Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu acuan pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai tujuan belajar yang diinginkan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang biasa diaplikasikan dalam dunia pendidikan adalah pendekatan induktif.

Pendekatan induktif adalah pendekatan pembelajaran yang dapat diaplikasikan dengan cara pemberian berbagai kasus, fakta, contoh, atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Selanjutnya, siswa dibimbing untuk berusaha keras mensintesiskan, menemukan, atau menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran tersebut. Metode ini disebut metode discovery atau Socratic (Yamin, 2007, hlm. 169).

Beberapa contoh model atau metode pembelajaran dengan pendekatan induktif ini misalnya pembelajaran inkuiri, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis kasus, dan pembelajaran penemuan (discovery learning).

Pengertian Pendekatan Induktif

Pendekatan induktif adalah pendekatan pembelajaran yang berawal dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu kesimpulan, prinsip atau aturan. Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut.

Selain itu, pendekatan induktif juga merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus menuju keadaan umum. Artinya, pendekatan induktif dapat dimulai dengan memberikan bermacam-macam contoh, dan dari contoh-contoh tersebut siswa akan mampu memahami berbagai keteraturan dan persamaan yang ada, sehingga mampu mengambil kesimpulan yang bersifat umum dari seluruh contoh tersebut.

Eggen (1979) mendefinisikan pendekatan induktif sebagai suatu cara mengajar yang menggunakan data untuk mengajarkan konsep atau prinsip kepada siswa. Pendekatan induktif adalah suatu cara mengajar yang dikembangkan berdasarkan logika induktif, yaitu berjalan mulai dari yang konkrit menuju ke hal abstrak. Artinya, pendekatan ini akan memberikan contoh nyata yang konkret, baru kemudian memberikan teori abstrak mengenai hal itu.

Selanjutnya, menurut Purwanto (2002 dalam Rahmawati, 2015, hlm. 75) pendekatan induktif merupakan pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu fakta, prinsip, atau aturan. Pembelajaran diawali dengan memberikan contoh-contoh khusus kemudian sampai kepada generalisasinya

Karakteristik Pendekatan Induktif

Pembelajaran dengan pendekatan induktif dimulai dengan melakukan pengamatan terhadap hal-hal khusus dan menginterpretasikannya, menganalisis kasus, atau memberi masalah kontekstual. Siswa dibimbing memahami konsep, aturan-aturan, dan prosedur-prosedur berdasar pengamatan siswa sendiri (Sulistyani, 2010, hlm. 3).

Menurut Major (dalam Sulistyani, 2010, hlm. 3) pembelajaran dengan pendekatan induktif efektif untuk mengajarkan konsep atau generalisasi. Pembelajaran dapat diawali dengan memberikan contoh-contoh atau kasus khusus menuju konsep atau generalisasi. Selanjutnya, siswa melakukan sejumlah pengamatan yang kemudian membangun suatu konsep atau generalisasi. Siswa tidak harus memiliki pengetahuan utama berupa abstraksi, tetapi sampai pada abstraksi tersebut setelah mengamati dan menganalisis apa yang diamati (contoh-contoh atau kasus yang diberikan).

Berdasarkan pemaparan di atas, pendekatan induktif memiliki karakteristik sebagai berikut.

  1. Pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang bersifat khusus dan kemudian siswa dibimbing guru untuk dapat menyimpulkan hal-hal yang bersifat khusus tersebut menjadi lebih umum berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan.
  2. Kegiatan utama siswa adalah mengamati, menyelidiki, memeriksa, memikirkan, dan menganalisis berdasarkan kemampuan masing-masing hal-hal yang bersifat khusus dan membangun konsep atau generalisasi atau sifat-sifat umum berdasar hal-hal khusus tersebut.
  3. Siswa mempunyai kesempatan ikut aktif di dalam menemukan suatu rumus atau formula, akan tetapi formula atau rumus yang diperoleh dari cara induktif ini belum lengkap bila ditinjau dari proses belajar matematika, misalnya saja latihan dan aplikasinya masih diperlukan untuk memahami rumus yang dipelajari tersebut.
  4. Adanya semangat untuk menemukan, adanya kesadaran akan hakikat pengetahuan, dan mampu berfikir logis.
  5. Menemukan dan memahami rumus atau teorema tersebut membutuhkan waktu yang lama.

Langkah-langkah Pendekatan Induktif

Rahmawati (2015, hlm. 75) mengungkapkan bahwa langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pendekatan induktif adalah sebagai berikut.

  1. Memilih konsep, prinsip, aturan, yang akan disajikan dengan pendekatan induktif.
  2. Menyajiakan contoh-contoh khusus konsep, prinsip atau aturan itu memungkinkan siswa memperkirakan (hipotesis) sifat umum yang terkandung dalam contoh-contoh itu.
  3. Disajikan bukti-bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau menyangkal perkiraan itu.
  4. Disusun pernyataan mengenai sifat umum yang telah terbukti berdasarkan langkah-langkah yang terdahulu.

Referensi

  1. Busrah, M. 2012. “Pembelajaran Deduktif pada Pembelajaran Alkana”. Sulawesi Selatan. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). hal. 5, http://www.lpmpsulsel.net/v2/attachments/145_pembelajaran%20deduktif.pdf
  2. Eggen, Paul. D. (1979). Strategies For Teacher. New York :_Eaglewood CliffS, Prentice-Hall r’nc.
  3. Rahmawati, Daryanto. (2015). Teori Belajar dan Proses Pembelajaran Yang Mendidik. Yogyakarta : Penerbit Gavamedia
  4. Sutrisman dan G. Tambunan. (1987). Pengajaran Matematika. Jakarta: Penerbit Karunika Universitas Terbuka.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *