Pengertian Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung selama periode yang akan datang (Savitri, 2018, hlm. 83). Di dalamnya meliputi rencana tentang jumlahwaktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan unit yang akan diproduksikan.

Selain itu, perencanaan biaya tenaga kerja langsung ini juga akan memuat tarif upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung dan kapan waktunya para tenaga kerja langsung menjalankan kegiatan proses produksi yang masing-masing dikaitkan dengan jenis barang jadi (produk) yang akan dihasilkan, serta tempat atau departemen di mana para tenaga kerja langsung tersebut akan bekerja.

Pada umumnya SDM yang terlibat dalam perusahaan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu orang yang langsung berhubungan dengan produksi dan orang yang tidak langsung berhubungan dengan produksi. Contohnya: buruh adalah pekerja langsung untuk pabrik. Pekerja langsung adalah SDM yang keahlian dan keterampilannya berperan langsung dalam konversi bahan menjadi produk atau jasa yang diberikan ke konsumen. Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang secara tidak langsung terlibat dalam kegiatan produksi.

Biaya yang dikeluarkan dalam membayar upah tenaga kerja langsung masuk dalam anggaran biaya tenaga kerja langsung dalam komponen biaya produksi. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung masuk dalam biaya overhead. Untuk menyiapkan anggaran tenaga kerja langsung, budgeter melakukan perencanaan tentang taksiran jam kerja dan total biaya untuk periode anggaran mendatang. Oleh karena itu, biaya tenaga kerja ini juga sering disebut sebagai anggaran tenaga kerja langsung, karena hanya akan menghitung tenaga kerja langsung.

Sementara itu menurut Yanto, dkk (2022, hlm. 50) anggaran biaya tenaga kerja adalah perencanaan terperinci mengenai unsur tenaga kerja langsung yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan anggaran biaya tenaga kerja antara lain:

  1. Kebutuhan tenaga kerja;
  2. Pencarian atau penarikan tenaga kerja;
  3. Latihan bagi tenaga kerja baru;
  4. Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja.

Jenis Tenaga Kerja

Tenaga kerja (karyawan) menurut manajemen sumber daya manusia adalah aset perusahaan yang harus dilindungi dan disejahterakan hidupnya karena mereka telah mengabdikan dirinya kepada perusahaan (Yanto, dkk, 2022, hlm. 49). Tenaga kerja yang bekerja di industri manufaktur atau pabrik dikelompokkan menjadi dua yakni sebagai berikut.

1. Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung adalah setiap jenis pekerjaan yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang atau jasa. Biasanya di pabrik operasi manufaktur setiap karyawan yang melaksanakan tugas- tugas bahwa bertalian dengan perakitan atau ciptaan yang nyata dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan.

Faktor-faktor yang diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja langsung di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Rencana produksi.
  2. Bagian/ departemen yang digunakan untuk melakukan proses produksi.
  3. Standar penyelesaian produk, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk.
  4. Konsep Dasar Penganggaran Perusahaan.
  5. Sistem upah yang digunakan (menurut waktu per jam, hasil per unit, atau dengan insentif interval)

Sifat-sifat tenaga kerja langsung di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
  2. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel.
  3. Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama dalam penentuan harga pokok).

2. Tenaga kerja tidak langsung

Tenaga kerja tidak langsung disebut juga sebagai tenaga kerja penunjang, karena sumbangannya kepada proses produksi itu tidak termasuk benar-benar menghasilkan produk-produk hanya terkurung konsistensi operasi serta kontribusinya pada proses-proses produksi tidak termasuk benar-benar menghasilkan produk serta biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik (Yanto, dkk, 2022, hlm. 50).

Sifat-sifat tenaga kerja tidak langsung yaitu:

  1. Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
  2. Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya yang semi fixedatausemi variable. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan tetapi tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi.
  3. Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu di dalam pabrik, tetapi dapat di luar pabrik.

Fungsi Anggaran Biaya Tenaga Kerja

Menurut Yanto, dkk (2022, hlm. 57) beberapa fungsi dari perencanaan anggaran biaya tenaga kerja langsung di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Sebagai alat pedoman kerja dan pengendalian kegiatan operasional dan keuangan.
  2. Sebagai sarana koordinasi antarseksi, divisi dari suatu perusahaan.
  3. Hasil analisis internal data historis perusahaan yang menjelaskan kekuatan dan kelemahan kemudian dijadikan bahan baku untuk membuat program kerja di masa mendatang.
  4. Analisis eksternal yang menjelaskan peluang bisnis dan kendala yang dihadapinya, kemudian dijadikan bahan baku untuk membuat program kerja di masa mendatang.

Sementara itu menurut Savitri (2018, hlm. 90) perencanaan biaya tenaga kerja langsung yang efektif memiliki kegunaan atau fungsi-fungsi sebagai berikut sebagai berikut.

  1. fungsi personel dapat ditampilkan lebih efisien karena ada dasar untuk prencanaan yang efektif, pengarahan, pelatihan, dan penggunaan personel.
  2. Fungsi keuangan dapat ditampilkan lebih efisien karena tenaga kerja sering merupakan permintaan yang terbesar dalam kas selama tahun tersebut. Dengan mengetahui prakiraan biaya tenaga kerja langsung memungkinkan pegawai keuangan merencanakan kebutuhan kas bagi periode interim
  3. biaya produksi yang dianggarkan untuk setiap produk (biaya per unit dan total biaya). Mungkin merupakan faktor penting dalam beberapa bidang pembuat keputusan seperti kebijakan harga dan negosiasi serikat tenaga kerja.
  4. Pengendalian biaya tenaga kerja langsung secara signifikan dipertinggi.

Manfaat Anggaran Biaya Tenaga Kerja

Manfaat dari perencanaan biaya tenaga kerja di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien karena rencana yang matang.
  2. Pengeluaran/biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien.
  3. Harga pokok barang dapat dihitung secara tepat.
  4. Dipakai sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja.

Kelemahan Anggaran Biaya Tenaga Kerja

Beberapa kelemahan dari perencanaan anggaran biaya tenaga kerja di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Prediksi kegiatan bisnis di masa mendatang belum tentu tepat atau belum tentu mendekati kenyataan.
  2. Perubahan kondisi politik, sosial, ekonomi, bisnis di masa datang sulit diprediksi sehingga sering tidak terjangkau dalam pemikiran pembuatan anggaran.
  3. Sering terjadi konflik kepentingan dalam penyusunan anggaran maupun dalam pelaksanaan.

Persiapan Perencanaan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya. Kerap kali ditemui dalam praktik yakni satuan hitung atas dasar jam buruh langsung (direct labor hour/DHL) dan biaya buruh langsung (direct labor cost). Dalam persiapan penyusunan anggaran ini terlebih dahulu dibuat manning table.

Manning table disusun sebagai hasil perkiraan langsung masing-masing kepala bagian. Perkiraan ini dapat dilakukan dengan berdasarkan perkiraan saja, tetapi dapat pula dengan berdasarkan pengalaman-pengalaman pada waktu-waktu yang lalu, dengan berpedoman pada tingkat kegiatan perusahaan (Savitri, 2018, hlm. 85). Manning table, merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan:

  1. Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan;
  2. Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat kegiatan;
  3. Bagian-bagian yang membutuhkannya.

Setelah itu lalu dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang yang dihasilkan atau masing-masing bagian tempat mereka bekerja. Jam buruh langsung ini dapat dihitung dengan berbagai cara, di antaranya dengan analisa gerak dan waktu.

  1. Analisis gerak yaitu pengamatan terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi satu jenis barang tertentu.
  2. Analisa waktu yaitu perhitungan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk setiap gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi (Savitri, 2018, hlm. 86).

Sebagai hasil dilakukannya analisa gerak dan waktu iniakan diperoleh waktu standar yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit barang tertentu, yang dinyatakan dengan DLH (direct dabor hour).

Setelah dihitung jam buruh langsung untuk masing-masing jenis barang,kemudian dibuat perkiraan tentang tingkat upah rata-rata (average wage rate) untuk tahun anggaran yang bersangkutan. Cara yang termudah untuk mencari tingkat rata-rata perorang per jam buruh langsung adalah dengan membagi jumlah rupiah yang dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja langsung dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan.

Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Biaya Tenaga Kerja Langsung

Menurut Savitri (2018, hlm. 86) faktor-faktor yang diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja langsung di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Rencana produksi.
  2. Bagian atau departemen yang digunakan untuk melakukan proses produksi.
  3. Standar penyelesaian produk, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit produk .
  4. Sistem upah yang digunakan ada beberapa macam: a) sistem upah menurut waktu per jam, yakni upah yang besarnya ditentukan berdasarkan jam standar tenaga kerja langsung dikalikan dengan tarif upah standar tenaga kerja langsung; b) sistem upah menurut hasil per unit, yaitu upah yang besarnya berdasarkan unit yang diselesaikan dikalikan dengan tarif upahnya; c) sistem upah dengan insentif interval, yakni upah yang besarnya pada unit yang diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan berdasarkan intervalnya.

Pendekatan Perencanaan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Pendekatan perencanaan yang dapat digunakan untuk membuat anggaran biaya tenaga kerja langsung di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Memperkirakan standar jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk setiap unit dari setiap produk, kemudian memperkirakan tingkat upah rata-rata menurut departemen, pusat biaya, atau operasi dikalikan waktu standar per unit dari produk dengan rata-rata tingkat upah per jam, menghasilkan biaya tenaga kerja langsung per unit keluaran untuk setiap departemen,pusat biaya, atau operasi menurut tingkat biaya tenaga kerja langsung per unit untuk memperoleh total biaya tenaga kerja langsung menurut produk.
  2. Memperkirakan rasio dari biaya tenaga kerja langsung untuk beberapa pengukuran dari keluaran yang dapat direncanakan secara realistis.
  3. Membuat data personel menurut kebutuhan jumlah personel(termasuk biaya)untuk tenaga kerja langsung setiap pusat tanggung jawab.

Langkah Menyusun Biaya Tenaga Kerja

Proses penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung membutuhkan koordinasi semua level manajer yang terorganisir dalam komite anggaran yang memiliki tugas antara lain:

  1. Menyusun pedoman penyusunan anggaran;
  2. Menerima dan menganalisis setiap anggaran yang diajukan oleh setiap seksi, bagian atau divisi;
  3. Memberikan rekomendasi penyempurnaan;
  4. Menyetujui anggaran (Yanto, dkk, 2022, hlm. 51).

Contoh Perencanaan Biaya Tenaga Kerja Langsung

CV Sejahtera akan melakukan penyusunan Anggaran Tenaga Kerja Langsung bulan Januari 2018. Informasi yang didapat CV Sejahtera untuk produk kemeja suka adalah sebagai berikut.

CV Sejahtera Bulan Januari 2018 Produk Kemeja SUKA

Penjualan

Persediaan akhir barang

Barang yang dibutuhkan

Persediaan awal barang

3.000

500

3.500

300

Barang yang diproduksi3.200

Kegiatan Produksi Kemeja SUKA dilakukan oleh:

  1. Bagian Penjahitan
    Kebutuhan Waktu dalam pembuatan 1 hem adalah 6 menit. Honor penjahitan Rp. 5.000 per jam.
  2. Bagian Pengemasan
    Memerlukan waktu 3 menit untuk mengemas 1 kemeja. Honor pegawai Rp 3.000 per jam.

Sebelum kita membuat anggaran Tenaga Kerja Langsung terlebih dahulu kita mencari berapa standar penggunaan jam Tenaga kerja langsung. Karena pada contoh di atas dinyatakan dalam menit, maka terlebih dahulu harus diubah menjadi jam.

Untuk bagian Penjahitan = 6 menit = 0.1 jam

Untuk Bagian Pengemasan = 3 menit = 0,05 jam

Setelah itu, maka perencanaan biaya tenaga kerja langsung CV Sejahtera adalah sebagai berikut.

Bagian Penjahitan

Produksi

Standart jam TKl

Jumlah TKL yang dibutuhkan

Honor perjam

 

3.200

0,1

320

Rp 5.000

Anggaran BTKL bag penjahitanRp1.600.000
Bagian Penngemasan

Produksi

Standart Jan TKL

Jumlah TKL yang dibutuhkan

Honor perjam

 

3.200

0,05

160

Rp 3.000

Anggaran BTKL bag. PengemasanRp 480.000
BTKL keseluruhanRp2.080.000

 

Referensi

  1. Savitri, E. (2018). Penganggaran perusahaan.Yogyakarta: Pustaka Sahila.
  2. Nirwana, N.Q.S.,& Nurasik. (2020). Perencanaan dan penganggaran bisnis. Sidoarjo: Umsida Press.
  3. Yanto, E., Nurfitriana., Ijma. (2022). Konsep dasar penganggaran perusahaan. Bandung: Penerbit Widina.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *