Daftar Isi ⇅ show

Limbah keras adalah limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 4). Sehingga jika dibiarkan begitu saja akan memberikan dampak negatif terhadap kehidupan, seperti mencemari lingkungan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi potensi pencemaran tersebut adalah dengan menyulap limbah keras menjadi kerajinan yang memiliki nilai estetis dan ekonomis. Wujud konkretnya adalah kerajinan bahan limbah keras.

Pengertian kerajinan bahan limbah keras adalah kerajinan yang dibuat dari produk sisa buangan industri (limbah) yang sifatnya padat, keras, tidak mudah untuk diubah dan diolah bentuknya. Limbah merupakan bahan yang sangat potensial untuk dijadikan bahan pembuatan kerajinan.

Menggunakan bahan limbah dapat menghemat modal bahan karena harganya pasti lebih murah dari bahan kerajinan yang sengaja diproduksi. Selain itu, setiap jenis limbah padat memiliki keunikan estetika tersendiri. Seperti keindahan kulit kerang yang cenderung sulit untuk ditiru, atau tempurung kelapa yang secara alami telah memiliki tekstur yang kompleks dan indah.

Melalui kreativitas manusia limbah yang merupakan barang yang sebetulnya tidak diinginkan dapat diubah menjadi aneka kerajinan yang unik, menarik, dan diminati konsumen. Untuk memastikan kerajinan bahan limbah keras yang kita buat menjadi menarik, diperlukan suatu acuan atau prinsip tersendiri mengenai berbagai pertimbangan dalam merancang hingga membuatnya. Berikut adalah pemapara prinsip kerajinan bahan limbah keras.

Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Keras

Berbicara mengenai bahan limbah, tentunya apa yang sedang kita bicarakan ini bertautan dengan proses daur ulang dengan cara mengolah limbah. Tim Kemdikbud (2017, hlm. 7) mendeskripsikan bahan limbah keras haruslah berdasarkan prinsip pengolahan limbah, yakni 3R: reduce, reuse, dan recycle.

  1. Reduce berarti mengurangi penggunaan bahan yang menyebabkan limbah.
  2. Reuse berarti sebisa mungkin menggunakan sesuatu yang dapat dipakai kembali tanpa membuangnya dan mengubahnya menjadi limbah.
  3. Recycle berarti mendaur ulang limbah yang terpaksa dihasilkan dari proses produksi.

Artinya, recylce atau daur ulang harus selalu menjadi opsi terakhir dalam menanggulangi limbah berlebihan untuk melestarikan alam. Mengapa? karena mengurangi dan menggunakan kembali jauh lebih efektif dan efisien. Tidak semua limbah dapat didaur ulang, belum lagi hambatan distribusi, keterbatasan jangka daur ulang, dan hambatan-hambatan lainnya lainnya akan tetap mengiringi.

Berbagai limbah yang memang terpaksa harus didaur ulang inilah yang kemudian cocok untuk menjadi bahan kerajinan limbah. Dengan demikian, kerajinan bahan limbah keras sejalan dengan kegiatan recycle, yakni mendaur ulang limbah keras menjadi karya kerajinan tangan. Artinya, dalam penerapannya, harus dipastikan bahwa karya yang kita buat turut mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan.

Bahan yang mendominasi haruslah bahan limbah, sementara bahan lainnya hanyalah penyokongnya. Selain itu, dalam proses pengerjaannya, kita juga harus tetap sejalan dengan prinsip 3R. Jangan sampai kegiatan produksi kerajinan bahan limbah kita malah menambah emisi karbon atau menghasilkan limbah lainnya.

Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mendesain bahan limbah keras merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Dengan begitu kerajinan yang kita buat haruslah sejalan dengan rancangan bersifat berkelanjutan (sustainable design).

Sebuah rancangan bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal tersebut agar desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan dalam masyarakat global.

Akan menjadi percuma jika kita mengolah bahan limbah keras namun tidak memperhatikan keberlangsungannya pula. Karena salah satu isu lingkungan yang paling mendasar saat ini adalah bahwa kita masih ketergantungan terhadap berbagai sumber daya alam yang bersifat tidak berkelanjutan dan suatu saat akan habis ditambang, termasuk bahan-bahan untuk membuat karya seni atau kerajinan.

Jenis dan Karakteristik Bahan Limbah Keras

Jenis bahan limbah keras yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni limbah keras organik (alami) dan anorganik (buatan).

Limbah Keras Organik

Limbah keras organik adalah limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang pejal, solid, kuat dan tidak mudah berubah bentuk, dan berasal dari sumber daya alam daratan dan lautan (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 10). Contoh jenis bahan limbah keras organik meliputi:

  1. cangkang kerang laut,
  2. sisik ikan keras,
  3. tulang ikan,
  4. tulang hewan berkaki empat (sapi, kerbau, kambing),
  5. tempurung kelapa, dan
  6. potongan kayu.

Hampir semua limbah keras organik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan, namun memerlukan peralatan yang cukup kuat untuk membantu dalam pengerjaannya.

Contoh Kerajinan Limbah Keras Organik

Contoh kerajinan limbah keras organik meliputi:

  1. Pajangan dari susunan cangkang kerang
  2. Tempat tisu yang dihiasi kerang
  3. Gantungan kunci dari kulit kerang
  4. Kap lampu dari kerang
  5. Anting-anting sisik ikan
  6. Kalung dari sisik ikan
  7. Sendal dengan hiasan berbentuk bunga dari sisik ikan
  8. Miniatur kuda laut dari tulang ikan
  9. Gelang dari tulang ikan
  10. Wadah sambal dari tempurung kelapa
  11. Ikat pinggang tempurung kelapa
  12. Sandal selop tempurung kelapa
  13. Gantungan kunci tempurung kelapa

Detail cara pengolahan dan pembuatan dari masing-masing jenis bahan limbah keras organik akan dipaparkan pada bagian selanjutnya dalam artikel ini (cek daftar isi di atas).

Limbah Keras Anorganik

Limbah keras anorganik adalah limbah yang berasal dari sisa industri buatan manusia dan terdiri atas kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 12). Contoh jenis bahan limbah keras anorganik meliputi:

  1. pelat-pelat dari logam,
  2. pecah-pecahan keramik,
  3. pecahan kaca,
  4. wadah/botol plastik, dan
  5. kaleng.

Tidak semua limbah keras dapat diolah kembali menjadi karya kerajinan karena keterbatasan alat dan teknologi. Limbah keras anorganik adalah jenis limbah keras yang lebih banyak menimbulkan masalah bagi lingkungan.

Contoh Kerajinan Limbah Keras Anorganik

Contoh kerajinan limbah keras anorganik meliputi:

  1. Kap lampu dari mainan plastik bekas
  2. Tas dari limbah plastik
  3. Wadah asesoris dari botol plastik
  4. Vas bunga berhias mozaik pecahan keramik
  5. Hiasan berbentuk binatang dari mozaik pecahan keramik
  6. Tempat pensil dari pecahan keramik
  7. Vas bunga dari kaca yang didaur ulang
  8. Aksesori dari bekas botol kaca

Detail cara pengolahan dan pembuatan dari masing-masing jenis bahan limbah keras anorganik akan dipaparkan pada bagian selanjutnya dalam artikel ini (cek daftar isi di atas).

Pengolahan Bahan Limbah Keras

Proses pengolahan masing-masing bahan limbah keras secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Proses pengolahan sederhana yang dapat dilakukan untuk bahan limbah keras meliputi 6 tahapan. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 13) 6 tahapan proses pengolahan sederhana bahan limbah keras adalah sebagai berikut.

  1. Pemilahan bahan limbah
    Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi untuk memastikan hanya bahan yang sesuai untuk kerajinan yang disisihkan.
  2. Pembersihan limbah
    Keadaan limbah keras biasanya tidak cukup bersih dan berpotensi mengandung zat berbahaya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencucian dengan menggunakan detergen agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah keras menjadi bersih.
  3. Pengeringan
    Pencucian biasanya melibatkan air, atau terkadang limbah juga bisa sudah basah dari sumbernya. Sehingga pengeringan dibutuhkan karena masih berkaitan dengan kebersihan dan keamanan kerja (sesuatu yang basah tidak awet, berpotensi memicu pertumbuhan bakteri, dsb). Pengeringan dapat dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung atau dapat juga secara langsung dengan dibersihkan menggunakan lap kering.
  4. Pewarnaan
    Pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disemprot atau menggunakan kuas. Jenis cat yang digunakan harus sesuai dan dapat melekat dengan baik pada bahan limbah keras.
  5. Pengeringan setelah pewarnaan
    Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan.
  6. Penghalusan bahan agar siap pakai
    Bahan limbah yang sudah kering dapat difinishing agar lebih mudah diproses menjadi karya. Tahap finishing juga berbagai macam caranya, seperti dipotong, ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas.

Proses Produksi Kerajinan Bahan Limbah Keras

Proses pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Hal itu akan menyebabkan proses produksi kerajinan bahan limbah keras pun berbeda-beda pula, tergantung dari limbah yang dihasilkan dari masing-masing wilayah. Oleh karena itu, sumber daya limbah keras organik dan anorganik dari masing-masing daerah ikut berbeda pula.

Hal tersebut menyebabkan setiap daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Konkretnya, di bawah ini merupakan penggolongan hasil limbah keras yang dapat dijadikan bahan baku produk kerajinan limbah keras berdasarkan kondisi wilayahnya.

  1. Daerah pesisir pantai/laut
    Limbah keras yang banyak tersedia seperti cangkang kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, dan tulang ikan.
  2. Daerah pegunungan
    Limbah keras yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah limbah kayu pinus, kayu abasia, dan kayu kamper.
  3. Daerah pertanian
    Limbah keras yang didapat di daerah ini adalah tulang-tulang hewan ternak seperti tulang sapi, kerbau, kambing, ayam, serta tulang ikan.
  4. Daerah perkotaan
    Limbah keras yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya berupa pecahan kaca, pecahan keramik, potongan logam, dan aneka plastik bekas perabot.

Seperti yang telah dijelaskan, cara membuat atau proses produksi kerajinan bahan limbah keras akan sangat bergantung dari bahan limbah yang digunakan. Oleh karena itu, proses setiap jenis limbah akan dipaparkan pada masing-masing jenis kerajinan limbah keras di bawah ini.

Kerajinan Limbah Keras Organik

Kerajinan limbah keras organik meliputi berbagai kerajinan yang dibuat dari limbah alami seperti cangkang kerang, sisik ikan, tempurung kelapa, tulang ikan, dsb. Bahan limbah keras organik ini dapat menghasilkan produk yang bernilai tinggi dan memesona pembeli. Apalagi jika didesain dengan inovasi yang selalu mengikuti tren dan perkembangan zaman.

Di bawah ini adalah beberapa contoh produk kerajinan dari limbah keras organik serta cara pengolahan dan pembuatannya.

Kerajinan Limbah Cangkang Kerang

Beraneka jenis kerang yang beraneka ragam pula bentuknya hidup di perairan Indonesia yang kaya. Kerang atau yang bahasa latinnya adalah molusca, merupakan hewan air yang memiliki cangkang. Tentunya cangkangnya yang keras itu tidak ikut dikonsumsi oleh manusia. Sehingga cangkang itu akan dibuang dan menjadi limbah jika dibiarkan begitu saja.

Di daerah pantai dan pesisir tentunya cangkang kerang juga dapat ditemukan di berbagai tempat pengolahan kuliner laut. Selain itu di daerah perkotaan atau pinggir kota, limbah cangkang kerang banyak dijumpai di restoran sea food.

Di tempat seperti itu kulit cangkang kerang memang memenuhi tempat sampah, karena ukuran daging kerang kecil, sementara cangkangnya lebih besar. Oleh karena itu, limbah cangkang kerang memang sangat cocok untuk dijadikan bahan kerajinan.

Contoh Kerajinan dari Cangkang Kerang

Hasil dari limbah cangkang kerang adalah kerajinan yang unik dan disukai banyak orang. Produk kerajinan yang dihasilkan dari limbah cangkang kerang adalah mainan, penghias pigura foto, tutup lampu, kotak perhiasan, dan sebagainya, tergantung dari ukuran dan bentuk produk kerajinan cangkang kerang, dengan rincian sebagai berikut.

  1. Cangkang kerang yang berukuran kecil dan pipih dapat dibuat sebagai pelapis tempat sabun, penghias pigura foto atau cermin, kap lampu, kotak perhiasan, dan aneka lampu.
  2. Cangkang kerang yang berukuran sedang dapat dijadikan sebagai tirai, replika hewan, bunga, dan miniatur bangunan.

Di bawah ini adalah benda kerajinan yang dihasilkan dari limbah cangkang kerang.

Contoh Kerajinan Bahan Limbah Keras dari Cangkang Kerang

a) hiasan kerang; b) tempat tisu yang dihiasi kerang; c) gantungan kunci dari kulit kerang; d) kap lampu dari kerang.

Bahan Kerajinan dari Cangkang Kerang

Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan cangkang kerang adalah cangkang kerang dari kulit jantan dan bahan tambahan lain seperti logam, keramik, dsb. Beragam kerang yang dimanfaatkan dapat beragam bentuknya, seperti kerang dara, kerang hijau, kerang lokan, kerang remis, dan kerang tiram.

Bahan-bahan tersebut dapat dipadukan dengan berbagai hiasan seperti logam perak, manik-manik, dan mata-mataan untuk bentuk hewan. Cangkang kerang betina adalah jenis bahan yang paling banyak digunakan untuk membuat kerajinan. Hal itu karena cangkang kerang betina bersifat lebih lebar, tebal, dan tidak mudah rapuh dibanding cangkang kerang jantan.

Bahan Kerajinan dari Cangkang Kerang

Alat Pembuatan Kerajinan Cangkang Kerang

Alat pembuatan kerajinan kerang di antaranya a) amplas; b) kikir, c) lem tembak, d) mesin gerindra. Selain mengamplas dan mengikirnya, ada juga yang menggunakan mesin gerinda untuk menghaluskan atau membuang bagian yang tidak perlu.

Alat Pembuatan Kerajinan Cangkang Kerang

Cara Membuat Kerajinan Cangkang Kerang

Pertama-tama, tentunya limbah keras cangkang kerang harus diproses terlebih dahulu sebelum dapat digunakan menjadi bahan kerajinan. Adapun proses pengolahan bahan limbah keras cangkang kerang setelah diambil dari pantai atau tempat lainnya adalah sebagai berikut.

  1. Cangkang kerang dipilah-pilah sesuai ukuran dan bentuknya.
  2. Cangkang kerang dicuci dengan menggunakan air mengalir dan direndam dalam larutan natrium soda, agar sisa-sisa daging cangkang kerang dan kotoran, serta bau yang ada di dalam cangkang kerang dapat larut.
  3. Mengeringkan cangkang kerang dengan pengering, tidak menggunakan sinar matahari langsung, agar kualitas cangkang kerang tetap terjaga dengan baik.
  4. Persiapan bahan baku cangkang kerang dengan cara dikikir, diamplas, ataupun dipotong sesuai kebutuhan.
  5. Cangkang kerang siap dibuat produk kerajinan sesuai desain yang telah dibuat.

Selanjutnya, umumnya cangkang kerang dibuat dengan cara menempelkan dan menyusunnya menjadi produk-produk hiasan, gantungan kunci, aksesori, dsb. Penempelan cangkang kerang dilakukan dengan menggunakan lem khusus yang merekat dengan baik pada jenis kerang.

Cara Membuat Kerajinan Cangkang Kerang

Pembuatan kerajinan dari kerang juga dapat dibor dan dipadukan dengan bahan logam. Melalui kreativitas dan inovasi dari pengrajin, cangkang kerang ini juga dapat dibuat menjadi kerajinan berbasis media campuran yang unik dan indah.

Kerajinan dari Sisik Ikan

Dari beberapa jenis ikan, dihasilkan produk limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan. Limbah ikan tersebut dapat berupa sisik dan tulang ikan. Di daerah pesisir pantai banyak nelayan yang menjual ikan dan mengolahnya di tempat pelelangan ikan. Limbah sisik ikan banyak dijumpai di sana dan terbuang percuma.

Belum banyak orang yang memahami bahwa sisik ikan dapat didaur ulang. Limbah dari sisik ikan itu bisa menghasilkan produk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis tinggi jika dapat mengolahnya. Sebagian besar jenis ikan menghasilkan sisik yang berbeda ukuran dan ketebalannya.

Contoh Kerajinan dari Sisik Ikan

Limbah sisik ikan bisa dijadikan sebagai bahan utama pembuatan aksesori seperti anting-anting, cincin, kalung, bros, dan gelang. Hasilnya lebih terlihat unik, artistik, dan menarik.

Contoh Kerajinan Bahan Limbah Keras dari Sisik Ikan

Selain itu, dapat pula dikembangkan menjadi bentuk-bentuk penghias kartu, wadah serbaguna, dan miniatur hewan bersisik seperti naga atau bentuk lainnya. Perbanyaklah mengamati benda-benda di sekitar untuk menghasilkan karya yang lebih inovatif.

Bahan Pembuatan Kerajinan dari Sisik Ikan

Sisik ikan kakap lebih sering digunakan sebagai produk kerajinan karena sisiknya lebih kokoh, tebal, dan besar dibanding sisik ikan mas atau mujair. Meskipun begitu, sisik-sisik jenis ikan selain kakap ini pun dapat diolah, tentunya disesuaikan dengan jenis kerajinan yang akan dibuat.

Bahan pembuatan kerajinan limbah sisik ikan di antaranya, a) sisik ikan, b) pewarna, c) jeruk nipis, d) cat semprot clear, e) natrium benzoat, dan f) aneka pernak-pernik aksesoris seperti peniti bros, kawat anting-anting, tali kalung, penjepit rambut, dan sirkam.

Bahan Pembuatan Kerajinan Limbah Keras dari Sisik Ikan

Alat Pembuatan Kerajinan Sisik Ikan

Alat pembuatan kerajinan limbah sisik ikan yang digunakan adalah tang lancip, panci, spatula, dan kompor.

Alat Pembuatan Kerajinan Sisik Ikan

Cara Membuat Kerajinan Sisik Ikan

Sebelum dapat membuat kerajinan dari sisik ikan, tentunya kita harus mengolahnya terlebih dahulu. Berikut adalah cara mengolah sisik-sisik ikan agar dapat dipakai sebagai bahan baku produk kerajinan.

  1. Sisik-sisik ikan direndam selama 2 jam dengan air detergen dan dibilas dengan air bersih sebanyak 3 kali hingga benarbenar bersih dari detergen.
  2. Rendam kembali sisik-sisik ikan dengan campuran air jeruk nipis dan air selama 2 jam agar bau amisnya hilang.
  3. Pisahkan sisik ikan sesuai ukuran dan ketebalan dan tiriskan dengan saringan.
  4. Pemberian warna pada sisik-sisik ikan diperlukan kehati-hatian. Rebuslah air hingga hangat dengan ditambahkan larutan benzoat sebagai pengawet.
  5. Masukkan pewarna wantex atau cat tekstil pada panci dan masukkan pula sisik-sisik ikannya. Perlu diperhatikan jangan sampai air menjadi mendidih, karena sisik ikan akan menjadi matang dan menempel satu sama lain.
  6. Matikan kompor dan biarkan sisik-sisik ikan itu terendam zat warna selama 20 menit.
  7. Tiriskan sisik-sisik ikan dan keringkan dengan cara diangin-anginkan agar permukaan tidak melengkung.

Kerajinan limbah sisik ikan kebanyakan dibuat menadi aksesori. Bentuk aksesori ini tergolong mudah dan sederhana untuk dikerjakan di rumah tanpa menggunakan alat khusus.

Cara Membuat Kerajinan Bahan Limbah Keras Sisik Ikan

Kerajinan dari Tulang Ikan

Tulang ikan merupakan limbah perikanan yang mudah didapatkan di daerah pantai, pasar ikan, dan restoran-restoran hidangan bahari (seafood). Selama ini tulang ikan biasa dipergunakan sebagai bahan pakan ternak dengan cara menghaluskannya menjadi tepung tulang.

Pada masa panen ikan, orang-orang tidak sempat lagi mengolah limbah tulang ikan. Limbah tulang ikan menjadi pemandangan yang mengganggu karena hanya dibuang begitu saja di sekitar lingkungan.

Padahal, limbah tulang ikan ini ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik dan artistik. Produk kerajinan dari tulang ikan masih tergolong langka, sehingga masih sangat memiliki banyak peluang dan potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Produk Kerajinan Tulang Ikan

Dengan berbekal keterampilan, kreativitas, dan alat-alat sederhana, produk kerajinan dari limbah tulang ikan ini dapat diolah menjadi berbagai kerajinan seperti hiasan dinding/ruang, bunga, miniatur kendaraan, dan miniatur tokoh.

Produk kerajinan bahan limbah keras dari tulang ikan

Bahan Pembuatan Kerajinan dari Tulang Ikan

Bahan baku pembuatan kerajinan limbah tulang ikan adalah tulang ikan dengan seluruh bagiannya. Selain itu, digunakan pula lem daya rekat kuat dan cat semprot.

Bahan Pembuatan Kerajinan Limbah keras dari Tulang Ikan

Alat Pembuatan Kerajinan Tulang Ikan

Alat pembuatan kerajinan limbah tulang ikan mudah didapat di antaranya amplas, gergaji besi, lem tembak, dan gerinda.

Alat Pembuatan Kerajinan Tulang Ikan

Cara Membuat Kerajinan Tulang Ikan

Pengolahan tulang ikan agar siap untuk dijadikan bahan dilakukan dengan sederhana. Setelah dicuci bersih, tulang ikan dijemur matahari langsung. Satu hal yang perlu diperhatikan yaitu pisahkan bagian-bagian yang berpotensi untuk dijadikan produk kerajinan yang sesuai.

Namun untuk proses pembuatan kerajinan dari tulang ikan memang agak rumit. Untuk menghasilkan produk yang bagus diperlukan ketelitian dan kesabaran dalam membuatnya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dibuat rancangan terlebih dahulu sehingga hasilnya lebih rapi dan sesuai prinsip keindahan. Kerajinan tulang ikan yang disajikan dapat berupa kerajinan aksesori.

Cara Membuat Kerajinan bahan limbah keras dari Tulang Ikan

Kerajinan dari Tempurung Kelapa

Di tangan orang-orang kreatif, tempurung kelapa atau sering disebut juga batok kelapa yang awalnya dianggap sebagai sampah yang mengotori lingkungan dapat diubah menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi.

Produk Kerajinan Tempurung Kelapa

Dari tempurung kelapa bisa dihasilkan souvenir pernikahan, perabotan rumah tangga, seperti sendok sayur, tempat minum, gayung air, asbak rokok, dan piring. Selain itu tempurung kelapa juga bisa dibuat berbagai aksesori seperti kalung, pigura, miniatur kendaraan, dan ukiran.

Produk Kerajinan Tempurung Kelapa

Cara Membuat Kerajinan Tempurung Kelapa

Untuk membuat kerajinan dari tempurung kelapa perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.

  1. Pilihlah tempurung kelapa yang sudah benar-benar tua dan kering dengan ciri bagian potongannya berwarna kehitaman.
  2. Bersihkan serabut kasar di permukaan tempurung kelapa menggunakan pecahan kaca atau pisau. Lakukan langkah ini dengan hati-hati.
  3. Bersihkan sisa serabut halus pada permukaan tempurung menggunakan kertas pasir (amplas kasar), kemudian gunakan amplas halus untuk menghaluskan permukaan tempurung secara merata.
  4. Agar permukaan tempurung mengilap, kamu dapat menggosok permukaan tempurung menggunakan daun kering secara berulang sampai terlihat mengilap. Cara lain yang bisa ditempuh dengan mengecatnya menggunakan cat pernis.
  5. Potong tempurung sesuai dengan pola kerajinan yang akan dibuat menggunakan gergaji besi.

Salah satu jenis kerajinan yang dapat dibuat dari tempurung kelapa adalah gantungan kunci. Langkah pertama yang dilakukan untuk membuat gantungan kunci dari tempurung kelapa adalah memotong tempurung kelapa sesuai pola yang diinginkan.

Selanjutnya setiap potongan dihaluskan dengan gerinda, kemudian beri lapisan vernis dan jemur hingga kering. Setelah itu, beri lubang dan sematkan besi gantungan kunci.

Cara Membuat Kerajinan Tempurung Kelapa

Kerajinan Limbah Keras Anorganik

Beberapa limbah anorganik dapat diubah Menai kerajinan seperti plastik, pecahan keramik, pecahan kaca, dan potongan logam. Limbah-limbah keras anorganik dapat dipilah-pilah sesuai kebutuhan. Jika dinilai tidak layak pakai, limbah keras dapat dimusnahkan dengan cara peleburan, dan pembakaran.

Kerajinan Limbah Plastik

Limbah plastik dapat mudah ditemui di daerah perkotaan sebagai kawasan pusat kegiatan masyarakat. Di perkotaan banyak dijumpai industri perdagangan yang menghasilkan limbah plastik. Bengkel mobil atau motor menghasilkan limbah dirigen, botol oli, dan lainnya yang wujudnya beraneka ragam dengan sifat yang keras.

Jika diperhatikan, pedagang kaki lima juga menghasilkan berbagai limbah plastik. Di tempat pembuangan sampah juga banyak barang-barang rumah tangga berbahan plastik yang dibuang karena rusak, seperti kursi, meja, baskom, dan ember. Alangkah baiknya jika plastik-plastik tersebut dimanfaatkan menjadi karya kerajinan.

Contoh Kerajinan Limbah Plastik

Berbagai bentuk dapat di buat dari limbah-limbah plastik menjadi bentuk baru dengan nilai tambah di dalamnya. Produk kerajinan tersebut berupa:

  1. aneka perabotan rumah tangga,
  2. hiasan interior,
  3. vas,
  4. kap lampu,
  5. aneka mainan anak seperti mainan berbentuk kendaraan, senjata, mainan masak-masakan, dan boneka.

Contoh Kerajinan Bahan Limbah Keras Plastik

Alat dan Bahan Pembuatan Kerajinan Limbah Plastik

Alat dan bahan untuk membuat kerajinan limbah plastik berupa aneka plastik dengan kekerasan tertentu, cat semprot, gunting, lem tembak, cutter, dan dapat melibatkan solder pula.

Alat dan Bahan Pembuatan Kerajinan Limbah Plastik

Proses pembuatan kerajinan dari limbah plastik

Kegiatan mengolah limbah plastik lebih mudah dibanding benda keras lainnya. Limbah ini cukup dibersihkan saja, kemudian bisa dibentuk menjadi produk kerajinan. Limbah dari plastik tidak perlu penanganan khusus.

Proses produksi kerajinan limbah plastik terhitung tidak menyulitkan, kecuali jika bahan plastik sangat tebal dan sulit dipotong. Biasanya tipe plastik seperti itu akan diolah melalui teknik peleburan atau pemanasan agar leleh dan mudah dibentuk kembali. Jika bentuknya masih bisa dikenali dan dalam jumlah banyak, dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kerajinan hiasan.

Proses pembuatan kerajinan dari limbah plastik

Kerajinan Pecahan Keramik

Di kota-kota besar pembangunan perumahan tidak henti-hentinya sehingga limbah sisa bahan bangunan yang dihasilkan pun banyak. Salah satu limbah sisa bahan bangunan adalah pecahan keramik. Limbah ini terkadang hanya dapat dijadikan sebagai bahan urukan tanah.

Banyak juga yang memanfaatkan potongan besarnya sebagai lantai rumah. Jika jeli dan kreatif tentunya lantai dari pecahan keramik ini akan bernilai tinggi dibanding keramik yang masih utuh dijadikan lantai.

Contoh Kerajinan dari Pecahan Keramik

Contoh kerajinan dari pecahan keramik meliputi vas bunga yang dihiasi mozaik pecahan keramik, keramik lantai yang disusun dari pecahan keramik, wadah pensil dari pecahan keramik, hiasan berbentuk hewan dari keramik, dsb.

Contoh Kerajinan dari Pecahan Keramik

Bahan Kerajinan Pecahan Keramik

Bahan pembuatan kerajinan limbah pecahan keramik yaitu keramik yang sudah terpecah belah dengan warna beragam, lem kuning, dan semen putih (mortar).

Bahan Kerajinan Pecahan Keramik

Alat Kerajinan Pecahan Keramik

Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan limbah pecahan keramik adalah palu, amplas, waslap, sendok semen, dan karet sandal bekas.

Alat Kerajinan Pecahan Keramik

Cara Membuat Kerajinan dari Pecahan Keramik

Berikut adalah salah satu contoh proses pembuatan kerajinan limbah pecahan keramik berupa vas yang dihias dengan mozaik pecahan keramik.

  1. Keramik dipecah-pecah menggunakan palu.
  2. Pilih pecahan dengan ukuran kecil, dan pukul-pukul kembali keramik jika jumlah pecahan kecil masih kurang banyak.
  3. Buat sketsa pada vas dan tempelkan pecahan keramik mengikuti bentuk sketsa yang diinginkan.
  4. Tempelkan semua pecahan keramik mengikuti pola masing-masing tepian pecahan.
  5. Beri semen pada rongga pecahan keramik hingga merata.
  6. Lap sisa-sisa semen yang menempel di atas bagian keramik hingga bersih.

Cara Membuat Kerajinan dari Pecahan Keramik

Kerajinan Pecahan Kaca

Limbah botol kaca merupakan salah satu limbah rumah tangga yang banyak dihasilkan. Jika diperhatikan botol kaca memiliki warna-warni yang beragam, seperti botol bekas minuman air keras ada yang berwarna hijau, cokelat, biru, kuning, atau merah. Dari unsur warnanya saja sudah jelas bahwa pecahan kaca dari botol kaca bisa digunakan sebagai bahan kerajinan.

Contoh Kerajinan dari Limbah Pecahan Kaca

Contoh produk kerajinan dari limbah pecahan kaca banyak dihasilkan bentuk-bentuk asesoris. Ada pula yang dijadikan hiasan pada vas dan bingkai foto dengan menerapkan teknik tempel mozaik seperti halnya limbah pecahan keramik.

Contoh Kerajinan dari Limbah Pecahan Kaca

Bahan Kerajinan dari Pecahan Kaca

Bahan yang digunakan pada pembuatan kerajinan dari limbah pecahan kaca adalah pecahan kaca dari botol, toples, lampu, dan kaca cermin.

Bahan Kerajinan dari Pecahan Kaca

Alat Pembuatan Kerajinan dari Limbah Pecahan Kaca

Alat yang digunakan sangat bergantung pada produk yang akan dibuat. Jika produk yang akan dibuat menggunakan teknik pemanasan/pembakaran, maka alat pembuatan kerajinan dari limbah pecahan kaca adalah tungku pembakaran, palu, karung, dan mangkuk keramik.

Alat Pembuatan Kerajinan dari Limbah Pecahan Kaca

Cara Pembuatan Kerajinan Pecahan Kaca

Kaca bekas dapat diambil dari botol maupun piring, mangkuk, gelas sebagai limbah rumah tangga. Cara pengolahan kaca dilakukan dengan berbagai langkah berikut.

  1. Kumpulkan pecahan kaca dalam karung dan dipukul-pukul dari luar menggunakan kayu. Ukuran serpihan kaca tidak terlalu halus cukup hingga bongkahan kecil-kecil saja agar mudah dicetak.
  2. Siapkan cetakan kaca yang terbuat dari keramik yang dibakar hingga suhu melebihi suhu bakar kaca, agar kaca dapat dibentuk menyerupai cetakan.
  3. Lapisi cetakan menggunakan kaolin atau alumina yang dicairkan agar pada saat meleleh kaca tidak menempel pada keramik dan mudah dilepas dari cetakan.
  4. Bakar kaca yang telah dimasukkan dalam cetakan ke dalam tungku keramik. Bakar hingga suhu 650-9000 C tergantung ketebalan kaca.
  5. Siapkan tataan untuk asesoris seperti cincin atau kalung. Masukkan kaca yang sudah dicetak dalam tataan cincin atau kalung.

Botol kaca bekas jika dijual ke penadah hanya dapat menghasilkan beberapa ribu rupiah saja, tetapi jika diolah dengan teknologi tinggi seperti pemanasan, botol kaca ini akan berubah menjadi batu-batu cantik yang berkilau dan dapat dibuat menjadi berbagai asesoris atau hiasan lainnya.

Selain untuk asesoris, batu-batu indah dari kaca ini dapat dijadikan manik-manik yang digunakan sebagai penghias benda seperti tas, sandal, buku, guci, dan kap lampu.

Referensi

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Prakarya SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gabung ke Percakapan

2tare

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *