Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang dapat mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi para pembuat keputusan termasuk orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, kontrol internal serta langkah-langkah keamanannya (Romney & Steinbart, 2020, hlm. 10).

Sementara itu menurut Rahman & Saudin (2022, hlm. 145) sistem informasi akuntansi adalah sistem yang dapat menghasilkan informasi dengan melakukan kegiatan mengumpulkan, mencatat, menyimpan, memproses sampai dengan menghasilkan laporan data akuntansi yang dapat digunakan oleh pengguna baik pengguna internal maupun eksternal untuk mengambil keputusan dengan lebih baik. Keputusan yang dimaksud tentunya keputusan yang berkaitan dengan akuntansi secara langsung maupun berbagai keputusan organisasi yang berkaitan dengan persoalan keuangan pada umumnya.

Akuntansi sendiri dapat didefinisikan sebagai Akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini, maka di-input ke proses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan (Badriyah, 2015, hlm. 16).

Sementara itu sistem informasi adalah adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware dan brainware (manusia) yang memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi (Mulyono dalam Kuswara & Kusmana, 2017, hlm. 18). Dengan demikian, sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi berupa program aplikasi yang digunakan oleh pengguna untuk memproses dan mengolah data transaksi beserta bukti sahnya untuk laporan keuangan.

Selanjutnya, menurut Turner dkk (2020, hlm. 4) sistem informasi akuntansi merupakan proses, prosedur, dan sistem yang menangkap data akuntansi dari proses bisnis, mencatat data akuntansi ke dalam catatan yang sesuai, memproses data akuntansi secara terperinci dengan mengklasifikasikan, merangkum, dan mengonsolidasikan serta melaporkan data akuntansi yang diringkas ke pengguna internal maupun eksternal.

Berdasarkan pengertian sistem informasi akuntansi menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi yang dapat mengumpulkan, mencatat, menyimpan, memproses data dan informasi akuntansi yang dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pengguna baik pengguna internal maupun eksternal untuk mengambil keputusan keuangan dengan lebih baik.

Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Seperti sistem informasi lainnya, sistem informasi akuntansi juga terdiri atas beberapa komponen pembentuknya. Setiap komponen ini tentunya memegang peranan masing-masing yang akan membentuk karakteristik dari sistem informasi akuntansi itu sendiri. Terdapat 6 komponen pembentuk sistem informasi akuntansi yang diungkapkan oleh Romney & Steinbart (2020, hlm. 11) sebagai berikut.

  1. Para pengguna yang menggunakan sistem.
  2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.
  3. Data yang berisikan tentang organisasi serta kegiatan bisnisnya.
  4. Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data.
  5. Infrastruktur teknologi informasi, yang di dalamnya termasuk komputer, perangkat periferal, dan perangkat komunikasi jaringan yang digunakan dalam mengolah sistem informasi akuntansi.
  6. Pengendalian internal dan prosedur keamanan guna melindungi sistem informasi akuntansi.

Unsur Sistem Informasi Akuntansi

Sementara itu, menurut Mulyadi (2016) terdiri dari lima unsur atau komponen pembentuknya, yakni sebagai berikut.

  1. Formulir
    Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi, direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dalam formulir ini, data yang terkait dengan transaksi direkam pertama kalinya sebagai dasar pencatatan. Contoh formulir adalah faktur penjualan, bukti kas keluar, dan cek.
  2. Jurnal
    Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporn keuangan. Contoh jurnal adalah jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum.
  3. Buku Besar
    Marina dkk (2017) menyatakan buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang menggabungkan masukan dari semua jurnal akuntansi. Buku besar merupakan dasar pembuatan neraca dan laporan laba rugi. Buku besar dapat memberikan informasi saldo ataupun nilai transaksi untuk setiap akun dalam suatu periode tertentu. Sumber dari buku besar itu berasal dari: a) Jurnal Kas/Bank Masuk; b) Jurnal Kas/Bank Keluar; c) Jurnal Penjualan; d) Jurnal Pembelian; e) Jurnal Memorial.
  4. Buku Besar Pembantu
    Buku besar pembantu tidak jauh berbeda dengan buku besar pada umumnya hanya saja buku besar pembantu ini ada jika memang 11 dibutukan untuk mengelompokkan akun kedalam klasifikasi yang lebih tersendiri.
  5. Laporan
    Laporan merupakan output dari proses kegiatan input hingga proses data yang dilakukan pada perusahaan. Laporan keuangan dalam perusahaan umumya terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan posisi keuangan, dan arus kas.

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Marina dkk (2017) tujuan pokok dari sistem informasi akuntansi adalah terciptanya pengendalian intern yang melembaga menjadi suatu budaya manajeman yang sehat. Selain itu, system informasi akuntansi juga bertujuan untuk:

  1. Mengumpulkan dan menyimpang data tentang aktivitas dan kegiatan keuangan perusahaan;
  2. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan perusahaan; dan
  3. Melakukan pengendalian terhadap seluruh aspek perusahaan.

Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney & Steinbart (2020, hlm. 11) sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat memberikan banyak nilai dan manfaat bagi organisasi yang di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya dari produk atau layanan (jasa).
  2. Meningkatkan efisiensi.
  3. Berbagi pengetahuan.
  4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokannya (supply chains).
  5. Memperbaiki struktur pengendalian internal.
  6. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk pengambilan keputusan.

Siklus Pengolahan Transaksi Sistem Informasi Akuntansi

Sistem pengolahan transaksi merupakan komponen paling terstruktur di dalam sistem informasi manajemen. Sistem pengolahan transaksi memproses data yang berasal dari operasi internal perusahaan dan dari luar perusahaan menjadi informasi yang berguna bagi manajemen di tingkat operasional. Tujuan dari pengolahan transaksi adalah mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data-data yang berasal dari aktivitas organisasi sehari-hari.

Suatu sistem pengolahan transaksi memiliki siklus tertentu sesuai dengan kebutuhan dari sistem yang dirancang sendiri. Siklus pengolahan transaksi merupakan prosedur atau urut-urutan aktivitas operasional yang berdasarkan suatu transaksi (Rahman & Saudin, 2022, hlm. 146). Di dalam suatu perusahaan, ada beberapa siklus pengolahan transaksi, seperti siklus penerimaan, siklus pengeluaran, dan lain-lain.

Menurut Rahman & Saudin (2022, hlm. 147-148) siklus sistem informasi akuntansi atau siklus sistem pengolahan data dan transaksi pada umumnya dapat dijabarkan sebagai berikut.

Siklus Pengeluaran yang terdiri dari:

  1. Rencana Penjualan
  2. Penerimaan transaksi
  3. Hutang dan Pengeluaran Kas

Siklus Penerimaan yang terdiri dari:

  1. Pembuatan order penjualan
  2. Pengiriman dan persediaan
  3. Pembuatan faktur
  4. Piutang dagang
  5. Penerimaan Kas

Siklus akuntansi keuangan:

Siklus ini lebih merupakan proses ringkasan dan posting. Pada proses ini buku besar untuk penjualan, biaya penjualan, persediaan, hutang, piutang, kas, gaji, aktiva tetap diposting secara batch dari berbagai jurnal.

Siklus Konversi (produksi) yang terdiri dari:

  1. Order produksi
  2. Permintaan bahan baku
  3. Alokasi biaya produksi
  4. Gaji
  5. Persediaan

Ancaman Sistem Informasi Akuntansi

Selain memiliki kelebihan dan manfaat, tentunya sistem informasi akuntansi ini juga memilki ancaman atau kekurangan-kekurangan tertentu apabila tidak dirancang dan digunakan dengan baik. Menurut Romney & Steinbart (2020, hlm. 127) terdapat empat jenis ancaman sistem informasi akuntansi yang dihadapi oleh organisasi perusahaan, ancaman-ancaman tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Bencana alam dan politik,
    contohnya: a) Terjadi kebakaran; b) Terjadi banjir, gempa bumi, tanah longsor, angin topan, tornado, badai salju, hujan salju; c) Perang dan serangan oleh teroris.
  2. Kesalahan perangkat lunak dan kegagalan fungsi peralatan,
    dengan contoh : a) Kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak; b) Kesalahan atau bug yang terjadi pada perangkat lunak d) Sistem operasi mengalami kemacetan; e) Pemadaman listrik dan fluktuasi; f) Kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.
  3. Tindakan yang tidak disengaja,
    contohnya : a) Kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian manusia, kegagalan mengikuti prosedur yang ditetapkan, dan personil yang kurang terlatih atau diawasi; b) Kesalahan atau kelalaian yang tidak bersalah; c) Data hilang, salah, hancur, atau salah tempat; d) Kesalahan logika; e) Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan atau tidak dapat menangani tugas yang dimaksud.
  4. Tindakan disengaja (computer crimes),
    dengan contoh: a. Melakukan sabotase; b) Melakukan kesalahan penyajian, kesalahan penggunaan, atau pengungkapan data yang tidak sah; c) Melakukan penyalahgunaan asset perusahaan; d) Melakukan kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan; e) Melakukan korupsi; f) Melakukan computer fraud , attacks, rekayasa sosial, menyerang dengan malware, dll.

Referensi

  1. Badriyah. (2015). Buku pintar akuntansi dagang untuk orang awam. Depok: Penerbit HB.
  2. Kuswara, H., & Kusmana, D. (2017). Sistem Informasi Absensi Siswa Berbasis Web Dengan SMS Gateway Pada Sekolah Menengah Kejuruan Al – Munir Bekasi. Indonesian Journal on Networking and Security, 6(2), 17–22.
  3. Marina, A., Wahjono, S.I., Syaban, M., Suarni, A. (2017). Sistem informasi akuntansi teori dan praktikal. Surabaya: UM Surabaya Publishing.
  4. Mulyadi. (2021). Sistem informasi akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
  5. Rahman, W., Saudin, L. (2022). Bahan ajar sistem informasi manajemen. Bandung:  Penerbit Widina Bhakti Persada.
  6. Romney, Marshall B., Steinbart, Paul John. (2020). Accounting information system. Newyork: Pearson Education.
  7. Turner, L., Weickgenannt, A., Copeland, M.K. (2020). Accounting information systems controls and processes. New Jersey: Wiley.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *