Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan atau potensi maksimal yang telah dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar (Winkel, dalam Hamdani, 2017, hlm. 138). Keberhasilan dalam proses belajar tersebut, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.

Seperti yang diungkapkan oleh Rosyid (2019, hlm. 9) bahwa prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap peserta didik dalam periode tertentu dan dapat dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan pembelajaran yang disertai perubahan yang dicapai peserta didik.

Sementara itu, menurut Muhibbin (2017, hlm. 216) prestasi belajar adalah pengungkapan hasil belajar segenap ranah psikologi yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Ranah psikologi yang dimaksudkan di sini adalah ranah kognitif (kecerdasan berpikir), ranah afektif (kecerdasan emosi), dan ranah psikomotorik (gerak otot/campuran).

Prestasi belajar tidak dapat lepaskan dengan belajar itu sendiri. Belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2015, hlm. 2). Dengan demikian, belajar adalah proses terbentukknya prestasi belajar, belajar yang maksimal akan menghasilkan prestasi yang tinggi.

Selanjutnya, Mulyasa (dalam Istirani & Intan, 2017, hlm. 36) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakikatnya usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya.

Berdasarkan pengertian prestasi belajar menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil proses belajar yang didapatkan dari pengukuran menggunakan instrumen tes atau instrumen relevan lainnya terhadap peserta didik yang ditunjukkan oleh simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil pencapaiannya belajar.

Fungsi Prestasi Belajar

Untuk mengetahui seberapa jauh prestasi belajar telah dicapai peserta didik, maka diadakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut Arifin (dalam Risnawati, 2018, hlm. 7) mengungkapkan bahwa prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.

  1. Indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.
  2. Lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
  3. Bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
  4. Indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.
  5. Dapat dijadikan sebagai indikator terhadap daya serap anak didik.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Mulyasa (dalam Istirani & Intan, 2017, hlm. 39) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelompokkan menjadi empat faktor utama, yaitu: a) Bahan atau materi yang dipelajari; b) Lingkungan; c) Faktor instrumental, dan d) Kondisi peserta didik.

Sementara itu, dari sudut komponen pembelajaran, maka menurut Makmun dalam Istirani & Intan (2017, hlm. 40) mengemukakan bahwa komponen-komponen yang terlibat dalam pembelajaran dan memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar meliputi:

  1. Masukan mentah (raw-input),
    menunjukkan pada karakteristik individu yang mungkin dapat memudahkan atau justru menghambat proses pembelajaran;
  2. Masukan instrumental,
    menunjuk pada kualifikasi serta kelengkapan sarana yang diperlukan, seperti : guru, metode, bahan atau sumber dan program;
  3. Masukan lingkungan,
    yang menunjukkan pada situasi keadaan fisik dan suasana sekolah, serta hubungan dengan pengajar dan teman

Selain itu, menurut Wahab (2016, hlm. 26-29) terdapat pula bermacam faktor internal dan eksternal lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Faktor Internal

Beberapa faktor internal atau yang datang dari dalam diri yang mempengaruhi prestasi belajar di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Faktor Fisiologis
    Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra.
  2. Faktor Psikologis
    Faktor psikologis ini terdiri atas: a) Kecerdasan/inteligensi peserta didik, yang dapat diartikan sebagai kemampuan psikofisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat; b) Motivasi, adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar peserta didik; c) Minat, berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu; d) Sikap, adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif; e) Bakat, didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

Sementara itu, menurut Istirani & Intan (2017, hlm. 40) faktor-faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Intelegensi,
    merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar. Intelegensi merupakan dasar potensial bagi pencapaian hasil belaja, artinya hasil belajar yang dicapai tidak akan melebihi tingkat intelegensinya.
  2. Minat,
    yaitu kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu minat dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu.
  3. Sikap,
    adalah gejala internal yang berdimensi efektif, berupa kecenderungan untuk mereaksikan atau merespons dengan cara yang relatif tetapi terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun secara negatif.
  4. Waktu dan kesempatan,
    waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh individu peserta didik adalah berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap perbedaan kemampuan peserta didik.

2. Faktor Eksternal

Sementara itu faktor eksternal atau dari luar diri yang mempengaruhi prestasi belajar di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Lingkungan Sosial
    Lingkungan sosial masyarakat, lingkungan sosial keluarga, dan lingkungan sosial sekolah.
  2. Lingkungan Non-sosial
    Lingkungan alamiah seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap,suasana yang sejuk dan tenang. dan lingkungan instrumental yaitu perangkat belajar perangkat keras ( gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, dan lapangan olahraga), perangkat lunak (kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan dan silabi.

Indikator Prestasi Belajar

Syah Muhibbin (2017, hlm. 217) mengemukakan bahwa aspek-aspek prestasi belajar yang dapat dijadikan indikator untuk mengukur prestasi belajar di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Ranah Cipta (Kognitif),
    yaitu: pengamatan, ingatan, pemahaman, aplikasi/penerapan, analisis, sintesis. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
  2. Ranah Rasa (Afektif),
    yaitu: penerimaan, sambutan, apresiasi, internalisasi, karakterisasi. Lengkapnya, ranah afektif yaitu berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
  3. Ranah Karsa (Psikomotor),
    yaitu: keterampilan bergerak dan bertindak, kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal. Ranah psikomotor meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, menghubungkan, mengamati. Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penelitian dalam proses pembelajaran.

Sementara itu, Wahab (2016, hlm. 242) menyatakan bahwa indikator-indikator dari prestasi belajar di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Perubahan,
    adalah keadaan yang berubah dan peralihan keadaan yang sebelumnya seperti pola pikir, perilaku sebelumnya.
  2. Tingkah baru,
    adalah hal-hal yang baru saja dilakukan.
  3. Kematangan,
    merupakan suatu keadaan atau tahap pencapaian proses pertumbuhan atau perkembangan.

Referensi

  1. Hamdani. (2017) Strategi belajar mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.
  2. Istirani , Intan pulungan, 2017. Ensikopledi pendidikan. Medan: Media persada.
  3. Muhibbin. (2017). Psikologi pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  4. Rosyid, M.Z. (2019). Prestasi belajar. Malang: Penerbit Literasi Nusantara.
  5. Wahab, Rohmalina. (2016). Psikologi belajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *