Daftar Isi ⇅
show
Model pembelajaran picture and picture adalah model pembelajaran yang memanfaatkan gambar (atau produk visual lain) sebagai media pembelajarannya, model ini mirip dengan example non example, yang mengharuskan siswa untuk memasangkan dan mengurutkan beberapa gambar dalam urutan yang logis (Suprijono dalam Huda 2014, hlm. 236).
Dalam penerapannya, guru biasanya menyiapkan sejumlah gambar yang telah diacak, kemudian siswa diminta menyusunnya kembali sesuai urutan yang benar. Proses ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, memahami alur logis suatu materi, sekaligus melatih keterampilan problem solving. Dengan bantuan media visual, pembelajaran menjadi lebih kontekstual, menarik, dan mudah dipahami.
Selain itu, model pembelajaran picture and picture juga mampu meningkatkan kreativitas dan interaktivitas siswa. Mereka tidak hanya menerima informasi secara pasif, melainkan terlibat aktif dalam mengonstruksi pengetahuan melalui aktivitas mengamati, menalar, serta berdiskusi. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih bermakna, menyenangkan, dan sesuai dengan prinsip student centered learning.
Masih senada dengan Suprijono, Shoimin (2014, hlm. 122) menyatakan bahwa pengertian model pembelajaran picture and picture adalah model belajar yang mengandalkan gambar yang menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran, tepatnya gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Maka dari itu, sebelumnya guru harus sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan, baik dalam bentuk poster, kartu ukuran besar, maupun ditampilkan menggunakan proyektor LCD.
Dapat disimpulkan bahwa model picture and picture adalah model pembelajaran yang menggunakan beberapa gambar sebagai media yang menarik dan memberikan konteks tambahan terhadap suatu materi.
Karakteristik Model Picture and Picture
Gambar-gambar pada model picture and picture memiliki keterhubungan satu sama lain secara berurutan, namun sengaja diacak agar siswa dapat menyusunnya kembali menjadi urutan yang logis. Meskipun terlihat sederhana dan mudah dilakukan oleh peserta didik, justru proses inilah yang mampu menumbuhkan interaktivitas dan kreativitas siswa secara signifikan.
Kurangnya inspirasi dan kebingungan dalam menuangkan imajinasi sering menjadi keluhan siswa, khususnya ketika menghadapi pembelajaran keterampilan seperti menulis. Model picture and picture dapat menjadi solusi tepat karena memacu daya kreasi, memicu imajinasi, serta membantu siswa menyusun ide-ide secara runtut. Dengan begitu, pembelajaran keterampilan menulis atau keterampilan lain yang membutuhkan kreativitas tinggi dapat berlangsung lebih efektif dan menyenangkan.
Sebagai model pembelajaran yang memiliki langkah-langkah khas, picture and picture tentu juga memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dari model lain. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari model picture and picture:
1.Aktif
Melalui model pembelajaran picture and picture peserta didik akan menjadi lebih aktif, karena pendidik menggunakan media gambar-gambar menarik namun tersusun acak, sehingga meningkatkan rasa penasaran dan keingintahuan siswa menjadi lebih besar untuk mengungkapinya. Selain itu siswa juga diminta untuk menyusunnya, sehingga membuat siswa menjadi lebih aktif karena ikut berpartisipasi dan tidak hanya mendengarkan ceramah guru saja.
2. Inovatif
Ketika mengimplementasikan model picture and picture baik pengajar maupun peserta didik akan menjadi lebih inovatif. Hal ini dikarenakan model ini membutuhkan daya cipta yang lebih tinggi untuk keduabelah pihak, di satu sisi guru harus menyiapkan dan menyajikan gambar yang saling berhubungan namun tersusun secara acak dan dapat memancing daya kreasi siswa, kemudian di sisi lain siswa juga harus menebak urutan logis gambar yang sebenarnya.
3. Kreatif
Secara otomatis model picture and picture akan membuat baik guru maupun siswa lebih kreatif. Tentunya pengajar harus menyiapkan atau bahkan mungkin menggambar suatu gambar berseri yang berhubungan satu sama lain. Sementara itu karena susunan gambar acak yang disajikan dalam model ini, maka siswa akan terpancing daya kreasi dan imajinasinya yang berujung memotivasi sisi kreatif dari para peserta didik.
4. Menyenangkan
Bahkan sakin menyenangkannya mungkin beberapa pengajar akan ketakutan untuk mendapatkan kegaduhan dikelasnya sehingga ia tidak dapat menguasai kelas. Namun dampak positifnya adalah pembelajaran menjadi jauh lebih menyenangkan bagi peserta didik. Gambar adalah media kuat yang efektif untuk menarik perhatian siswa, ditambah lagi dengan permainan menyusun deretan logis dari susunan gambar acak yang disediakan dalam model picture and picture.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Picture and Picture
Langkah-langkah dari model pembelajaran picture and picture menurut Suprijono (dalam Huda 2014, hlm. 236) adalah sebagai berikut ini.
- Guru meyiapkan dan menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
- Meyajikan materi sebagai pengantar.
- Guru menujukkan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
- Pendidik/guru menujuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
- Guru menayakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut
- Dari alasan/urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
- Langkah terakhir, guru memberikan kesimpulan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran.
Langkah-langkah konkret ini tentunya akan sangat membantu Pendidik, terutama dari segi implementasi yang katakanlah tinggal dieksekusi saja tanpa harus menyusunnya sendiri. Ini merupakan keunggulan utama namun sekaligus menjadi kekurangan pertama juga karena bisa saja dianggap membatasi daya inovasi Guru. Padahal, kenyataannya inovasi sangat memungkinkan.
Kelebihan dan Kekurangan Model Picture and Picture
Sebagai salah satu model pembelajaran, model ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Menurut Suprijono (dalam Huda 2014, hlm. 239) model pembelajaran picture and picture memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut.
Kelebihan Model Picture and Picture
Beberapa kelebihan dari model pembelajaran picture and picture adalah sebagai berikut.
- Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
- Siswa dilatih berfikir logis dan sistematis.
- Siswa dibantu belajar berfikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktek berfikir.
- Motivasi siswa untuk belajar semakin dikembangkan.
- Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.
Kekurangan Model Picture and Picture
Kekurangan dari model pembelajaran picture and picture antara lain adalah sebagai berikut.
- Memakan banyak waktu.
- Membuat sebagian siswa pasif.
- Munculnya kekhawatiran akan terjadi kekacauan di kelas.
- Kebutuhan akan dukungan fasilitas, alat, dan biaya yang.
Simpulan
Model pembelajaran picture and picture merupakan salah satu metode efektif berbasis media visual yang mampu meningkatkan keaktifan, kreativitas, dan motivasi siswa. Melalui gambar-gambar yang diacak, siswa ditantang untuk berpikir logis, menyusun informasi, dan mengembangkan daya imajinasi.
Walaupun memiliki beberapa kelemahan, seperti kebutuhan waktu lebih banyak dan potensi kegaduhan kelas, kelebihan model ini jauh lebih menonjol terutama dalam meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif. Dengan pengelolaan kelas yang baik serta dukungan fasilitas memadai, picture and picture dapat menjadi salah satu model pembelajaran yang menyenangkan, inovatif, dan bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
Referensi
- Huda, M. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Shoimin, Aris. (2014). Model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Terimkasih sangat membantu sekali untuk guru supaya bisa memberikan pembelajaran yang kreatif dan inovatif di era digital saat ini
Minta dong langkah-langkah metode picture and picture dalam diskusi kelompok
Tinggal diganti saja langkah no. 4 di atas menjadi diskusi perkelompok, bukan ditunjuk atau ditanya secara acak oleh guru. Tentunya harus disesuaikan untuk gambar harus disediakan sesuai dengan jumlah kelompok, dan langkah selanjutnya dapat diminta masing-masing perkelompok untuk mempresentasikan urutan yang telah mereka susun dan menjelaskan alasan dari pemilihan urutan tersebut.