Evaluasi program memiliki perhatian dan kepentingan tersendiri dalam pelaksanaan pendidikan. Bagaimana tidak, program merupakan kegiatan utama yang dilaksanakan secara terus-menerus digencarkan sebagai implementasi pelaksanaan pendidikan di suatu instansi maupun lembaga pendidikan. Akibatnya, program menjadi salah satu pusat perhatian utama dalam pelaksanaan evaluasi pendidikan.

Seperti yang dikemukakan oleh Sukardi (2015) bahwa evaluasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu evaluasi pembelajaran, evaluasi program, dan evaluasi sistem. Hal tersebut karena secara yuridis, dalam Undang-undang No.20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, tepatnya pada pasal 57 ayat 2, menyebutkan bahwa evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang dan jenis pendidikan (Undang-undang No.20 Tahun 2003 ).

Dengan demikian, evaluasi program juga menjadi salah satu kewajiban yang harus dilakukan. Namun demikian, evaluasi program ini cakupannya amatlah luas. Mulai dari evaluasi kurikulum, program dalam suatu bidang studi dengan objek evaluasi yang mencakup kebijakan program, implementasi program, dan efektivitas program. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui bermacam aliterasi mengenai evaluasi program pendidikan. Berikut adalah berbagai pemaparan mengenai konsep evaluasi program dalam pendidikan.

Pengertian Program

Program memiliki dua pengertian yaitu secara umum dan khusus. Pengertian secara umum, program diartikan sebagai “rencana”. Dalam menentukan program ada tiga pengertian penting yang perlu ditekankan yaitu:

  1. implementasi atau realisasi suatu kebijakan,
  2. bukan kegiatan tunggal tetapi jamak berkesinambungan dan terjadi pada waktu yang relatif lama, dan
  3. terjadi dalam organisasi yang mengikutsertakan sekumpulan orang.

Program bukan merupakan kegiatan tunggal yang relatif dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat tetapi, kegiatan yang berlanjut terus/berkesinambungan sebab melakukan suatu kebijakan. Oleh sebab itu, program berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Pengertian program ialah kesatuan kegiatan yang merupakan sebuah sistem dan suatu rangkaian kegiatan dilakukan secara terus menerus/ berkesinambungan (Arikunto dan Jabar, 2018).

Sementara itu, menurut Tayibnapis (dalam Munthe 2015) program ialah segala sesuatu yang dicoba lakukan seseorang dengan harapan akan mendatangkan hasil atau pengaruh. Program merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi secara terencana dengan saksama dan terjadi dalam proses kegiatan yang terus berlangsung/berkesinambungan dan melibatkan banyak orang.

Dengan demikian, program dapat diartikan sebagai kegiatan yang terencana secara sistematis, berkelanjutan untuk diimplementasikan dalam kegiatan yang nyata dalam organisasi serta melibatkan banyak orang di dalamnya.

Dimensi Program

Konsep teori program memiliki dua dimensi, yaitu dimensi deskriptif dan dimensi preskriptif. Dimensi deskriptif memfokuskan pada penjelasan program, yaitu apa yang sesungguhnya terjadi sepanjang program berfungsi termasuk sumber-sumber program, aktivitas-aktivitas program, pengaruh-pengaruh (outcomes) program, akibat (impact) program dan spesifikasi rantai asumsi-asumsi yang menghubungkan asumsi sebab dan akibat, pengaruh yang segera akan terjadi, dan tujuan program.

Dimensi preskriptif memfokuskan pelaksanaan program pada apa yang harus dilakukan dalam keadaan yang ideal. Teori program terdiri dari tiga komponen yaitu:

  1. rencana organisasi yaitu berkaitan dengan bagaimana menyimpan, mengonfigurasi dan membagi sumber-sumber dan mengorganisasi aktivitas program sehingga penyajian sistem layanan yang ingin dicapai dikembangkan dan dipertahankan;
  2. rencana program dan pemanfaatan layanan. Berhubungan dengan bagaimana populasi target yang dituju menerima jumlah layanan yang diharapkan dari intervensi yang direncanakan melalui interaksi dengan sistem penyajian layanan program;
  3. pengaruh dari teori. Komponen ini mengemukakan bagaimana intervensi yang dituju untuk populasi target menghasilkan binefit sosial yang diinginkan (Wirawan, 2016).

Pengertian Evaluasi

Menurut Dunn (dalam Widiyaka dkk, 2013) istilah evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran (appraisal), pemberian angka (rating) dan penilaian. Artinya, evaluasi merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengetahui apakah sesuatu telah berjalan sebagaimana mestinya atau tidak. Evaluasi dapat memberikan informasi yang valid dan dapat dipercaya terhadap kinerja program atau kebijakan untuk mengungkap seberapa jauh tujuan dan target yang telah dicapai.

Tentunya, berjalan sebagaimana mestinya suatu hal yang dievaluasi haruslah memiliki ciri yang terukur sehingga dapat dinilai yang tidak lain disebut sebagai indikator. Adapun indikator atau kriteria evaluasi yang dikembangkan oleh Dunn (dalam Widiyaka dkk, 2013) antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Efektifitas, yaitu apakah hasil yang diinginkan telah tercapai;
  2. Kecukupan, yaitu sejauh mana hasil yang diperoleh dapat memecahkan masalah;
  3. Penerapan, apakah biaya dan manfaat dapat disalurkan kepada kelompok masyarakat yang berbeda secara merata;
  4. Responsibilitas, apakah hasil dari 5 kebijakan mengandung preferensi/nilai dapat memuaskan mereka; dan
  5. Ketetapan, yaitu apakah pencapaian hasil dapat bermanfaat.

Evaluasi adalah sarana untuk mencapai penilaian nilai atas dasar tindakan (kualitatif atau kuantitatif) dianggap valid dan reliabel, yang membandingkan hasil sebenarnya sebuah program dengan hasil yang diantisipasi. Bahkan di mana evaluasi berkaitan dengan menilai situasi tak berwujud, yang sulit diukur, harus dapat dipercaya berdasarkan data yang dikumpulkan secara ketat dan objektif (Rossi, 1985).

Pengertian Evaluasi Program

Lalu bagaimana dengan pengertian evaluasi program? menurut Tyler (dalam Arikunto dan Jabar, 2018) evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan telah direalisasikan. Artinya, evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui apakah tujuannya telah tercapai atau belum.

Evaluasi program adalah pengumpulan informasi yang sistematis mengenai kegiatan, karakteristik, dan hasil dari program untuk membuat penilaian mengenai program ini, meningkatkan efektivitas program, dan atau menginformasikan keputusan mengenai pengembangan program di masa depan.

Berdasarkan berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan mengenai suatu kesatuan kegiatan yang merupakan sebuah sistem dan suatu rangkaian kegiatan dilakukan secara berkesinambungan.

Tujuan Evaluasi Program

Tujuan Evaluasi Program Menurut Wirawan (2016) dilakukan untuk mencapai berbagai tujuan sesuai dengan obyek evaluasinya. Tujuan melaksanakan evaluasi antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Mengukur pengaruh program terhadap masyarakat. Program dirancang dan dilaksanakan sebagai layanan atau intervensi sosial (social intervention) untuk menyelesaikan masalah, problem, situasi, keadaan yang dihadapi masyarakat. Manfaat dari sebuah program dapat merubah keadaan masyarakaat yang dilayani. Misalnya, program bantuan operasional sekolah (BOS) bertujuan untuk melaksanakan demokratisasi pendidikan dan keluarga miskin dapat menyekolahkan anaknya tanpa membayar. program BOS dievaluasi untuk mengukur apakah program tersebut menimbulkan demokratisasi pendidikan dan keluarga miskin dapat menyekolahkan anaknya dengan gratis;
  2. Penilaian terhadap program apakah sudah dijalankan sesuai dengan rencana. Setiap program direncanakan dengan teliti dan pelaksanaannya sesuai dengan rencana tersebut;
  3. Mengukur apakah pelaksanaan program sesuai dengan standar. Program dirancang dan pelaksanaannya mengacu pada standar tertentu. Misalnya program BOS mempunyai standar besarnya bantuan yang berbeda untuk setiap murid sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
  4. Evaluasi program dapat mengidentifikasi dan menemukan mana dimensi program yang berjalan, mana yang tidak berjalan;
  5. Pengembangan staf program. Evaluasi dapat dipergunakan mengembangkan kemampuan staf garis depan yang langsung menyajikan kepada klien dan para pemangku kepentingan lainnya. Evaluasi dapat memberikan saran pada manager terkait kinerja staf dalam memberikan pelayanan pada masyarakat;
  6. ketentuan undang-undang terpenuhi dan program tersusun dalam rangka pelaksanaan undang-undang tertentu. Suatu program dirancang dan dilaksanakan berdasarkan ketentuan undang-undang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat;
  7. Akreditasi program. Lembaga-lembaga yang melayani kebutuhan masyarakat seperti, sekolah, universitas, hotel perlu dievaluasi untuk menentukan apakah telah menyajikan layanan kepada masyarakat sesuai dengan standar layanan yang telah ditentukan;
  8. Mengukur cost effectiveness dan cost efficiency. Untuk melaksanakan suatu program diperlukan anggaran yang setiap organisasi mempunyai keterbatasan jumlahnya. Keterbatasan sumber sering pengunaannya melalui pertimbangan prioritas beberapa program. Penggunaan sumber dalam sebuah program perlu diukur apakah anggaran suatu program mempunyai nilai yang sepadan (cost effective) dengan akibat atau manfaat yang ditimbulkan oleh program;
  9. Mengambil keputusan mengenai program. Jika evaluasi program ada keberhasilan dalam perubahan di masyarakat dan mencapai tujuan, tentu program tersebut akan berlanjut terus;
  10. Evaluasi dilakukan untuk pertanggungjawaban pimpinan dan pelaksanaan program;
  11. Memberikan balikan kepada pimpinan dan staf program. Lebih lanjut Posavac dan Carrey (1997) megemukakan bahwa evaluasi ialah loop balikan layanan program sosial;
  12. dapat memperkuat posisi politik. Jika evaluasi menghasilkan nilai yang positif, kebijakan, program, atau proyek akan mendapat dukungan dari para pengambil keputusan legislatif, eksekutif, dan semua masyarakat dapat perlakuan dan pelayanan yang sama;
  13. dapat memperkaya teori evaluasi atau evaluasi riset. Pada awalnya evaluasi dilaksanakan tanpa landasan teori, hanya merasa program perlu dievaluasi untuk mencari kebenaran mengenai program sosial.

Langkah-langkah Evaluasi Program

Evaluasi merupakan cara yang sistematik dalam pengumpulan serta menganalisis dan menggunakan informasi untuk menjawab pertanyaan yang mendasar dari program. Berangkat dari pengertian tersebut, maka evaluasi ialah merupakan bagian dari suatu proses yang tidak sederhana. Tentunya terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melaksanakannya. Menurut Arikunto dan Jabar (2018) langkah-langkah evaluasi program adalah sebagai berikut:

  1. Sebelum evaluasi program dilakukan terlebih dahulu evaluator melakukan persiapan secara cermat. Persiapan tersebut berupa penyusunan evaluasi, penyusunan instrumen, memvalidasi instrumen, penentuan jumlah sampel yang akan diperlukan serta adanya persamaan pendapat dari antara evaluator sebelum dilakukan pengumpulan data;
  2. Pelaksanaan evaluasi program terdiri dari: Pengambilan data dengan observasi, Pengambilan data dengan wawancara, Pengambilan data dengan angket, Pengambilan data dengan metode analisis dokumen dan Pengambilan data dengan teknik lainya;
  3. Monitoring (pemantauan) pelaksanaan evaluasi terdiri dari: Fungsi pemantauan, Sasaran pemantauan, teknik dan alat pemantauan, Perencanaan pemantauan dan Pemanfaatan hasil pemantauan.

Referensi

  1. Arikunto, S., & Jabar, C. S. A. (2018). Evaluasi program pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
  2. Munthe, P., Ashiong. (2015). Pentingya Evaluasi Program Di Institusi Pendidikan: Sebuah Pengantar, Pengertian, Tujuan dan Manfaat, Tanggerang, jurnal Scholaria, Vol. 5, No. 2, Mei: 1 – 14) http://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/download/13/12
  3. Rossi P H & Freeman, H.E. (1985). Evaluation a systematic approach. SAGE Publication, California.
  4. Sukardi. (2015). Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.
  5. Widiyaka, dkk. 2013. Evaluasi Program Sertifikasi Guru dalam Jabatan Sekolah Menengah Pertama Negeri di Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Tesis PMIS. Universitas Tanjungpura Pontianak
  6. Wirawan. (2016). Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Jakarta: Rajawali Pers.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *