Keberagaman masyarakat Indonesia adalah anugerah luar biasa yang harus kita syukuri dan jaga. Tentunya banyak faktor positif dari akibat keberagaman ini. Namun tidak boleh dipungkiri juga bahwa keberagaman dapat memercikkan permasalahan. Bagaimana pun juga, suka duka keberagaman telah dilewati bangsa bahkan sebelum NKRI terbentuk.

Oleh karena itu sebetulnya telah terbukti bahwa kita semua mampu hidup dalam harmoni. Meskipun begitu tetap menjaganya adalah suatu keharusan dan dalam semangat merayakan serta mengokohkan persatuan dalam keberagaman, berikut adalah berbagai pengetahuan yang dapat membantu kita untuk memperjuangkan keberagaman masyarakat Indonesia.

Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia

Pertama, tentunya kita harus mengetahui terlebih dahulu sebetulnya apa penyebab keberagaman masyarakat Indonesia. Salah satu faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia adalah letak strategis wilayah Indonesia. Namun, sejatinya keberagaman masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang datang dari dalam maupun luar masyarakat. Keberagaman juga dapat dipengaruhi oleh faktor alam, diri sendiri, dan masyarakat.

Jika harus kita sebutkan penyebab keberagaman masyarakat Indonesia, maka menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 85) secara umum keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.

  1. Letak strategis wilayah Indonesia
    Letak negara Indonesia sangatlah strategis, yakni di antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia, serta di antara dua benua, yakni Asia dan Australia. Hal tersebut mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional. Lalu lintas perdagangan tidak hanya membawa komoditas perdagangan, namun juga pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras, kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan keberagaman ras, agama, dan bahasa.
  2. Kondisi negara kepulauan
    Secara geografis Indonesia terdiri atas beribu-ribu pula yang terpisah-pisah. Keadaan ini menghambat hubungan masyarakat dari pulau yang berbeda-beda. Setiap masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai dengan lingkungan dan tingkat kemajuan masing-masing. Selanjutnya, hal ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, serta peranan gender laki-laki dan perempuan.
  3. Perbedaan kondisi alam
    Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang rumput, pegunungan, dataran rendah, rawa, dan laut mengakibatkan masyarakat yang berbeda-beda. Kondisi kekayaan alam, tanaman, dan hewan yang hidup di sekitarnya adalah faktor yang menyebabkan perbedaannya. Misalnya, masyarakat yang tinggal di daerah pantai memiliki mata pencaharian, makanan pokok, kesenian, bahkan kepercayaan yang berbeda dengan masyarakat pegunungan.
  4. Keadaan transportasi dan komunikasi
    Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga turut memengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain. Misalnya, meeskipun dua kelompok masyarakat terhambat oleh jarak dan kondisi alam yang sulit, namun karena sarana transportasinya memungkinkan, maka kedua kelompok tersebut akan menjadi lebih seragam. Sebaliknya, sarana yang terbatas akan menjadi penyebab keberagaman masyarakat.
  5. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan
    Sikap masyarakat terhadap sesuatu yang baru baik yang datang dari dalam maupun luar dapat berpengaruh terhadap perbedaan masyarakat Indonesia. Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat tetap bertahan pada budaya sendiri. Keduanya akan menjadi faktor pendorong keberagaman masyarakat Indonesia.

Bentuk Keberagaman Bangsa Indonesia

Lalu apa saja keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia? Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 87-96) keberagaman masyarakat Indonesia meliputi keberagaman suku bangsa, budaya, ras, agama, kepercayaan, dan antargolongan. Berikut adalah pemaparan dari masing-masing bentuk keberagaman bangsa Indonesia.

Keberagaman Suku

Menurut Koentjaraningrat (dalam Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 87) suku bangsa berarti sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas tersebut. Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan lainnya, antara lain bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah, dan tempat asal.

Keberagaman Agama dan Kepercayaan

Ajaran agama Hindu dan Budha dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia. Ajaran agama Islam dibawa oleh pedagang Gujarat dan Parsi sekitar abad ke-13. Kemudian kedatangan bangsa Eropa ke nusantara membawa agama Kristen dan Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme.

Keberagaman Ras

Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, disebutkan bahwa ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ras dengan manusia lain karena adanya perbedaan warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, hingga warna mata, dan ciri fisik lainnya.

Ras yang ada dalam masyarakat Indonesia antara lain ras Malayan-Mongoloid yang ada di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua adalah ras Melanesoid yang mendiami daerah Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Ketiga adalah ras Asiatic Mongoloid seperti orang Tionghoa, Jepang, dan Korea. Terakhir adalah ras kaukasoid, yakni orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika. Semua ras tersebut tersebar dan hidup berdampingan di seluruh Indonesia.

Keberagaman Antargolongan

Adanya perbedaan kelas dalam lapisan masyarakat menyebabkan terjadinya penggolongan kelas-kelas secara bertingkat. Hal itu diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah dengan ditandai oleh adanya ketidakseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban individu dan kelompok di dalam suatu sistem sosial.

Dengan demikian, dalam kelas sosial terdapat pengolongan manusia secara bertingkat atas dasar kedudukan atau status sosial sehingga menyebabkan perbedaan antara hak dan kewajiban. Sebetulnya cara mudah untuk memahaminya adalah dengan melihat gejala adanya perbedaan masyarakat yang berada dan kurang mampu, ada masyarakat yang memiliki jabatan atau hanya karyawan.

Namun perlu diingat bahwa sebagai negara yang memiliki keberagaman, adanya penggolongan dalam kehidupan masyarakat di Indonesia merupakan suatu kewajaran. Keberagaman golongan tidak boleh menyebabkan terjadinya perselisihan dan perpecahan di masyarakat. Adanya keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa, misalnya golongan kelas tinggi membantu golongan kelas rendah.

Arti Penting Memahami Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menanggapi keberagaman masyarakat Indonesia melalui pendekatan yang positif. Contohnya adalah bagaimana keanekaragaman masyarakat dan kebudayaan Indonesia tercermin dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna meskipun bangsa Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa, adat istiadat, ras dan agama namun keseluruhannya itu merupakan satu kesatuan, yaitu bangsa dan negara Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika adalah dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, di mana kita harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari seperti hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit, dan keberagaman lainnya.

Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 110) arti penting keberagaman masyarakat Indonesia memiliki makna:

  1. keberagaman merupakan kekayaan budaya bangsa yang bermanfaat baik secara ekonomi, pengembangan pengetahuan, dan ilmu pengetahuan, serta kreativitas dan inovasi;
  2. makna keberagaman juga memiliki potensi negatif apalagi tidak dilandasi kesadaran akan keberagaman serta semangat persatuan dan kesatuan.

Pada akhirnya, sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta mencegah proses perpecahan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia

Bentuk praktis Bhinneka Tunggal Ika dapat dilihat dari harmoni yang telah terjadi pada keberagaman masyarakat Indonesia. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 122) berikut adalah harmoni dalam keberagaman masyarakat Indonesia.

  1. Harmoni dalam Keberagaman Sosial Budaya
    Keberagaman sosial pada masyarakat Indonesia melahirkan bermacam-macam status sosial, mata pencaharian, serta kedudukan dan jabatan dalam masyarakat. Karena manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, sehingga dengan keberagaman tersebut setiap individu dalam masyarakat akan saling membutuhkan dan saling melengkapi. Kekayaan bangsa Indonesia juga nampak dari keanekaragaman budaya daerahnya yang memiliki ciri khas masing-masing, berupa alat musik tradisional, senjata tradisional, rumah adat, lagu-lagu daerah, kerajinan tradisional, pakaian adat, bahasa daerah, makanan tradisional, dan lain-lain yang akan terasa harmoninya jika diselenggarakan festival budaya daerah.
  2. Harmoni dalam Keberagaman Ekonomi pada Masyarakat
    kondisi perekonomian masyarakat Indonesia beraneka ragam sesuai dengan tingkat penghasilan, pekerjaan, jabatan, maupun latar belakang pendidikan yang ditempuhnya sehingga taraf hidup masyarakat pun berbeda-beda. Ada yang berkecukupan maupun yang kurang mampu, namun keharmonisan antaranggota masyarakat yang berbeda ini pula harus dapat dipelihara.
  3. Harmoni dalam Keberagaman Gender dalam Masyarakat
    Gender merupakan suatu sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan. Kesetaraan gender makin berkembang bukan hanya perlakuan yang adil berdasarkan ciri-ciri fisik antara laki-laki dan perempuan. Tetapi mengarah kepada kompetensi kemampuan akademik atau keahlian yang dimiliki dari setiap orang dalam kehidupan masyarakat. Tanpa membedakan jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan memperoleh kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam berbagai bidang kehidupan.

Namun bukan hanya hal di atas saja yang menjadi akibat keberagaman masyarakat Indonesia. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai dampak positif dan negatif dari keberagaman yang terjadi di Indonesia.

Baca juga: Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia

Akibat Keberagaman Masyarakat Indonesia

Jika harus kita jelaskan akibat keberagaman masyarakat Indonesia, maka jawabannya dapat meliputi permasalahan sosial. Menurut Soerjono Soekanto, masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

Masalah sosial dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) jenis faktor penyebab, antara lain faktor ekonomi, faktor budaya, faktor biologis, dan faktor psikologis. Berikut ini adalah penjelasannya.

  1. Faktor ekonomi
    Permasalahan sosial yang disebabkan oleh faktor ekonomi, misalnya karena tidak seimbangnya antara pendapatan dengan pengeluaran. Tidak tercukupinya kebutuhan hidup, terutama makanan, pakaian, tempat tinggal, dan jaminan kesehatan.
  2. Faktor budaya
    Kebudayaan yang berkembang saat ini, banyak dipengaruhi oleh kemajuan
    teknologi serta masuknya budaya asing. Gaya hidup yang cenderung meniru
    budaya asing, juga memicu munculnya masalah sosial. Faktor ini harus mendapat perhatian secara serius karena kebudayaan pada suatu negara dapat mencerminkan kebiasaan masyarakatnya. Mempelajari atau mendalami pendidikan agama, dapat mencegah, menyadarkan, ataupun menyaring budaya asing yang masuk.
  3. Faktor biologis
    Faktor ini dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial, seperti kurang gizi, penyakit menular, dan lain-lain. Hal ini terjadi karena kurangnya fasilitasfasilitas kesehatan yang layak dan dapat terjadi juga karena kondisi ekonomi maupun pendidikan masyarakat yang tidak mencukupi. Jadi, sebagian besar kondisi dari biologis masyarakat mudah terjangkit penyakit. Untuk solusinya, pada saat ini, dengan cara meningkatkan fasilitas-fasilitas kesehatan dan memberikan pengetahuan pada setiap anggota masyarakat tentang pencegahan serta memberi pengetahuan pentingnya pola hidup sehat maupun pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
  4. Faktor psikologis
    Selain ketiga faktor di atas, ada juga faktor psikologis. Masalah dari faktor ini, dapat muncul jika psikologis suatu masyarakat sangat lemah. Faktor psikologis juga dapat muncul jika beban hidup yang berat misalnya dirasakan oleh masyarakat, khususnya yang ada di daerah perkotaan pekerjaaan yang menumpuk sehingga menimbulkan stres, lalu dapat menimbulkan luapan emosi yang nantinya dapat memicu konflik antaranggota masyarakat.

Akibat Positif Keberagaman Masyarakat Indonesia

Selain permasalahan sosial, harus pula kita jelaskan manfaat keberagaman budaya bagi bangsa Indonesia adalah sebagai berikut.

  1. Keberagaman merupakan kekayaan budaya bangsa yang bermanfaat baik secara ekonomi.
  2. Beragamnya masyarakat juga akan berpengaruh besar pada pengembangan pengetahuan.
  3. Kreativitas dan inovasi yang dihasilkan masyarakat Indonesia juga akan memiliki pentas yang luas karena keragaman budayanya.
  4. Indonesia menjadi istimewa terutama di mata dunia.
  5. Menumbuhkan nasionalisme atau cinta tanah air.
  6. Menjadikan kebudayaan di Indonesia kaya dan unik sehingga menambah daya tarik pariwisata.
  7. Menjadi bagian dari identitas dan jati diri bangsa yang membedakannya dari bangsa lain di dunia.

Akibat Negatif Keberagaman Masyarakat Indonesia

Bangsa Indonesia memiliki keberagaman masyarakat yang disebabkan oleh suku, budaya, agama dan keyakinan, ras, dan golongan. Keberagaman dalam masyarakat Indonesia dapat menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat apabila tidak dicegah dan diatasi dengan baik. Salah satunya adalah potensi munculnya konflik.

Bentuk Konflik pada Masyarakat Indonesia

Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 106) berdasarkan jenisnya, terdapat beberapa konflik yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, yakni konflik antarsuku, konflik antaragama, konflik antarras, dan konflik antargolongan. Berikut uraian konflik berdasarkan jenisnya.

  1. Konflik antarsuku,
    yaitu pertentangan antara suku yang satu dengan suku yang lain. Perbedaan suku sering kali menyebabkan perbedaan adat istiadat, budaya, sistem keke-rabatan, dan norma sosial dalam masyarakatnya. Pemahaman yang keliru terhadap perbedaan ini dapat menimbulkan masalah, bahkan konflik dalam masyarakatnya.
  2. Konflik antaragama,
    yaitu pertentangan antara kelompok yang memiliki keyakinan atau agama berbeda. Konflik ini dapat terjadi antara agama yang satu dengan agama yang lain, atau antara kelompok dalam agama tertentu.
  3. Konflik antarras,
    yaitu pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang lain. Pertentangan ini dapat disebabkan sikap rasialis, yaitu memperlakukan orang berbeda-beda berdasarkan ras.
  4. Konflik antargolongan,
    yaitu pertentangan antara kelompok atau golongan dalam masyarakat. Golongan atau kelompok dalam masyarakat dapat dibedakan atas dasar pekerjaan, partai politik, asal daerah, dsb.

Penyebab Konflik dalam Masyarakat

Konflik dalam masyarakat bukan merupakan proses yang terjadi secara tiba-tiba. Peristiwa ini terjadi melalui proses yang ditandai oleh beberapa gejala dalam masyarakat.

Gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut.

  1. Tidak adanya persamaan pandangan antarkelompok, seperti perbedaan tujuan, cara melakukan sesuatu, dsb.
  2. Norma-norma sosial tidak berfungsi dengan baik sebagai alat mencapai tujuan.
  3. Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat sehingga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat.
  4. Sanksi terhadap pelanggar atas norma tidak tegas atau lemah.
  5. Tindakan anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku.
  6. Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan tidak sehat, tindakan kontroversial, dan pertentangan (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 108).

Akibat yang Ditimbulkan oleh Terjadinya Konflik

Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 118) konflik dalam masyarakat memiliki akibat positif dan negatif, baik secara perorangan maupun kelompok, contoh akibat positifnya adalah:

  1. bertambah kuatnya rasa solidaritas kelompok,
  2. rasa solidaritas sesama anggota golongan akan semakin kuat,
  3. aspek-aspek kehidupan yang belum jelas dan tuntas dapat diperjelas,
  4. penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai,
  5. terjadinya keseimbangan kekuatan dalam masyarakat.

Kemudian, keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia memiliki dampak positif kecuali beberapa hal berikut ini:

  1. perpecahan atau disintegrasi masyarakat,
  2. kehancuran nilai-nilai dan norma sosial yang ada,
  3. kerugian harta benda dan korban manusia,
  4. serta perubahan kepribadian.

Referensi

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gabung ke Percakapan

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *