Indonesia memiliki banyak keunggulan dalam bidang ekonomi. Keunggulan tersebut dapat menjadi potensi dan peluang besar bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Pengelolaan dan pengembangan keunggulan ekonomi yang tepat dapat bermanfaat bagi seluruh warga Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi kita mengetahui pusat-pusat keunggulan ekonomi negeri yang akan dibahas pada pemaparan-pemaparan di bawah ini.

Pusat-pusat Keunggulan Ekonomi di Indonesia

Pusat-pusat keunggulan ekonomi di Indonesi meliputi: PT Freeport yang mehasilkan bijih tembaga, emas, dan perak; PTMN (perusahaan tambang minyak Negara) berupa tambang minyak, serta ekonomi kreatif batik khas negeri. Berikut adalah penjelasan masing-masing pusat keunggulan ekonomi berdasarkan uraian yang dipaparkan oleh Tim Kemdikbud (2017, hlm. 173-180).

PT Freeport Indonesia

PT Freeport adalah perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. Perusahaan ini menambang, memproses, dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak di daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Indonesia.

Selanjutnya, PT Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak ke seluruh penjuru dunia.

Kontribusi dan Peran PT Freeport Indonesia

Adapun Kontribusi dan peranan PT Freeport Indonesia bagi negeri adalah sebagai berikut.

  1. Menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 30.000 orang di Indonesia, dengan komposisi 68% karyawan nasional; 30% karyawan Papua, serta 2% karyawan asing.
  2. Menanamkan investasi lebih dari 9,7 Miliar dolar Amerika Serikat untuk membangun infrastruktur perusahaan dan kegiatan sosial di Papua, dilanjutkan dengan rencana investasi-investasi lain ke depannya.
  3. Freeport telah membeli lebih dari 11,26 Miliar dolar Amerika Serikat untuk barang dan jasa domestik dari sejak 1992.
  4. Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Freeport telah memberikan kontribusi lebih dari 37,46 Miliar Dollar Amerika Serikat dan dijadwalkan untuk berkontribusi lebih banyak lagi kepada pemerintah Indonesia hingga lebih dari 6,5 Miliar Dollar Amerika Serikat dalam waktu empat tahun mendatang (dari 2015) dalam bentuk pajak, dividen, dan pembayaran royalti.
  5. Keuntungan finansial langsung ke pemerintah Indonesia dalam kurun waktu empat tahun terakhir (dari 2015) adalah 59%, sisanya ke perusahaan induk (FCX) 41%. Hal ini melebihi jumlah yang dibayarkan Freeport apabila beroperasi di negara-negara lain.
  6. Kajian LPEM-UI pada dampak multiplier effect (efek tidak langsung yang berlipatganda) dari operasi Freeport di Papua dan Indonesia dengan rincian pada tahun 2011: 0,8% untuk PDB Indonesia, 45% untuk PDRB Provinsi Papua, dan 95% untuk PDRB Mimika
  7. Membayar Pajak 1,7% dari anggaran nasional Indonesia. Membiayai lebih dari 50% dari semua kontribusi program pengembangan masyarakat melalui sektor tambang di Indonesia.
  8. Membentuk 0,8% dari semua pendapatan rumah tangga di Indonesia.
  9. Membentuk 44% dari pemasukan rumah tangga di provinsi Papua.
  10. Penambangan yang dilakukan oleh Freeport dikelola sesuai dengan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang telah disetujui oleh pemerintah. Freeport terus mengevaluasi potensi dampak operasi tambang melalui pengukuran mutu air, biologi, hidrologi, sedimen, mutu udara, dan meteorologi secara menerus.

Perusahaan Tambang Minyak Negara (PTMN)

Perusahaan tambang minyak negara bergelut dalam mendirikan dan mengoperasikan kilang minyak. Kilang minyak atau oil refinery adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia.

Produk-produk utama yang dihasilkan dari kilang minyak antara lain minyak bensin (gasoline), minyak diesel, minyak tanah (kerosine). Kilang minyak merupakan fasilitas industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan, proses, dan fasilitas pendukungnya.

Selain itu, pembangunannya membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun pada pelaksanaannya perusahaan atau pabrik ini bisa menjadi salah satu dari pusat-pusat keunggulan ekonomi di Indonesia atau di Negara mana pun jika memiliki sumber daya alamnya.

Ada beberapa perusahaan di Indonesia yang berkaitan dengan operasi kilang minyak ini. Perusahaan-perusahaan tersebut dapat dikategorikan sebagai salah satu dari berbagai pusat-pusat keunggulan ekonomi di Indonesia. Namun sayangnya hingga kini ini Indonesia masih mengimpor banyak sekali minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM).

Pasalnya selain kebutuhan BBM tinggi, produksi minyak dan kapasitas kilang yang dimiliki juga tidak cukup. Jumlah kapasitas kilang yang terpasang di Indonesia sendiri hanya mencapai 1 juta barel per hari, sementara kebutuhan BBM di Indonesia diperkirakan mencapai 1,5 juta barel per hari.

Kilang-kilang Minyak di Indonesia

Beberapa contoh kilang minyak di Indonesia adalah sebagai berikut.

  1. Kilang Pangkalan Brandan
    Kilang tersebut milik Pertamina dengan nama Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Kapasitas kilang ini mencapai 5.000 barel per hari, sayangnya kilang ini sudah ditutup sejak awal 2007 karena tidak cukupnya pasokan minyak mentah maupun gas.
  2. Kilang Dumai/Sei Pakning
    Kapasitas kilang Dumai yang berada di Riau ini mencapai 127.000 barel per hari. Kilang ini menghasilkan Berbagai produk bahan bakar Minyak (BBM) dan Non Bahan Bakar Minyak (NBBM) yang telah dipasarkan ke tanah air dan luar negeri. Kilang ini dimiliki oleh Pertamina dengan nama Pertamina Unit Pengolahan II Dumai.
  3. Kilang Cilacap
    Unit Pengolahan IV Cilacap merupakan salah satu unit pengolahan di tanah air, yang memiliki kapasitas produksi terbesar yakni 348.000 barrel/hari, dan terlengkap fasilitasnya. Kilang ini bernilai strategis karena memasok 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa. Selain itu kilang ini merupakan satu-satunya kilang di tanah air yang memproduksi aspal dan base oil untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur di tanah air.
  4. Kilang Balikpapan
    Kilang yang berada di Kalimantan Timur memiliki kapasitas produsi sebanyak 260.000 barel per hari. Kilang minyak ini terletak di tepi teluk Balikpapan, meliputi areal seluas 2,5 km persegi. Kilang minyak ini terdiri dari unit kilang minyak Balikpapan 1 dan unit kilang minyak Balikpapan 2.
  5. Kilang Kasim
    Kilang BBM Kasim dibangun diatas areal seluas kurang lebih 80 hektar dan terletak di desa Malabam kecamatan Seget kabupaten Sorong. Kapasitasnya adalah 10.000 barrel/hari, dirancang untuk mengolah crude (minyak mentah), walio (60%), dan Salawati (40%).
  6. Kilang Balongan
    Kilang Balgonan atau RU VI Balongan milik Pertamina ini telah beroperasi sejak 1994. Kilang ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat). Bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas dari Propinsi Riau. Kilang ini memproduksi: Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosine (Minyak Tanah), LPG, Propylene.
  7. Kilang Cepu
    Pada tanggal 5 Oktober 1945 berdasarkan maklumat Menteri Kemakmuran nomor 5, daerah perminyakan Cepu secara resmi menjadi perusahaan Tambang Minyak Negara. Tugasnya menjamin pengadaan BBM untuk rakyat dan pertahanan di Jawa. Kilang minyak Cepu ditopang 6 lapangan minyak yaitu Kawenangan, Nglondo, Ledok, Semanggi, Tapen, dan Tambakrejo.

Batik Indonesia

Batik adalah salah satu hasil ekonomi kreatif Indonesia yang telah dikembangkan sejak dulu kala. Beberapa wilayah di Indonesia menghasilkan kain batik yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Batik yang terkenal di Indonesia termasuk yang berasal dari Surakarta, Yogyakarta, dan Pekalongan.

Corak kain batik dari masing-masing daerah tidaklah sama, tergantung dari kebudayaan daerahnya sendiri. Batik merupakan salah satu keunggulan ekonomi yang dimiliki oleh Indonesia yang mampu menembus pasar internasional karena ciri khas unik yang tidak dimilki Negara lain.

Dengan demikian, batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak lama. Batik adalah kain bergambar atau bermotif yang pembuatannya secara khusus dengan cara menuliskan atau menggambarkan malam (lilin) pada kain.

Jenis Batik

UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak tanggal 2 Oktober 2009. Dilihat dari tekniknya batik dibagi menjadi tiga sebagai berikut:

  1. Batik tulis,
    merupakan kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang menggunakan tangan. Satu kain batik dapat dihasilkan dengan waktu kurang lebih 2–3 bulan.
  2. Batik cap,
    adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap (biasanya terbuat dari tembaga). Butuh waktu 2–3 hari untuk pembuatan batik ini.
  3. Batik lukis,
    adalah proses pembuatan batik dengan cara melukis pada kain putih. Pewarnaan pada batik tulis biasanya menggunakan serat-serat alami.

Mengapa batik bisa menjadi salah satu pusat keunggulan ekonomi? Karena batik berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan ciri khasnya sendiri-sendiri dan tidak dapat ditemukan di Negara lain. Batik pantas menjadi salah satu keunggulan bangsa, cagar budaya dan cagar usaha yang bernilai sangat tinggi.

Untuk membantu mengamankan motif batik Departemen Perindustrian mendokumentasikan 2.788 motif batik dan tenun tradisional agar tidak dicuri oleh negara lain. Bagaimana usaha dan solusi lain dari pemerintah agar mendongkrak batik secara ekonomi?

Saat ini pemerintah sudah mulai mewajibkan para pegawai pemerintahan untuk mengenakan batik pada hari tertentu, para siswa di berbagai sekolah juga sudah banyak yang diwajibkan untuk memakai batik, dsb. Kebijakan tersebut tentunya akan menguntungkan para perajin dan pusat ekonomi kreatif batik.

Pengaruh Pusat Keunggulan Ekonomi

Pusat-pusat keunggulan ekonomi di Indonesia berpengaruh besar dalam berbagai bidang kehidupan. Pengaruh yang ditimbulkan tersebut dapat bersifat positif dan negatif. Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 181) pengaruh pusat keunggulan ekonomi adalah sebagai berikut.

Migrasi Penduduk

Perbedaan karakteristik ruang dan sumber daya yang dimiliki Negara menyebabkan setiap Negara memiliki keunggulan ekonomi yang mendorong mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya. Mobilitas penduduk yang sifatnya menetap atau permanen disebut migrasi.

Migrasi penduduk dapat dibedakan menjadi migrasi internal dan internasional. Migrasi internal adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya dalam satu negara. Sementara itu migrasi internasional adalah perpindahan penduduk antarnegara.

Migrasi internal yang terjadi di Indonesia dapat dibedakan menjadi urbanisasi dan transmigrasi. Pusat keunggulan ekonomi yang ada di Indonesia dapat berpengaruh terhadap perpindahan penduduk ke wilayah yang mendekati pusat keunggulan tersebut. Hal ini berisiko membuat pembangunan tidak merata dan hanya terjadi di daerah yang memiliki keunggulan ekonomi.

Contohnya adalah keberadaan PT Freeport memengaruhi kehidupan dan migrasi penduduk di Papua. Sebelum tahun 1967 wilayah Timika adalah hutan belantara. Pada awal Freeport mulai beroperasi, penduduk yang hidupnya berpencar-pencar mulai masuk ke wilayah sekitar tambang Freeport sehingga pertumbuhan penduduk di Timika meningkat.

Tahun 1970 pemerintah dan Freeport secara bersama-sama membangun rumah-rumah penduduk yang layak di jalan Kamuki. Kemudian dibangun juga perumahan penduduk di sekitar selatan Bandar Udara yang sekarang menjadi Kota Timika.

Transportasi

Dalam kegiatan transportasi keberadaan pusat keunggulan ekonomi juga membawa pengaruh besar. Hal tersebut karena mobilitas penduduk tidak dapat dilakukan tanpa adanya sarana dan prasarana transportasi yang memadai.

Untuk mendukung mobilitas penduduk antarnegara, pemerintah membangun sarana jalan, bandara, pelabuhan, kapal laut, dan pesawat. Dengan tersedianya sarana tersebut, interaksi sosial, budaya, ekonomi antarpenduduk negara di dunia ini dapat berjalan dengan baik.

Contohnya, setelah ada PT Freeport di Papua, pada tahun 1971 Freeport membangun Bandar Udara Timika dan pusat perbekalan. Berbagai jalan-jalan utama sebagai akses ke tambang dan jalan-jalan di daerah terpencil dibangun. Kota yang dibangun secara bertahap oleh Freeport tersebut diberi nama Tembagapura oleh presiden Soeharto.

Lembaga Sosial Ekonomi

Lembaga sosial adalah keseluruhan dari sistem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu dalam masyarakat. Dapat juga dikatakan pula bahwa lembaga sosial merupakan himpunan norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.

Keberadaan pusat-pusat keunggulan ekonomi di Indonesia juga berkaitan dengan bermunculannya lembaga sosial ekonomi. Sebagai contoh sumbangan yang diberikan oleh PT Freeport Indonesia untuk masyarakat Papua amatlah luar biasa.

Salah satunya adalah sekolah yang mendidik anak-anak asli Suku Amungme dan Kamoro dari berbagai daerah di pedalaman itu dibangun oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), sebuah lembaga nirlaba yang mengelola dana kemitraan dari PT Freeport.

Pendidikan

Pendidikan adalah bagian terpenting dari pembangunan nasional. Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional. Pusat keunggulan ekonomi ikut berpengaruh terhadap sektor pendidikan.

Contohnya, PT Freeport Indonesia menetapkan kuota posisi pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja oleh lulusan baru dari perguruan tinggi bereputasi, baik di dalam maupun luar negeri yang memiliki potensi dan berkualifikasi untuk nantinya dapat bekerja di Freeport dalam jangka waktu tertentu.

Pada tahun 2003 dibangun Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) untuk memberikan kesempatan mengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap maupun perilaku yang profesional di bidang operasi dan penunjangnya. Program pendidikan tersebut termasuk magang 3 tahun dengan 4 bulan masa belajar off job dan 8 bulan on job.

Pekerjaan

Tumbuhnya pusat-pusat keunggulan ekonomi akan berdampak bertambahnya produksi barang dalam negeri meningkat. Kenaikan jumlah produksi tersebut berakibat langsung pada bertambahnya pula kebutuhan tenaga kerja, sehingga akan memperluas lapangan kerja.

Contohnya adalah kebijakan Freeport yang memberikan kesempatan bekerja yang sama kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pada tahun 2012 PT Freeport Indonesia mempekerjakan lebih dari 11.700 karyawan langsung dan lebih dari 12.400 karyawan kontraktor.

Jumlah karyawan langsung Freeport adalah: 64,04% nasional, 34,63% Papua, dan 1,33% asing. Jumlah karyawan Freeport ditambah Perusahaan mitra dan kontraktor, termasuk Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) adalah 97,8% Indonesia, dan 2,20% Asing.

Referensi

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *