Daftar Isi ⇅
show
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada suatu tradisi, pakem atau adat suatu daerah yang berusaha mengembangkan seni rupa berdasarkan filsafat, ilmu dan prinsip-prinsip seni yang lebih maju. Istilah modern dalam seni rupa dikaitkan dengan seni di mana tradisi masa lalu telah dikesampingkan dalam rangka mengangkat eksperimen demi kemajuan seni (Gombrich, 1958, hlm. 419).
Menurut periodisasinya seni rupa modern adalah istilah yang digunakan untuk mengategorisasikan berbagai karya seni rupa yang dihasilkan pada tahun 1860-an hingga 1970-an (Atkins, 1990, hlm. 102).
Namun apakah berarti seni rupa modern lebih baik dari seni rupa tradisional? Jika modern berarti terbaru atau lebih maju mengapa rentang waktu periodenya dibatasi? Lalu apabila seni rupa modern memang karya yang lebih maju, Apa yang membuat karya seni modern dianggap inovatif?
Apa itu Modern?
Modern secara harfiah berarti terbaru atau mutakhir, semua seni pernah menjadi modern pada masanya. Seniman selalu mencoba cara dan teknologi baru dalam berkarya. Teknologi dan media terbaru selalu membuka kemungkinan pada bentuk seni yang baru pula.
Bahkan penggunaan teknologi baru juga adalah salah satu jalan yang membuka peluang untuk terbentuknya kebudayaan baru seperti bagaimana pertamakali terbentuknya kebudayaan berkesenian. Sehingga selalu bereksperimen dan mencoba hal baru menjadi bagian yang wajib untuk mengembangkan dunia seni.
Namun jika semua karya seni pernah menjadi modern, lalu karya mana yang disebut karya modern? Hari ini mungkin salah satu karya inovatif yang baru dipamerankan adalah karya seni rupa modern. Tapi apakah 100 tahun ke depan karya tersebut masih modern? Bagaimana dengan karya lama yang ternyata telah menggunakan inovasi serupa dengan karya yang hari ini dianggap inovatif dan baru?
Modern itu Kapan?
Salah satu cara untuk menghilangkan berbagai ketidakjelasan di atas adalah dengan menegaskan batasan periode waktu untuk karya yang disebut karya modern. Periode tersebut harus memiliki batasan yang jelas dalam waktu pertama kali muncul hingga masa akhirnya. Maka dari itu, beberapa ahli memberikan rentang waktu seperti tahun 1860-an hingga 1970-an sebagai kemunculan dan akhir periode seni modern. Setelah 1970-an, peekembangan seni dianggap telah dianggap menjajaki tahap baru, yakni seni post-modern (setelah modern) atau seni kontemporer (masa kini).
Seni rupa modern juga merupakan istilah yang digunakan untuk mengklasifikasikan karya seni yang mulai menanggalkan pakem-pakem lama yang dianggap sudah tidak relevan dengan masanya. Hal ini dimulai ketika aliran seni rupa impresionisme muncul dan berakhir pada sekitar 1970 (aliran Pop Art hingga Minimalisme).
Claude Monet adalah tokoh utama aliran impresionisme, namun sebetulnya tokoh penting yang memulai transisi seni rupa modern ini adalah Edouard Manet. Hanya saja ia menolak untuk menggunakan teknik aliran impressionist yang dianggap sebagai aliran seni pertama dalam kategori seni modern. Manet memilih untuk menggunakan teknik yang dikembangkannya sendiri dan masih mirip dengan aliran realisme.
Spesifiknya periode Seni Rupa Modern di Barat dimulai ketika Manet melukis “Déjeuner sur l’Herbe” pada tahun 1863. Lukisan tersebut ditolak mentah-mentah oleh institusi seni pemerintah masa itu: The Paris Salon. Teknik lukis Manet tampak kasar, mengacuhkan banyak detail dan menggunakan perspektif yang tidak akurat.
Selain itu subjek atau tema yang dipilihnya juga kontroversial, karena ia melukis tema keseharian yang dianggap tidak indah dan kurang pantas untuk dilukiskan. Sementara seniman yang lain selalu melukiskan berbagai subjek yang indah: pemandangan alam, perempuan cantik, hingga keluarga bangsawan yang mengenakan pakaian mewah.
Hal itulah yang menyebabkan Edouard Manet menjadi tokoh penting transisi dari aliran realisme ke impresionisme. Karena salah satu ide dasar impresionisme sebetulnya sudah hadir pada lukisan-lukisannya.
Apa yang membuat Karya Seni disebut Modern?
Pada akhirnya ketika publik seni siap untuk menerima perubahan, teknik lukis Manet disanjung sebagai sapuan kuas yang berani dan ekspresif, lebih menunjukkan emosi manusia. Perspektifnya yang sengaja tidak akurat juga dinilai dapat memberikan nilai lebih pada tata ungkapan lukisan dan menjadi salah satu keunggulan lukisan dibandingkan dengan fotografi. Pemilihan subjeknya juga dianggap tidak mendiskriminasi golongan masyarakat menengah ke bawah sebagai model atau tema lukisannya.
Sikap Manet adalah salah satu contoh yang bagus untuk memperlihatkan karya seperti apa yang dianggap karya modern. Bagaimana eksperimennya membawa perubahan positif yang dapat mengembangkan dunia seni rupa ke tingkat yang lebih baik. Sikapnya dalam berkarya adalah salah satu ciri dari seni rupa modern.
Manet menggunakan teknik baru, subjek baru dan mencari cara lain untuk mengungkapkan pernyataannya lewat cara yang khas (berani mengurangi keakuratan perspektif). Selain periodisasi waktu yang jelas, sikap yang dimiliki manet dapat dijadikan salah satu ciri dari karya seni rupa modern. Dengan demikian, banyak ahli yang berpendapat bahwa Manet adalah bapak seni rupa modern.
Sifat dan Ciri Seni Rupa Modern
Berdasarkan narasi singkat mengenai Manet di atas, kita dapat menarik beberapa sifat dan ciri utama seni rupa modern. Berikut adalah pemaparan mengenai sifat seni modern.
Sifat Seni Rupa Modern
Sifat dan ciri seni rupa modern adalah sebagai berikut.
- Eksperimental
- Memiliki inovasi/pembaruan (Inovation)
- Mengusung nilai baru (Novelty)
- Orisinal (tidak mengulang tradisi)
Ciri Seni Rupa Modern
Ciri atau hal yang menjadi pembeda terhadap seni rupa modern jika dibandingkan dengan seni di periode lain adalah sebagai berikut.
- Tidak terikat pada pakem-pakem tradisi atau budaya
- Penjabaran visual lebih ekspresif dan bebas, namun tetap berbasis pada berbagai penemuan filsafat, prinsip-prinsip dan ilmu yang baru.
- Tidak memiliki kepentingan lembaga diluar seni itu sendiri
- Rasionalitas/Rationality
- Mulai dominan bentuk-bentuk geometris (pengaruh ilmu geometri)
- Ornamen-ornamen tradisional ditinggalkan
- Universal, tidak terpaku pada satu aliran
- Fungsionalitas mulai diangkat dan dipertanyakan
- Mengutamakan orisinalitas
- Penguatan dalam konsep dan penuturan ungkapan
- Kreatif, selalu mencoba menciptakan yang baru
- Berlandaskan seni untuk kepentingan seni itu sendiri
Sejarah Seni Rupa Modern
Di masa lalu, pada masa kekaisaran yang absolut dan masa keemasan agama di Barat, seni rupa yang menonjol adalah jenis kesenian yang megah, kolosal, lukisan dinding yang besar, arsitektur istana serta gereja yang megah dan mewah. Patung-patung yang dipahat juga memiliki ukuran yang besar dengan material yang tidak murah seperti batu marmer dan lain-lain. Hal itu menyebabkan karya seni tidak mungkin dibuat sendiri secara independen oleh Seniman.
Hanya seniman dengan status dan koneksi tertentu yang disponsori atau diberi komisi oleh institusi yang mapanlah yang karyanya akan diakui oleh publik atau dunia seni secara umum. Sehingga institusi-institusi (kerajaan, gereja, kaum bangsawan) tersebutlah yang mengarahkan ke mana arah dunia seni melaju. Hal itu juga membuat karya seni memiliki kepentingan khusus untuk mendukung institusi tersebut.
Pecahnya Revolusi Perancis pada tahun 1789 adalah titik akhir dan kekuasaan feodalisme. Pengaruhnya terasa juga di bagian-bagian dunia lain, Kawasan Barat utamanya. Revolusi ini juga ternyata tidak hanya memberikan perubahan kehidupan sosial dan politik saja, tatapi juga berpengaruh pada dunia seni. Dengan berakhirnya masa feodalisme, berakhir pula pengaruh kerajaan dan institusi unggul lain atas kehidupan dan perkembangan seni.
Sebetulnya telah terjadi keretakan hubungan yang signifikan antara gereja dan para seniman dari zaman Rainesans. Hal itu disebabkan oleh kemunduran fungsi dan daya tarik gereja di masyarakat sejak zaman Renaisans. Di lain pihak hal itu juga disebabkan karena dunia seni telah menemukan alternatif lain untuk mendapatkan sponsor. Yakni dari raja dan para bangsawan yang merupakan penguasa dan pemilik harta yang dapat memberikan modal finansial bagi seniman untuk berkarya. Oleh karena itu para seniman dapat menjadi individu yang relatif lebih bebas, tidak harus menggunakan tema keagamaan saja dalam karyanya.
Asal Muasal Seni Rupa Modern
Seniman mulai dapat membebaskan diri dari kerajaan karena mereka tidak hanya memiliki fungsi hanya sebagai tukang lagi, melainkan menjadi individu yang disejajarkan dengan profesi professional lain. Secara perlahan terbentuklah kelompok baru dalam masyarakat, yaitu kelompok seniman.
Mereka melukis bukan karena ada yang meminta, melainkan karena ingin berkarya, berkesenian untuk perkembangan seni. Di masa itulah dimulai seni rupa modern dalam sejarah yang ditandai dengan isolasi diri dari berbagai institusi dan pihak yang unggul di masanya. Salah satu kelompok seni pionir yang muncul dan berhasil itu adalah para impressionis.
Kebangkitan Impresionisme
Karena berkarya demi mengembangkan dunia seni, impressionis peka terhadap perkembangan zaman. Mereka menilai bahwa karya realis tidak relevan lagi dengan adanya teknologi fotografi. Mereka mencari keunggulan lain dari seni lukis untuk menyaingi fotografi, meliputi:
- mempercepat sapuan kuas mereka untuk mengimbangi kecepatan fotografi,
- mengambil teori warna Newton untuk mengambil “warna sebenarnya” dari alam, dan
- menggunakan perspektif yang dimodifikasi (tidak akurat) untuk memberikan ungkapan lain yang tidak dapat diraih oleh foto.
Impresionis juga muncul ketika banyak seniman baru yang karyanya ditolak oleh The Paris Salon, Institusi yang disponsori oleh pemerintahan Perancis untuk memilih karya yang layak dipamerkan. Nama gerakan tersebut berasal dari karya Claude Monet “Impression, Sunrise” pada pameran independen asosiasi senimannya di Paris.
Karya itu memprovokasi kritikus Louis Leroy untuk membuat kritik negatif yang diterbitkan di LeCharivari. Leroy mengatakan bahwa karya mereka seperti lukisan yang belum selesai, kurang detail, tidak realistik dan hanya impresi (hanya tampak realistik bila dilihat dari jauh).
Pada akhirnya karya para impressionis diterima oleh publik seni. Karya mereka menarik banyak perhatian kritikus seni yang menganggap mereka memberikan kontribusi terhadap perkembangan seni lukis, utamanya dalam menyaingi fotografi.
Seniman dari berbagai dunia lain juga berdatangan ke Paris untuk mempelajari bentuk seni rupa modern tersebut. Impresionisme membuka jalan bagi aliran seni rupa modern lain untuk turut bermunculan.
Aliran Seni Rupa Modern
Aliran seni rupa modern lainnya terus bermunculan dan berkembang setelah pergerakan para impressionist. Beberapa di antaranya saling berdialog satu sama lain. Terdapat aliran yang saling mengembangkan, juga saling bertentangan. Berikut adalah tabel periodisasi aliran seni rupa modern Barat.
Aliran Seni Rupa Modern 1870 hingga 1930
Aliran | Tahun |
---|---|
Impresionisme | 1870 – 1892 |
Simbolisme | 1880 – 1910 |
Post Impresionisme | 1880 – 1914 |
Fauvisme | 1899 – 1908 |
Ekspresionisme | 1905 – 1933 |
Kubisme | 1907 – 1922 |
Futurisme | 1909 – 1920 |
Suprematisme | 1913 – 1920 |
Bauhaus | 1919 – 1933 |
Surealisme | 1924 – 1966 |
Sosial Realisme | 1929 – 1950 |
Aliran Seni Rupa Modern 1940 hingga 1980
Aliran | Tahun |
---|---|
Abstrak Ekspresionisme | 1943 – 1965 |
Color Field Painting | 1940 – 1960 |
Kinetic Art | 1954 |
Optical Art | 1964 |
Pop Art | 1950 – 1970 |
Minimalisme | 1960 |
Penjelasan aliran seni rupa berdasarkan periodisasi sejarah seni dunia dapat ditemukan pada tautan artikel di bawah ini.
Contoh karya aliran seni rupa modern juga dapat ditemukan di sana, mulai dari aliran impresionisme tentunya.
Akhir dari Seni Rupa Modern
Gustave Courbet, seorang pionir realisme dari Perancis pernah berharap agar museum-museum ditutup saja sekurang-kurangnya 20 tahun lamanya, agar para seniman muda tidak sempat berdialog dengan karya-karya yang ada di dalamnya. Ia berkeinginan agar apa yang pernah diciptakan orang lain tidak mempengaruhi pelukis generasi selanjutnya. Meskipun ia digolongkan sebagai seniman post-modern, Ia telah merangkup sikap modern pula yang ingin menghilangkan pengaruh tradisi yang ditakutkan akan menghambat kreativitas dan inovasi seniman. Mungkin idenya terdengar terlalu radikal, namun seperti inilah sikap seniman modern yang selanjutnya akan dievaluasi oleh para seniman post-modern.
Sikap seperti itulah yang membedakan seniman modern dan tradisional. Sikap batin yang selalu ingin sesuatu yang baru dan berbeda daripada yang lain. Kreativitas sangat penting dalam seni modern, dan dalam kretivitas ini berkembanglah sifat-sifat orisinalitas, kepribadian individu, kesegaran, dan sebagainya. Dengan melakukan apapun yang diperlukan dan terus bereksperiman. Para seniman modern amat menghargai dan mengejar-ngejar nilai-nilai tersebut yang singkat kata dapat disebut sebagai nilai kebaruan atau novelty.
Namun apa itu orisinalitas? Bukankah manusia adalah mahluk mimesis? Semua yang kita lakukan adalah dengan meniru apa yang telah dilakukan oleh orang lain sebelumnya (misal: orangtua). Benarkah ada hal yang disebut orisinal? Adakah hal baru yang dapat tercipta di dunia ini? Selama ini manusia terus meniru dan memanfaatkan alam untuk menciptakan inovasi yang digunakannya.
Meskipun tampak canggih atau modern, namun pada intinya kita tetap mencontek alam dunia. Itulah salah satu pertanyaan yang muncul di akhir masa modernisme yang sekaligus menjadi kemunculan seni rupa kontemporer. Ketika kritik post modernisme hadir dan memberikan berbagai pilihan perspektif yang baru terhadap pola pikir seni modern yang bahkan telah mereka anggap usang.
Referensi
- Atkins, Robert. 1990. ArtSpeak: A Guide to Contemporary Ideas, Movements, and Buzzwords. New York: Abbeville Press Publishers 1990
- Gombrich, E.H. The story of art. London : Phaidon, 1958
- http://www.imma.ie/en/downloads/whatismodernandcontemporaryartmay2010.pdf
- http://terrybarrettosu.com/wp-content/uploads/2017/08/Barrett-1997-in-Hutchens-Modernism.pdf
Mudah dipahami