Daftar Isi ⇅
show
Pengertian Aliran Seni Rupa (Mazhab Seni Rupa)
Aliran seni rupa atau mazhab seni rupa adalah pergerakan seniman-seniman yang memiliki satu prinsip-prinsip dan gaya/style yang sama dalam menciptakan karya yang tercetus dalam periode waktu tertentu.
Aliran seni rupa terbagi melalui skala pergerakan (mazhab besar atau kecil) dan sumber tercetusnya aliran seperti pergerakan bersama seniman dalam menyikapi sesuatu (movement), school (paguyuban/perguruan) dan lain-lain. Ada pergerakan yang sengaja dicetuskan oleh suatu grup/ instansi, ada juga yang terjadi secara alamiah dalam konteks masyarakat tertentu.
Aliran seni rupa sangat beranekaragam, terdapat banyak aliran-aliran kecil yang masih belum mendapatkan banyak sorotan publik seni. Aliran juga dapat bersifat saling berdialog satu sama lain, dalam artian misalnya aliran B dapat menjadi pergerakan menentang aliran A yang telah mapan terlebih dahulu.
Aliran seni rupa juga bersifat fluktuatif, aliran lama yang sebelumnya ditentang atau telah banyak ditinggalkan dapat muncul kembali dengan berbagai pengembangan retrospektifnya. Aliran juga dapat terpengaruh satu sama lain dan mungkin saja melahirkan aliran baru.
Sementara itu, seniman secara individu juga dapat terpengaruh atau sengaja mengambil khazanah yang disukai/disetujuinya kedalam karyanya jika memang pengaruhnya dinilai positif dalam memperkaya kedalaman karyanya.
Sekilas tentang Periodisasi Aliran Seni Rupa
Untuk memaksimalkan pengetahuan mengenai aliran seni rupa ada baiknya kita menelusuri berbagai aliran seni rupa tersebut mengikuti periodisasi seni. Melalui penjelajahan waktu aliran seni rupa, kita dapat mengenal berbagai keterkaitan satu sama lain antara aliran seni rupa tersebut. Berbagai konteks yang menyelubungi masing-masing aliran di masa aliran itu tercetus akan tampak dengan lebih jelas.
Penampakan wujud aliran berdasarkan konteks waktunya dapat kita bandingkan satu sama lain untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih berlapis mengenai aliran seni rupa itu sendiri. Irisan antar aliran dapat dijadikan parameter lebih dalam untuk menganalisis keunikan masing-masing aliran seni lukis.
Di sini akan dibahas beberapa aliran seni rupa yang paling dominan dalam kualitas catatan sejarah dan aliran-aliran yang besar pada masanya. Diurutkan sesuai periodisasi seni rupa dunia karena tujuan tulisan ini adalah untuk memperkenalkan beberapa pergerakan aliran seni lukis.
Aliran yang akan dibahas adalah aliran seni era Renaisans hingga ke Pop Art. Sejarah seni era klasik (sebelum masehi) akan dibahas dilain kesempatan pada artikel sejarah seni rupa, sementara seni era kontemporer masih terlalu radikal dan belum cukup mapan untuk dibandingkan di periodisasi ini. Seni kontemporer memerlukan artikel khusus untuk membahasnya dan dapat dibaca disini: Seni rupa kontemporer: Sejarah, Ciri & Pengertian para Ahli.
Artikel ini memuat konten yang cukup panjang karena membahas secara komprehensif masing-masing aliran yang dibicarakan. Oleh karena itu, pastikan bookmark terlebih dahulu dan manfaatkan fitur daftar isi pada website ini.
Tabel Periodisasi Sejarah Seni Dunia
Secara singkat periodisasi aliran seni rupa berarti gaya/style seni dari masa ke masa berdasarkan inskripsi yang terekam di sejarah seni rupa. Periodisasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Periode Seni | Tahun |
---|---|
Egyptian Art/ Seni Mesir Kuno | 3000 – 350 SM |
Greek Art/ Seni Yunani Kuno | 900 – 30 SM |
Roman Art/ Seni Roma | 500 SM – 400 |
Chinese Art / Seni Cina | 202 SM – 220 |
Pre-Columbia/ Pra Kolombia | 900 – 1299 |
India | 1200 – 1299 |
Romanesque | 1000 – 1200 |
Gothic Art | 1100 – 1300 |
China (Dinasti Ming) | 1368 – 1643 |
Italian Renaissance/ Renaisans Itali | 1400 – 1600 |
Northern Renaissance/ Renaisans Utara | 1400 – 1600 |
Baroque | 1600 – 1700 |
India (Pengaruh Islam) | 1725 – 1775 |
Rococo | 1700 – 1776 |
Oceania | Sekitar 1780-an |
Neo Classicism | 1780 – 1820 |
Romanticism/ Romantisisme | 1800 – 1850 |
Oceania | 1875 – 1970 |
Realism/ Realisme | 1850 – 1900 |
Impressionism/ Impresionisme | 1860 – 1886 |
Africa/ Afrika | 1900 – 1950 |
Africa/ Afrika | 1900 – 1999 |
Fauvism/ Fauvisme | 1904 – 1908 |
Japan/ Jepang | 1880 – 1920 |
Cubism/ Kubisme | 1908 – 1914 |
Surrealism/ Surealisme | 1921 – 1942 |
Abstract Expressionism/ Abstrak Ekspresionisme | 1946 – 1960 |
Pop Art | 1950 – 1960 |
Minimalism/ Minimalisme | 1960 – 1970 |
Neo Expressionism | Sekitar 1980-an |
Garis besar periodisasi pergerakan seni
Aliran Seni Rupa Berdasarkan Periodisasi Seni Dunia
Berikut adalah berbagai aliran-aliran seni rupa yang disusun berdasarkan periodisasi perkembangan seni di dunia, dimulai dari aliran gothic.
Aliran Gothic Art/ Seni Goth
Gothic adalah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah periode yang dimulai sekitar pertengahan abad kedua belas dan berlangsung sampai akhir abad kelima belas, di beberapa daerah hingga abad keenam belas. Nama istilah itu dibuat oleh kritikus sebagai cemoohan seni periode tersebut karena tidak berpegang pada standar seni Yunani dan Romawi kuno.
Nama tersebut diambil dari Suku Goth (suku barbar) yang telah berhasil menjatuhkan Roma. Istilah Gothic diberikan pada bangunan-bangunan baru yang didirikan berdasarkan keinginan suku Goth. Suku Goth tidak mendesain atau sengaja membangun berbagai arsitektur yang bergaya gothic. Style yang digunakan masih berpatok pada standar seni roma. Banyak bangunan yang telah dirancang berdasarkan gaya Romawi. Tetapi saat penyelesaiannya dipaksa untuk diubah oleh kaum Goth yang telah berhasil menaklukan Roma, untuk menghilangkan pengaruh budaya aslinya.
Aliran Seni Rupa Renaissance/ Renaisans
Secara garis besar, periode renaisans berlangsung sekitar 200 tahun pada tahun1400-1600. Kata renaissance secara harfiah berarti “kelahiran kembali” dan merupakan terjemahan Perancis dari bahasa itali: rinascita. Dua komponen utama gaya Renaisans adalah sebagai berikut:
- Membangkitkan kembali bentuk klasik yang awalnya dikembangkan oleh orang Yunani dan Romawi kuno yang telah ‘dihilangkan’ oleh kaum Goth pada periode sebelumnya.
- Renaisans juga melakukan penekanan dan perhatian intensif terhadap kepentingan sekuler dalam humanisme dan penegasan pentingnya individu.
- Periode Renaisans dalam sejarah seni berbarengan dengan awal zaman besar penemuan dan eksplorasi barat, ketika keinginan umum bangsa barat adalah untuk terus berkembang serta menguji semua aspek yang ada di alam dunia.
Pada masa Renaisans, para seniman tidak lagi dianggap sebagai perajin (artisan) belaka, seperti pada masa lalu di abad pertengahan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah seniman muncul sebagai kepribadian independen, serupa/sederajat dengan penyair dan penulis. Seniman mencari solusi baru untuk masalah formal dan visual, dan banyak dari mereka juga dikhususkan untuk melakukan eksperimen ilmiah. Dalam konteks renaisans, perspektif matematis atau linier dikembangkan, sebuah sistem di mana semua benda dalam lukisan atau relif dihubungkan baik secara proporsional maupun rasional. Akibatnya, permukaan yang dicat dianggap sebagai jendela alam, dan menjadi tugas pelukis untuk menggambarkan dunia ini dalam karya seni mereka.
Akhirnya pelukis mulai mencurahkan lebih banyak perhatian pada penggambaran pemandangan alam seperti pohon, bunga, tanaman, pegunungan jauh, dan langit. Seniman mempelajari efek cahaya di alam terbuka dan bagaimana cara mata memandang semua elemen yang beragam di alam. Mereka mengembangkan aerial perspective, di mana semakin jauh objek semakin tidak mencolok dan kurang tajam objek tersebut saat dipandang. Pelukis dari Flanders dan Belanda memperkenalkan cat minyak sebagai media baru seni di masa ini, dimana tempera (adonan gips dan putih telur) adalah media seni yang sebelumnya umum digunakan.
Tokoh Penting Renaisans
Raphael /Rafael
Pelukis dan arsitek renaisans asal Italia, Raphael terkenal dengan karyanya yang berjudul Sistine Madonna (Madonna di San Sisto) dan untuk komposisi tokoh besarnya di Vatikan, Roma. Karyanya dikagumi karena kejelasan bentuk dan kesederhanaan komposisi untuk pencapaian visual berideologi Neoplatonis; mengangkat keagungan manusia.
Michelangelo
Michelangelo dianggap sebagai salah satu seniman terbesar sepanjang hidupnya. Ia terkenal melalui karyanya yang berupa lukisan, patung, dan arsitektur. Meskipun lukisan di langit-langit Kapel Sistina adalah yang paling dikenal dari karyanya, dia lebih menganggap dirinya sendiri sebagai seorang pematung. Praktiknya terhadap seni dianggap tidak biasa pada masanya. Michelangelo selalu berkarya berdasarkan rancangan desain (menyiapkan sketsa desain terlebih dahulu sebelum mengeksekusi karya asli). Michelangelo lebih banyak menghabiskan masa hidupnya sebagai pematung dan membuat media seni lain hanya dalam periode tertentu.
Leonardo Da Vinci
Leonardo da Vinci adalah Pelukis, desainer, pematung, arsitek, dan insinyur asal Italia adalah salah satu sampel terbaik sebagai individu seniman renaisans. Tidak hanya mengeksplorasi keindahan, memiliki banyak talenta dan mengeksplorasi sains adalah salah satu ciri khas seniman renaisans. Leonardo da Vinci dapat menjadi lambang idealisme humanis era renaisans. Last Supper/ Perjamuan Terakhir (1495- 98) dan Mona Lisa adalah lukisan Renaisans yang paling populer dan berpengaruh di masanya. Sayangnya dibalik kebrilianannya itu hanya 17 lukisan yang bisa bertahan dan beberapa di antaranya belum selesai. Leonardo tampak memiliki etos kerja yang kurang baik dalam menyelesaikan karyanya, bisa jadi karena dia terlalu banyak menghabiskan masa hidupnya untuk melakukan bermacam hal sekaligus.
Aliran Seni Rupa Romantisisme
Aliran seni rupa romantisisme terdengar identik dengan kisah drama cinta, tetapi perlu digarisbawahi bahwa aliran Romantisisme tidak berasosiasi dengan hal tersebut. Romantisisme diambil dari kata dasar ‘Roman’ dilengkapi dengan imbuhannya maka Romantisisme adalah Hal yang ke-roman-roman-an, bukan romantis. Roman adalah tulisan-tulisan karya klasik yang biasanya memuat kisah-kisah dramatis yang bercerita tentang kehebatan manusia, pencapaian manusia dalam penaklukan alam, penaklukan bangsa asing (penjajah) dan yang lainnya dalam jangkauan tematiknya. Dalam sastra cara mudah untuk membedakan referensi kita terhadap makna yang dituju ke romantisisme adalah dengan mengganti kebutuhan penulisan istilah romantis di romantisisme menjadi romantik.
Romantisisme adalah salah satu era yang sulit untuk dipahami. Era romantisisme dipengaruhi oleh datangnya revolusi industri yang mulai meninggalkan kealamian dunia dan destruktif terhadap lingkungan. Banyak seniman yang menolak praktik-praktik industrialisasi yang kurang memperhatikan dampak negatifnya terhadap alam. Kata romantik diambil dari kata roman, yaitu tulisan fiksi romansa abad pertengahan yang dramatis dan cenderung memiliki berbagai fantasi aneh. Kata itu kemudian dikaitkan dengan rasa yang muncul untuk pemandangan alam, prospek “luhur” atau ilahiah, sebuah kecenderungan yang tercermin dalam meningkatnya penekanan pada teori estetika yang agung dibandingkan dengan yang indah.
Romantisisme tidak dapat diidentifikasi dengan gaya, teknik, atau sikap yang tunggal, namun ciri umum seni pada masa ini adalah: imajinatif, subjektif, menggunakan intensitas emosional yang tinggi, dreamy atau visioner. Seni romantik berusaha untuk mengekspresikan perasaan yang kuat, mistis, dan tidak harfiah dan menggunakan banyak simbol/ perumpaan, berbeda dengan seni zaman klasik yang mudah dipahami dan didefinisikan dengan jelas.
Ciri Umum Aliran Seni Rupa Romantisisme
- Secara umum, masyarakat percaya bahwa seni memiliki peran penting dalam kehidupan manusia dan budaya.
- Seni memiliki makna dan peran religius dalam masyarakat manusia. Seni memiliki peran penyembuhan, mengarah pada kesatuan manusia dengan alam.
- Seni menjadi sumber kebenaran
- Kemampuan imajinasi menjadi sesuatu yang dikagumi
- Muncul gagasan tentang kesatuan estetis
- Muncul gagasan tentang estetika sebagai ranah otonom, tidak hanya dari alam
- Penciptaan seni dianggap sebagai ekspresi diri, hal ini mengarah pada pengembangan teori ekspresi seni
Tokoh Penting Aliran Seni Rupa Romantisisme
Fransisco Goya
Francisco Goya (30 Maret 1746 – 16 April 1828) adalah seorang pelukis aliran seni rupa romantisisme yang berasal dari Spanyol. Dia dianggap sebagai seniman Spanyol yang paling penting pada akhir abad 18 dan diawal 19. Sepanjang karirnya yang panjang ia banyak mengabadikan sejarah melalui lukisannya. Goya sering disebut sebagai Old Masters yang terakhir dan pelukis modern pertama (transisi dari renaisans menuju romantisisme). Selain melukiskan sejarah dia juga sering melukis potret bernuansa kontemporer (pada masanya).
J.M.W Turner
Joseph Mallord William Turner (23 April 1775 – 19 Desember 1851), adalah seniman asal Inggris yang dikenal dengan pewarnaan ekspresif, pemandangan imajinatif dan gambar dramatisnya. Subjek lukisan Turner yang paling terkenal adalah lukisan pemandangan lautan dramatisnya. Turner lahir di Maiden Lane, Covent Garden, London, di keluarga kelas menengah rendah yang sederhana. Dia tinggal di London sepanjang hidupnya, mempertahankan aksen Cockney-nya dan tetap bersikap rendah hati di masa tenarnya.
Turner belajar di Royal Academy of Arts dari tahun 1789, mendaftar saat berusia 14 tahun, dan menunjukkan karya pertamanya di sana pada usia 21. Selama periode ini, dia juga menjabat sebagai juru gambar arsitektur. Dia memperoleh penghasilan tetap dari komisi dan penjualan. Dia membuka galeri sendiri pada tahun 1804 dan menjadi profesor perspektif di Royal Academy pada tahun 1807, di mana dia mengajar sampai tahun 1828. Ia gemar melakukan perjalanan ke Eropa dari tahun 1802 dan biasanya pulang dengan membawa banyak sketsa pemandangan di perjalanannya.
Caspar David Friedrich
Caspar David Friedrich (5 September 1774 – 7 Mei 1840) adalah pelukis pemandangan Romantik Jerman abad ke-19. Ia dianggap sebagai salah satu seniman Jerman yang paling penting pada masanya dan akhirnya menjadi tokoh terpenting dalam sejarah Romantisisme. Friedrich terkenal karena pemandangan alegoris atau simbol utuh, semua karya lukis/seluruh tulisan bersifat simbolik seperti fabel; cerita bintang yang menyimbolkan prilaku manusia. Lukisan Friedrich biasanya menampilkan sosok kontemplatif siluet melawan langit malam, kabut pagi, pohon tandus atau reruntuhan kuno.
Minat utamanya sebagai seniman adalah perenungan terhadap alam dunia dan karyanya yang seringkali simbolis berusaha menyampaikan tanggapan subjektif dan tanggapan emosional terhadap alam. Lukisan Friedrich biasanya menempatkan kehadiran manusia dalam perspektif kecil di tengah pemandangan yang besar, mengurangi nilai-nilai mereka ke skala yang, menurut sejarawan seni Christopher John Murray, mengarahkan “pandangan pemirsa terhadap dimensi metafisik mereka”.
Aliran Seni Rupa Realisme
Aliran seni rupa realisme disini bukanlah istilah untuk kemiripan atau keakuratan gambar/lukisan pada model atau subjeknya. Aliran Realisme adalah pergerakan prinsip aliran seni lukis yang ingin menggambarkan subjek apa adanya, tidak dramatis seperti romantisisme atau aliran lain yang telah mapan sebelumnya. Setelah era romantisisme lama berjaya, banyak seniman yang merasa bahwa mereka harus menggambarkan masalah politik, sosial, dan moral, tanpa mengagungkan masa lalu atau menyajikan pandangan romantik saat itu. Para seniman realis menyajikan adegan yang familiar terjadi ditengah-tengah masyarakat apa adanya. Tidak mendramatisir atau melebih-lebihkan manusia.
Realisme disebut sebagai gerakan seni modern pertama, yang menolak bentuk tradisional seni, sastra, dan organisasi sosial yang dianggap sudah tidak relevan setelah Era Pencerahan dan Revolusi Industri. Dimulai di Prancis pada tahun 1840an, Realisme merevolusi lukisan, memperluas konsepsi tentang apa yang merupakan seni. Realisme muncul di era yang dianggap distruptif, ditandai dengan revolusi industri dan perubahan sosial yang luas. Pelukis realis menggantikan gambaran idealistik dan keadiluhungan seni tradisional dengan peristiwa kehidupan nyata, mengangkat masyarakat biasa untuk mendapatkan bobot yang serupa dengan lukisan dan alegori sejarah yang sebelumnya hanya mengangkat kasta atas. Pilihan mereka untuk membawa kehidupan sehari-hari ke dalam kanvas mereka adalah manifestasi awal keinginan avant garde untuk menggabungkan seni dan kehidupan.
Ciri Utama Aliran Realisme
- Realisme memberontak terhadap subjek seni yang dibesar-besarkan (dramatis) ala Romantisisme.
- Menggambarkan masyarakat dan situasi kontemporer yang nyata dan khas dengan keadaan sehari-hari, dan tidak menghindari aspek kehidupan yang rakyat sederhana yang tidak memiliki rumah mewah atau pakaian mahal seperti kaum bangsawan.
- Karena poin kedua diatas, aliran realisme disebut sebagai aliran seni modern pertama.
- Karya realis menggambarkan manusia dari semua kelas dalam situasi dan kondisi aslinya, dan sering mencerminkan perubahan yang ditimbulkan oleh revolusi industri yang terjadi pada saat itu.
- Popularitas karya ‘realistis’ tumbuh seiring dengan diperkenalkannya fotografi yang baru muncul pada masa itu. Fotografi memberikan sumber subjek visual baru yang menciptakan keinginan seniman untuk menghasilkan representasi situasi karya seni yang objektif dan nyata seperti yang dapat dilakukan oleh fotografi.
Tokoh Penting Aliran Seni Lukis Realisme
Gustave Courbet
Gustave Courbet adalah salah satu pencetus munculnya aliran seni lukis Realisme di pertengahan abad ke 19. Menolak gaya klasik dan teatrikal Akademi Prancis, seninya berfokus pada realitas fisik benda-benda yang dia amati walaupun kenyataan itu ‘tidak indah’ dan kontras. Dia juga melihat Realisme sebagai sarana untuk memperjuangkan kaum tani dan rakyat negara dari kota asalnya. Dia telah lama terkenal karena tanggapannya terhadap pergolakan politik yang mencengkeram Prancis dalam masa hidupnya. Sejarawan menganggap karyanya sebagai pemicu penting bagi seniman modernisme awal lainnya seperti Edouard Manet dan Claude Monet dengan aliran impresionisme-nya.
Jean-Francois Millet
Jean-Francois Millet (4 Oktober 1814 – 20 Januari 1875) adalah seorang pelukis Prancis dan salah satu pendiri sekolah Barbizon di pedesaan Prancis. Millet adalah sosok yang sikap hidupnya yang sederhana, kontras dengan seniman lain di zamannya. Dia selalu melihat dan ingin menggambarkan ketuhanan dan kebajikan dalam kerja fisik manusia. Terkenal karena lukisan adegan petani yang sedang bekerja di pedesaan, dan sub-teks religius yang sering menyertainya.
Millet melihat bagian kesuksesan dan kegagalannya dengan kritik dan publik. Millet berkesenian di tengah iklim politik “kasta” yang tengah bergejolak di Perancis. Millet merayakan ‘kebangsawan’ kelas petani dalam karyanya dan sempat menjadi sorotan kaum elitis yang pada masa tersebut tidak menyukai pergerakan seperti itu.
Edouard Manet
Edouard Manet (23 Januari 1832 – 30 April 1883) adalah seorang pelukis yang berasal dari Perancis, ia adalah salah satu seniman abad ke-19 yang pioner melukis kehidupan modern, dan sosok penting dalam transisi dari Realisme ke Impresionisme.Lahir di keluarga kelas atas dengan koneksi politik yang kuat, Manet menolak prospek masa depan yang cerah dari keluarganya dan memilih bergelut dengan dunia seni.
Aliran Seni Rupa Impresionisme
Aliran seni rupa Impresionisme adalah gerakan seni abad ke-19 yang dimulai melalui terbentuknya asosiasi seniman independen yang berbasis di Paris. Pameran indepen pertamanya membawa mereka menuju kesuksesan pada tahun 1870-1880-an. Nama gerakan tersebut berasal dari judul karya Claude Monet, “Impression, Sunrise” (Impression, soleil levant), yang memprovokasi kritikus Louis Leroy untuk membuat istilah tersebut dalam sebuah kritik negatif yang diterbitkan di LeCharivari. Leroy mengatakan bahwa karya mereka tampak seperti lukisan yang belum selesai, kurang detail, tidak realistik dan hanya impresi/ kesan yang hanya tampak realistik bila dilihat dari jauh.
Karakteristik lukisan impresionis adalah sapuan yang relatif kecil, tipis, namun marka bekas kuas terlihat dengan jelas, sapuan kecil tersebut disebut ‘dab’. Komposisi terbuka, penekanan pada penggambaran cahaya yang akurat dalam kualitas perubahan cahaya (sering menonjolkan efek cahaya dari berlalunya waktu). Impresionisme disebut sebagai elemen penting dari persepsi dan pengalaman manusia; sudut pandang visual yang tidak biasa.
Pengaruh Teori Warna terhadap Impresionisme
Impresionisme terpengaruh oleh teori warna yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton dan Eugene Chevreul. Newton adalah salah satu ilmuwan pertama yang meneliti tentang teori warna. Sekitar 1671-an ia menemukan asal-muasal warna saat ia menyoroti seberkas sinar melalui prisma dan membaginya menjadi spektrum – berbagai warna pelangi. Percobaan sederhana ini menunjukkan bahwa warna berasal dari cahaya, bahkan warna sebetulnya hanyalah cahaya. Salah satu teori warna yang muncul setelah pembagian warna itu adalah bahwa masing-masing warna memiliki warna kebalikannya (Complementary Color). Seperti warna kebalikan kuning adalah ungu, sementara warna kebalikan merah adalah hijau, biru warna kebalikannya adalah oranye.
Para seniman impresionis meninggalkan gagasan lama bahwa bayangan objek dibuat dari warna objek dengan warna coklat atau hitam. Sebagai gantinya, mereka menghidupkan kembali kanvas mereka dengan sebuah gagasan baru bahwa bayangan warna apapun dapat dicampur dari warna murni dan dipecah dengan warna kebalikannya. Misalnya, bayang-bayang di permukaan kuning bisa memiliki beberapa goresan ungu (warna kebalikan kuning) yang dilukis ke dalamnya untuk meningkatkan vitalitasnya. Dalam pengerjaan karyanya Impresionis harus bekerja cepat untuk menangkap efek cahaya pada saat pergantian hari menjadi senja atau sebaliknya, mereka harus mengorbankan detail lukisan. Meskipun demikian, kesegaran kuas teknik Impresionis secara naluriah menarik perhatian banyak orang.
Tokoh Penting Aliran Seni Lukis Impresionisme
Claude Monet
Claude Monet (14 November 1840 – 5 Desember 1926) adalah pencetus gerakan impresionis Prancis, Sebagai seniman berbakat yang memiliki kepribadian inspirasional, dia adalah tokoh penting dalam membentuk asosiasi seni independen yang memulai lahirnya aliran impresionisme. Monet lebih menyukai melukis di udara terbuka dan menangkap cahaya alami. Hasil karya monet yang paling terkemuka adalah lukisan berseri yang dia hasilkan dengan melukis subjek pemandangan yang sama berkali-kali pada berbagai waktu (sore, subuh, malam, dll).
Berthe Morisot
Berthe Marie Pauline Morisot (14 Januari 1841 – 2 Maret 1895) adalah seorang pelukis wanita anggota asosiasi pelukis independen yang dicetuskan oleh Monet di Paris. Masa itu kemudian dikenal sebagai para Impresionis. Ketika pameran impresionis kedua dibuka pada musim semi tahun 1876 di Paris, seorang Kritikus menyebut para partisipannya sebagai “lima atau enam orang gila (mad man), yang salah satunya adalah seorang wanita.” Morisot mengembangkan bakat artistiknya dan mencapai kesuksesan di usia dini, pada usia 23.
Berthe Morisot menikah dengan Eugene Manet, yang meripakan adik dari Edouard Manet. Sebagai pelukis wanita apada masa itu Morisot mendapatkan berbagai kendala karena gender-nya. Morisot memiliki subjek yang lebih terbatas dari pria dan ia dilarang untuk mengejar pendidikan yang sama dengan rekan-rekan prianya. Walaupun begitu Morisot tetap mengembangkan koneksi dan dukungan keluarga yang memungkinkannya untuk mengukir karir independennya sebagai seniman wanita lebih dari tiga dekade. Ia berhasil menulis namanya di sejarah seni Perancis, bahkan dunia.
Pierre-Auguste Renoir
Pierre-Auguste Renoir ( 25 Februari 1841 – 3 Desember 1919), adalah seorang seniman Perancis yang merupakan pelukis terkemuka di pengembangan aliran impresionisme. Sebagai perupa yang fokus terhadap kecantikan dan terutama sensualitas feminin, dikatakan bahwa “Renoir adalah perwakilan terakhir dari sebuah tradisi yang berjalan langsung dari Rubens ke Watteau.” Dia adalah ayah dari aktor Pierre Renoir (1885-1952), pembuat film Jean Renoir (1894-1979) dan seniman keramik Claude Renoir (1901-1969).
Aliran Seni Rupa Surealisme
Aliran Seni Rupa Surealisme adalah salah satu gerakan seni unggulan abad ke-20. Gerakan tersebut diproklamirkan oleh Andre Breton dalam Manifesto Surealisnya pada tahun 1924. Seperti semua gerakan seni, Surealisme adalah produk dari periode sejarahnya. Terdapat polemig diantara para sejarawan mengenai tahun akhir dari gerakan tersebut. Bagi banyak sejarawan, Surealisme berakhir setelah Perang Dunia II, ketika gerakan seni modern lainnya menjadi populer. Kematian André Breton pada tahun 1966 menandai berakhirnya gerakan surealis bagi yang lainnya. Sementara polemig lain berpendapat bahwa gerakan berlanjut sampai hari ini dan tercermin dalam karya seniman kontemporer.
Dampak Perang Dunia I
Surealisme mendapatkan pengaruh konteks sosial Perang Dunia I, di zaman modern. Eropa terbengkalai dan kecewa setelah bertahun-tahun berperang dalam Perang Dunia I. Dampak perang terlihat di mana-mana di Eropa saat populasi menjadi stagnan, ekonomi merosot, reruntuhan bangunan yang hancur dimana-mana dan banyak korban selamat menderita depresi. Banyak kekosongan besar yang tersisa di kota-kota Eropa yang telah dihancurkan oleh kekejaman perang.
Dadaisme dan Surealisme
Banyak seniman Dada yang pindah ke Paris mengadopsi gagasan André Breton, pendiri Surealisme. Breton mengungkapkan gagasan serupa kepada Dada dalam Manifesto Surealisme pertamanya pada tahun 1924. Dia juga menertawakan tradisi artistik konvensional dan kepercayaan Barat akan reasoning dan kerapihan. Breton pertama kali membayangkan aliran seni rupa Surealisme sebagai kelompok sastra dan baru beberapa tahun setelah konsepsinya, menular ke dunia seni rupa. Psikoanalisis Freud yang populer pada masa itu, merupakan salah satu sumber inspirasi bagi Breton dan Surealis lainnya.
Freud adalah Ilmuan psikologi yang mengeksplorasi pikiran alam bawah sadar dan citra mimpi untuk mengungkap hasrat manusia dan memecah tabu seputar seksualitas manusia. Dalam beberapa hal, gambaran surealis dapat dianggap sebagai penafsiran visual dari analisis Freudian. Keinginan alam bawah sadar seniman bisa memanifestasikan dirinya dalam citra wanita terbaring, bentuk manusia, burung, atau serangga. Fragmen-fragmen terasing ini mengapung dalam ruang mimpi dan seringkali tampak mengganggu pikiran pemirsa (memberikan perasaan kurang nyaman) baik dalam media lukisan, fotografi atau film.
Aliran seni rupa Surealisme mencakup dreamscape realistik yang diberikan Salvador Dali serta karakter biomorfik Joan Miró. Breton memproklamasikan dalam Manifesto Surealis bahwa bentuk seni ideal diciptakan melalui alam bawah sadar. Tulisan otomatis, dan kemudian, melukis, didorong untuk membebaskan pikiran dari batasan yang ditempatkan oleh masyarakat modern. Psikoanalisis Freudian, yang menjadi populer selama ini, merupakan salah satu sumber inspirasi bagi Breton dan Surealis lainnya.
Freud adalah pendukung utama untuk mengeksplorasi pikiran bawah sadar dan citra mimpi untuk mengungkap hasrat manusia dan memecah tabu seputar seksualitas manusia. Dalam beberapa hal, gambaran surealis dapat dianggap sebagai penafsiran visual dari analisis Freudian. Keinginan akal bawah sadar seniman bisa memanifestasikan dirinya dalam citra wanita yang terbaring, bentuk manusia, burung, atau serangga. Fragmen-fragmen terasing ini mengapung dalam mimpi seperti ruang dan seringkali sangat mengganggu baik yang ada dalam cat, fotografi atau film.
Surealisme dan Fantasi
Salah satu yang harus menjadi catatan penting dalam aliran seni rupa surealisme adalah surealisme tidak sama dengan fantasi. Surealisme terinspirasi dari citra mimpi dan bawah alam sadar manusia. Dengan begitu surealisme tidak akan membawa konteks suatu subjek atau objek yang tidak berada dilingkungan manusianya sendiri. Berbeda dengan fantasi surealisme mengambil objek-objek keseharian yang terdapat di kehidupan dan alam kita lalu memanipulasinya sedemikian rupa hingga tidak tampak seperti kenyataan lagi. Surealisme tidak berfantasi mengenai mahluk seperti naga atau mahluk lainnya dalam mite, etos dan bentuk fantasi lainnya.
Tokoh Penting Surealisme
Rene Magritte
Rene Mgritte (21 November 1898 – 15 Agustus 1967) adalah seniman Belgia yang paling terkenal di abad kedua puluh. Rene Magritte telah mendapatkan pengakuan populer yang luar biasa atas pendekatannya yang istimewa terhadap Surealisme. Untuk menunjang kehidupannya sendiri ia menghabiskan bertahun-tahun bekerja sebagai seniman komersial, memproduksi dan mendesain cover buku. Magritte tertarik pada keberadaan kelas menengah, sebuah kehidupan yang dilambangkan oleh pria yang mengenakan topi bowler.
Frida Kahlo
Frida Kahlo (July 6, 1907 – July 13, 1954) biasanya menggunakan simbolisme visual dari rasa sakit fisik yang dialaminya dalam usaha untuk lebih memahami penderitaan emosional. Sebelum Kahlo, bahasa kehilangan, kematian, dan kedirian, telah diteliti dengan baik oleh beberapa seniman pria (termasuk Albrecht Durer, Francisco Goya, dan Edvard Munch), namun belum dibedah secara signifikan oleh seorang wanita. Memang Kahlo tidak hanya masuk ke bahasa yang ada, tapi dia juga meluaskannya dan membuatnya sendiri. Dengan secara harfiah mengekspos organ interior, dan menggambarkan tubuhnya sendiri dalam keadaan berdarah dan patah, Kahlo membuka bagian dalam kita untuk membantu menjelaskan perilaku manusia di luar.
Kahlo tidak hanya dikategorikan sebagai seniman surealisme, tapi juga menjadi tokoh pergerakan seni feminis. Dia mengumpulkan motif yang akan berulang sepanjang karirnya, termasuk pita, rambut, dan binatang pribadi, dan pada gilirannya menciptakan cara baru dan artikulat untuk membahas aspek identitas wanita yang paling kompleks. Tidak hanya sebagai ‘artis hebat’ tapi juga sosok yang layak untuk kita kagumi, wajah Kahlo yang ikonik memberikan sorotan trauma yang kekal mengenai manusia dan dia memiliki pengaruh besar bagi dunia seni.
Salvador Dali
Salvador Dali (11 Mei 1904 – 23 Januari 1989) adalah salah satu seniman surealis paling dominan dan produktif di abad kedua puluh. Dali disebut sebagai pioner seniman yang mengerti bahwa keteran komersil juga diperlukan untuk seorang seniman. Ia sering muncul di TV dan intensif mendapatkan wawancara pers. Dalam perjalanan karirnya yang panjang, dia berhasil beralih ke seni pahat, seni grafis, desain, periklanan, penulisan dan mungkin yang paling terkenal adalah kolaborasinya dengan Luis Buñuel dan Alfred Hitchcock.
Selain karena keahlian teknisnya yang tak terbantahkan Dali juga terkenal karena kepribadiannya yang flamboyan dan eksentrik. Dalam penggunaan awal morfologi organik, karyanya membawa ciri khas seniman spanyol Pablo Picasso dan Joan Miro. Lukisannya juga menunjukkan ketertarikan pada seni Klasik dan Renaisans, hal tersebut terlihat jelas melalui gaya hiper realistik dan penggunaan simbolisme religius dalam karyanya.
Aliran Seni Abstrak Ekspresionisme
Aliran yang berkembang di New York pada tahun 1940-1950an tidak hanya mencakup karya pelukis yang mengisi kanvas mereka dengan bidang warna dan bentuk abstrak, tetapi juga yang melukis diatas kanvas mereka dengan ekspresionisme gerakan yang dinamis dan spontan. Abstrak Ekspresionisme telah menjadi istilah yang paling diterima untuk sekelompok seniman yang memiliki banyak kesamaan.
Semua seniman Abstrak Ekspresionisme berkomitmen pada seni sebagai ungkapan diri, lahir dari emosi dan tema universal yang mendalam, dan sebagian besar dibentuk atau terpengaruh oleh warisan Surealisme, sebuah gerakan yang mereka terjemahkan ke dalam gaya baru yang sesuai dengan suasana hati pasca perang yang penuh kecemasan dan trauma di masa itu. Dalam kesuksesan mereka, pelukis New York ini berhasil menumbangkan Paris dari tahta-nya sebagai pemimpin seni modern, dan menjadi panggung pertama bagi dominasi Amerika dalam dunia seni internasional.
Ketidakstabilan politik di Eropa pada tahun 1930an membawa beberapa Surealis terkemuka untuk pindah ke New York. Karena itu banyak penganut aliran Abstrak Ekspresionisme yang dipengaruhi oleh fokus Surealisme dalam menambang alam bawah sadar yang mereka gunakan dalam karyanya. Ini mendorong ketertarikan mereka terhadap simbol mitos dan simbol dasar dan ini membentuk pemahaman mereka tentang melukis dirinya sebagai pertarungan antara ekspresi diri dan kekacauan alam bawah sadar.
Sebagian besar seniman yang terlibat dengan Abstrak Ekpresionisme baru mendapatkan pemahan yang sepenuhnya pada tahun 1930an. Mereka dipengaruhi oleh politik yang berhaluan kiri, dan menghargai sebuah seni yang didasarkan pada pengalaman pribadi/ subjektif. Sedikit yang mempertahankan pandangan politik radikal mereka sebelumnya, namun banyak yang terus mengadopsi sikap avant-gardists yang blak-blakan. Setelah dewasa sebagai seniman pada saat Amerika terpuruk secara ekonomi dan merasa terkucil dan terisolasi secara budaya, ekspresi Abstrak Ekspresionis kemudian disambut sebagai avant garde pertama yang otentik.
Tokoh Penting Abstrak Ekspresionisme
Jackson Pollock
Pollock selalu menjadi kontroversi di dunia seni. Mungkinkah seorang pelukis drip painting alias seseorang yang melemparkan cat ke kanvas dengan tongkat, yang menuangkan dan melemparkannya untuk menciptakan pusaran, cipratan warna dan garis yang tak tentu arah, dapat dianggap seniman hebat? Kritikus New York nyatanya berpikir seperti itu. Keunggulan Pollock di antara para Abstrak Ekspresionis telah melegenda. Dilengkapi dengan kisah kehidupan pribadinya yang tragis. Ia memiliki ketergantungan alkohol hingga menyebabkan kematiannya di umur yang relatif masih muda. Teknik Drip painting yang menjadikannya terkenal dimulai disekitar akhir 1940-an dianggap salah satu dari teknik lukis yang paling orisinal abad ini.
Willem de Kooning
Setelah Jackson Pollock, Willem de Kooning adalah seniman asal Belanda (tinggal di Amerika) yang paling menonjol dan terkenal dari aliran Abstrak Ekspresionis. Lukisannya menggambarkan gaya gerak gestasional yang kuat. De Kooning mengembangkan gaya lukisan abstrak yang tampak merupakan percampuran dari beberapa aliran yaitu: Kubisme, Surealisme dan Ekspresionisme. Meskipun ia membangun reputasinya dengan serangkaian karya abstrak, ia merasakan ketertarikan yang kuat terhadap seni lukis tradisional dan akhirnya karyanya yang paling terkenal adalah perpaduan dari gaya abstrak dan figuratif klasik. Kooning tertarik dengan subjek wanita sebagai inspirasi lukisannya. Dia terus melukis sampai usia delapan puluhan, bahkan ketika pikirannya mulai terganggu secara signifikan oleh penyakit Alzheimer.
Mark Rothko
Tokoh terkemuka di antara pelukis New York School lainnya, Mark Rothko bergerak melalui banyak gaya artistik sampai mencapai gaya khasnya pada tahun 1950an dengan bentuk lembut dan bentuk persegi panjang yang mengambang di bidang warna lain yang sedikit bernoda. Dipengaruhi oleh mitologi dan filsafat, dia berkeras agar seninya penuh dengan konten, dan penuh dengan gagasan tetapi hanya mengguratkan sedikit bentuk. Pemikir revolusioner sosial, dan hak untuk mengekspresikan diri, Rothko juga menjelaskan pandangannya dalam banyak esai dan tulisan kritis.
Aliran Seni Pop Art
Aliran seni rupa Pop art dimulai oleh beberapa seniman New York seperti Andy Warhol, Roy Lichtenstein, James Rosenquist, dan Claes Oldenburg. Semuanya menggambarkan subjek citra yang populer di masyarakat. Pop Art merupakan gerakan menentang ide karya seni yang selalu harus didasari oleh nilai-nilai luhur dan keagungan tertentu (tema klasik atau abstrak, dll). Pop Art tidak bertema populer, melainkan mengisolasi berbagai kultur-kultur populer tersebut dari ketenarannya dan menjadikannya karya seni.
Masih terpengaruh oleh Abstrak Ekspresionis, Pop Art melakukan reproduksi ulang gambar yang bisa populer, diambil dari media massa dan budaya populer lainnya, merupakan pergeseran besar bagi arah modernisme. Materi subjek seni menjadi jauh dari tema tradisional ‘seni tinggi’ tentang moralitas, mitologi, dan sejarah klasik; Sebaliknya, seniman Pop merayakan benda-benda biasa dan orang-orang dalam kehidupan sehari-hari pada masa modern. Melalui cara itu, seniman Pop Art berusaha mengangkat budaya populer ke tingkat yang sama dengan ‘seni tinggi’.
Dengan menciptakan lukisan atau patung benda budaya massa dan bintang media, gerakan seni Pop bertujuan mengaburkan batas antara budaya seni ‘tinggi’ dan budaya ‘rendah’. Konsep bahwa tidak ada hirarki budaya dan seni itu dapat meminjam dari sumber manapun telah menjadi salah satu karakteristik Pop art yang paling berpengaruh di dunia seni.
Pop Art dan Abstrak Ekspresionisme
Bisa dikatakan bahwa Abstrak Eskpresionisme mencari dan menggambarkan ekspresi trauma manusia setelah zaman perang dalam alam bawah sadar dan jiwa. Sementara seniman Pop mencari jejak trauma yang sama di dunia periklanan, kartun, dan citra populer yang dimediasi secara luas. Tapi mungkin lebih tepat untuk mengatakan bahwa seniman Pop adalah seni pertama yang menyadari bahwa tidak ada akses instant pada emosi/ekspresi apa pun, baik itu jiwa atau alam. Seniman Pop Art percaya semuanya saling terhubung, dan karena itu berusaha membuat koneksi tersebut harfiah dalam karya seni mereka.
Meskipun Pop At mencakup beragam subjek dengan sikap dan postur yang berbeda satu sama lain, namun sebagian besar merujuk ke formula yang sama: ekspresi emosional karyanya dihilangkan. Berbeda dengan ekspresi yang lugas dari abstraksi gestur Abstrak Ekspresionis yang mendahuluinya, Pop Art umumnya memiliki ekspresi yang netral.
Industri Produksi Massal pasca Perang Dunia II
Seniman aliran seni rupa Pop Art memperhatikan manufaktur dan produksi massal pasca Perang Dunia II yang lebih besar dari revolusi industri dan kesuksesan media massa seperti Koran, radio dan TV dalam mengambil perhatian banyak masyarakat. Beberapa kritikus telah menyebutkan pilihan subjek seni Pop Art sebagai dukungan antusias dari pasar kapitalis dan barang-barang yang beredar, sementara yang lain menganggap unsur kritik budaya dalam peningkatan seni pop sehari-hari terhadap seni tinggi: dengan mengikat status komoditas barang yang diwakili pada status objek seni itu sendiri, berarti menekankan tempat seni sebagai sebuah komoditas.
Mayoritas seniman Pop memulai karir mereka dalam seni komersial: Andy Warhol adalah ilustrator majalah dan desainer grafis yang sangat sukses; Ed Ruscha juga seorang desainer grafis, dan James Rosenquist memulai karirnya sebagai pelukis papan reklame. Latar belakang mereka di dunia seni komersil melatih mereka dalam kosakata visual budaya massa serta teknik untuk memadukan alam seni dan budaya populer dengan mulus.
Tokoh Penting Pop Art
Andy Warhol
Andy Warhol adalah seorang ilustrator komersil yang sukses dan dibayar mahal di New York. Ia telah sukses bahkan sebelum dia mulai membuat karya seni yang ditujukan untuk galeri. Karya grafis (gesut) dari Marilyn Monroe, kaleng sup Campbell, dan berita koran sensasional menjadi ciri khasnya. Karya-karya tersebut dengan cepat menjadi salah satu ciri identik seni Pop Art. Dia berhasil keluar dari belenggu kemiskinan keluarganya yang adalah imigran Eropa Timur di Pittsburgh. Prestasi puncaknya adalah meninggikan kepribadiannya sendiri sampai pada tingkat ikon populer. Hal itu membuatnya mewakili tingkat ketenaran baru bagi seniman, yaitu sebagai selebriti.
Roy Lichtenstein
Roy Lichtenstein adalah salah satu seniman Pop Art Amerika pertama yang mencapai popularitas tinggi, dia sering disebut juga menjadi penangkal petir untuk kritik gerakan Pop Art. Karya awalnya beragam, ia telah bereksperimen dan mencoba banyak aliran, menunjukkan pemahaman yang cukup besar tentang karya modern. Namun, gaya Pop yang matang yang ia dapatkan pada tahun 1961, dan terinspirasi oleh komik. Gambar-gambar ikonalnya sejak itu menjadi identik dengan seni Pop. Metodenya menciptakan gambar memadukan aspek reproduksi mekanis dan gambar tangan telah menjadi pusat pemahaman kritik tentang pentingnya gerakan tersebut.
James Rosenquist
James Rosenquist paling dikenal karena lukisan kolase kolosal gambar fragmen yang disandingkan secara misterius. Gambar yang di kolase sebagian besar diambil dari iklan dan media massa. Dalam kanvas yang besar, gambar produk konsumen, persenjataan, dan selebriti yang tampak tidak terkait ini mengisyaratkan masalah sosial, politik, dan budaya senimannya sendiri. Selama enam dekade dalam karirnya, Rosenquist terus menciptakan lukisan-lukisan provokatif yang besar. Relevansi karyanya bergantung pada keterlibatan mereka dalam isu-isu ekonomi, politik, lingkungan, dan ilmiah saat ini.
Referensi
- Art Insight: Art Timeline, Repositori Universitas Ball State. Diakses tanggal 03 Maret 2018. http://www.bsu.edu/artinsight/media/timeline.pdf
- Renaisasance Art and Architecture, Repositori Perguruan Tinggi Muhlenberg, Allentown. Diakses tanggal 05 Maret 2018. http://www.muhlenberg.edu/depts/forlang/new_llc/faculty_websites/luba_iskold/courses/rus_cult/renaissance.pdf
- Romanticism, Repositori Universitas Hawaii. Diakses tanggal 03 Maret 2018. http://www2.hawaii.edu/~freeman/courses/phil330/14.%20Romanticism.pdf
- Life in the Emerging Realism, Repositori District 155 Community High School. Diakses tanggal 05 Maret 2018. http://ww2.d155.org/clc/tdirectory/MSmalley/Shared%20Documents/AP%20Euro%20History/Unit%2012%20-%20Life%20in%20the%20Emerging/12.REALISM.pdf
- Impressionism, theartstory.org. Diakses tanggal 05 Maret 2018. http://www.theartstory.org/movement-impressionism.htm
- Brahman, Diana, 2001. Introduction to Surrealism, Repositori New Orleans Museum of Art. Diakses tanggal 06 Maret 2018. https://noma.org/uploads/Surrealism-1320356779.pdf
sangat bermanfaat buat saya sebagai gru seni baru alih fungsi
Terima kasih atas apresiasinya, semoga menjadi bermanfaat untuk murid-muridnya juga pak
Nice blog. terkesan banget sama isi blognya…kunjungan yang bermaanfat bagi saya
Terima kasih atas apresiasinya
Sangat Bermanfaat,mohon ijin untuk saya jadikan materi untuk pembelajaran seni rupa kepada anak anak .