Posted inPsikologi

Pengambilan Keputusan dalam Psikologi Kognitif: Proses & Pembentukan Konsep

Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pengidentifikasian dan pemilihan berbagai solusi yang menuju pada suatu hasil akhir yang diinginkan (Kreitner, Kinicki dalam Suparwi, 2020, hlm. 95). Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah. Dalam proses pemecahan masalah tersebut, seseorang dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan dan diharuskan memilih untuk mengambil sebuah keputusan.

Posted inPsikologi

Short Term Memory: Pengertian, Proses, Working Model, Kapasitas, dll

Short term memory dan long term memory adalah dua jenis memory atau daya ingatan yang memiliki fungsinya sendiri dalam proses ingatan maupun kognisi secara umum. Short term memory seperti namanya berarti memori jangka pendek atau ingatan jangka pendek yang digunakan untuk memproses ingatan secara cepat dengan tujuan untuk menggunakan dan memprosesnya saat itu juga. Sementara itu hal dan pengalaman-pengalaman akan disimpan pada long term memory jika hal tersebut baru akan digunakan di kemudian hari.

Posted inPsikologi

Long Term Memory: Pengertian, Kapasitas, Durasi, Jenis, dll

Long Term Memory adalah ingatan yang dapat berlangsung paling sedikit beberapa hari atau selama puluhan tahun, atau ingatan yang tetap bertahan karena dibentuk dengan pelaksanaan secara berulang-ulang untuk waktu yang lama (Suparwi, 2020, hlm. 56). Dengan kata lain, long term memory atau ingatan jangkap panjang adalah suatu proses penyimpanan informasi dalam memori secara permanen (Baihaqi, 2016, hlm. 102).

Posted inPsikologi

Sensasi: Pengertian, Reseptor dan Proses menurut Para Ahli

Sensasi adalah proses penerimaan rangsangan dari luar melalui pendeteksian dini terhadap energi fisik dari luar seperti cahaya, suara, panas, dan lain-lain melalui panca indera. Tahap pertama dari proses penerimaan informasi manusia ini selanjutnya akan diterjemahkan menjadi informasi yang bermakna bagi otak sebagai pusat pengolahan informasi manusia, seperti yang diungkapkan oleh Suparwi (2020, hlm. 32) bahwa sensasi adalah…

Posted inPsikologi

Altruisme (Perilaku Prososial): Pengertian, Aspek, Faktor & Cara Menumbuhkan

Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri (Mulyadi dkk, 2016, hlm. 43). Altruisme berbeda dengan kebaikan atau perhatian yang terjadi sebagai akibat dari loyalitas atau kewajiban. Oleh karena itu, altruisme ini sering digambarkan sebagai The Golden Rules of Ethic atau aturan emas etika. Beberapa aliran filsafat seperti Objektivisme berpendapat bahwa altruisme merupakna lawan dari egoisme yang justru hanya mementingkan diri sendiri.

Posted inPsikologi

Agresi: Pengertian, Jenis, Faktor, Dampak & Cara Mengendalikannya

Agresi merupakan perilaku individu yang sering terjadi ketika ia berhadapan dengan suatu kepentingan. Hal tersebut karena agresi dapat menjadi salah satu alat untuk mencapai keinginan dalam kepentingan tersebut. Namun demikian agresi merupakan perilaku yang akan memberikan pengaruh sosial negatif. Bahkan menurut Tremblay & Archer (dalam Mulyadi dkk, 2016, hlm. 23) secara umum setiap perilaku yang merugikan atau menimbulkan korban pada pihak orang lain dapat disebut sebagai perilaku agresif.

Posted inPsikologi

Obedience (Kepatuhan): Pengertian, Aspek, Dimensi, Faktor & Penelitian

Obedience atau kepatuhan adalah suatu bentuk pengaruh sosial di mana seseorang melakukan suatu tindakan karena diperintah oleh individu lain (Baron & Byrne dalam Mulyadi dkk, 2016, hlm. 10). Kepatuhan ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan konformitas (berubah karena kemauan sendiri) dan compliance (patuh karena kesepakatan). Kepatuhan biasanya hanya terjadi pada setting tertentu seperti pada gaya kepemimpinan komando di angkatan bersenjata. Seperti yang diungkapkan oleh McLeod…

Posted inPsikologi

Compliance (Kesepakatan yang Menghasilkan Kepatuhan) dalam Psikologi Sosial

Compliance adalah suatu bentuk pengaruh sosial yang meliputi permintaan langsung dari seseorang kepada orang lain (Baron & Byrne dalam Mulyadi dkk, 2016, hlm. 6). Dalam Bahasa Indonesia, compliance dapat diterjemahkan sebagai kepatuhan atau kesepakatan. Namun demikian compliance yang dimaksud dalam psikologi sosial lebih ke arah penelitian mengapa kesepakatan dapat terjadi pada setiap individu, bukan seperti kepatuhan pada tax compliance. Sementara itu studi mengenai kepatuhan dalam psikologi sosial disebut sebagai obidience.

Posted inPsikologi

Konformitas: Pengertian, Faktor, Alasan & Dampak pada Berbagai Bidang

Konfromitas merupakan salah satu pengaruh sosial yang dapat mengubah individu menjadi lebih sesuai dengan kelompok sosialnya. Tokoh psikologi sosial Muzafer Sherif pernah melakukan eksperimen mengenai konformitas menggunakan eksperimen titik sinar. Ketika individu melihat sendiri, titik sinar tersebut dipersepsi diam, akan tetapi ketika dilihat bersama-sama kelompoknya, titik itu dipersepsi bergerak. Padahal kenyatannya titik sinar itu sebetulnya tidak pernah bergerak dan tetap diam, namun pendapat kelompok telah mengubah pendapat individu bahwa seakan-akan titik tersebut kini bergerak (Suryanto dalam Maryam, 2018, hlm. 3). Inilah yang disebut sebagai kon…