Pengertian Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan adalah anggaran yang sudah direncanakan secara lebih jelas terkait penjualan suatu produk perusahaan dalam kurun waktu periode yang akan datang (Haque-Fawzi, dkk, 2022, hlm. 297). Di dalamnya juga akan mencakup rencana terkait jenis produk yang nantinya akan dijual, jumlah, harga jual produk per unitnya, serta waktu penjualan dan tempat atau daerah dilakukannya penjualan.

Sementara itu, menurut Munandar (dalam Savitri, 2018, hlm. 30) anggaran penjualan adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas), jumlah (kuantitas) harga barang yang akan dijual, waktu penjualan, serta tempat (daerah) penjualannya.

Sedangkan Savitri (2018, hlm. 30) sendiri berpendapat bahwa anggaran penjualan itu pada dasarnya merupakan sebuah rencana anggaran tentang penjualan perusahaan yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif pada periode tertentu yang biasanya dinyatakan dalam periode tahun.

Berdasarkan pengertian anggaran penjualan menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa anggaran penjualan adalah perencanaan anggaran yang diejawantahkan secara rinci terkait penjualan produk perusahaan dalam kurun waktu periode tertentu meliputi rencana jenis, jumlah, harga, waktu, serta tempat penjualan produk atau jasa.

Tujuan Anggaran Penjualan

Tujuan paling utama dalam menyusun anggaran penjualan adalah agar bisa merencanakan anggaran secara tepat pada periode yang akan datang (Haque-Fawzi, dkk, 2022, hlm. 297). Caranya adalah dengan memperhatikan data yang dijadikan sebagai gambaran kejadian yang terjadi pada perusahaan di masa sebelumnya, terutama dalam hal penjualan. Selain itu, anggaran ini juga memiliki tujuan lain, yaitu:

  1. sebagai pedoman kerja,
  2. alat koordinasi kerja, dan
  3. sebagai pengawasan kerja yang membantu manajemen dalam memimpin jalannya perusahaan, termasuk dalam menyusun anggaran yang lainnya (Munandar, dalam Savitri, 2018, hlm. 31).

Jenis-Jenis Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa variabel tertentu, yang di dalamnya akan saling terintegrasi antara yang satu dengan yang lainnya. Menurut Haque-Fawzi, dkk (2022, hlm. 298) beberapa jenis anggaran tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Wilayah Pemasaran
    Anggaran penjualan ini dilakukan dengan membagi rencana penjualan berdasarkan target wilayah geografis tertentu, seperti penjualan untuk provinsi Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dll.
  2. Kelompok Konsumen
    Rencana anggaran penjualan juga bisa dikelompokkan berdasarkan kelompok yang ingin dijadikan target penjualan perusahaan, contohnya bisa berdasarkan kelompok umur tertentu, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pendapatan, dll.
  3. Jenis Produk
    Dalam pengelompokan ini, perusahaan bisa membagi target penjualan berdasarkan produk yang dihasilkan atau dijual oleh perusahaan tersebut. Contohnya, target perusahaan dalam industri garmen yang lalu membagi jenis produknya, seperti celana pendek, celana panjang, celana santai, kemeja lengan panjang, dll.
  4. Kelompok Wiraniaga
    Dalam pengelompokan wiraniaga, maka perusahaan harus membuat rencana penjualan berdasarkan kelompok wiraniaga yang membagi target volume penjualan yang harus dicapai oleh tiap wiraniaga atau setiap tim wiraniaga yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
  5. Waktu Terjadinya Penjualan
    Rencana membuat anggaran penjualan juga bisa dikelompokkan dengan berdasarkan target waktu yang ingin ditempuh oleh perusahaan. Misalnya adalah anggaran bulanan, triwulan, enam bulan, tahunan, dll. Pengelompokan anggaran yang dilakukan dengan berdasarkan kelima poin di atas akan sangat mempermudah tim pemasaran dalam memahami apa yang nantinya harus mereka kerjakan terkait dengan rencana penjualan tersebut.

Manfaat Anggaran Penjualan

Hilton & Gordon (dalam Savitri, 2018, hlm. 31) mengemukakan bahwa manfaat dari anggaran penjualan di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan di masa yang akan datang.
  2. Memasukan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan.
  3. Memberikan informasi penting bagi pembentukan elemen lain dari rencana laba yang menyeluruh.
  4. Memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan.

Periode Anggaran Penjualan

Hilton & Gordon (dalam Haque-Fawzi, dkk, 2022, hlm. 301) menjelaskan bahwa terdapat dua jenis periode anggaran penjualan, yakni sebagai berikut.

  1. Jangka Panjang
    Anggaran penjualan jangka panjang adalah anggaran yang waktunya sesuai dengan rencana perusahaan, umumnya anggaran ini ditentukan dengan jumlah tahunan. Selain itu, anggaran jenis ini juga menyangkut analisis yang mendalam terkait potensi pasar di masa depan yang bisa disebabkan oleh perkembangan populasi, keadaan ekonomi, dll.
  2. Jangka Pendek
    Anggaran penjualan jangka pendek merupakan anggaran yang periodenya mencakup dua belas bulan atau satu tahun, lalu bisa diperjelas lagi menjadi triwulan atau bulanan. Anggaran jangka pendek harus dibuat dengan berdasarkan daerah pertanggungjawaban agar mampu memudahkan penjualan dan juga pengendaliannya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan

Suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik bila taksiran-taksiran yang termuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk dapat melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan berbagai dasar informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus diperhitungkan dalam menyusun anggaran penjualan dalam suatu perusahaan (Savitri, 2018, hlm. 32).

Menurut Narifin (dalam Haque-Fawzi, dkk, 2022, hlm. 299) beberapa faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Faktor Pemasaran
    Luas pasar, entah itu bersifat regional, lokal, internasional atau regional, serta persaingan yang ada di dalamnya, entah itu oligopoli, monopoli, atau bebas, dan juga keadaan konsumen, yaitu terkait bagaimana selera konsumen, entah itu konsumen akhir atau konsumen industri, akan membuat anggaran perusahaan terpengaruhi.
  2. Faktor Keuangan
    Perlu digarisbawahi bahwa anggaran penjualan juga dipengaruhi oleh kemampuan modal kerja yang mendukung pencapaian target penjualan yang akan dianggarkan, seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah, melakukan biaya promosi produk, dan masih banyak lagi.
  3. Faktor Ekonomis
    Perusahaan pun perlu memperhatikan bahwa meningkatnya penjualan akan meningkatkan laba atau sebaliknya.
  4. Faktor Kebijakan Perusahaan
    Faktor kebijakan perusahaan adalah seperti membuat produk dengan kualitas terbaik, sehingga kesempatan untuk menjual produk dengan kualitas yang ada di bawahnya pada perusahaan lainnya akan tertutup.
  5. Faktor Perkembangan Penduduk
    Perkembangan produk pun akan sangat mempengaruhi anggaran, seperti peningkatan angka kelahiran yang mampu meningkatkan konsumsi pakaian, susu, mainan, dll.
  6. Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
    Faktor internal yang terjadi pada suatu negara akan turut mempengaruhi anggaran yang dikeluarkan perusahaan.
  7. Faktor Teknis
    Faktor teknis dalam hal ini seperti mesin dan alat yang mampu memenuhi target penjualan, atau bahan baku dan juga biaya tenaga kerja yang murah.
  8. Faktor Lainnya
    Faktor lainnya dalam hal ini adalah beberapa hal yang terkait dengan musim tertentu dan juga kebijakan yang diambil oleh pemerintah negara setempat.

Sementara itu, Haruman & Rahayu menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan terdiri atas dua faktor utama sebagai berikut.

  1. Faktor Internal
    Dalam hal ini, faktor internal mencakup penjualan pada tahun sebelumnya, kebijakan perusahaan terkait masalah penjualan, kapasitas produksi dan potensi perluasannya, tenaga kerja karyawan, modal kerja, serta fasilitas lain yang mampu menunjang operasional perusahaan.
  2. Faktor Eksternal
    Sedangkan faktor eksternal mencakup kondisi persaingan di pasar, posisi perusahaan dalam persaingan tersebut, tingkat pertumbuhan masyarakat, elastisitas permintaan pada harga barang yang diproduksi, serta berbagai kebijakan pemerintah.

Langkah Penyusunan Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan merupakan dasar bagi penyusunan anggaran-anggaran yang lainnya di perusahaan. Oleh karena itu, dalam menyusun anggaran penjualan haruslah secermat dan seakurat mungkin. Penyusunan anggaran penjualan ini juga haruslah mencakup tujuan, strategi, serta peramalan penjualan perusahaan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara menyusun rencana dan anggaran penjualan bagi perusahaan menurut Haque-Fawzi, dkk (2022, hlm. 302) yang terdiri atas beberapa langkah atau tahapan sebagai berikut.

  1. Menganalisis perkembangan lingkungan bisnis ekstern perusahaan. Ini adalah langkah utama yang harus dilakukan sebelum memulai penjualan. Menyurvei bagaimana kondisi pasar, ekonomi pemakai hingga menjelajahi setiap sudut pasar untuk menemukan area potensial terhadap produk perusahaan yang akan kita tawarkan.
  2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan. Selidiki terlebih dahulu seberapa kuat dan seberapa tertinggalnya perusahaan kita di mata saingan. Dari sini kita bisa mengetahui seperti apa produk kita nantinya di mata konsumen dan memperbaiki jika nyatanya kita mengalami kendala dalam usaha kegiatan pemasaran produk.
  3. Menyusun tujuan penjualan jangka pendek dan menengah yang ingin dicapai perusahaan. Diskusikan apa goal dari kegiatan penjualan yang akan dilakukan ini dengan rekan dan 303 manajemen penjualan perusahaan. Temukan kesimpulan agar kegiatan berjalan dengan lancar sesuai rencana.
  4. Menyusun strategi yang diperlukan untuk menggapai tujuan tersebut. Apa yang dimaksud dengan strategi di sini adalah segala sesuatu yang dilakukan dan telah direncanakan sebelum terjun ke pasar. Misalnya seperti menawarkan diskon yang menarik kepada para konsumen dan distributor, menyelenggarakan program pengiklanan yang efektif untuk menunjang keberhasilan penjualan produk lama dan baru serta menawarkan harga yang kompetitif pada pasar.
  5. Menyusun anggaran penjualan. Yaitu rencana pengeluaran yang benar-benar diperlukan dalam rangka melaksanakan kegiatan penjualan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  6. Memonitori atau mengawasi seberapa jauh tujuan penjualan yang direncanakan telah tercapai. Jumlah pengeluaran diusahakan seefisien mungkin alias tidak jauh menyimpang dari anggaran yang direncanakan.

Sementara itu, Saputro (dalam Savitri, 2018, hlm. 34) mengungkapkan bahwa langkah penyusunan anggaran penjualan dapat dilakukan dengan langkah: penentuan dasar-dasar anggaran, dan penyusunan rencana penjualan yang akan dipaparkan sebagai berikut.

1. Penentuan Dasar-Dasar Anggaran

Penentuan dasar-dasar anggaran ini mencakup:

  1. Penentuan relevant variable yang mempengaruhi penjualan;
  2. Penentuan tujuan umum dan khusus yang diinginkan;
  3. Penentuan strategi pasar yang dipakai.

2. Penyusunan Rencana Penjualan

Penyusunan rencana penjualan ini terdiri atas tahap tahap sebagai berikut.

  1. Analisis Ekonomi, dilakukan dengan mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek makro seperti: a) keadaan moneter, b) keadaan kependudukan, c) kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi, d) teknologi, serta menilai akibatnya terhadap permintaan industri.
  2. Melakukan analisis industri, analisis ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan masyarakat menyerap produk sejenis yang dihasilkan oleh industri.
  3. Melakukan analisis prestasi penjualan yang lalu, analisis ini dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan pada masa lalu. Dengan kata lain untuk mengetahui market share yang dimiliki perusahaan di masa lampau.
  4. Analisis penentuan prestasi penjualan yang akan datang, dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan mencapai target penjualan di masa depan, dengan memperhatikan faktor-faktor produksi seperti: a) bahan mentah, b) tenaga kerja, c) kapasitas produksi, d) keadaan permodalan.
  5. Menyusun forecast penjualan, yaitu meramalkan jumlah penjualan yang diharapkan dengan anggapan segala sesuatu berjalan seperti masa yang lalu.
  6. Menentukan jumlah penjualan yang dianggarkan (budgeted sales).
  7. Menghitung rugi/laba yang diperoleh (budgeted profit).
  8. Mengkomunikasikan rencana penjualan yang telah disetujui pada pihak yang berkepentingan.

Referensi

  1. Haque-Fawzi, M.G., Iskandar, A.S., Erlangga, H., Nurjaya, H. (2022). Strategi pemasaran: konsep, teori, dan implementasi. Tangerang Selatan: Pascal Books.
  2. Savitri, E. (2018). Penganggaran Perusahaan.Yogyakarta: Pustaka Sahila.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *