Contoh teks pidato pada artikel ini dilengkapi dengan struktur lengkap teks pidato yang terdiri dari: pembukaan (berisi: salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur), isi, dan penutup. Pidato mencakup: contoh teks pidato tentang generasi milenial, tentang pendidikan, dan pidato singkat perusahaan.

Contoh Teks Pidato tentang Generasi Milenial

Pembukaan

Salam Pembuka

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam kebajikan.

Ucapan Penghormatan

Terima kasih kepada bapak Kepala SMU Tunas Bangsa, kepada ibu Nunung Farida, yang sya hormati, dan kepada kita semua, bapak ibu guru, dan siswa yang tak kenal lelah meskipun dalam masa yang serba terbatas ini.

Ucapan Syukur

Terimakasih juga kepada Tuhan yang Maha Esa, karena kita semua masih berada dalam lindungan-Nya di masa yang sulit ini. Terima kasih pula atas kesempatan yang luar biasa bagi saya untuk berbagi, bercerita, dan bercengkrama bersama Anda semua.

Isi Pidato

Saudara-saudara sekalian, ibu, bapak guru dan ananda sekalian, pada kesempatan ini saya ingin berbincang mengenai generasi yang memiliki gap cukup tinggi dengan generasi sebelumnya. Generasi yang telah mengalami perubahan budaya yang cukup drastis, lagi-lagi jika disandingkan dengan generasi pendahulunya. Generasi yang terlahir lebih cakap dalam beradaptasi dengan kemajuan teknologi terutama di era revolusi industri 4.0 ini. Ya, yang akan saya bicarakan adalah generasi milenial.

Generasi milenial adalah sebutan untuk orang-orang yang terlahir dengan lingkungan serba digital dari sejak dini dan telah beradaptasi sedari awal terhadap situasi tersebut. Cara termudah untuk menyaring profil generasi ini adalah melalui tahun kelahirannya. Rentangnya, mereka terlahir pada tahun 1981 hingga 1996. Mereka juga memiliki adik tingkat yang mempunyai banyak kemiripan. Sebutannya adalah generasi z atau orang-orang yang terlahir  pada tahun 1996 hingga 2015.

Seperti yang telah saya katakan, generasi ini adalah generasi yang secara alamiah memiliki kelebihan khusus dalam menguasai teknologi. Tapi sepertinya itu pula yang membuat beberapa problem bermunculan, terutama di media sosial. Sebagian kecil generasi milenial tampaknya terlalu tenggelam dalam dunia digital. Mengapa? Karena tampaknya ada status sosial baru yang mereka ingin dapatkan. Sebagian milenial tampak akan melakukan apa pun demi mendapatkan perhatian dari warganet.

Hal tersebut biasanya disebut dengan istilah pansos, atau singkatan dari “panjat sosial”. Segala hal akan dilakukan untuk mendapatkan view, like, dan followers agar status mereka meningkat di media sosial. Foto diambil sedemikian rupa dan diberi filter yang mempesona. Berbagai tarian, dubbing, dan hal-hal yang menarik perhatian di rekam kemudian di upload berharap agar menjadi sensasi internet dan menjadi viral.

Sebetulnya tidak masalah, malah sebetulnya dapat membuat generasi muda menjadi produktif menghasilkan karya. Akan tetapi yang disayangkan adalah ada beberapa oknum milenial yang bergerak melebihi batas normal. Katakanlah menjadi “gila” itu memang salah satu keharusan agar menjadi viral. Tapi apakah harus sampai melakukan kejahilan atau prank keterlaluan dengan cara memberikan kotak sumbangan yang isinya sampah?

Jawabannya tentu sudah jelas, tidak! Berkreasi untuk membuat karya yang sensasional itu tetap tidak boleh melanggar norma dan agama! Tidak ada satu pun alasan yang dapat membenarkannya. Bahkan dunia maya pun tetap memiliki norma dan hukum yang berlaku. Jangan lupa bahwa apa yang kita tulis, mention, upload atau aktivitas media sosial lainnya akan terekam dan dapat dilihat oleh siapa saja, termasuk pihak yang berwajib.

Jadi, saya tekankan sekali lagi, cobalah berkreasi sekreatif mungkin, sebebas dan segila mungkin tapi tetap perhatikanlah norma, moralitas, hukum, dan unsur sosial lain yang tersemat di dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama kita. Malah terkadang melakukan sesuatu tanpa mengharapkan pamrih seperti pansos justru akan memberikan pengaruh yang lebih baik. Bukankah media sosial itu seharusnya sarana bersosial dan bersenang-senang bersama-sama? Gunakanlah sebagai mana mestinya.

Penutup

Banyak hal baru yang tentunya harus kita sambut sebagai salah satu tanda perputaran roda zaman menuju era yang lebih maju. Tapi jangan lupakan berbagai nilai dan kearifan dari masa lampau. Demikian hal yang ingin saya sampaikan. Sekali lagi, berkreasilah sebebas mungkin, kreativitas itu tidak ada batasnya, selama nilai, moral, hukum, dan agama tidak dipermainkan.

Contoh Teks Pidato Singkat Rapat Tahunan Perusahaan

Pembukaan

Salam Pembuka

Selamat sore, apa kabar semuanya? Masih semangat?

Ucapan Penghormatan

Sebelumnya terima kasih kepada seluruh jajaran direksi, manajemen, dan staff Arkamaya.

Ucapan Syukur

Alhamdulillah kita masih dipertemukan dalam rapat evaluasi tahunan ini.

Isi Pidato

Tahun yang penuh tantangan dan berbagai kejadian spontan yang memaksa kita untuk mau dan mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan iklim sosial, ekonomi, dan khususnya kesehatan.

Saya tidak akan panjang lebar dan akan langsung berbicara pada poin utama yang ingin saya sampaikan. Pertama, di tengah musim paceklik penjualan ini saya berharap semua dapat cepat tanggap dan selalu terbuka akan berbagai perubahan dan pembaharuan yang dibutuhkan untuk memajukan perusahaan.

Kedua, tolong utamakan kesrlamatan terlebih dahulu. Jaga kebugaran, dan selalu patuhi protokol kesehatan perusahaan maupun pemerintahan. Perusahaan tidak akan dapat berkembang jika kita sebagai awak kapalnya tak berdaya.

Ketiga dan yang terakhir, tetap semangat dan selalu berpikir positif. Selama bertahun-tahun berbagai halang rintang tak pernah berhenti datang namun kita selalu dapat melewatinya bersama-sama.

Penutup

Itu saja yang ingin saya sampaikan. Mohon maaf jika terdengar terlalu biasa dan singkat. Tapi sebenarnya memang sesedarhana itu saja apa yang harus kita. Saya percaya sepenuhnya kita akan mampu terus berjuang bersama menuju hari esok yang lebih baik. Terima kasih dan sampai jumpa!

Contoh Teks Pidato tentang Pendidikan

Pembukaan

Salam Pembuka

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, salam kebajikan.

Ucapan Penghormatan

Terima kasih kepada seluruh jajaran kepala bidang, kepala seksi, fasilitator dan seluruh staff di tempat yang telah bersedia hadir dalam kegiatan ini. Terima kasih juga kepada seluruh  tim panitia yang telah bekerja tak kenal lelah untuk memastikan acara ini terselenggara dengan lancar. Selain itu, tentunya saya ingin mengucapkan terima kasih pula kepada para hadirin yang bersedia meluangkan waktunya dalam penyampaian pidato ini.

Ucapan Syukur

Tak lupa saya panjatkan puji dan syukur kehadirat-Nya yang telah melindungi kita dari segala kebatilan sehingga kita dapat berkumpul di sini dengan kondisi yang sehat dan prima.

Isi Pidato

Ketika saya bertanya kembali kepada diri saya, mengenai pentingnya pendidikan, saya tiba-tiba teringat kenangan masa saya sekolah. Malamnya, saya menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengerjakan pekerjaan rumah matematika yang jujur saja, kurang saya minati di masa itu. Keesokan harinya saya harus bangun subuh dan berangkat ke sekolah.

Saya juga tiba-tiba terkenang akan guru-guru saya, mata pelajaran sejarah yang saya gemari, teman-teman, dan berbagai keceriaan lain di masa itu. Meskipun tidak sesempurna itu, tapi saya terhitung orang yang beruntung karena menyukai sekolah dan belajar. Namun, saya juga memiliki banyak teman yang justru tidak suka bersekolah, dan banyak di antaranya yang merasa hanya terpaksa untuk belajar.

Saya kira rasanya sulit bagi saya, mungkin juga bagi sebagian dari anda, untuk menyadari manfaat pendidikan di masa kita sedang menggelutinya. Bahkan saya pribadi, yang masih beruntung dan terhitung menyukai proses pembelajaran di sekolah masih dapat merasakan jenuh dan keluh kesah yang didapat akibat dari kegiatan bersekolah.

Sebelumnya sudah saya paparkan bahwa saya kurang menggemari pelajaran matematika. Sudut pandang saya pada waktu itu adalah mengapa saya harus mempelajari rumus-rumus yang rumit ini? Apa yang bisa saya lakukan dengan hitungan sulit itu? Menghitung perkalian dan pembagian dengan benar juga rasanya sudah cukup untuk bekal hidup. Sisanya bisa kita selesaikan menggunakan kalkulator saja.

Tapi, meskipun begitu, lagi-lagi, harus saya tekankan bahwa saya termasuk yang beruntung karena hanya tidak menyukai matematika saja. Sementara yang lain, yang saya saksikan dan rasakan sendiri, kebanyakan teman sejawat di masa itu tidak benar-benar menyukai apa yang dipelajari di sekolah.

Saya pribadi merasa bahwa hal tersebut adalah hal yang paling memprihatinkan dalam dunia pendidikan kita. Mengapa hal itu bisa terjadi? Ini menjadi misi pencarian seumur hidup bagi saya. Hari ini, menit ini, detik ini juga saya ingin mengajak anda semua untuk membantu saya menyelesaikan misi yang tak kunjung selesai ini.

Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa banyak anak yang tidak suka belajar, mengapa minat baca anak-anak kita rendah? Apa yang semestinya dilakukan untuk mencegahnya? Apakah memang pada dasarnya anak Indonesia itu pemalas? Saya pikir tidak.

Apakah sistem pendidikan kita telah gagal menggapai mereka? Bisa jadi, tapi masih jauh dari tesis yang konkret.  Apakah ini adalah bentuk kegagalan orangtua di setiap rumah tangga untuk membiasakan anak menyukai belajar dari sejak kecil? Terlalu sulit untuk memastikannya.

Lagi pula, semua hipotesis itu saya pikir mesti dikesampingkan. Mengapa? Karena untuk membenahi dunia pendidikan secara total apa yang harus dilakukan adalah terus mencari fakta dan mengetahui alasan yang pasti dengan cara bertanya, berempati, dan terjun langsung ke lapangan untuk menyaksikan sendiri apa yang sebenarnya terjadi.

Menurut saya, itu yang selama ini tidak terjadi di sini. Terjadi kesenjangan antara kenyataan di lapangan dan apa yang Anda sekalian rencanakan di atas sini. Menurut saya sudah saatnya kita mengadopsi kurikulum akar rumput misalnya, mari kita gerakkan pendidikan kita dari tempatnya langsung, dari bangku-bangku kelas tempat para peserta didik belajar ditemani oleh pendidik mereka, baik di sekolah, maupun di rumah.

Sehingga semua orang tahu dan merasakan apa sebenarnya arti dari pendidikan. Apa itu belajar untuk mengetahui sesuatu. Bagaimana dampak sekolah atau kegiatan pendidikan lain akan membentuk karakter anak penerus bangsa.

Penutup

Melalui pendekatan seperti itu, kita semua, anda, siswa, guru, orangtua, sebagai kesatuan perangkat pendidikan pada akhirnya akan lebih memahami bahwa informasi tidak akan menjadi pengetahuan tanpa pendidikan. Kita semua harus tetap berada dalam lingkungan pendidikan, karena permasalahan utama dari pendidikan kita adalah kesenjangan antara realitas dan kenyataan.

Jadilah masalah itu, maka kita berada satu langkah lagi menuju penyelesaiannya. Terima kasih atas perhatiannya, saya pamit undur diri, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, salam kebajikan.

Contoh Teks Pidato Persuasif

Sementara itu, untuk contoh teks pidato persuasif yang memiliki struktur unik tersendiri dapat dilihat pada tautan di bawah ini.

Contoh Pidato Persuasif beserta Strukturnya (Berbagai Topik)

Gabung ke Percakapan

2tare

  1. 1.akibat buruk dari internet
    2.paragraf1:pembukaan
    paragraf2:teras
    paragraf3-4:isi pidato
    paragraf5:kesimpulan/penutup
    3.menghimbau agar lebih bijak menggunakan internet

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *