Ansambel adalah salah satu jenis penampilan permainan musik yang menggabungkan beberapa alat musik. Pertunjukan ansambel, setidaknya memerlukan paling sedikit tiga alat musik berbeda yang jenisnya berbeda-beda pula. Kekompakan dan keharmonisan merupakan kunci dari pertunjukan musik ansambel. Contoh bentuk yang paling sederhana dari memainkan alat musik campuran ini adalah dengan menggunakan alat musik perkusi. Berikut adalah beberapa alat musik (disertai gambar) yang dapat digabungkan dan menjadi permainan ansambel sederhana.

Menampilkan Musik Ansambel (Alat Musik Campuran)

Pada penjelasan di atas telah dipaparkan bahwa alat musik yang digunakan memiliki jenis yang berbeda-beda (bukan berarti alat musiknya saja yang berbeda). Beberapa jenis alat musik yang dapat digunakan untuk menampilkan pertunjukkan musik ansambel meliputi alat musik ritmis, melodis, dan harmonis.

Alat Musik Ritmis

Alat musik ritmis adalah alat musik yang berfungsi sebagai pengiring melodi pokok (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 153). Terdapat dua jenis alat musik ritmis, yakni alat musik ritmis yang bernada dan yang tidak bernada. Contoh dari alat music ritmis adalah ringbell dan bedug. Selain itu, berikut adalah beberapa alat-alat musik ritmis khas Indonesia lainnya, disertai gambarnya.

Alat usik ritmis merupakan salah satu alat musik yang paling sederhana. Bahkan, jika kita tidak memiliki alat musik tersebut, kita dapat menggantinya menggunakan alat musik alternatif. Yakni berbagai benda sehari-hari yang dapat digunakan untuk alat musik ritmis, meliputi: botol bekas, kaleng cat, plastik diisi biji-bijian, dsb. Selain itu kita juga dapat memberikan suara ritmis tanpa menggunakan alat, misalnya dengan tepukan tangan atau ketukan tangan pada kaki.

Alat Musik Melodis

Alat musik melodis adalah alat musik yang berfungsi membawakan melodi suatu lagu (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 155). Melodi adalah bagian dari suatu pertunjukkan ansambel yang biasanya paling menonjol karena bervariasi dan dapat sangat menyentuh lebih dalam pendengaran serta perasaan kita. Hal ini karena melodi merupakan nada yang paling ditonjolkan dan dibantu (diiringi) oleh nada lainnya (ritmis dan harmonis). Contoh dari alat musik melodis meliputi: rekorder, flute, seruling bambu, pareret pangasih asih, dan terompet.

Alat Musik Harmonis

Alat musik harmoni adalah alat musik yang digunakan untuk membawakan melodi pokok maupun mengiringi suatu musik/lagu. Jenis alat musik harmonis ini banyak ragamnya, ada yang sumber bunyinya dawai, ada juga elektronik. Beberapa contoh musik harmonis, meliputi: piano, elekton, organ, dan gitar.

Bermain gitar

Gitar adalah salah satu alat musik harmonis yang paling banyak digunakan. Alat musik harmonis juga dapat dikatakan merupakan alat yang paling serba guna karena dapat memainkan melodi pokok maupun menjadi pengiring suatu lagu. Bahkan kita juga dapat memberikan sentuhan suara ritmis dengan cara mengetuk badan gitar. Oleh karena itu, salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mempelajari memainkan alat musik campuran adalah dengan mempelajari gitar.

Gitar adalah alat musik chordofone yaitu alat musik yang sumber bunyinya dawai. Gitar adalah alat musik yang praktis, mudah dibawa sehingga banyak orang menggunakan sebagai hiburan di mana pun dan kapan saja.

Alat musik gitar terbagi menjadi dua jenis, yakni gitar listrik dan gitar akustik. Gitar listrik tidak memiliki ruang resonansi dan mengandalkan speaker serta efek untuk menghasilkan bunyi. Sementara itu dalam bentuk klasiknya, yakni gitar akustik, gitar hanya mengandalkan ruang resonansi untuk menghasilkan bunyi.

Alat musik gitar akustik memiliki enam dawai atau senar. Dawai nada satu bernada e, dawai dua bernada b, dawai tiga bernada g, dawai empat bernada d, dawai lima bernada a, dan dawai enam bernada e. Senar pada gitar berfungsi untuk menghasilkan getaran yang dapat diatur dengan cara mengatur jauh pendeknya getaran melalui batasan fret yang ditekan oleh jari. Selain diatur nadanya melalui fret gitar kemudian dimainkan dengan cara dipetik oleh jari.

Ketika bermain gitar, kita sering mendengar istilah kunci gitar yang meliputi kunci c, g, f, d, a, e, b, atau kunci gitar mayor, minor dominan, septime dan sebagainya. Namun, sebetulnya itu bukan kunci, melainkan akor, yakni paduan beberapa nada yang terdengar merdu. Tanda kunci dalam notasi musik hanya dikenal dengan tiga jenis saja, yaitu kunci G, kunci C, dan kunci F.

Saat kita mencoba memainkan gitar, kadang bunyinya tidak jernih karena dawai tidak sengaja tersentuh jari kiri. Kesalahan umum lainnya adalah kurang kuatnya daya tekanan tangan kiri kita pada senar gitar. Hal itu wajar karena kita perlu melatih jari kita terbiasa untuk mengatur posisi jari agar menghasilkan akor yang sempurna. Untuk membantu proses pembelajaran tersebut, berikut adalah teknik penjarian dalam bermain gitar.

Musik Ansambel pada Musik Tradisi

Indonesia memiliki warisan yang kaya akan budaya dalam bidang musik dan lagu. Meskipun ansambel identik dengan alat musik dari luar negeri, sebetulnya budaya kita juga memilikinya. Alat musik tradisional dalam bentuk orkestra seperti gamelan, talempong, kolintang, dan gondang merupakan beberapa contoh warisan budaya yang tetap eksis dan hidup pada masyarakat pendukungnya.

Alat musik seperti tifa, sasando, dan alat musik tradisional lain juga warisan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Lagu-lagu daerah tak terhitung jumlahnya merupakan kekayaan yang tidak akan pernah habis untuk digali. Lagu-lagu daerah banyak memuat nilai-nilai kearifan lokal. Pada zaman dulu, orang tua sejak dini telah mengajarkan pendidikan karakter melalui lagu daerah setempat.

Warisan budaya dalam bentuk seni pertunjukan musik atau lagu perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pelestarian dan pengembangan penting dilakukan agar tetap dapat dijadikan sebagai media pembelajaran moral pada generasi muda. Seni pertunjukan musik tradisional dapat juga dijadikan pilar ekonomi kreatif sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pendukungnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kekayaan budaya lokal juga sangat bersaing dan memiliki banyak nilai dan manfaat yang amat banyak. Sebagai pewarisnya, sudah sepatutnya bagi kita untuk terus melestarikan dan mengembangkannya. Kita juga dapat melakukan eksperimen serta inovasi yang dibentuk dari memainkan alat musik campuran dengan menggunakan alat musik tradisi untuk semakin menaikan tarafnya di kancah internasional.

Referensi

  1. Tim Kemdikbud. (2017). Seni Budaya VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *