Kritik identik dengan ungkapan bahkan celaan ketidaksetujuan akan suatu hal yang dilakukan oleh seseorang. Padahal kritik yang sebenarnya adalah tanggapan baik-buruk suatu hal yang dilakukan berdasarkan analisis dan kajian mendalam sebagai bahan evaluasi untuk suatu hal yang dikritik, baik itu kritik seni, esai terhadap kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Ketahui langkah-langkah konkret untuk menulis kritik yang baik berdasarkan esensi dasar dari kritik itu sendiri dengan menonton video ini.
Hubungan Erat & Cinta: Mengapa, Ciri, Komponen, Penyebab Kegagalan
Hubungan erat atau akrab bahkan cinta muncul ketika interaksi sosial menghasilkan daya tarik dan ketertarikan yang cukup signifikan. Selain dari ketertarikan, hubungan erat juga terjadi karena faktor intimacy atau kedekatan, pertukaran (exchange), dan adanya perasaan cinta. Artinya, dapat dikatakan bahwa hubungan erat adalah hubungan interpersonal yang signifikan karena terjadi ketertarikan, kedekatan, atau pertukaran yang dianggap menguntungkan atau menyenangkan bagi kedua individu terlibat.
Daya Tarik Interpersonal: Mengapa Kita Menyukai Orang Lain?
Daya tarik interpersonal adalah sikap seseorang mengenai orang lain di mana ketertarikan meliputi evaluasi sepanjang suatu dimensi yang berkisar dari sangat suka hingga sangat tidak suka (Mulyadi dkk, 2016, hlm. 13). Dalam proses interaksi sosial, seseorang memiliki ketertarikan kepada orang lain karena adanya pengalaman yang berharga dengan orang lain tersebut. Pengalaman ini menciptakan respon emosi yang positif sehingga menguatkan keinginan seseorang untuk selalu bersama orang lain tersebut (Clore & Byrne, 1974, dalam Suryanto, et. al., 2012).
Cognitive Dissonance: Pengertian, Elemen, Proses & Mengurangi
Cognitive dissonance adalah suatu kondisi membingungkan yang terjadi pada seseorang ketika pemikiran dan perilaku mereka tidak konsisten terhadap pemikiran dan perilaku mereka yang lain sehingga mendorong mereka untuk mengubah pikiran, perasaan, dan tindakan agar sesuai dengan pembaharuan yang diperlukan. Seperti yang diungkapkan oleh Maryam (2018, hlm. 107) bahwa cognitive dissonance atau disonansi kognitif adalah sebuah keadaan yang tidak menyenangkan, seperti ketika kita memiliki sikap yang tidak sesuai dengan tingkah laku kita.
Attitude (Sikap): Pengertian, Komponen, Fungsi, Pembentukan, Penilaian, dll
Attitude adalah sikap dan kesediaan bereaksi terhadap suatu hal yang disertai dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan penilaiannya terhadap objek yang disikapinya tersebut (Gerungan, 1991, hlm. 149. Arti attitude itu sendiri adalah “sikap” dalam Bahasa Indonesia. Sikap atau attitude ini merujuk pada evaluasi kita terhadap berbagai aspek dunia sosial, serta bagaimana evaluasi tersebut memunculkan rasa suka atau tidak suka terhadap isu, ide, orang, kelompok sosial, dan objek (Baron & Byrne dalam Maryam, 2018, hlm. 93).
Kognisi Sosial: Pengertian, Skema, Heuristik & Bias-Biasnya
Kognisi sosial adalah studi mengenai bagaimana manusia menganalisis, menginterpretasi, dan menarik kesimpulan (inferensi) dari informasi sosial yang ada di lingkungannya (Taylor dkk dalam Maryam, 2018, hlm. 81). Dalam berinteraksi dengan orang lain, kita menggunakan cara kerja pikiran kita (kognisi) untuk memahami lingkungan di sekeliling kita agar kita dapat berfungsi di dalamnya secara adaptif. Kognisi semacam ini merupakan dasar dari kognisi sosial (social cognition).
Atribusi: Pengertian, Teori, Jenis & Bias-Biasnya (Penyebab Kegagalan)
Atribusi adalah usaha untuk mengetahui berbagai hal dan faktor yang menyebabkan seseorang berperilaku serta mengalami suatu kejadian dengan mengetahui alasan-alasan atas perilaku dan kejadian yang telah dialaminya tersebut. Saat berinteraksi dengan orang lain, sering kali kita tidak hanya mengamati perilaku mereka dan dampak dari perilaku tersebut, namun kita juga mencari tahu mengapa mereka melakukan perilaku tersebut. Hal inilah yang dinamakan dengan atribusi, yaitu sebuah proses dimana seorang pengamat menyimpulkan penyebab dari perilaku orang lain (Maryam, 2018, hlm. 72).
Komunikasi Nonverbal: Pengertian, Fungsi, Saluran, Perbedaan, dll
Komunikasi nonverbal adalah segala isyarat atau bentuk komunikasi individu di luar kata-kata (verbal) yang dapat meliputi gestur, kecepatan berbicara, jeda, tatapan mata, anggukan, jabat tangan, sentuhan, bahkan gaya pakaian, dan sebagainya. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Samovar & Porter (dalam Mulyana, 2016, hlm. 343) bahwa komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan, kecuali rangsangan verbal dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu yang mempunyai pesan potensial bagi pengirim atau penerima.
Persepsi Sosial: Pengertian, Faktor, Elemen, Dimensi & Prinsip
Persepsi sosial merupakan sebuah proses untuk mencoba memahami orang lain (Baron & Byrne, 2003 dalam Maryam, 2018, hlm. 64). Persoalan persepsi sosial telah lama menjadi topik yang diminati para ahli psikologi sosial, karena sering kali kita menghabiskan banyak waktu dan usaha untuk mencoba memahami perilaku orang lain. Terkadang penafsiran dari persepsi kita tepat, namun juga sering kali gagal dan keliru. Dengan demikian, meskipun tampak sederhana, persepsi sosial adalah permasalahan yang memiliki urgensi cukup tinggi.
Self Disclosure (Pengungkapan Diri): Pengertian, Aspek, Tingkat, Faktor, dll
Self disclosure adalah proses di mana kita mengungkapkan aspek-aspek pribadi dari perasaan dan perilaku kita kepada orang lain (Maryam, 2018, hlm. 62). Sekilas mungkin tampak sama dengan pengukapan gagasan lainnya, yang menjadi pembeda utama dari self disclosure adalah bahwa informasi yang diungkapkan bisa saja melingkupi aspek pribadi hingga informasi-informasi lain yang bisa jadi rahasia atau sangat sensitif. Seperti yang diungkapkan oleh Devito (2011, hlm. 40) bahwa self disclosure merupakan salah satu tipe komunikasi ketika informasi tentang diri yang biasa dirahasiakan diberitahu kepada orang lain (Devito, 2011, hlm. 40).