Pengertian Branding

Branding adalah kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand (Haque-Fawzi dkk, 2022, hlm. 133). Brand atau merek sendiri adalah penamaan dan pencitraan dari suatu produk. Banyak yang mengira bahwa branding adalah merek itu sendiri, padahal branding adalah kegiatan pengaktifan brand atau merek milik perusahaan yang ingin diluncurkan atau dipasarkan.

Namun demikian, branding bukanlah suatu hal yang “dijual” atau dibuat luas pasarnya saja, melainkan brand itu harus dibuat melekat dan memiliki keterkaitan emosional dengan pelanggan. Persoalan branding adalah mengenai persoalan pembangunan citra yang dapat diterima bahkan dibanggakan oleh konsumen. Seperti yang diungkapkan oleh Duncan (dalam Haque-Fawzi dkk, 2022, hlm. 134) bahwa branding is the process of creating a brand image that engages the hearts and minds of customers, is what separates similar products from each other, yang artinya branding adalah proses membangun citra merek yang menyasar hati dan pikiran pelanggan dari berbagai produk serupa lainnya.

Sementara itu, menurut Kotler (dalam Haque-Fawzi dkk, 2022, hlm. 134) branding adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya (membedakan) dari barang atau jasa pesaing. Dengan demikian, berbagai unsur intrinsik dari brand atau merek itu sendiri juga merupakan bagian dari branding. Hal tersebut karena merek dan berbagai komponen pendukungnya merupakan modal awal dari branding itu sendiri. Dengan kata lain, brand adalah salah satu bagian dari branding itu sendiri. Mungkin inilah yang menyebabkan banyak orang yang kebingungan dalam membedakan brand dan branding.

Selanjutnya menurut Maulana (dalam Haque-Fawzi dkk, 2022, hlm. 134) branding artinya kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand. Berbagai kegiatan dan cara komunikasi untuk membangun dan membesarkan merek tetap merupakan hakikat dari branding itu sendiri. Namun demikian, brand atau merek yang dirancang, dibedakan, dan disimbolisasikan dengan baik adalah fondasi yang akan menentukan kelancaran branding.

Berdasarkan penguraian pengertian branding menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa branding adalah berbagai perancangan, kegiatan, komunikasi, dan berbagai upaya lainnya untuk membuat pelanggan mengenal, membedakan dari produk lain, akrab, bahkan bangga terhadap merek atau brand yang kita bangun.

Unsur-Unsur Branding

Seperti yang dapat diikhtisarkan dari pengertian branding di atas, branding ini ternyata meliputi banyak elemen atau unsur yang dilibatkan. Hal tersebut karena branding merupakan suatu keutuhan kegiatan yang melibatkan perancangan, aktivitas, dan upaya-upaya lain yang melibatkan banyak keahlian dan fokus kerja. Terkait dengan hal itu, menurut Haque-Fawzi dkk (2022, hlm. 135) branding terdiri atas beberapa unsur berikut ini.

  1. Nama Merek
  2. Logo, meliputi logo itu sendiri dapat berupa logotype, monogram, ikon, dsb.
  3. Penampilan visual, seperti:i desain kemasan, desain produk, desain seragam, desain bangunan, desain kendaraan, dsb.
  4. Juru bicara, yakni sosok yang mengomunikasikan atau mencitrakan brand seperti: pesohor, tokoh pendiri, tokoh perusahaan, tokoh ciptaan, maskot, brand ambassador, dll.
  5. Kata-kata: akronim, nama panggilan, slogan, tag line, jingle.
  6. Suara: lagu, ikon bunyi/nada, lagu tematik.

Baca juga: Desain Logo yang Bekerja, Menarik & Tepat Sasaran

Jenis-Jenis Branding

Branding juga tidak melulu mengenai suatu produk atau barang bernilai guna saja. Bahkan orang juga dapat diaktivasi brandnya melalui personal branding. Untuk lebih jelasnya, menurut Haque-Fawzi dkk (2022, hlm. 136) jenis-jenis branding di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Product Branding
    Product branding atau branding produk yaitu suatu yang umum dalam branding. Merek atau produk yang sukses adalah produk yang bisa mendorong konsumen untuk memilih produk miliknya diantara produk pesaing.
  2. Personal Branding
    Personal branding merupakan sistem pemasaran yang paling terkenal pada kalangan publik figur seperti selebriti, politisi, musisi, pengusaha dan lain sebagainya, sehingga mereka mempunyai pandangan sendiri di mata masyarakat.
  3. Geographic Branding
    Geographic branding atau regional branding yaitu branding dengan tujuan untuk memunculkan gambaran dari produk/jasa saat nama lokasi tersebut disebutkan oleh orang lain.
  4. Cultural Branding
    Cultural branding merupakan branding yang memunculkan reputasi tentang lingkungan dan orang dari lokasi tertentu atau kebangsaan seperti pada objek kebudayaan atau objek wisata tradisional/heritage/cultural.
  5. Corporate Branding
    Corporate branding sangat penting dalam mengembangkan reputasi sebuah perusahaan di pasar, yang berkaitan dengan semua aspek perusahaan tersebut dari produk/jasa yang ditawarkan sampai kontribusi karyawan mereka terhadap masyarakat.

Contoh Branding

Merek atau brand dapat direpresentasikan oleh berbagai upaya branding. Namun, terdapat beberapa contoh upaya implementasi branding yang hampir dapat dikatakan tidak boleh dilewatkan. Beberapa contoh penerapan branding yang penting tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Visi dan Misi
    Visi dan misi perusahaan adalah fondasi dari merek yang kita bangun. Keduanya dapat diartikan sebagai berikut: Misi merupakan solusi yang ingin kita berikan untuk memecahkan masalah yang ada, sedangkan visi adalah tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh merek.
  2. Logo
    Logo adalah wajah dari sebuah merek. Untuk menciptakannya, diperlukan gaya tulisan, warna, dan bentuk yang dapat membekas dalam pikiran target pasar.
  3. Jargon
    Logo menciptakan citra visual pada sebuah merek, akan tetapi, kita juga perlu membuatnya lebih hidup dengan tutur kata. Di sinilah jargon mengambil peran. Dengan menggunakan jargon, calon pelanggan akan lebih paham dengan apa yang merek kita ingin tawarkan.
  4. Website
    Dahulu, perusahaan dapat menampilkan citra merek melalui pamflet, billboard, dan iklan televise saja. Namun, era digital mengharuskan setiap bisnis untuk memiliki situs resmi. Apabila tidak, usaha kita tidak akan dikenal dengan baik dan merinci. Hal tersebut karena website dapat menyajikan informasi komprehensif yang mendetail berdasarkan masing-masing kebutuhan branding, baik untuk B2B maupun pelanggan langsung.

Contoh branding lainnya dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan-kegiatan seperti peluncuran merek/produk, mengadakan pentas seni secara rutin di berbagai pelosok, dan lain sebagainya.

Baca juga: Branding adalah Kunci Sukses Marketing (Penjelasan Lengkap)

Manfaat Branding

Branding dapat memberikan banyak manfaat yang berdampak positif pada merek maupun perusahaan secara umum. Beberapa manfaat branding tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Merek akan terkenal dengan mudah.
    Branding yang tepat akan membuat merek yang kita kembangkan terkenal.
  2. Memberikan posisi bisnis yang kuat dalam industri.
    Dalam jangka panjang, usaha memperkuat merek akan menempatkan bisnis Anda pada posisi yang strategis dalam industrinya.
  3. Kepercayaan terhadap merek akan meningkat.
    Brand yang dikenal secara positif akan lebih dipercaya dan lebih mudah menarik pelanggan baru. Selain itu, pelanggan lama juga akan betah berbisnis dengan kita apabila kualitas dan citra merek terjaga.
  4. Mendukung pemasaran merek itu sendiri.
    Usaha pemasaran akan lebih mudah jika kita memiliki merek yang sudah dipercaya. Selain itu, konsumen yang puas dengan produk atau layanan perusahaan akan cenderung merekomendasikannya kepada orang lain.

Strategi Branding

Berdasarkan pemasaran Haque-Fawzi dkk (2022, hlm. 139-146) terdapat beberapa strategi atau kiat-kiat tertentu yang dapat diikuti untuk melakukan branding yang di antarnya adalah sebagai berikut.

  1. Sebutkan Tujuan di Balik Brand
    Sebelumnya telah disebutkan bahwa solusi yang dijanjikan melalui sebuah produk merupakan salah satu bentuk branding. Akan tetapi, janji tidaklah cukup untuk membentuk citra yang dapat menciptakan dampak di masyarakat. Apalagi, sudah banyak perusahaan lain yang melakukannya. Salah satu caranya adalah dengan membuat brand promise. Brand promise atau janji merek adalah keunikan dari brand yang ingin digunakan untuk menarik perhatian calon konsumen. Selain itu kegiatan pengukuhan brand ini juga dapat dilakukan melalui pengukuhan brand purpose atau tujuan merek yang merupakan misi yang ingin dijalankan oleh merek dan bisnis kita.
  2. Jaga Konsistensi Brand
    Salah satu ciri bisnis yang dapat bertahan lama adalah konsistensi dalam berbagai hal, termasuk warna, ide, desain logo, dan gaya bahasa. Mengapa? Karena konsistensi dan harmoni yang ditemukan pada sebuah merek akan membentuk persepsi positif dalam pikiran masyarakat. Selain itu, hal tersebut juga membuat bisnis kita lebih mudah diingat.
  3. Memiliki Website
    Meskipun sosial media kini dapat dikatakan memiliki pengunjung dan interaksi sosial yang kuat, namun website tetap menjadi pelabuhan internet yang mampu mencitrakan dan menjelaskan dengan rinci mengenai bisnis yang kita miliki. Bahkan, banyak usaha kecil menengah yang berhasil membangun kesuksesan mereka dengan bantuan website. Situs web haruslah memiliki konten yang mudah dipahami dan menampilkan kekhasan merek kita dengan desain website yang harus mengikuti standar brand yang telah ditentukan.
  4. Membangun Kedekatan Antarkonsumen
    Baumeister &Leary (dalam Haque-Fawzi dkk, 2022, hlm. 143) mengungkapkan bahwa kedekatan dengan orang lain merupakan salah satu kebutuhan psikologis manusia yang mendasar. Ternyata, konsep kedekatan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan citra positif sebuah bisnis. Cara penerapannya berbeda-beda, tetapi yang paling sering dilakukan adalah melalui pembangunan komunitas pengguna.
  5. Integrasikan Staf Customer Service dengan Standar Brand
    Sebanyak 96% konsumen beranggapan bahwa ada atau tidaknya customer service mempengaruhi loyalitas mereka terhadap sebuah brand (Haque-Fawzi, 2022, hlm. 144). Dengan kata lain, layanan konsumen juga merupakan faktor yang meningkatkan kualitas brand, apapun bidangnya. Akan tetapi, perlu dipastikan bahwa staf layanan konsumen sepenuhnya paham dengan standar brand yang telah dibuat. Contohnya, apabila brand kita mengedepankan keramahan dan formalitas dalam melayani pelanggan, maka seluruh agen customer service harus memiliki ciri-ciri tersebut. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan orientasi standar brand yang intensif terhadap karyawan. Jika terlaksana, konsistensi brand juga akan terjaga dengan baik.
  6. Berikan Apresiasi pada Pelanggan
    Jika brand telah memiliki pelanggan setia, maka kita harus menjaganya agar loyalitas tersebut tidak pudar dengan cara memberikan apresiasi kepada pelanggan. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukannya, seperti sistem poin. Konsep sistem poin ini amatlah sederhana, yakni setiap pembelian produk atau penggunaan jasa akan mendapatkan satu poin. Ketika seorang pelanggan berhasil mengumpulkan sejumlah poin, ia berhak mendapatkan sebuah hadiah. Bentuknya pun bisa berbagai macam, dari hadiah berupa fisik maupun voucher diskon. Contoh lainnya adalah ucapan terima kasih. Meskipun terdengar sepele, sebuah ungkapan apresiasi menunjukkan bahwa brand kita memperhatikan keberadaan para pelanggannya. Di samping itu, ungkapan terima kasih juga dapat diberikan ketika jumlah konsumen atau pengguna telah mencapai angka tertentu.
  7. Perhatikan Kompetitor
    Untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan agar sebuah merek lebih unik dari yang lain, kita haruslah mampu membandingkannya dengan strategi dan taktik kompetitor. Hal tersebut karena tentunya kita tidak ingin menggunakan strategi brand yang terlalu mirip dengan milik kompetitor yang dapat membuat target pasar kebingungan. Ditambah lagi, menganalisa pesaing memungkinkan kita untuk menghindari kesalahan yang terjadi pada usaha branding

Referensi

  1. Haque-Fawzi, M.G., Iskandar, A.S., Erlangga, H., Nurjaya, H. (2022). Strategi pemasaran: konsep, teori, dan implementasi. Tangerang Selatan: Pascal Books.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *