Pengembangan Organisasi adalah suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan masalah-masalah seperti kurangnya kerja sama/kooperasi, desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi dan sebagainya yang merintangi efisiensi pengoperasian pada semua tingkatan (Tampubolon, 2019, hlm. 1). Dengan kata lain pengembangan organisasi adalah langkah sistematis yang terencana serta holistik untuk mengembangkan segala aspek organisasi.

Sementara itu menurut Kusworo (2019, hlm. 213) pengembangan organisasi atau organizational development yang sering disingkat OD adalah suatu pendekatan secara komprehensif terhadap perubahan-perubahan yang direncanakan atau didesain untuk memperbaiki dan menyempurnakan efektivitas organisasi secara menyeluruh agar organisasi mampu bersaing. Bersaing ini tentunya menyangkut adaptabilitas perusahaan dalam berubah agar terus relevan sepanjang masa.

Sedangkan menurut Warner (dalam Kusworo, 2019, hlm. 213) pengembangan organisasi merupakan penerapan ilmu tentang perilaku (behavioral science knowledge) dalam suatu upaya jangka panjang, untuk memperbaiki kemampuan sebuah organisasi dalam rangka menghadapi perubahan dalam lingkungan eksternal, dan untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan pemecahan masalah-masalah internalnya. Perilaku anggota organisasi tetap menjadi sorotan utama karena seperti yang kita ketahui sumber daya manusia adalah aset terbesar dari organisasi.

Selanjutnya menurut Cook dkk (dalam Kusworo, 2019, hlm. 214) pengembangan organisasi merupakan sebuah subset khusus dari perubahan yang direncanakan yang diawali sebagai sebuah set eklektik dari peralatan dan praktik-praktik ilmu tentang perilaku (behavioral science) tetapi, kini ia telah berkembang menjadi sebuah bidang profesional kegiatan sosial dan penelitian ilmiah.

Berdasarkan beberapa pengertian pengembangan organisasi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa apa itu pengembangan organisasi adalah berbagai pendekatan, teknik, dan ilmu pengetahuan yang sistematis, komprehensif, dan terpadu yang berkaitan dengan pengubahan perilaku individu maupun kelompok dalam suatu organisasi untuk memperbaiki dan menyempurnakan organisasi.

Tujuan Pengembangan Organisasi

Ada beberapa macam sasaran dan tujuan dari pengembangan organisasi. Menurut Kusworo (2019, hlm. 216) secara normatif, tujuan pengembangan organisasi adalah sebagai berikut.

  1. Peningkatan kompetensi antarindividu.
  2. Perubahan dalam tata nilai yang dibuat sedemikian rupa sehingga masing-masing individu dapat meningkatkan keterampilannya.
  3. Terwujudnya pengembangan-pengembangan antarkelompok dan intra-kelompok dalam meminimalkan terjadinya ketegangan.
  4. Adanya pengembangan metode-metode yang lebih baik dalam hal penanganan konflik bila dibandingkan dengan metode birokratik yang dimanfaatkan selama ini oleh organisasi.
  5. Pengembangan sistem organik bukan sistem mekanikal.

Fungsi Pengembangan Organisasi

Dalam jangkauan yang luas, pengembangan pengembangan organisasi berfungsi untuk:

  1. meningkatkan prestasi kerja individu, kelompok (unit kerja) maupun organisasi; dan
  2. meningkatkan kepuasan anggota organisasi.

Melalui proses pengembangan organisasi, manajer diharapkan mampu dengan cepat mengadopsi gaya manajemen yang tepat untuk menangani masalah-masalah baru yang harus ditanganinya dengan melakukan kerja sama dengan mengikutsertakan peran bawahan dalam pembagian wewenang (bukan penerapan wewenang secara hierarkis) melalui riset tindakan.

Sementara itu dalam pengembangan organisasi dengan tujuan untuk mengembangkan suatu sistem yang mampu menilai dirinya sendiri, serta mampu melaksanakan pengorganisasian melalui berbagai macam cara, guna menyesuaikan:

  1. Sifat tugas;
  2. Meningkatnya saling percaya dan saling membantu di antara anggota organisasi;
  3. Berkat adanya landasan pengetahuan dan keterampilan maka dapat tercipta adanya lingkungan yang memperlihatkan peranan otoritas yang semakin meluas;
  4. Terjalinnya sistem komunikasi banyak arah;
  5. Semakin meningkatnya rasa tanggung jawab individu maupun kelompok dalam bidang perencanaan maupun implementasi;
  6. Meningkatnya sistem kerja sama serta saling ketergantungan dan semakin berkurangnya persaingan yang tidak sehat;
  7. Meningkatnya konflik fungsional dalam organisasi;
  8. Pengambilan keputusan dilakukan bersama berdasarkan informasi yang akurat bukan didasarkan pada peranan organisasional;
  9. Adanya dorongan dari para manajer dalam penggarisan tujuan yang realistis dan bersifat menantang bagi individu.

Faktor-Faktor Pengembangan Organisasi

Terdapat dua faktor utama yang akan mempengaruhi pengembangan organisasi. Kedua faktor tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Faktor internal seperti; Struktur, Sistem dan prosedur, Perlengkapan dan fasilitas, Proses dan saran apabila titik cocok akan membuat organisasi melalui perbaikan, Perubahan organisasi dilakukan untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.
  2. Faktor eksternal seperti; Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisasi harus merancang cara bagaimana mendapatkan sumber di luar organisasi untuk masa depan organisasi (Tampubolon, 2019, hlm. 2).

Ciri-Ciri Pengembangan Organisasi

Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.
  2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.
  3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
  4. Mengandung nilai humanistik di mana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
  5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara berbagai satuan kerja yang merupakan bagian integral yang utuh.
  6. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi (Tampubolon, 2019, hlm. 2).

Contoh Pengembangan Organisasi

Adapun kegiatan-kegiatan konkret yang menjadi contoh pengembangan organisasi sebagaimana yang diusulkan oleh Greenberg & Baron (dalam Kusworo, 2019, hlm. 217) adalah sebagai berikut.

  1. Survey feedback
    Suatu teknik untuk mengembangkan organisasi dilakukan melalui cara penyebaran kuesioner dan interviu kepada responden untuk mengumpulkan informasi tentang masalah-masalah yang ada dan berkaitan dengan organisasi. Setelah dirumuskan, informasi tersebut kemudian dibagikan kepada karyawan, untuk selanjutnya dijadikan sebagai dasar untuk melakukan perubahan dalam pengembangan organisasi.
  2. Sensitivity training
    Pemberian pelatihan untuk mengembangkan wawasan dan keterampilan karyawan. Pelatihan ini merupakan salah satu teknik pengembangan organisasi dengan cara melakukan peningkatan pemahaman karyawan terhadap perilaku mereka dalam melaksanakan tugasnya dan dampaknya terhadap pengembangan kompetensinya maupun dampaknya terhadap karyawan yang lain.
  3. Team building
    Pembentukan tim merupakan sebuah teknik, di mana para karyawan yang tergabung dalam satu kelompok kerja yang melakukan diagnosis dan mendiskusikan permasalahan yang berhubungan dengan kinerja kelompok kerja mereka. Dari diskusi tersebut, maka masalah yang ada diidentifikasikan, ditemukan, dicarikan jalan keluarnya serta diimplementasikan, atau dengan kata lain bagaimana kelompok kerja ini menyusun rencana kerja, bagaimana mereka melakukan kerja sama dan bagaimana meningkatkan kompetensi mereka.
  4. Quality of work life programs
    Untuk memperbaiki fungsi-fungsi organisasi, maka dirancanglah teknik yang mampu memanusiakan karyawan dalam bekerja, membuat suasana lebih demokratis, serta mengikutsertakan karyawan dalam pembuatan keputusan. Di samping itu, ada pula melalui sistem suka rela yang berdiskusi dan mengidentifikasikan pada saat yang telah ditentukan terhadap masalah yang berhubungan dengan pekerjaan mereka dalam kondisi di mana mereka bekerja.
  5. Management by objectives
    Manajemen berdasarkan sasaran lebih menekankan pada tujuan yang nyata, dapat dibuktikan, dapat diukur dan dilakukan secara partisipatif. Manajer dan bawahan bekerja bersama dalam menetapkan kemudian mencapai tujuan organisasi. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain: a) Menetapkan rencana tindakan, di mana manajer dan bawahan bekerja bersama dalam menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, kemudian mengembangkan rencana untuk mencapainya; b) Mengimplementasikan apa yang telah direncanakan, proses pencapaian tujuan dilakukan dengan hati-hati, dimonitor, diukur dan dilakukan koreksi seperlunya; c) Melakukan evaluasi hasil kerja, apakah tujuan sudah tercapai secara maksimal.

Pendekatan Pengembangan Organisasi

Dalam melaksanakan pengembangan organisasi, terdapat beberapa pendekatan (approach) yang dapat digunakan yang di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Pengembangan organisasi berupaya untuk menciptakan perubahan yang diarahkan sendiri, terhadap apa orang-orang merasa adanya keterikatan (committed). Masalah-masalah serta isu-isu yang akan dipecahkan, diidentifikasi oleh para anggotaanggota organisasi, yang secara langsung berkepentingan dan dipengaruhi olehnya.
  2. Pengembangan organisasi merupakan upaya perubahan yang melingkupi seluruh organisasi, yang tidak mungkin untuk mengubah bagian tertentu dari organisasi yang bersangkutan, tanpa mengubah seluruh organisasi dalam arti tertentu. c. Pengembangan organisasi secara tipikal sekaligus memberikan perhatian terhadap upaya pemecahan problem-problem yang sudah ada, tetapi di samping itu pula ia juga sangat berkepentingan dengan upaya mengembangkan sebuah organisasi adaptif jangka panjang. Program perubahan yang paling efektif adalah program yang bukan saja memecahkan problem-problem yang ada sekarang, tetapi juga mempersiapkan para individu untuk memecahkan masalah-masalah masa mendatang.
  3. Pengembangan organisasi lebih menekankan pada suatu proses kolaboratif, berupa pengumpulan data, diagnosis, dan kegiatankegiatan untuk mencapai pemecahan masalah-masalah yang dihadapi.
  4. Pengembangan organisasi menekankan dua perhatian pada efektivitas keorganisasian dan perhatian terhadap manusia melalui pengalaman kerja (Beer dalam Kusworo, 2019, hlm. 215).

Strategi Pengembangan Organisasi

Selain pendekatan, terdapat pula rencana tindak atau strategi yang dapat digunakan untuk melaksanakan pengembangan organisasi. Beberapa strategi perubahan dan pengembangan organisasi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Mengaitkan masa kini dengan masa yang akan datang.
    Pikirkan bahwa pekerjaan adalah sesuatu yang melebihi kelanjutan dari masa lalu, pikirkan tentang peluang dan hambatan di masa mendatang serta libatkan hal tersebut dalam keputusan hari ini.
  2. Menjadikan pembelajaran sebagai gaya hidup.
    Organisasi yang ramah perubahan unggul dalam pembagian wawasan dan manajemen.
  3. Mendukung dan mendorong secara aktif perubahan dan perbaikan harian.
    Perubahan yang sukses dapat datang dari perubahan kecil maupun besar.
  4. Menjamin keragaman tim.
    Keragaman menjamin bahwa sesuatu tidak akan dilakukan seperti biasanya.
  5. Mendorong orang yang tidak konvensional.
    Karena gagasan dan pendekatan mereka di luar arus utama, orang-orang ini bisa mendorong perubahan radikal.
  6. Menjaga terobosan baru.
    Organisasi yang ramah perubahan selalu menemukan jalan untuk melindungi ide-ide terobosan baru.
  7. Mengintegrasikan teknologi.
    Gunakan teknologi untuk menerapkan perubahan.
  8. Membangun dan menanamkan kepercayaan.
    Orang-orang cenderung mendukung perubahan ketika budaya organisasinya dapat dipercaya dan para manajer memiliki kredibilitas dan integritas. (McLagan dalam Kusworo, 2019, hlm. 226).

Referensi

  1. Kusworo. (2019). Manajemen konflik dan perubahan dalam organisasi. Sumedang: Alqaprint Jatinangor.
  2. Tampubolon, M.P. (2019). Change management (manajemen perubahan; individu, tim kerja, organisasi). Bogor: Penerbit Mitra Wacana Media.

Gabung ke Percakapan

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *