Fungsi komunikasi sejatinya akan terasa sendiri oleh kita sebagai manusia yang tidak akan lepas dari fenomena ini. Telah banyak pula para ahli yang telah mencoba mengejawantahkan berbagai fungsi dari komunikasi ini. Belum lagi, komunikasi ini memiliki fungsi yang amat banyak dan sulit untuk diterangkan satu-persatu. Akan tetapi, menurut Yusuf (2021, hlm. 56-62) terdapat penjabaran fungsi-fungsi komunikasi yang diklasifikasikan oleh William I. Gorden sesuai dengan konteks yang menaunginya yang akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Fungsi Sosial Komunikasi

Manfaat dari fungsi sosial ini mengisyaratkan bahwa penting bagi kita untuk membentuk konsep diri, aktualisasi diri, kelangsungan diri, menyenangkan dan menghormati orang lain, memperoleh kebahagiaan, menghindari tekanan dan ketegangan.

Komunikasi sosial adalah kegiatan komunikasi yang diarahkan pada pencapaian suatu situasi integrasi sosial. Komunikasi sosial juga merupakan suatu proses pengaruh-mempengaruhi mencapai keterkaitan sosial yang dicita-citakan antar individu yang ada di masyarakat (Karyaningsih, 2018, hlm. 7).

Komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk menbangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagian, terhindar dari tekanan dan ketegangan (lewat komunikasi yang bersifat menghibur) dan mempunyai hubungan dengan orang lain. Komunikasi sosial ini juga dapat membantu seorang individu untuk membentuk konsep diri, aktualisasi diri, dan kelangsungan diri yang akan dipaparkan sebagai berikut.

Membentuk Konsep Diri

Komunikasi penting untuk membangun konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita tentang diri kita (Mulyana, dalam Yusuf, 2021, hlm. 57). Konsep diri juga dikenal dengan citra diri. Proses mengenal diri tidak ada dapat terjadi tanpa orang lain. Kita mengetahui jenis kelamin kita, apakah kita laki-laki atau perempuan, karena orang lain. Orang yang paling berperan dalam diri kita adalah orang terdekat kita (significant others).

Dengan mengetahui jenis kelamin kita sendiri, kita dapat memerankan diri kita dalam kehidupan sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut. Bahwa laki-laki adalah orang yang bertanggungjawab dalam kehidupan rumah tangga, dan lain sebagainya.

Membentuk Aktualisasi Diri

Aktualisasi diri adalah bahasa lain dari eksistensi diri. Orang akan selalu memperbaharui story di media sosial intagram atau whatsapp salah satunya mungkin untuk tujuan ini. Bahkan demi tujuan itu, mereka rela menghabiskan banyak uang untuk mencari view yang bagus agar mendapat sekedap emoji suka dari orang lain. Itulah dahsyatnya salah satu fungsi komunikasi dengan media sosial.

Dahulu orang akan diakui orang lain salah satunya melalui karyanya. Rene Descartes (1596-1650) seorang filosof pernah berucap: cogito ergo sum (saya berpikir, maka saya ada). Ucapan itu lalu berkembang menjadi: saya menulis, maka saya ada. Dengan demikian, dapat kita katakan pula bahwa saya berkomunikasi maka saya ada.

Kelangsungan Diri

Kelangsungan diri ini dalam konteks menyenangkan dan menghormati orang lain, memperoleh kebahagiaan. Seorang mahasiswa yang memasuki lingkungan kampus, biasanya dia akan memberikan sapaan berupa salam kepada seorang dosen yang ditemuinya. Itulah yang disebut dengan komunikasi fatik (phatic communication). Tujuannya adalah menyenangan orang lain dan menghormati dosen atau dalam bahasa yang lain untuk hubungan yang baik dan pada akhirnya memperoleh kebahagian. Penelitian Yusuf (2019, dalam Yusuf, 2021, hlm. 60) menyimpulkan bahwa komunikasi fatik dapat memengaruhi suasana kelas yang pada gilirannya meningkatkan pembelajaran di IAIN Salatiga.

2. Fungsi Ekspresif

Komunikasi Komunikasi disebut menjadi salah satu cara untuk meluapkan perasaan atau emosi kita, baik di kala sendiri atau bersama banyak orang. Melalui pesan verbal, visual gambar (mural, vandalisme dll), juga emoji di media sosial. Sejak lama orang akan bernyanyi, menulis lagu puisi dan novel untuk menunjukkan suasana emosinya dan bahkan ada lagu khusus dalam suatu suatu suasana hati.

Komuniksi ekspresif dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok.Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi tersbut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal.

Contoh dari komunikasi ekspresif di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Seorang bapak menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya.
  2. Seorang atasan menunjukkan simpatinya kepada bawahannya yang istrinya baru melahirkan dengan menjabat tangan.
  3. Mahasiswa memprotes kebijkan penguasa Negara dengan melakukan demonstrasi, mogok makan atau aksi diam.

3. Fungsi Ritual

Pola komunikasi yang dibangun dalam pandangan ritual adalah sacred ceremony (upacara sakral/suci) dimana setiap orang secara bersama-sama bersekutu dan berkumpul (fellowship and commonality). Senada dengan hal ini, Radford (dalam Karyaningsih, 2018, hlm. 12) menambahkan pola komunikasi dalam perspektif ritual bukanlah si pengirim mengirimkan suatu pesan kepada penerima, namun sebagai upacara suci dimana setiap orang ikut mengambil bagian secara bersama dalam bersekutu dan berkumpul sebagaimana halnya melakukan perjamuan kudus. Dalam pandangan ritual, yang lebih dipentingkan adalah kebersamaan masyarakat dalam melakukan doa, bernyanyi dan seremonialnya.

Komunikasi Komunikasi juga dipandang mempunyai fungsi ritual yang biasanya dilakukan secara kolektif. Bagi seorang muslim, shalat jama’ah adalah sunnah muakkad (amat dianjurkan), atau bahkan fardhu kifayah (wajib bersifat representatif). Belum lagi ibadah hasil asimilisasi budaya, seperti Yasinan, Tahlilan, Manaqiban, Sima’an al Qur’an, Mujahadah dan lain sebagainya juga menjadi fungsi komunikasi manusia.

Contoh lain adalah satu kiblat, yaitu Ka’bah di Makkah al Mukarramah, sebagai satu satu nya arah yang digunakan kaum muslim untuk menghadap Allah SWT, meski dari arah yang berbeda pada setiap negara. Kesatuan kiblat itu melambangkan persatuan umat Islam dalam beribadah meski berbeda budaya, suku dan bangsa.

Para antropolog menyebut ritual of passage untuk rutinitas budaya-agama yang biasanya terjadi di Jawa misalnya untuk mapati, mitoni, siraman, sungkeman dan ritus budaya lainnya. Semua itu melambangkan suatu nilai yang terkadang tidak kita ketahui namun tidak untuk kita salahkan. Adalah suatu yang mustahil sebuah ritual dilakukan bertahun-tahun bahkan berabad-abad oleh berbagai lapisan masyarakat, tanpa ada orang yang melarang dan memberantasnya jika memang hal itu salah dan tidak baik.

4. Fungsi Instrumental Komunikasi

Komunikasi instrumental bersifat mempengaruhi, memberikan rangsangan, membujuk atau dapat disebut bersifat persuasif (Karyaningsih, 2018, hlm. 18). Dalam hal ini komunikasi berpengaruh baik jikamenggunakannya bertujuan untuk hal-hal baik sederhananya seperti pemberian informasi jika merokok dapat membahayakan kesehatan.

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, di antaranya: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga untuk menghibur. Kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif).

Selain itu, fungsi komunikasi instrumental ini biasanya dikenalkan oleh para pakar komunikasi dalam menjelaskan fungsi komunikasi pada umumnya. Mulai dari menginformasikan (to inform), mendidik (to educate), menghibur (to entertaint), memengaruhi (to influence) dan sederet fungsi lainnya. Seluruh contoh fungsi itu bermuara kepada satu fungsi, yaitu membujuk (persuasive). Artinya bahwa komunikasi adalah alat (instrument) bagi kepentingan tertentu. Pada akhirnya, semua fungsi itu terkadang tumpangtindih. Dalam suatu peristiwa komunikasi, bisa jadi seluruh fungsi itu ada padanya, dan terkadang hanya satu fungsi yang ada.

Fungsi Komunikasi Menurut Para Ahli

Sebelumnya telah dipaparkan bahwa telah banyak para ahli yang menyinggung fungsi dari komunikasi ini. Secara keseluruhan, hampir semua ahli berpendapat bahwa proses komunikasi berfungsi untuk menciptakan penyampaian suatu pesan kepada orang lain, yaitu dengan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif artinya, bila terjadi pengertian, menimbulkan kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik, dan perubahan perilaku.

Sementara itu, beberapa fungsi menurut komunikasi menurut para ahli yang dirangkum oleh Karyaningsih (2018, hlm. 5) di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Thomas M. Scheidel
    Kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas-diri, untuk membangun kontak social dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan.
  2. Gordon I. Zimmerman dkk
    Tujuan komunikasi dibagi menjadi dua kategori. Pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita untuk memberi makan dan pakaian kepada diri-sendiri, memuaskan kepenasaran kita akan lingkungan, dan menikmati hidup. Kedua, kita berkomunikasi untuk menciptakan dan memupuk hubungan dengan orang lain.
  3. Rudolf F. Verderber
    Komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi social, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertent, seperti: apa yang akan kita makan pagi hari, apakah kita akan kuliah atau tidak, bagaimana belajar menghadapi tes.
  4. Judy C. Pearson & Paul E. Nelson
    Komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup diri-sendiri yang meliputi: keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain dan mencapai ambisi pribadi. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial danmengembangkan keberadaan suatumasyarakat.

Referensi

  1. Karyaningsih. (2018). Ilmu komunikasi. Yogyakarta: Samudra Biru.
  2. Yusuf, F.M. (2021). Buku ajar pengantar ilmu komunikasi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Ilmu.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *