Mewaspadai ancaman terhadap kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah salah satu cara menegakkan integritas bangsa. Bagaimana tidak, keberagaman bangsa adalah keunggulan sekaligus tantangan dan mengandung ancaman apabila tidak dipertahankan integritasnya.

Disebut keunggulan  karena keberagaman tersebut mengandung arti bahwa segala ahli dan karakter dari masing-masing daerah ada di sini, dan bisa saling mengisi satu sama lain untuk mengembangkan bangsa. Namun, di sisi lain, perbedaan juga terkadang dapat memercikan ancaman.

Dengan adanya kebhinnekaan terdapat risiko yang mudah untuk membuat rakyat Indonesia berbeda pendapat dan memancing amarah hingga lepas kendali. Mudah juga tumbuhnya perasaan kedaerahan yang terlalu sempit sewaktu-waktu yang dapat mengancam integrasi nasional.

Oleh karena itu, seluruh warga negara harus mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah integrasi bangsa Indonesia dengan cara mendukung segala upaya dan strategi pemerintah dalam mengatasi berbagai ancaman tersebut.

Menelaah Ancaman terhadap Integrasi Nasional

Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan mencari tahu atau menelaah ada ancaman-ancaman apa saja yang menyelubungi negeri. Kita dapat memulainya dari mengetahui keadaan dan kondisi Indonesia sendiri.

Jika kita perhatikan, Indonesia berada di tengah-tengah dunia, dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara dua samudera yakni Samudera Hindia dan Pasifik.

Posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek geografis atau kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-aspek kehidupan sosial pula, antara lain sebagai berikut.

  1. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di belahan utara dan daerah berpenduduk jarang di belahan selatan.
  2. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme dan liberalisme.
  3. Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.
  4. Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan.
  5. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat individualis di selatan.
  6. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan.
  7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan kontinental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan, dan timur.

Posisi silang Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Potensial karena akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa serta memperkukuh Indonesia sebagai penunjang kemajuan serta terciptanya perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga membuat Indonesia sebagai negara yang tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa.

Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM

Apa yang sebenarnya menjadi ancaman bagi integrasi nasional? Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 147-158) ancaman terhadap integrasi nasional dapat datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi seperti: bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan (IPOLEKSOSBUDHANKAM). Berikut adalah uraian dari masing-masing potensi ancaman.

Ancaman di Bidang Ideologi

Contoh ancaman di bidang ideologi misalnya adalah adanya paham lain yang kurang hingga berlawanan dengan ideologi bangsa seperti paham komunisme. Komunisme adalah paham yang telah membuat banyak warga sengsara karena biasa diiringi oleh kepemimpinan tirani yang tidak mengikutsertakan rakyatnya dalam menata negara.

Ancaman di bidang ideologi tidak hanya berasal komunisme. Bangsa Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh ideologi liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual.

Globalisasi ternyata mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Meskipun begitu kita harus tetap selektif untuk hanya menerapkan sisi positifnya saja dan meninggalkan pengaruh negatifnya seperti gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas, dsb.

Ancaman di Bidang Politik

Contoh ancaman di bidang politik dapat dilakukan oleh negara lain dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia seperti Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.

Ancaman di bidang politik lainnya meliputi:

  1. Penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintah yang berkuasa;
  2. Menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah;
  3. Ancaman separatisme (pemecahbelahan negara) dalam bentuk ancaman politik yang dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata.

Ancaman di Bidang Ekonomi

Saat ini ekonomi suatu negara terbukti tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Tentunya hal tersebut adalah realitas yang tidak dapat kita hindari dan menghadirkan secara nyata contoh ancaman di bidang ekonomi sebagai berikut.

  1. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri seiring dan dapat mengakibatkan semakin terdesaknya produk lokal terutama yang sifatnya tradisional, karena kalah bersaing dengan produk luar negeri.
  2. Cepat atau lambat perekonomian negara kita dapat dikuasai oleh pihak asing, sehingga dapat membuat mereka memiliki pengaruh besar dan mampu mendikte bangsa dan pemerintah. (penjajahan secara ekonomi oleh negara investor).
  3. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas yang tidak sehat, seperti ada yang memonopoli pasar.
  4. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan kemiskinan sulit dikendalikan.
  5. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil.

Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan ancaman dari luar. Berikut adalah uraian dari masing-masing sumber ancaman.

Ancaman Sosial Budaya dari Dalam

Kebanyakan ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Contoh ancaman di bidang sosial budaya dari dalam negeri meliputi:

  1. separatisme,
  2. terorisme,
  3. kekerasan, dan
  4. bencana akibat perbuatan manusia.
Ancaman Sosial Budaya dari Luar

Sementara itu contoh ancaman di bidang sosial budaya dari luar yang muncul sebagai pengaruh negatif globalisasi, adalah sebagai berikut.

  1. Menyebarnya gaya hidup konsumtif yang selalu ingin mengonsumsi barang-barang dari luar negeri.
  2. Munculnya sifat hedonisme yang menganggap kenikmatan pribadi sebagai suatu nilai hidup tertinggi dan membuat manusia memaksakan diri untuk mencapai kemewahan yang tidak dimampuinya.
  3. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memunculkan pandangan bahwa orang lain tidak ada atau tidak bermakna.
  4. Munculnya gejala kebarat-baratan (westernisasi) yang bergaya budaya barat tanpa seleksi seperti meniru model pakaian dan gaya pergaulan yang sebetulnya tidak sesuai dengan nilai dan norma tanah air.
  5. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial.
  6. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa ancaman militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.

Contoh ancaman di bidang pertahanan dan keamanan (ancaman militer) dapat berupa:

  1. agresi/invasi,
  2. pelanggaran wilayah,
  3. pemberontakan bersenjata,
  4. sabotase,
  5. spionase,
  6. aksi teror bersenjata,
  7. ancaman keamanan laut dan udara.

Lalu bagaimana agar kita mampu menghadapi berbagai ancaman yang ada? Salah satunya adalah melalui strategi yang tepat.

Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam
Membangun Integrasi Nasional

Peran serta dan kesadaran masyarakat bermakna bahwa setiap individu masyarakat harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan Negara Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional.

Dalam buku PPKN yang ditulis oleh Tim Kemdikbud (2017, hlm. 192) disebutkan bahwa peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional adalah sebagai berikut.

  1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan sebagainya
  2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
  3. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
  4. Melaksanakan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
  5. Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik dan tidak merusaknya
  6. Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau
    golongan masyarakat
  7. Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
  8. Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
  9. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
  10. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
  11. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.
  12. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan nyaman
  13. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah
  14. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
  15. Bersedia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Strategi Mengatasi berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM

Pertama, strategi yang dilakukan dapat dibagi menjadi dua, berdasarkan jenis ancamannya, yakni non-militer dan militer.

Strategi pertahanan non-militer merupakan segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, teknologi, informasi, komunikasi, keselamatan umum, dan hukum.

Sementara itu, Strategi pertahanan militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).

Selanjutnya uraian dan perincian dari berbagai strategi mengatasi berbagai ancaman dalam berbagai dimensi atau bidang kehidupan menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 159-165) adalah sebagai berikut.

Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi

Berkaitan dengan ancaman ideologi, Indonesia sebagai negara yang menganut paham Demokrasi Pancasila harus mampu menumbuhkan pemerintahan yang kuat, mandiri, dan tahan uji, serta mampu mengelola konflik kepentingan. Pengelolaan konflik kepentingan diwujudkan dengan tetap memperteguh wawasan kebangsaan yang berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika.

Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang politik

Dari bidang politik, bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai negara yang kuat dan mandiri, namun tidak meninggalkan kemitraan dan kerja sama dengan negara-negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing.

Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan dan berikan contoh nyata dari strategi mengatasi ancaman bidang politik sebagai berikut.

  1. Mengembangkan demokrasi politik.
  2. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
  3. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan peranannya secara baik dan benar.
  4. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
  5. Menegakkan supremasi hukum.
  6. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.

Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi

Strategi yang dicanangkan oleh Indonesia dalam mengatasi ancaman bidang ekonomi adalah Sistem Ekonomi Kerakyatan. Sistem ini merupakan salah satu strategi yang ampuh untuk melumpuhkan ancaman di bidang ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsa kita dalam semua hal.

Untuk mewujudkan Sistem Ekonomi Kerakyatan, perlu dilakukan beberapa hal di bawah ini.

  1. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik bagi pasar dalam negeri sehingga dapat memperkuat perekonomian rakyat.
  2. Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Industri-industri haruslah menggunakan bahan baku dalam negeri sehingga tidak bergantung impor dari luar negeri.
  3. Perekonomian berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya, segala sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak harus terjangkau oleh daya beli masyarakat.
  4. Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO.
  5. Mempererat kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk bersama-sama menghadapi kepentingan negara-negara maju.

Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya, strategi yang ditetapkan adalah bahwa bangsa Indonesia harus berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental. Yakni menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin.

Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian akan melahirkan toleransi yang tinggi sehingga dapat menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu. Kesadaran akan keseimbangan dan keserasian juga akan semakin membuat kita melek dalam mewaspadai ancaman terhadap kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Ancaman militer adalah salah satu ancaman yang paling berbahaya jika tidak diatasi. Oleh karena itu, harus diterapkan strategi yang sangat tepat pula untuk mengatasinya. Sistem pertahanan dan kemanan yang bersifat semesta merupakan pilihan tepat bagi pertahanan Indonesia. Sistem ini diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan Negara.

Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan berikut.

  1. Kerakyatan,
    yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
  2. Kesemestaan,
    yakni seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan.
  3. Kewilayahan,
    yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan.

Tentunya dengan menyusun strategi dan ikut melaksanakannya merupakan wujud nyata dari ewaspadai ancaman terhadap kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, mari kita semua ikut menyukseskannya dengan cara dan kapasitas diri kita masing-masing.

Referensi

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gabung ke Percakapan

2tare

  1. Artikel ini sangat membantu saya.
    Kata kata dalam penulisan juga mudah saya cerna.
    Penjabaran yang logis, langsung, dan tidak bertele tele.
    Terimakasih karena sudah menulis artikel ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *