Pengertian Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu hal yang diteliti gejala, perubahan, perbedaan, atau hal lain yang ingin diungkap data dan informasinya melalui penelitian. Mengapa disebut variabel? Karena dalam setiap penelitian, hal ini dapat sangat bervariasi alias dapat disesuaikan dengan hal yang ingin diteliti.

Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2018, hlm. 38) bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Sifat variabel di sini sebetulnya sama saja dengan variabel dalam matematika. Misalnya, kita bisa mendefinisikan bahwa X = 1, atau Y =2. Contoh nyata implementasi variabel dalam penelitian misalnya adalah X = harga produk, dan Y = keputusan konsumen membeli produk. Melalui variabel tersebut kita dapat meneliti apakah harga produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk.

Jenis Variabel Penelitian

Terdapat dua jenis variabel, yakni variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen). Menurut Sugiyono (2018, hlm. 61)

  1. variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen), sementara itu
  2. variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Misalnya X pada contoh di atas adalah variabel bebas atau variabel yang tidak terikat (keputusan konsumen membeli produk). Sementara Y adalah variabel terikat atau variabel yang memiliki ketergantungan terhadap X agar dapat terpengaruhi. Ketergantungan yang dimaksud adalah bahwa keputusan konsumen membeli produk itu dapat dipengaruhi oleh variabel bebas: harga produk, kualitas produk, atau promosi produk.

Ya, kita dapat menambahkan variabel bebas lainnya terhadap variabel terikat. Misalnya:

Y = keputusan konsumen membeli produk,

X1 = harga produk,

X2 = kualitas produk,

X3 = promosi produk.

Dengan variabel penelitian di atas, kita dapat menguak sebetulnya variabel bebas mana yang paling berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli produk dalam penelitian.

Contoh lain variabel dalam penelitian lainnya misalnya adalah X = metode pembelajaran picture and picture, dan Y = kemampuan menulis teks eksplanasi. Setelah mendefinisikan variabel seperti itu, tentunya kita dapat mengetahui seberapa jauh metode pembelajaran tersebut berpengaruh terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi dari siswa.

Kita juga dapat menambahkan variabel Z jika diperlukan. Misalnya masih berhubungan dengan contoh penelitian kemampuan menulis teks eksplanasi di atas, kita menambahkan Z = Media TIK untuk mengetahui apakah metode pembelajaran picture and picture akan menjadi lebih baik jika diimplementasikan melalui teknologi informasi dan komunikasi.

Mudahnya, variabel terikat adalah sesuatu yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Sementara itu, variabel bebas adalah yang memengaruhi variabel terikat.

Definisi dan Pengukuran Indikator Variabel

Masih melalui contoh keputusan konsumen dalam membeli produk di atas kita akan membuat definisi operasional variabel dari penelitian yang akan dilakukan. Pendefinisian di sini sebetulnya hanyalah memberitahukan dengan jelas dan spesifik mana variabel terikat dan mana variabel bebas, lalu apa definisi yang digunakan untuk variabel tersebut dalam penelitian yang kita lakukan, agar tidak ambigu.

Sementara itu, indikator adalah ciri atau penanda yang seperti apa keputusan membeli itu? Apa saja hal spesifik yang harus terpenuhi agar harga disebut murah atau sesuai dengan produk yang ditawarkan? Berikut adalah contoh pendefinisian dan pengukuran indikator variabel.

a. Keputusan pembelian(Y)

Konsumen memutuskan untuk membeli produk melihat dari harga yang terjangkau, kualitas yang baik, dan melihat dari beberapa promosi yang di lakukan di media massa. Pada tahap ini konsumen dihadapkan pada beberapa pilihan untuk melakukan pembelian atau tidak. Sehingga keputusan pembelian konsumen dapat diukur melalui indikator-indikator sebagai berikut.

  1. Keyakinan konsumen akan kualitas produk, keamanan, dan manfaat dari produk.
  2. Konsumen merasa terpenuhi kebutuhannya dengan membeli dan mengonsumsi produk.
  3. Keinginan membeli produk dan mengonsumsinya.
  4. Kepercayaan konsumen terhadap produk tanpa efek samping yang merugikan konsumen.

b. Harga (X1)

Harga produk menurut persepsi konsumen haruslah terjangkau. Indikator-indikator pengukuran harga antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Harga produk sesuai dengan kualitas produk.
  2. Harga produk sesuai ukuran kemasan.
  3. Harga produk sesuai dengan manfaat dan memuaskan.
  4. Harga produk terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah.

c. Kualitas produk (X2)

Konsumen harus beranggapan bahwa kualitas produk merupakan kualitas terbaik. Oleh karena itu, Indikator-indikator kualitas produk antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Manfaat produk yang diperoleh konsumen aman dan efektif.
  2. Rasa atau nilai penggunaan dari produk sangat digemari konsumen.
  3. Estetika atau kemasan dari produk unik dan menarik.
  4. Kualitas produk sesuai dengan spesifikasi yang ditawarkan.

d. Promosi (X3)

Konsumen mengetahui produk melalui promosi yang telah di lihat dari beberapa media. Indikator-indikator promosi antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Kuantitas penayangan iklan produk di tv atau media lainnya sangat tepat pada saat jam-jam atau posisi terbaik.
  2. Produk sering menjadi sponsor atau donatur dalam suatu acara yang ada di sekitar masyarakat.
  3. Iklan promosi produk menarik dan berbasis konsumen; bukan mengelu-elukan kualitas produk, tapi mencoba memahami kebutuhan konsumen.
  4. Sering mengadakan sampel produk di berbagai kesempatan atau acara-acara promosi yang diselenggarakan khusus untuk promosi.

Fungsi Definisi dan Pengukuran Indikator Variabel Penelitian

Untuk apa berbagai variabel itu didefinisikan dan dibuat indikator pengukurannya? Contoh implementasinya adalah kita dapat membuat instrumen penelitian berupa angket atau kuesioner untuk memastikan seperti apa persepsi masyarakat terhadap kedua variabel.

Misalnya, kita ingin mengetahui apakah masyarakat sudah merasa harga produk itu sudah sesuai untuk mereka? Gunakan indikator yang telah didefinisikan di atas untuk membuat angket. Contohnya adalah sebagai berikut.

Kuesioner Produk

Berikan tanda ceklis untuk memberikan penilaian sesuai dengan pendapat anda berdasarkan skala penilaian di bawah ini.

1: kurang sesuai

2: cukup sesuai

3: sesuai

4: sangat sesuai

No.Pertanyaan/Pernyataan1234
1.Menurut Anda, apakah harga produk sesuai dengan kualitas produk?
2.Apakah Harga produk sesuai dengan ukuran kemasan?
3.Menurut Anda apakah harga produk sesuai dengan manfaat dan memuaskan?
4.Harga produk terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah

Selanjutnya melalui kuesioner di atas dapat diketahui bagaimana persepsi masyarakat mengenai harga. Hal tersebut dapat diketahui melalui nilai yang didapatkan mengenai kesesuaian harga terhadap produk. Tentunya berbagai indikator lain juga dapat dibuat kuesionernya, sehingga dapat diketahui aspek mana yang paling efektif dan aspek apa yang harus diperbaiki, misalnya ternyata harga sudah sesuai, tetapi variabel X2 atau kualitas produk belum sesuai dengan keinginan masyarakat (konsumen).

Sehingga penentuan variabel dalam penelitian sangatlah penting untuk diperhatikan. Tanpa variabel yang tepat guna, penelitian tidak akan menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

Referensi

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *