahkan bahasa menjadi faktor pemersatu antar anggota masyarakat dalam satu negara.

Fungsi Kontrol Sosial

Fungsi kontrol sosial memiliki makna bahwa Bahasa dapat digunakan untuk mempengaruhi sikap dan juga pendapat orang lain. Dalam hal ini kemampuan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat tersebut dapat dijadikan sebagi alat guna mencapai satu kehidupan masyarakat yang baik dan ideal.

7 Fungsi Bahasa menurut Halliday

Sementara itu, Halliday (dalam Karyaningsih, 2018, hlm. 131) mengemukakan tujuh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, yakni sebagai berikut.

Fungsi Instrumental

Dalam hal ini bahasa digunakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Dapat dikatakan bahwa bahasa dalam pemaknaannya sebagai alat komunikasi memiliki tujuan dari orang yang menyampaikan bahasa atau informasi tersebut yakni agar lawan bicaranya melakukan apa yang ia kehendaki.

Dengan kata lain, fungsi instrumental adalah fungsi bahasa yang bertujuan untuk memanipulasi atau merekayasa lingkungan di mana bahasa tersebut digunakan sehingga diharapkan mampu memicu suatu peristiwa untuk terjadi. Contoh sederhananya adalah penggunaan kalimat ujaran “tolong tutup pintunya kembali setelah anda masuk”.

Fungsi Regulasi

Dalam fungsinya sebagai regulasi, bahasa berfungsi untuk mengatur dan juga mengendalikan seseorang. Artinya bahwa bahasa dijadikan sebagai alat pengatur dan juga pengendali tingkah laku seseorang. Hal ini biasanya digunakan dalam komunikasi organisasi yang melibatkan antara pimpinan dan bawahan.

Artinya, fungsi regulasi berarti bahasa digunakan untuk mengendalikan atau mengatur seseorang yang mungkin ditujukan sebagai penerapan norma, peraturan, maupun nilai-nilai masyarakat. Contohnya, orang tua akan menasihati anaknya menggunakan kalimat “Jika kamu selalu marah seperti itu, tidak akan ada yang mau berteman denganmu!”.

Fungsi Interaksional

Fungsi interaksional memiliki arti bahwa bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahwa bahasa digunakan oleh manusia sebagai alat dalam bergaul dengan sesamanya. Dalam hal ini bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Manusia sebagai alat komunikasi mengingat manusia yang tak bisa hidup sendiri memerlukan interaksi untuk senantiasa berhubungan dengan orang lain.

Selain itu, fungsi interaksional bahasa menunjang keberadaan manusia sebagai makhluk sosial yang harus melakukan kontak sosial dengan orang lain. Contohnya dapat sesederhana menyapa orang lain dengan klausa “Apa kabar?”.

Fungsi Personal

Bahasa memiliki fungsi untuk menyampaikan dan menggambarkan apa yang dirasakan atau hendak disampaikan oleh penggunanya kepada orang lain. Bahasa dalam hal ini juga dapat memberi tahu keadaan pribadi seseorang. Misalkan saja melalui bahasa yang digunakan kita dapat mengetahui kondisi orang tersebut apakah dia sedang sedih, marah maupun senang. Singkatnya, fungsi personal bahasa adalah untuk menggambarkan perasaan atau pikiran pribadi seseorang. Contohnya dapat sesederhana penggunaan kalimat “Alangkah indahnya pemandangan yang kulewati tadi”.

Fungsi Heuristik

Dalam hal ini bahasa memiliki fungsi penting sebagai alat komunikasi dalam rangka mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Sebuah ilmu pengetahuan akan dapat dipelajari apabila tertuang dalam sebuah bahasa yang dapat dipahami oleh mereka yang mempelajarinya. Dengan kata lain, fungsi heuristik bahasa adalah fungsi bahasa yang ditujukan untuk mendapatkan pengetahuan atau mempelajari lingkungan sekitar. Contohnya dapat sesederhana dengan bertanya kepada orang lain “siapa nama lengkap bapak?”.

Fungsi Imajinatif

Dalam hal ini bahasa berfungsi guna mengomunikasikan sebuah imajinasi dalam diri seseorang. Misalnya, apa saja yang tertuang dalam sebuah novel fiksi merupakan hasil dari imajinasi seseorang yang kemudian dibaca dan pesannya tersampaikan kepada pembacanya sehingga terjadi sebuah arus komunikasi. Singkatnya, fungsi imajinatif bahasa adalah penggunaan bahasa untuk menciptakan hal atau peristiwa yang tidak nyata seperti prosa fiksi, dongeng, dsb. Contohnya dapat sesederhana “Kemarin aku bertemu sosok dari luar angkasa yang tak pernah kusangka akan kutemui di bumi”.

Fungsi Representasional

Fungsi representasional bahasa adalah fungsi bahasa untuk menyampaikan fakta dan pengetahuan serta menjelaskan suatu peristiwa yang dapat dibuktikan kebenarannya. Artinya, bahasa memiliki fungsi untuk menggambarkan sesuatu baik benda, perasaan, gagasan, pesan, informasi dan sebagainya. Sebagai contoh komunikasi dapat menjelaskan bahwa gula itu memiliki rasa yang manis, komunikasi juga dapat menjelaskan mana benda yang disebut meja dan juga mana yang disebut kursi. Contohnya: “stoples gula itu kusimpan di atas meja makan”.

Referensi

  1. Hariyanto, D. (2021). Buku ajar pengantar ilmu komunikasi. Sidoarjo: Umsida Press.
  2. Karyaningsih. (2018). Ilmu komunikasi. Yogyakarta: Samudra Biru.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *