Pengertian Majas Sinekdoke

Majas sinekdoke adalah gaya bahasa yang menggunakan sebagian dari suatu hal untuk menyatakan semua bagian tersebut (pas pro toto) atau justru menggunakan semua bagian untuk menyatakan sebagian hal tersebut (totum pro parte/ totem pro parte).

Mudahnya, satu untuk semua, atau semua untuk satu. Tentunya “satu” tidak harus selalu tunggal, namun bisa jadi sebagian kecil yang mewakili. Perhatikan contoh di bawah ini untuk memperjelasnya.

Sinekdoke pas pro toto (sebagian untuk semua):

Baru kali ini ia menunjukkan batang hidungnya.

“batang hidung” yang merupakan sebagian dari anatomi manusia digunakan untuk mewakili orang atau manusia itu sendiri.

Sinekdoke totum pro parte / totem pro parte (semua untuk sebagian):

Selama ini, Indonesia telah menjalin hubungan diplomasi yang baik dengan Inggris.

“Indonesia” pada kalimat di atas sebetulnya hanya mewakili pemerintahannya saja, bukan seluruh warga Indonesia.

Konteks Sinekdoke

Majas sinekdoke sangatlah kontekstual. Artinya, majas hanya berlaku untuk keadaan tertentu yang spesifik. Contohnya adalah bagaimana nama negara dapat merujuk ke tim olahraga saja dalam konteks Olimpiade. Perhatikan contoh di bawah ini.

Inggris berhasil memboyong ratusan medali pada olimpiade tahun 2016.

Inggris pada kalimat di atas merupakan sinekdoke totum pro parte, karena keseluruhan negara Inggris mewakili tim olimpiadenya saja. Sementara itu, jika “Inggris” dibicarakan dalam konteks politik, maka “Inggris” mewakili pemerintahan negaranya saja, bukan tim olahraga.

Penggunaan Sinekdoke

Sinekdoke pars pro toto digunakan untuk menimbulkan rasa keterkaitan dari pembaca atau pendengar terhadap sesuatu yang disampaikan melalui kemudahan dan keringkasan yang diberikan dari sebagian halnya saja. Rasa penasaran pembaca juga turut “dimainkan” untuk mengetahui apa yang dimaksud oleh teks.

Banyak pengusaha yang terpaksa gulung tikar setelah terdampak oleh pandemi.

Sementara itu, sinekdoke totum pro parte biasanya digunakan untuk melakukan generalisasi agar tidak hanya satu atau dua pihak saja yang diangkat. Misalnya, jika salah satu tim buser Polri telah berhasil menangkap penjahat, keberhasilan tersebut tidak hanya berhasil diraih oleh tim itu saja, tetapi merupakan keberhasilan instansi Polri secara keseluruhan pula.

Sekali lagi Polri telah berhasil meringkus penjahat yang telah lama beroperasi di negeri ini

Pengertian Majas Sinekdoke Menurut Para Ahli

Keraf (2010, hlm. 142) berpendapat bahwa sinekdoke merupakan bahasa figuratif yang menggunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan (pas pro toto) atau justru sebaliknya menggunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totum pro parte).

Sementara itu, Nurgiyantoro (2017, hlm. 300) mengemukakan bahwa sinekdoke adalah gaya bahasa yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhan (pars pro toto) atau sebaliknya (totum pro parte).

Dari kedua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan dan dikonfirmasi bahwa sinekdoke adalah gaya bahasa yang menggunakan nama sebagian untuk seluruhnya atau sebaliknya.

Contoh Majas Sinekdoke

Menggunakan majas ini dapat dilakukan dengan cara menentukan sinekdoke mana yang akan digunakan. Pars pro toto (sebagian untuk semua) atau totum pro parte (semua untuk sebagian). Berikut adalah beberapa contoh kalimat majas sinekdoke.

Contoh Majas Sinekdoke Pars Pro Toto

  1. Jumlah bantuan untuk pandemi itu adalah dua ratus lima pulih ribu untuk satu kepala.
    “kepala” digunakan untuk merepresentasikan orang.
  2. Pada idul adha tahun ini, keluarga Rafi Ahmad berkurban sepuluh ekor sapi dan tujuh ekor kambing.
    “ekor” digunakan untuk merepresentasikan sapi dan kambing utuh, bukan ekornya saja.
  3. Ia berhasil memenangkan kejuaraan papan untuk kategori jalanan pada tahun 2018.
    “papan” mewakili papan seluncur (skateboard) bukan hanya papan biasa.
  4. Para penghuni liar itu terpaksa angkat kaki setelah pemerintah menggusur pemukiman mereka.
    bukan hanya kaki saja yang di angkat, melainkan mereka harus berpindah meninggalkan rumah.
  5. Sepucuk surat yang kukirimkan padanya tak kunjung dibalas juga hingga hari ini.
    Tentunya sepucuk di atas maksudnya adalah seluruh kertas surat dan amplopnya. Bahkan, surat sebetulnya tidak memiliki pucuk.

Contoh Majas Sinekdoke Totum Pro Parte / Totem Pro Parte

  1. Warga Desa Jeruklegi terpaksa digelandang ke kantor polisi karena terlibat tawuran antar kampung.
    Tidak semua warga Desa Jeruklegi terlibat dalam tawuran, namun nama tersebut digunakan untuk mewakili sebagian kecil oknum warga yang terlibat.
  2. Harta dan Tahta telah membutakan hati nurani para pejabat yang terlibat tindak pidana korupsi.
    Jelas bahwa harta yang dimaksud bukanlah harta keseluruhan milik pejabat, namun sejumlah uang yang berpotensi didapatkan ketika ia melakukan tindak pidana korupsi.
  3. Indonesia berhasil mengalahkan Thailand dalam pertandingan sepak bola.
    yang dimaksud Indonesia dalam kalimat di atas adalah tim sepak bola Indonesia.
  4. Amerika berhasil memperbaiki hubungan diplomatiknya dengan negara-negara di timur tengah.
    Amerika yang di maksud adalah negara Amerika Serikat, bukan semua negara di benua Amerika.
  5. TNI berhasil menaklukkan organisasi yang mengancam integrasi kedaulatan Republik Indonesia.
    Tentunya yang dimaksudkan sebagai TNI adalah beberapa regu TNI yang ditugaskan untuk menaklukkan musuh, bukan semua.

Referensi

  1. Keraf, Gorys. (2010). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  2. Nurgiyantoro, Burhan. (2017). Stilistika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Gabung ke Percakapan

1 Komentar

  1. Terima kasih banyak banyaaaak berkat baca ini aku jadi lebih ngerti lagi tentang majas sinekdok

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *