Sketsa umumnya diketahui sebagai gambar dasar pertama yang dibuat dengan cepat untuk memulai suatu karya seni rupa seperti lukisan saja. Namun, sejatinya sketsa adalah muara ide dari berbagai karya yang umumnya memiliki media visual seperti lukisan, logo, komik, dsb.

Secara umum pengertian sketsa adalah draf gambar kasar yang digunakan untuk mengonkretkan (merealisasikan) ide yang masih abstrak dan terjebak dalam pemikiran saja. Oleh karena itu, sketsa amatlah penting dalam dunia kreatif. Sketsa tidak melulu digunakan untuk merancang suatu media visual saja, bisa jadi suatu tata lingkungan seperti tata lingkungan dan rancangan alur pengunjung pada pameran digambarkan melalui sketsa pula.

Jadi sebetulnya apa yang dimaksud dengan sketsa? Apakah gambar sketsa hanya terbatas pada suatu gambar rancang saja? Bagaimana langkah menggambar sketsa yang baik? Terlebih lagi, sebetulnya apa itu pengertian sketsa yang sebenarnya? Berikut adalah berbagai uraian yang akan menjawab beberapa pertanyaan tersebut.

Pengertian Sketsa

Jika ditinjau secara etimologi, sketsa berasal dari bahasa Latin, yakni kata shedios extempore yang artinya “begitu saja tanpa persiapan”. Tinjauan tersebut semakin mempertegas bahwa sketsa adalah gambaran spontan tanpa menunjangnya untuk menjadi suatu karya yang telah selesai.

Sementara itu, menurut H.W. Powler (dalam Azmi, 2016) sketsa adalah gambaran lukisan awal yang kasar, ringan, semata-mata garis besar ataupun belum selesai, sering kali digunakan sebagai pencobaan atau sebagai tanda yang digunakan untuk mengingat-ingat.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian sketsa adalah gambar spontan yang kasar, sederhana berupa garis besar yang dilakukan sebagai percobaan awal serta persiapan untuk menjadi petunjuk untuk menyelesaikan suatu karya yang akan diciptakan.

Sketsa Menurut Para Ahli

Beberapa ahli lain juga memiliki pandangan masing-masing yang masih menuju pada zona makna yang sama dalam mengartikan sketsa. Berikut adalah beberapa pengertian sketsa menurut para ahli tersebut.

Peter dan Linda Murray

Sketsa adalah rancangan yang kasar dari suatu komposisi atau sebagai komposisi dibuat demi kepuasan pribadi. Pribadi seniman ada berapa hal yaitu skala, perbandingan, komposisi, penyinaran, dsb. Hal tersebut merupakan percobaan untuk suatu karya dengan skala sesungguhnya, tetapi hal itu harus benar-benar diketahui dan dikenal lewat suatu studi (Peter dan Linda Murray dalam Azmi, 2016).

But Muchtar

Pengertian sketsa dalam seni sketsa adalah ungkapan yang paling esensial, yang memiliki fungsi sebagai media dalam proses kreativitas tapi sekaligus sebagai sebuah karya (Muchtar, 1987).

Oesman Effendi

Sketsa adalah merupakan perpaduan dari melihat, merasakan, menghayati, berpikir, ekspresi, empati serta bersikap. Sehingga sketsa adalah kepekaan dari suatu intuisi (Effendi, 1978). Effendi (1978) juga menambahkan bahwa sketsa merupakan kedalaman jiwa seniman sebagai proses penginderaan yang totalitas dari seseorang terhadap suatu objek yang akan direkam.

Tujuan Sketsa

Tujuan utama membuat sketsa adalah untuk menghasilkan bentuk dasar objek dengan posisi, proporsi, gelap-terang, komposisi, atau kebutuhan dari karya yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penciptanya, baik dalam karya seni dan desain. Melalui sketsa kita akan mampu memperhatikan bentuk umum serta bahan pada karya yang akan diciptakan. Dalam tahap menggambar sketsa, kita juga dapat lebih mengamati bentuk-bentuk utama yang mewakili objek keseluruhan, posisi, kemiringan, serta garis-garis utama objek secara proporsional.

Menurut Laseau (2002, hlm. 8) orang yang sering sekali membuat sketsa sadar bahwa gambar akan mempengaruhi cara mereka melihat, merasakan, menghayati, berpikir, dan hal tersebut adalah faktor penting dalam keefektifan kualitas karya.

Fungsi Sketsa

Lalu apakah sketsa hanya menjadi suatu rencana untuk merancang karya yang nantinya lebih dari sekedar goresan pensil atau pena di atas kertas saja? Fungsi utama sketsa adalah untuk mengonkretkan ide yang masih abstrak menjadi rancangan pendahuluan dari suatu karya yang akan dibuat. Selanjutnya, sketsa juga dapat berfungsi sebagai ajang percobaan dan pengembangan dari karya yang akan diciptakan. Sketsa dapat difungsikan sebagai sarana untuk mempelajari suatu bentuk, anatomi, atau komposisi dari suatu objek untuk digambar yang belum kita pahami dan kuasai.

Namun demikian, sebagai salah satu bagian dari proses menggambar, sketsa juga dapat menjadi suatu karya final berupa gambar yang biasanya disebut seni sketsa, atau sketsa murni. Dengan begitu, fungsi sketsa pada tujuan seperti ini adalah menjadi genre dari karya itu sendiri, yaitu karya seni rupa berupa sketsa. Fungsi sketsa sebagai genre karya seni rupa tergambar dengan lebih jelas jika kita mengetahui manfaat dari sketsa itu sendiri yang akan disampaikan di bawah ini.

Manfaat Sketsa

Selain menjadi petunjuk dan gambaran umum dari suatu karya yang akan diciptakan, sketsa juga memiliki manfaat sebagai berikut.

  1. Menjadi rancangan yang menjadi petunjuk dan garis besar dari karya yang akan dibuat.
  2. Menjadi wahana latihan untuk menggambar dan menggoreskan alat gambar secara bebas, spontan, sehingga ide kita tidak akan terbatasi dan tertuang dengan lancar.
  3. Sebagai ajang studi bentuk, proporsi, anatomi, komposisi dan sebagainya dalam mempelajari objek yang akan digambar, dilukis, dipatung, dan teknik penciptaan karya lainnya.
  4. Sebagai media eksplorasi untuk mendapatkan ide atau gagasan yang akan dituangkan dalam karya desain maupun seni rupa.
  5. Menjadi jenis genre atau media ekspresi dalam bentuk seni sketsa murni (sketsa sebagai karya final, bukan hanya rancangan).

Jenis Gambar Sketsa

Melalui berbagai penelusuran pengertian, tujuan, fungsi, serta manfaat sketsa dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa jenis gambar sketsa, yakni sebagai berikut.

  1. Sketsa rancangan
  2. Sketsa eksplorasi dan percobaan
  3. Sketsa latihan
  4. Sketsa murni

Latihan Menggambar Sketsa yang Baik

Sketsa dapat diperlakukan sebagai catatan harian atau brain mapping, sekaligus latihan bagi insan kreatif dalam bidang seni rupa. Oleh karena itu, langkah menggambar sketsa yang baik akan melibatkan kesiapan serta ketersediaan alat yang mudah untuk diakses serta efisien dalam pemakaiannya. Sehingga kita dapat mencurahkan berbagai ide hingga ekspresi yang kita miliki kapan pun di mana pun ketika masih segar dan bernilai maksimal.

Berikut adalah beberapa langkah menggambar sketsa yang baik.

  1. Menyediakan alat dan bahan sketsa, kapan pun dan dimana pun bagi yang ingin membuat sketsa.
  2. Meskipun sketsa adalah gambaran kasar, namun latihan membuat garis secara bebas akan membantu, terutama untuk pelemasan tangan agar tidak kaku menggores.
  3. Melatih goresan berirama secara spontan, sperti garis tegas, miring, horizontal, bergelombang, garis patah dan sebagainya agar proses menggambar sketsa menjadi lebih cepat namun tetap jelas
  4. Dibutuhkan latihan menggores dengan garis panjang bervariasi, seperti garis berubah dan tebal menjadi tipis sampai seolah-olah hilang.
  5. Melatih pola garis dan dasar-dasar bentuk yang ada, yaitu bentuk geometris, bulat, segi tiga atau segi empat.
  6. Membiasakan diri dengan pola-pola dasar menjadi volumetris.
  7. Mempresentasikan bentuk objek dengan mempergunakan garis yang esensial (sari garis) serta sedikit sapuan kuas pada tempat-tempat tertentu pada bidang sketsa yang dianggap penting.
  8. Kita juga dapat berlatih mempelajari suatu objek visual dengan menggambar langsung suatu objek atau subjek (menggambar sketsa objek atau model).

Cara atau Langkah-langkah Menggambar Sketsa

Gambar sketsa cenderung membutuhkan garis yang harus dimulai dan diakhiri dengan tegas, serta memiliki kaitan yang logis dengan garis lainnya dari awal sampai akhir. Jika dua garis membentuk sudut atau perpotongan, kedua ujungnya harus bertemu, tidak boleh kurang atau lebih.

Langkah-langkah untuk membuat garis lurus vertical maupun horizontal dalam gambar sketsa adalah sebagai berikut.

  1. Tandai titik awal dan titik akhir.Buat beberapa gerakan percobaan antara kedua titik tersebut untuk menyesuaikan mata dan tangan dengan garis yang akan dibuat.
  2. Buat sketsa dengan garis yang sangat tipis.
  3. Mulai dari titik awal sampai titik akhir.
  4. Tujukan mata ke titik akhir.
  5. Buat garis sketsa jadi dengan cara menghitamkan garis percobaan yang tipis tadi.
  6. Pada saat ini mata ditujukan pada ujung pensil digaris percobaan.
  7. Apabila ingin membuat garis lengkung yang bertemu dengan garis lurus, pastikan kaitannya logis dan tidak kaku.

Untuk mempermudah serta membuat gambar sketsa yang efektif, kita juga dapat mengikuti urutan-urutan sebagai berikut ini.

  1. Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertikal, horizontal maupun lengkung secara tipis-tipis.
  2. Menggambar garis sekundernya,misalnya melukis kerangka kotak / kubus dalam keadaan tipis.
  3. Menebalkan garis-garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan sesuai dengan karakter jenis garis yang diinginkan.

Referensi

  1. Azmi, Azmi. (2016). Memaknai Gambar Sketsa Teknik Engraving Ipe Ma’akruf Ditinjau Dari Aspek Ikonografi. E-Jurnal Bahas UNM. 27(3).
  2. Laseau, Paul. (2002). Sketsa bebas : sebuah pengantar. Jakarta: Erlangga.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *