Seorang konsumen pasti memiliki kebutuhan akan berbagai barang atau jasa tertentu yang diperlukan atau diinginkan. Namun dalam praktiknya, permintaan seperti ini terkadang tidak dapat diikuti oleh kemampuan membeli (purchasing power).

Dengan demikian, keinginan atau kebutuhan konsumen tidak dapat disebut sebagai permintaan. Baru ketika keinginan (wants) diikuti dengan kekuatan untuk melakukan pembelian (purchasing power), maka keinginan (wants) akan berubah menjadi permintaan, dengan penjabaran:

Demand = Wants + Purchasing Power

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah berbagai pemaparan mengenai permintaan dalam ekonomi atau bisnis, mulai dari pengertian, hukum, faktor-faktor yang mempengaruhi, hingga kurva visualisasi dan fungsi/rumusnya.

Pengertian Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu (Dinar & Hasan, 2018, hlm. 56). Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

  1. Permintaan absolut (absolut demand), adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baikyang bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli;
  2. Permintaan efektif (effective demand), yakni permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai kemampuan membeli.

Sementara itu, menurut Putranto dkk (2019, hlm. 10) Permintaan atau yang disebut juga sebagai demand adalah banyaknya jumlah jasa serta barang yang diinginkan atau yang akan dibeli oleh pasar. Dapat disimpulkan bahwa permintaan adalah berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan atau diminta oleh pasar berdasarkan waktu dan kondisi tertentu.

Hukum Permintaan

Sebagai suatu hal yang memiliki kecenderungan tidak dapat diketahui keterbatasannya, permintaan mengikuti hukum yang berlaku di pasar. Hukum tersebut tercipta sendiri dengan alami, sebagai respons dari ketiadaan keterbatasannya, dan disebut sebagai hukum permintaan.

Hukum permintaan berbunyi “apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan turun/berkurang” (Dinar & Hasan, 2018, hlm. 57).

Sementara itu, menurut Putranto dkk (2019, hlm. 11) Hukum permintaan adalah hukum yang berlaku untuk menentukan permintaan, yakni dengan semakin tingginya harga barang atau jasa, maka semakin rendah permintaan akan barang dan jasa tersebut, sebaliknya semakin rendahnya harga barang dan jasa, maka semakin tinggi permintaan akan barang dan jasa tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa hukum permintaan adalah hukum yang mengatur permintaan dengan sendirinya dengan kondisi apabila harga mengalami penurunan, maka permintaan akan naik, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka permintaan akan turun.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Selain dipengaruhi langsung oleh hukum permintaan, terdapat pula berbagai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi permintaan. Menurut Dinar & Hasan (2018, hlm. 57-58) faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah sebagai berikut.

  1. Harga barang itu sendiri.
    Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya terhadap jumlah barang yang diminta.
  2. Pendapatan masyarakat.
    Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan.
  3. Intensitas kebutuhan.
    Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/jasa, mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding tersier, sehingga pengaruhnya terhadap jumlah permintaan berbeda.
  4. Distribusi Pendapatan.
    Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat,sebaliknya pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu,maka secara keseluruhan jumlah permintaan akan turun.
  5. Pertambahan penduduk.
    Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.
  6. Selera (Taste).
    Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.
  7. Barang pengganti (Substitusi).
    Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya.

Sementara itu, menurut Putranto dkk (2019, hlm. 11-14) faktor yang mempengaruhi permintaan adalah sebagai berikut.

  1. Harga akan barang yang bersangkutan.
    Ini mempunyai makna yang sama dengan hukum permintaan, jika harga suatu barang sedang turun dari biasanya, efek yang timbul adalah minat beli pembeli menjadi lebih tinggi, dan sebaliknya.
  2. Harga akan barang lain yg terkait (subtitusi, barang/komoditas pengganti).
    Kuantitas pembelian mengenai suatu jasa serta barang akan berubah jika harga jasa serta barang yang mempunyai kaitan erat sekali dengan perubahan harga komoditas/ barang pengganti. Jadi Harga barang lain yang terkait , turut berpengaruh kepada kuantitas jasa serta barang yang akan diminta/dibeli.
  3. Tingkat Penghasilan/pendapatan perkapita.
    Banyaknya penghasilan individu pasti akan mempengaruhi banyaknya pembelian yang dilakukan. Jika penghasilannya besar maka jumlah besaran pembelian pun akan mengikuti dan begitu sebaliknya.
  4. Tingkat selera.
    Selera pembeli sifatnya subjektif, ketertarikan pembeli terhadap suatu jasa serta barang akan berpengaruh pada permintaan.
  5. Jumlah warga penduduk
    Dalam suatu kewilayahan yang jumlah warganya besar maka semakin banyak serta semakin meningkat terjadinya permintaan warga akan sesuatu kebutuhan, karena jumlah kebutuhan warga menyesuaikan banyaknya kuantitas warga.
  6. Perkiraan harga yang akan datang
    Perkiraan atau estimasi harga sesuatu jasa serta barang akan sangat menentukan serta berpengaruh kepada pembelian/permintaan sesuatu jasa serta barang.
  7. Usaha pihak pemroduksi dalam memperbanyak penjualan.
    Ialah berbagai usaha yang dilakukan pihak pabrik produsen untuk menambah banyak pembelian.
  8. Harga barang yang bersifat sebagai pelengkap.
    Tingkat pembelian/permintaan dapat dipengaruhi juga oleh hal-hal ini, sebagai contoh bahan yang paling banyak dipakai untuk membuat kue nastar ialah telur ayam, jika harga telur ayam sedang melambung maka masyarakat akan lebih memiliki kecenderungan membeli kue nastar yang siap saji (di toko kue) daripada membuat kue nastar sendiri dengan alasan keefisienan.
  9. Konsentrasi kebutuhan.
    Kuantitas pembelian/permintaan masyarakat akan naik jika kebutuhan akan jasa ataupun barang tersebut sangat mendesak.

Kurva Permintaan

Kurva permintaan adalah gambaran hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang yang diminta (Dinar & Hasan, 2018, hlm. 58). Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang berarti bahwa makin rendah harga (P), makin banyak jumlah yang diminta (Q). Mengapa demikian? karena:

  1. Orang yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka menjadi mampu membeli atau dari pembeli potensial menjadi pembeli riil;
  2. Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya, sekarang menjadi membeli karena mampu.

Berdasarkan penjelasan di ataa, dapat dibuat kurva yang menunjukkan jumlah barang yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga sebagai berikut.

HargaJumlah yang dibeli
Rp. 200, 00

Rp. 300, 00

Rp. 400, 00

Rp. 500, 00

Rp. 600, 00

Rp. 700, 00

Rp. 800, 00

100 unit

90 unit

80 unit

70 unit

60 unit

50 unit

40 unit

contoh kurva permintaan
contoh kurva permintaan

Fungsi Permintaan

Mudahnya, fungsi permintaan adalah rumus untuk menentukan kurva permintaan. Fungsi permintaan dapat dirumuskan sebagai berikut:

fungsi permintaan

Catatan:

P : Price atau harga

Q : Quantity atau jumlah banyaknya

Pergeseran Kurva Permintaan

Kurva permintaan dapat mengalami peristiwa bergeser dan bergerak. Hal tersebut (pergeseran kurva) dapat terjadi bila kuantitas permintaan produk yang merupakan dampak dari beberapa faktor penyebabnya berubah. Faktor-faktor penyebab tersebut diantaranya ialah : kuantitas pembeli, tingkat selera , tingkat penghasilan, harga jasa ataupun barang lain serta pengharapan.

Contoh Pergeseran Kurva Permintaan

Sebagai contoh, berikut adalah kurva permintaan yang dapat berubah karena perubahan harga dan perubahan pendapatan masyarakat.

Pergeseran Kurva Permintaan Karena Perubahan Harga

Perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu:

  1. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri.
  2. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke kanan.
pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga
pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga
Pergeseran Kurva Permintaan Karena Perubahan Pendapatan Masyarakat

Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu:

  1. Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan.
  2. Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang, dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri.
pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan pendapatan masyarakat
pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan pendapatan masyarakat

Referensi

  1. Dinar, M., Hasan, M. (2018). Pengantar ekonomi: teori dan aplikasi. Bekasi: Pustaka Taman Ilmu.
  2. Putranto, A.T., Nurmasari, I., Susanti, F. (2019). Pengantar ilmu ekonomi. Tangerang: Unpam Press.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *