Pengertian Viral Marketing

Viral marketing adalah versi internet dari penggunaan pemasaran mulut ke mulut, yang memiliki hubungan dengan menciptakan sebuah e-mail, video, post, atau konten dan cara pemasaran yang sangat menular sehingga konsumen atau pelanggan bersedia atau mau untuk menyebarkan dan menyampaikannya kepada teman-teman mereka. Bentuk konkretnya dapat berupa video lucu, meme, atau surat elektronik yang dapat disisipi nama yang penerima, dsb.

Disebut viral, karena konsep cara kerja dari viral marketing ini sendiri seperti layaknya sebuah penyebaran virus yang dapat memperbanyak dirinya sendiri dengan cepat. Selain itu, seorang konsumen yang puas dengan suatu produk yang mereka beli atau jasa yang mereka dapatkan, secara otomatis akan menyebarluaskan informasi atau produk tersebut kepada kerabat mereka untuk juga mencoba dan membuktikannya sendiri. Hal tersebut adalah landasan dasar cara kerja viral marketing.

Seperti yang diungkapkan oleh Kotler & Armstrong (2018, hlm. 72) bahwa viral marketing adalah sebuah upaya promosi yang memanfaatkan kekuatan dari berita dari mulut ke mulut, dalam dunia online penyebarannya melalui media soisal atau platform internet lainnya seperti e-mail, Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, dan lain-lain.

Viral marketing pertama kali dikemukakan oleh Juverston & Draper pada tahun 1997 yang mengatakan bahwa terdapat fitur viral marketing yang dapat digunakan untuk menjelaskan produk dan jasa yang dapat dilakukan secara gratis melalui hotmail (provider e-mail). Pada masa itu, viral marketing ini masih disebut sebagai pemasaran word of mouth yang ditingkatkan oleh jaringan (internet). Bersamaan dengan adanya wacana tersebut, Wellman (dalam Haque-Fawzi, 2022, hlm. 21 menjelaskan bahwa pemrosesan informasi sosial memandang sosial jaringan sebagai sumber informasi dan isyarat penting untuk perilaku dan tindakan untuk individu dalam pemasaran viral.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa viral marketing adalah pemasaran mulut ke mulut yang dilakukan melalui media elektronik yang terhubung ke jaringan internet melalui konten atau produk unik dan berkualitas yang dapat menarik minat penyimak atau pembelinya untuk menyebarkannya secara suka rela kepada kerabat maupun orang lain.

Jenis Viral Marketing

Menurut Kotler & Armstrong (2018, hlm. 72) viral marketing dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni active viral marketing, dan frictional viral marketing yang akan dijelaskan sebagai berikut.

  1. Active Viral Marketing,
    diasosiasikan dengan konsep tradisional word-of-mouth karena pemakai biasanya terlibat secara personal pada proses menjaring konsumen baru.
  2. Frictionless Viral Marketing,
    berbeda dengan active viral marketing karena tidak mensyaratkan partisipasi aktif dari konsumen untuk mengiklankan atau menyebarkan informasi suatu produk. Produk akan secara otomatis mengirimkan pesan promosi pada alamat yang dituju. Jadi dorongan awal untuk viral didahului perusahaan pembuat produk sendiri.

Ciri-Ciri Viral Marketing

Karakteristik atau ciri-ciri viral marketing menurut Rheee’Q & VHL (dalam Haque-Fawzi, 2022, hlm. 87) antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Produk dipromosikan melalui e-mail, jejaring sosial, komunitas atau situs iklan.
  2. Harga cukup murah karena biaya promosi sangat minim dan tidak menggunakan media iklan konvensional.
  3. Produk memiliki manfaat dan nilai guna (usable).
  4. Tidak tersedia di pasar, toko atau supermarket alias bersifat eksklusif.
  5. Produk dijual langsung hanya oleh satu orang alias tidak melaui peratara dan komisi penjualan diterima langsung oleh si penjual.
  6. Mirip direct selling namun bukan merupakan sistem DS, MLM atau sistem piramid krena tidak ada sistem upline dan downline, kalaupun ada sangat sedikit perusahaan viral marketing yang melakukannya.
  7. Tidak ada sistem komisi bertingkat seperti pada MLM atau sistem piramid sehingga harga jual menjadi lebih murah. Kalaupun ada, sedikit perusahaan Viral Marketinng yang melakukan hal itu karena beresiko menyebabkan harga produk menjadi lebih mahal atau komisi penjualan yang diberikan menjadi terlalu kecil.

Strategi Viral Marketing

Strategi untuk menyukseskan viral marketing dapat dilakukan dengan berbagai cara yang di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Contest (Kontes)
    Kompetisi atau kontes merupakan langkah yang baik untuk membuat pelanggan anda mengenalkan merek ke teman dan koneksi mereka. Kontes bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya melakukan program giveaway yang mana konsumen akan mendapatkan hadiah jika mengupload foto mengenakan produk anda dan di tag ke beberapa temannya untuk mengajak yang lain juga berbelanja, atau bisa dengan menulis komentar dan lain sebagainya. Program giveaway ini biasa dilakukan di instagram. Dengan program ini bisa membuat masyarakat lain tertarik untuk mencoba produk anda dengan bayangan hadiah yang akan didapatkan.
  2. Apps
    Media sosial dapat menghubungkan satu dengan yang lainnya. Selain menggunakan media sosial yang telah ada di internet seperti instagram, facebook, twitter, blog, ada cara yang lebih memudahkan untuk memperluas jangkauan yaitu membuat aplikasi. Aplikasi dibuat sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk memberikan layanan perlengkapan kebutuhan sehari-hari maka dibuat aplikasi yang menyediakan penjualan barang-barang harian secara lengkap. Jika aplikasi itu benar-benar berguna, maka teman-temannya juga akan menggunakannya untuk pernikahan mereka. Ini akan menyebar dari orang ke orang dengan cara alami, dan membantu membawa pesan pemasaran jauh ke dalam target pasar. Aplikasi dapat dimuat untuk perangkat Android dan iPhone.
  3. Video
    Membuat video yang menarik yang dapat menggugah orang lain untuk suka rela berbagi, jika video tersebut dapat bermanfaat. Video akan menarik jika: dibuat dengan baik, bergerak, lucu, menginspirasi, mengejutkan, dan berguna. Video dapat dibagikan ke seluruh jaringan media sosial. Untuk video yang berdurasi panjang, bisa diupload di situs youtube dan jika orang lain tertarik maka akan mensubscribe video tersebut.
  4. Infographics
    Infografis adalah cara yang bagus untuk membawa informasi yang membosankan ke kehidupan. Apabila infografis berkualitas tinggi menceritakan sebuah cerita yang membuat orang ingin berbagi, mereka akan mengirimkannya ke teman dan kenalan mereka.
  5. Captioned Pictures
    Gambar yang menarik dengan kutipan atau keterangan yang merangkum opini atau sudut pandang yang kuat dapat dengan mudah mendapatkan ribuan atau jutaan saham, dan mendorong pelanggan baru ke saluran Anda (Dorosh dalam Haque-Fawzi, 2022, hlm. 88).

Dimensi Viral Marketing

Menurut Kaplan & Haenlein (dalam Haque-Fawzi, 2022, hlm. 25) terdapat tiga dimensi atau kondisi yang dapat menciptakan dan dijadikan tolok ukur dalam viral marketing yang di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Messenger
    Elemen penting dalam menciptakan epidemi viral marketing adalah memerlukan orang yang tepat untuk menyebarluaskan pesan. Tiga kelompok utusan yang diperlukan dalam memastikan transformasi pesan biasa menjadi fenomena viral yaitu pakar pasar, hubungan sosial, dan penjual.
  2. Message
    Hanya pesan yang baik dan mengesankan serta cukup menarik yang dapat diteruskan kepada orang lain sehingga dapat memacu fenomena viral marketing.
  3. Environment
    Selain mendapatkan pesan yang tepat kepada orang yang tepat, kondisi lingkungan dapat mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan dalam viral marketing. Memperjelas dan mengatur informasi yang berhubungan dengan tindakan potensi viral marketing, kemungkinan pengukuran kunci harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan tujuan yang dirumuskan untuk kampanye viral.

Indikator Viral Marketing

Beberapa contoh indikator yang dapat dibuat dari dimensi untuk melakukan pengukuran dan penilaian terhadap viral marketing di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Curiosity rasa
    Keingintahuan terhadap konten elektronik.
  2. Content forwading
    Responden mengestimasi seberapa sering mereka menyampaikan informasi pada saat melakukan aktivitas online.
  3. Content consumption
    Responden melaporkan mengenai seberapa sering mereka menghabiskan aktivitas online yang spesifik. ()

Manfaat Viral Marketing

Manfaat penerapan viral marketing dalam bisnis sendiri menurut Chaffey (dalam Haque-Fawzi, 2022, hlm. 24) di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Pemasaran lebih luas.
  2. Menekan biaya operasional.
  3. Pencarian dan pendistribusian informasi menjadi lebih mudah.
  4. Mendukung layanan pelanggan tanpa ada batasan geografi dan waktu.
  5. Memudahkan untuk mengontrolnya.
  6. Menghadirkan brand image yang lebih baik.

Implementasi Viral Marketing

Viral marketing dapat terjadi dengan sendirinya tanpa sengaja. Namun semua pembicaraan tersebut selalu akan ada nada sumbernya, ada yang memperkuat sehingga komunikasi dapat menyebar dengan cepat.

Oleh karena itu, untuk menerapkan atau melakukan viral marketing, pemasar dapat berperan sebagai sumber. Selain itu pemasar juga dapat menjadi pemacu tersebarnya komunikasi dari mulut ke mulut tersebut. Dasar motivasi bagi konsumen untuk membicarakan mengenai produk atau jasa di antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Keterlibatan dengan produk seseorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk tertentu atau aktivitas tertentu dan bermaksud membicarakan mengenai hal itu dengan orang lain, sehingga terjadi proses komunikasi viral marketing.
  2. Pengetahuan produk seseorang mungkin banyak mengetahui mengenai produk (keunggulan, cita rasa, dan kualitas suasana tempat) dan menggunakan percakapan sebagai cara untuk menginformasikan kepada yang lain. Dalam hal ini viral marketing dapat menjadi alat untuk menanamkan kesan kepada orang lain bahwa kita mempunyai pengetahuan atau keahlian tertentu (Sutisna dalam Haque-Fawzi, 2022, hlm. 24).

Referensi

  1. Haque-Fawzi, M.G., Iskandar, A.S., Erlangga, H., Nurjaya, H. (2022). Strategi pemasaran: konsep, teori, dan implementasi. Tangerang Selatan: Pascal Books.
  2. Kotler, Philip & Gary Amstrong. (2018). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *