Diterbitkan padaPsikologi

Psikologi sosial – Pengertian, Ruang Lingkup & Teori menurut Para Ahli

Psikologi Sosial adalah salah satu cabang ilmu Psikologi yang mengkaji tingkah laku individu dalam situasi sosial, dengan melakukan kajian dan analisis tentang bagaimana manusia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya (Mulyadi dkk, 2016, hlm. 3). Artinya psikologi sosial merupakan ilmu yang mengkaji perilaku konkret manusia terhadap situasi sosial dan lingkungan yang menyelubunginya. Lingkungan ini tentunya tidak berupa alam benda saja, melainkan seluruh…

Diterbitkan padaPsikologi

Hakikat dan Prinsip Perkembangan: Pertumbuhan, Perubahan & Kematangan

Sebetulnya manusia sebagai salah satu objek ilmu pengetahuan telah dibicarakan dari sejak munculnya filsafat dan ilmu. Hingga kini dan pada masa mendatang, kita seakan tidak pernah kehabisan materi atau problematika mengenai manusia. Akan tetapi pada setiap pembahasan tersebut manusia seakan tidak pernah menjadi pemeran utama dalam drama-drama yang terjadi pada pencarian hakikat atau suatu kebenaran akan berbagai misteri yang disimpan oleh alam ini.

Diterbitkan padaPsikologi

Tes Intelegensi: Rumus, Klasifikasi Skor, Kelebihan & Keunggulan

Tes intelegensi adalah pengungkapan set kemampuan kognitif yang berbeda-beda dalam segi intelegensinya. Karena perbedaan dalam segi intelegensinya, individu satu dengan yang lain tidak sama kemampuannya dalam memecahkan sesuatu masalah yang dihadapinya. Intelegensi sejatinya bukanlah takaran kemampuan atau kecerdasan seseorang yang absolut. Hanya beberapa set keterampilan dan kompetensi kognitif tertentu yang diuji, dan tidak mendefinisikan kemampuan berpikir seseorang seutuhnya.

Diterbitkan padaPendidikan

Teori Perkembangan Moral menurut Kohlberg (Dilema & Tahap)

Perkembangan moral menurut Kohlberg adalah fenomena kognitif yang merupakan bagian dari penalaran (reasoning), oleh karena itu ia pun sering menyebut moralitas individu sebagai penalaran moral (moral reasoning). Penalaran atau pertimbangan tersebut berkenaan dengan keluasaan wawasan mengenai relasi antara diri dan orang lain, hak dan kewajiban. Relasi diri dengan orang lain didasarkan atas prinsip equality yang artinya…

Diterbitkan padaPsikologi

Sistem Saraf Manusia: Dari Neuron hingga Saraf Tepi (Lengkap)

Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls saraf dan perintah untuk memerintah memberikan rangsangan (Warsah & Daheri, 2021, hlm. 61). Seluruh kegiatan tubuh manusia diatur oleh pusat susunan saraf yakni otak dan sumsum tulang belakang. Dengan demikian otak dan sistem saraf adalah dua poros utama dalam tubuh yang akan mengatur segala penerima rangsang atau stimulus yang akan mengendalikan tingkah laku individu.

Diterbitkan padaPsikologi

Aspek Perkembangan Manusia: Fisik, Kognitif, Emosi (Afeksi), Bahasa, dll

Aspek perkembangan manusia, individu, maupun spesifik terhadap peserta didik merupakan berbagai sudut pandang yang dapat digunakan untuk mengkaji, meneliti, maupun sekedar memperhatikan perkembangan yang terjadi pada seorang individu. Perhatian terhadap berbagai aspek perkembangan ini penting dilakukan karena manusia adalah makhluk yang kompleks dan tidak dapat digeneralisir dari satu sisi saja.

Diterbitkan padaPsikologi

Teori Perkembangan Erikson: 8 Tahapan dan Rinciannya

Erikson berpendapat bahwa pandangan-pandangannya sesuai dengan ajaran dasar psikoanalisis yang diletakkan oleh Freud. Jadi dapat dikatakan bahwa Erikson adalah seorang post-freudian atau neofreudian. Akan tetapi, teori Erikson lebih tertuju pada masyarakat dan kebudayaan. Hal ini terjadi karena dia adalah seorang ilmuwan yang punya ketertarikan terhadap antropologis yang sangat besar, bahkan dia sering meminggirkan masalah insting dan alam bawah sadar.

Diterbitkan padaPsikologi

Teori-Teori Perkembangan: Kepribadian Erikson, Moral Kohlberg, dll

Teori perkembangan merupakan berbagai asumsi dasar yang akan digunakan dalam berbagai penelitian psikologi perkembangan, baik untuk kepentingan ilmiah, akademik, maupun terapis atau konseling. Tentunya banyak ahli yang telah mengungkapkan hasil penelitian dan teori-teorinya yang hingga kini digunakan oleh cendekia, konselor, pendidik, maupun praktisi psikologi perkembangan lainnya untuk menjawab berbagai persoalan-persoalan mengenai psikologi perkembangan baik untuk peserta didik, anak, maupun individu lain pada umumnya.

Diterbitkan padaPsikologi

Perkembangan Masa Akhir Kehidupan: Kematian & Kehilangan

Setelah mencapai usia 90 hingga 100 tahun, manusia menghadapi masa akhir hidupnya, di mana kematian kini menjadi fakta yang benar-benar tidak dapat dihindari lagi. Kematian memang suatu fakta biologis, akan tetapi kematian juga memiliki aspek sosial, kultural, historis, religius, legal, psikologis, perkembangan, medis, dan etis, dan sering kali berbagai aspek ini saling berkaitan. Sikap kultural dan religius terhadap kematian dan kondisi sekarat memengaruhi aspek psikologis dan perkembangan serta persoalan kematian itu sendiri.

© 2024 serupa.id.