Diterbitkan padaPendidikan

Metakognitif: Pengertian, Komponen, Tingkatan & Keterampilan

Metakognitif (metacognitive) atau metakognisi adalah mengetahui tentang mengetahui yang artinya kita mengetahui bagaimana proses mengetahui sesuatu. Definisi tersebut diutarakan oleh pencetusnya sendiri, yakni John H. Flavell yang secara sederhana mengartikan metakognitif sebagai “knowing about knowing” (Desmita, 2017, hlm. 132). Secara etimologis metakognitif artinya sesuatu yang lebih tinggi dari atau di atas kognisi, termasuk pengetahuan tentang kognisi itu sendiri yang semakin memperkuat pengertian metakognitif menurut Flavell.

Diterbitkan padaPsikologi

Tanggapan: Pengertian, Jenis, Tipe & Faktor yang Mempengaruhi

Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa dalam psikologi manusia dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, ketika objek yang diamati tidak lagi berada dalam ruang dam waktu pengamatan. Seperti yang dikemukakan oleh Ahmadi (2017, hlm. 64) bahwa tanggapan adalah fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, dalam mana objek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu pengamatan.

Diterbitkan padaPsikologi

Asosiasi sebagai Proses Mental Kognitif: Pengertian, Hukum & Proses

Asosiasi adalah proses mental yang dengannya, suatu perasaan, kesan, atau gambaran ingatan cenderung untuk menimbulkan kesan atau gambaran ingatan respons atau konsep lain yang sebelumnya berkaitan dengannya. Misalnya, kita dapat mengasosiasikan asap dengan api, karena asap ada ketika suatu benda terbakar oleh api. Beberapa gejala jiwa dapat terjadi karena adanya asosiasi, misalnya tanggapan yang berasosiasi cenderung melakukan proses mental yang produktif atau memproduksi sesuatu. Contohnya adalah proses mental belajar.

Diterbitkan padaPsikologi

Pengamatan (Observasi) dalam Psikologi, Belajar & Metode Penelitian

Pengamatan atau observasi merupakan salah satu gejala kognisi yang dapat muncul dalam proses mental manusia. Proses mental pengamatan merupakan salah satu gejala penting dalam manusia karena merupakan salah satu proses penting dalam proses mental belajar. Belajar merupakan aspek krusial manusia yang membedakannya dari organisme-organisme lain. Pengamatan juga menjadi salah satu teknik metode penelitian yang dianggap sebagai pengalaman empiris, sehingga dapat menghasilkan data dan informasi yang objektif karena dilakukan dengan cara nyata dan teralami langsung oleh pancaindra.

Diterbitkan padaPsikologi

Fantasi – Pengertian, Jenis, dan Fungsi Pokok

Fantasi menurut Coloridge, seorang penyair Inggris abad ke-18 memperkenalkan istilah baru “suspension of disbelief” atau penangguhan ketidakpercayaan, sebagai istilah yang digunakan untuk mejelaskan mengapa manusia menyukai sesuatu yang fiksi seperti pada novel dan drama. Menurutnya, fantasi adalah “the willing suspension of disbelief” yang berarti penangguhan ketidakpercayaan dengan sukarela.

Diterbitkan padaPsikologi

Pengertian Frustasi dan Konflik sebagai Gejala Kehendak

Frustasi adalah gejala jiwa yang dapat muncul karena tidak terpenuhinya suatu kehendak (konasi) pada seorang individu. Sebagai akibatnya, seseorang akan kehilangan motivasinya dalam menggapai suatu hal. Salah satu penyebab utama terjadinya frustasi adalah karena motif seseorang terganggu oleh suatu konflik. Oleh karena itu, motif, motivasi, frustasi, dan konflik sangatlah berkaitan erat satu sama lain.

Diterbitkan padaPsikologi

Kepribadian: Pengertian, Tipe (Jenis Model) & Gangguan

Kepribadian merupakan rangkaian perilaku kompleks yang membentuk watak khas seseorang. Dalam hidupnya, manusia mengalami dinamika kehidupan sebagai akibat dari beragamnya kehidupan individu dan sosial seseorang. Adakalanya kehidupan seseorang akan tenteram, gembira, namun tak jarang diiringi pengalaman pahit yang membuat gelisah, frustrasi, dan sebagainya. Proses mental, stimulus lingkungan, dan berbagai respons yang mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari juga amatlah beragam.

Diterbitkan padaPsikologi

Berpikir sebagai Proses Mental Kognitif (Pengertian, Konsep & Jenis)

Berpikir adalah menggunakan seluruh potensi akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan sesuatu, dalam ingatan yang memerlukan beberapa macam aspek yang alasan, pertimbangan, dan penguatan suatu keputusan (Asrori, 2020, hlm. 68). Sementara itu, menurut Jensen (dalam Asrori, 2020, hlm. 68) berpikir adalah proses dari otak yang mengakses representasi sebelumnya untuk memahami atau menciptakan sebuah model baru jika memang belum ada.

Diterbitkan padaPsikologi

Sugesti: Pengertian, Syarat, Cara, Alat & Implikasi dalam Kehidupan

Sugesti adalah pengaruh terhadap jiwa atau perilaku seseorang dengan maksud tertentu, sehingga pikiran dan kemauan terpengaruh olehnya (Warsah & Daheri, 2021, hlm. 157). Misalnya, sugesti dapat ditimbulkan kepada siswa yang akan mengikuti apa yang dikehendaki oleh gurunya, seperti supaya mau belajar. Hal tersebut dapat terjadi karena siswa yang sedang belajar memang sedang dalam keadaan, situasi, dan kondisi untuk untuk belajar di lingkungan yang mendukungnya (sekolah), dan guru memiliki kewajiban, wewenang, legalisasi, dan status sosial untuk mengajar.

© 2024 serupa.id.