Daftar Isi ⇅
show
Pengertian Majas Eponim
Majas eponim adalah gaya bahasa yang menggunakan nama atau tokoh yang sudah lazim atau terkenal di kalangan masyarakat untuk menyatakan sifat yang berhubungan dengan tokoh tersebut. Contohnya adalah: Kecantikannya bak Cleopatra.
Tentunya, banyak sekali tokoh baik itu fiksi maupun nyata yang sudah terkenal dan memiliki ciri khas tertentu, misalnya: cantik, pintar, pemimpin bangsa yang bijaksana, filosof, ahli komputer, memiliki sejarah tertentu, terlibat peristiwa yang mencengangkan, dsb.
Berikut adalah beberapa contoh tokoh terkenal yang memiliki ciri khas tertentu untuk digunakan pada majas eponim.
Nama Tokoh | Ciri Khas Sifat |
---|---|
Cleopatra | Cantik |
Soekarno | Sosok pemimpin bangsa |
Socrates | Ahli Filosofi |
Lee Min-ho | Tampan, pandai bernyanyi, selebriti yang berasal dari Korea yang sedang naik daun di Indonesia. |
Ratu Adil | Sosok pemimpin ideal dambaan nusantara (Indonesia) |
Tony Stark (Iron man) | Sosok super hero fiktif yang terkenal karena penggunaan teknologi canggih dan kesuksesan bisnisnya (milyader). |
Dewi Fortuna | Dewi keberuntungan yang merupakan personifikasi dari nasib baik (beruntung) |
Mark Zuckerberg | Programmer andal, ahli teknologi informasi, pendiri Facebook |
Pitung | Sosok pemberontak pemerintah Hindia Belanda (secara tidak langsung: pahlawan Indonesia) dari Betawi |
Pinokio | Dalam dongengnya, hidung Pinokio akan memanjang ketika ia berbohong. |
Contoh Kalimat Majas Eponim
Berdasarkan berbagai kemungkinan tokoh yang memiliki sifat khas di atas, kita dapat membuat kalimat majas eponim seperti yang akan disampaikan di bawah ini.
- Kecantikan Ratih bagaikan Ratu Cleopatra.
- Calon presiden ini diperkirakan akan menjadi Soekarno millenial.
- Kita membutuhkan Socrates untuk mengambil keputusan yang berat ini.
- Seluruh kelas tertawa ketika Yusuf mengaku bahwa ia adalah Lee Min-ho kearifan lokal.
- Rakyat Indonesia membutuhkan Ratu Adil untuk menghadapi cobaan pandemi ini.
- Elon Musk adalah sosok Iron man yang asli.
- Semoga Dewi Fortuna akan hadir pada masa yang sulit ini.
- Belajarlah yang giat, agar kamu dapat menjadi Mark Zuckerberg Indonesia.
- Pemimpin unjuk rasa yang damai itu bagaikan si Pitung masa kini.
- Seandainya semua pemimpin itu adalah Pinokio niscaya negara ini akan lekas maju.
Pengertian Majas Eponim Menurut Ahli
Sebetulnya, hakikat dari majas eponim ini sudah cukup jelas dan mudah untuk dipahami. Namun, sebagai bentuk konfirmasi untuk memastikan bahwa informasi tersebut adalah benar, selalu gunakan pendapat ahli sebagai bandingannya.
Keraf (2010, hlm. 141) mengungkapkan bahwa majas eponim adalah gaya bahasa di mana seseorang yang namanya begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu digunakan untuk menyatakan sifat yang sama.
Jika diklasifikasikan, tentunya majas ini mirip dengan majas alusio atau metonimia. Bedanya, majas ini secara spesifik menggunakan nama atau julukan tokoh tertentu. Boleh dibilang majas ini adalah majas turunan dari majas alusio atau alusio yang khusus menggunakan nama tokoh.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan metonimia, perbedaan majas ini masih sangat jelas pada penunjukan langsung terhadap tokoh yang memiliki sifat tertentu. Sementara itu, metonimia tidak menunjuk langsung, hanya keterkaitan atau pertaliannya saja.
Penggunaan Majas Eponim
Penggunaan majas ini biasa disematkan ketika kita membutuhkan bandingan ringan yang mudah dikenal oleh masyarakat luas. Majas eponim juga dapat digunakan untuk memperkuat konteks kekinian dari tulisan kita. Ambil contoh ketika seorang tokoh sedang hangat dibincangkan, maka kita dapat “meminjam” tokoh tersebut agar tulisan yang sedang kita susun juga ikut mendapatkan kepopulerannya.
Referensi
- Keraf, Gorys. (2010). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.