Pemanasan global atau global warming sudah terasa dampaknya di mana-mana. Bulan Mei hingga September seharusnya adalah musim kemarau di Indonesia. Akan tetapi perubahan musim di negeri ini tidak dapat diprediksi lagi, terkadang bulan Mei masih turun hujan dan di bulan November masih berlangsung musim kemarau.

Di belahan negara lain juga sudah terjadi, seperti bagaimana di negeri Arab yang beriklim panas dapat tiba-tiba turun salju tanpa sebab.

Apa sebetulnya pemanasan global atau yang biasa disebut dengan global warming ini? Berikut adalah penjelasan lengkapnya mulai dari pengertian, penyebab, dampak, dan cara penanggulangannya.

Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata bumi yang diperkirkan mengubah iklim bumi menjadi tidak sebagaimana mestinya secara permanen, sehingga menimbulkan banyak dampak negatif. Perubahan iklim tersebut disebabkan dan berdampak global atau secara keseluruhan.

Senada dengan pengertian tersebut, dalam buku yang disusun oleh Tim Kemdikbud (2017, hlm. 74) di jelaskan pengertian pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap, serta sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim bumi.

Lalu apa yang menjadi penyebab dari global warming? Salah satunya adalah efek rumah kaca.

Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi ketika gas-gas tertentu memerangkap panas di atmosfer Bumi (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 73). Dalam atmosfer Bumi terdapat bermacam gas, meliputi siklus air, karbon dioksida (CO2), dan metana. Sebetulnya tanpa adanya gas-gas rumah kaca tersebut tidak akan ada kehidupan di Bumi seperti halnya di planet Mars.

Kenapa? Karena Bumi akan menjadi sangat dingin dan tidak ada makhluk hidup yang dapat selamat dalam lingkungan tersebut. Namun, jika jumlah gas-gas rumah kaca terus bertambah di atmosfer, maka suhu Bumi akan terus meningkat dan tidak akan berdampak baik pada lingkungan hidup.

Terjadinya efek rumah kaca disebabkan oleh semakin tingginya polusi udara dari pencemaran lingkungan yang mengakibatkan proses pemanasan alami yang terjadi ketika gas-gas rumah kaca di atmosfer Bumi memerangkap radiasi panas dari Bumi.

Prosesnya, yakni ketika radiasi sinar Matahari mengenai permukaan Bumi, maka akan menyebabkan Bumi menjadi panas. Radiasi panas Bumi akan dipancarkan lagi ke atmosfer. Panas yang kembali dipantulkan oleh Bumi terhalang oleh polutan udara sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, proses tersebut menahan panas yang terperangkap kemudian menyebabkan suhu Bumi meningkat.

Penyebab Pemanasan Global

Efek rumah kaca yang tidak sebagaimana mestinya hanyalah salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Nyatanya, segala bentuk aktivitas manusia selalu berdampak bagi lingkungan, baik itu membawa dampak positif ataupun dampak negatif. Menurut Tim Kemdikud (2017, hlm. 76) beberapa faktor penyebab pemanasan global adalah sebagai berikut.

  1. Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil sebagai pembangkit tenaga listrik.
  2. Deforestation (penebangan liar) yang disertai dengan pembakaran lahan hutan.
  3. Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran gasoline (bensin) sebagai bahan bakar alat transportasi.
  4. Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) dalam refrigerator (pendingin kulkas/AC).
  5. Emisi metana dari hewan, lahan pertanian, dan dari dasar laut Arktik.
  6. Meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam pertanian.

Sebagai catatan, penyebab utama pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2 ) yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara yang dibakar untuk menghasilkan energi. Kenapa? Karena besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas manusia tersebut akan menyumbangkan peningkatan CO2 di udara.

Hal tersebut akan menimbulkan kerusakan lapisan ozon dan mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer. Kondisi tingginya gas polutan (zat yang menyebabkan polusi) di udara juga menyebabkan terjadinya pemanasan global.

Dampak Pemanasan Global

Konsekuensi dari perubahan gas rumah kaca di atmosfer sebetulnya sulit diprediksi, tetapi beberapa dampak pemanasan global yang telah tampak adalah sebagai berikut.

  1. Temperatur Bumi menjadi semakin tinggi, di beberapa wilayah mungkin temperaturnya menjadi lebih tinggi dan di wilayah lainnya mungkin tidak.
  2. Tingginya temperatur Bumi dapat menyebabkan lebih banyak penguapan dan curah hujan secara keseluruhan, tetapi masing-masing wilayah akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan beberapa bagian lainnya justru menjadi kering.
  3. Mencairnya glasier yang menyebabkan kadar air laut meningkat. Begitu pula dengan daratan pantai yang landai, lama-kelamaan akan mengalami peningkatan akibat penggenangan air.
  4. Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan mengenai terumbu karang menyatakan bahwa populasi karang dalam kondisi terburuk. Bahkan populasi karang diperkirakan akan hilang pada tahun 2100 karena meningkatnya suhu dan pengasaman laut. Padahal diketahui bahwa banyak spesies lain yang hidupnya bergantung pada terumbu karang.
  5. Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam majalah ilmiah Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Hingga saat ini hilangnya spesies semakin meluas dan daftar spesies yang terancam punah terus berkembang dan bertambah.
  6. Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru, terdapat 90% kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih antara pergi bersama keluarganya ke tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan iklim dalam kurun waktu 100 tahun.
  7. Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar 17-25 km di atas permukaan Bumi. Lapisan inilah yang melindungi Bumi dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). Berdasarkan pengamatan satelit, diketahui bahwa lapisan ozon secara berangsur-angsur mengalami penipisan sejak pertengahan tahun 1970 (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 77).

Menanggulangi Pemanasan Global

Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 78) beberapa usaha  yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pemanasan global, di antaranya sebagai berikut.

  1. Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan batu bara, gasoline (bensin), kayu, dan bahan bakar organik lainnya.
  2. Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
  3. Mengurangi deforestation (penebangan hutan yang tak terkendali).
  4. Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung (CFCs) dengan menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan.
  5. Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan.

Upaya Pemerintah dalam Menangani Pemanasan Global

Salah satu upaya pemerintah dalam menangani pemanasan global adalah Program REDD+ yang dicanangkan pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari deforestasi, degradasi hutan dan lahan gambut yang dilaksanakan dalam lahan berhutan dan lahan bergambut pada kawasan hutan dan non kawasan hutan, serta pemeliharaan dan peningkatan cadangan karbon disertai dengan manfaat tambahan berupa keanekaragaman hayati, peningkatan kesejahteraan masyarakat adat/lokal dan peningkatan kelestarian produksi jasa ekosistem lain.

Upaya di atas tertera dalam Perpres nomor 62 tahun 2013 tertera Program Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut (Reduction Emissions from Deforestation and Forest Degradation) yang disebut REDD+.

Referensi

  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *